a. Ruang lingkup/Pendahuluan
b. Tujuan
c. Definisi Operasional
d. Referensi
e. Standar Kompetensi
f. Peralatan
g. Parameter
h. Cara Kerja
i. Analisis Kinerja
j. Frekuensi
k.
Kriteria Keberhasilan Kinerja/Rekomendasi tindakan
korektif
l. Dokumentasi
PENGERTIAN
Ultrasonografi adalah modalitas imejing diagnostik yang menggunakan
gelombang suara frekuensi tinggi sehingga pemeriksaan dengan ultrasonografi
tidak invasive. Pada pelaksanaan pemeriksaan dengan
menggunakan modalitas ultrasonografi tidak membutuhkan persiapan dan ruangan yang
sangat khusus, seperti diketahui pemeriksaan ultrasonografi aman dan cepat
terutama citra akustik dapat diperoleh dan dilihat dalam beberapa detik.
Pemeriksaan ultrasonografi harus dilakukan oleh seseorang yang berkompeten.
Ultrasonografi
dihasilkan melalui perubahan sinyal listrik menjadi energi akustik dimana digunakan tranducer yang bertindak
sebagai pemancar dan penerima sinyal ultrasound dan berperan ganda pencitraan
pulsa-echo. Tranducer ultrasonik terdiri dari kristal piezoelectric dan
subkomponen tambahan.
Gelombang ultrasonik ditransmisikan dalam bentuk vibrasi suara dengan
frekuensi dibawah 20 MHz, untuk aplikasi medis biasanya antara 1 – 15 MHz
dimana membutuhkan media transmisi. Gelombang ultrasonik dihasilkan dari suatu
osilasi Kristal, probe (transducer) yang diletakkan dipermukaan tubuh digunakan
untuk memancarkan gelombang suara dan menangkap echo yang dipantulkan oleh
setiap organ. Kemudian informasi yang dihasilkan berupa tayangan cross-sectional
dari tubuh manusia (tomograms). Ultrasonic Tomography tergantung penuh pada
perbedaan impedansi karakteristik akuistik dari jaringan lunak. Pulsa-pulsa ultrasonik
ditransmisikan dengan waktu singkat ke tubuh melalui probe yang diletakkan di kulit.
Jenis
model citra dalam USG :
- A-mode (Amplitude Mode)
- B-mode (Brightness Modulation)
- M-mode (Time Motion)
- CW-Doppler (Continous Wave
Doppler)
- PW-Doppler (Pulse Wave Doppler)
Gelombang
refleksi kemudian dianalisis waktunya untuk menentukan kedalaman setiap
jaringan dan
kemudian gelombang pantulan yang terdeteksi oleh probe diperkuat dan
ditayangkan pada layar sebagai titik-titik terang. Dengan mengubah sudut, citra
cross-sectional yang menggambarkan struktur jaringan internal dapat direkonstruksikan
pada layar.
TES KENDALI MUTU
A.
Physical and mechanical
inspection
1)
Tujuan
Menilai komponen keras (hardware) dari alat USG
2)
Definisi operasional:
-
Transducer adalah peralatan
yang digunakan sebagai pemancar gelombang maupun penerima gelombang USG
-
Housing adalah pelindung
transducer yang biasanya terbuat dari bahan plastik
-
Transmitting surface adalah
permukaan transducer yang menempel pada permukaan tubuh pasien/ target
-
Power cord adalah kabel sumber daya untuk mesin
USG
-
Video monitor adalah layar monitor
yang digunakan untuk menampilkan citra pemeriksaan
-
Wheel dan locks adalah roda
penggerak mesin USG yang portable dan mekanisme pengunci roda
-
Dust filter adalah saringan
penahan debu mesin USG
-
Scanner housing adalah pelindung mesin USG
secara keseluruhan
3. Referensi: Real-time B-mode ultrasound
quality control test
Procedures
a Report of AAPM 43rd Ultrasound Task Group No. 1
Medical Physics, Vol 25 No 8. August 1998
4.
Standar kompetensi: fisikawan
medik, radiografer atau orang yang berkompeten.
5.
Peralatan yang digunakan
Tidak ada
6. Parameter standar: sesuai pabrikan
7.
Cara kerja
Periksa perangkat keras berikut
a)
Transducers: periksa kabel, housing, dan transmitting surface dari keretakan serta konektor. Pastikan
pergerakannya permukaannya lembut dan bebas dari getaran dan kemungkinan adanya
gelembung udara.
b)
Power cord: periksa adanya
keretakan, perubahan warna, dan kerusakan pada kabel ataupun colokan.
c)
Control: periksa kinerja dari
tombol kontrol.
d)
Video monitor: periksa
kebersihannya, goresan serta kinerja dari tombol kontrol.
e)
Wheel and locks: pastikan kinerja dari
keduanya.
f)
Dust filter: periksa
kebersihannya.
g)
Scanner housing: periksa adanya
kerusakan.
8.
Analisis kinerja
Ditemukan ketidaksesuaian dengan kondisi standar
9.
Frekuensi uji
Setiap 3 bulan sekali untuk semua transducer yang ada
10.
Kriteria
keberhasilan kinerja: Semua peralatan yang
diperiksa menunjukkan kinerja yang baik dan tidak terdapat cacat
11.
Rekomendasi Tindakan
Korektif
Pelajari kembali buku manual, jika tidak dapat dikoreksi
hubungi pabrik pembuat untuk servis berkala.
12.
Dokumentasi (Lampiran formulir)
Display monitor and hard copy
1)
Tujuan
Menilai display monitor dan hard copy alat USG.
2) Definisi operasional:
-
Tombol contrast adalah tombol yang digunakan
untuk mengatur tingkat perbedaan gray scale pencitraan pada display
-
Tombol brightness adalah tombol yang digunakan
untuk mengatur tingkat kecerahan pencitraan pada display
-
Posisi baseline adalah posisi
terbawah pada tombol pengatur
-
Nilai kontrol adalah …….
- Grayscale test
pattern adalah…….
- Grayscale bars
adalah…..
-
Hardcopy adalah rekaman
pencitraan dalam bentuk fisik film/ kertas film
3) Referensi: ……
4) Standar
kompetensi: fisikawan medik, radiografer atau orang yang berkompeten
5)
Peralatan
Tidak ada.
6)
Parameter: jumlah gray bar yang tampil
dan nilai control.
7)
Cara kerja
- Pastikan tombol contrast dan brightness di layar monitor pada posisi baseline.
- Tampilkan grayscale test pattern (misalnya step-wedge pattern) pada layar monitor
- Hitung jumlah grayscale bars yang ditampilkan pada
tahap pertama dan tahap terakhir, serta jumlah dari keduanya. Kemudian
bandingkan dengan baseline.
- Periksa teks yang
ditampilkan untuk menilai apakah ada keburaman (blur).
- Buatlah hardcopy dari masing-masing pencitraan
tersebut, kemudian bandingkan dengan baseline.
8)
Analisis kinerja
- Suggested action level dilakukan apabila jumlah gray bar yang
ditampilkan kurang dari nilai kontrol -2.
- Suggested defect level dilakukan apabila jumlah gray bar yang
ditampilkan kurang dari nilai kontrol -3.
9)
Frekuensi uji
Setiap tiga bulan
10) Kriteria keberhasilan kinerja
adalah sesuai dengan parameter standar yang telah ditetapkan
11) Rekomendasi Tindakan Korektif
Apabila parameter di bawah standar tidak terpenuhi,
dapat dilakukan tindakan korektif.
Gambar 5. Grayscale step-wedge
pattern
12. Dokumentasi (Lampiran
formulir)
Image uniformity
1)
Tujuan
Gangguan
pada image uniformity ini akan memunculkan artefak yang meningkatkan false negative dalam pemeriksaan. Gangguan ini
dapat disebabkan oleh malfungsi hardware misalnya, transducer elemen yang buruk, kabel yang tidak terpasang dengan
baik, atau akibat malfungsi software pesawat itu sendiri.
2) Definisi Operasional:
a. Base line adalah posisi terbawah pada tombol pengatur
b.
TGC (time gain compensation) adalah alat yang digunakan untuk
meningkatkan gain terhadap waktu untuk mengkompensasi penurunan amplitudo
terhadap kedalaman
3)
Referensi:
4)
Standar Kompetensi : fisikawan medik, radiografer atau orang yang berkompeten.
5)
Peralatan
Phantom
image uniformity
6)
Parameter: nonuniformity
< 4 dB.
7 ) Cara
kerja
1.
Gunakan baseline setting jika
ada atau gunakan cardboard template pada
TGC (Time Gain Compensation) setting jika
dibuat pada saat baseline setting.
2.
Tampilkan gambar menggunakan single
dan multiple focal zones.
3.
Sesuaikan gain dan TGC menjadi
baseline value (harus menghasilkan moderate image brightness, uniform with
depth).
4.
Scan phantom dan freeze image
bersamaan menggerakan transducer.
5.
Periksa adanya streaking (lapisan-lapisan)
pada gambar.
6.
Jika terdapat streaking, cobalah
scan ulang pada bagian phantom yang
berbeda. Coba juga untuk mengubah focal
zone, pilih fewer atau more focal zone.
8. Analisa Kinerja.
Suggested
action level: nonuniformity ≥ 4 dB.
Suggested
defect level: nonuniformity ≥ 6 dB.
9. Frekuensi: Setiap 3 bulan
10.
Kriteria keberhasilan kerja: didapatkan hasil sesuai parameter standar yang telah
ditetapkan
11. Rekomendasi Tindakan Korektif
(disesuaikan dengan B)
Hubungi pabrik pembuat untuk servis
berkala10)
12.
Dokumentasi
Gambar 6. Horizontal streaking.
Maximum depth of visualization
1.
Tujuan
Fungsi ini menunjukan kemampuan pesawat USG dalam mendeteksi dan
menampilkan objek dengan sinyal echo yang paling rendah.
2.
Definisi operasional :
- TGC (time gain
compensation) adalah sistem rangkaian yang digunakan dalam USG untuk meningkatkan gain
terhadap waktu untuk mengkompensasi penurunan amplitudo terhadap kedalaman
- Focal zone
adalah sentrasi yang menunjukkan sinar menjadi menyempit pada daerah/ kedalaman
tertentu
-
Persistence ...
- Gain adalah faktor penguat/
amplifikasi
- Field of view adalah daerah yang menjadi
target pemeriksaan
- Phantom
adalah peralatan yang digunakan untuk mensimulasikan efek ultrasonografi in
vivo pada jaringan
3.
Referensi : ……
4.
Standar Kompetensi : fisikawan medis, radiografer
atau orang yang berkompeten
5. Peralatan
Phantom maximum depth
6.
Parameter : perbedaan kedalaman pada layar dan film
kurang dari 0.6 cm
7. Cara Kerja
- Gunakan baseline setting jika ada. Jika tidak,
sesuaikan system output and gain, TGC,
focal zone, dan persistence
sehingga didapatkan gambaran yang cerah relatif uniform.
- Pengaturan yang
disarankan:
*
Deepest focal zone
*
Gain dan output power pada maximum
*
TGC pada full gain
*
Reject pada off atau minimum.
*
Field of view pada nilai memungkinkan
visualisasi kedalaman maksimal.
- Scan phantom dan freeze image
- Ukur kedalaman
penetrasi dengan menggunakan caliper,
jarak antara puncak scan windows
dengan objek anechoic spherikal atau silindrikal terdalam.
- Cetak film dari
tampilan ini.
- Ukur kedalaman pada
film.
8.
Analisis Kinerja
Suggested action level: perbedaan kedalaman pada layar dan film ≥ 0.6
cm
Suggested defect level: perbedaan kedalaman pada layar dan film ≥ 1.0
cm
9.
Frekuensi Uji
Uji frekuensi di lakukan setiap 3 bulan
10. Kriteria Keberhasilan Kinerja : sesuai dengan
parameter standar yang sudah ditetapkan
11. Rekomendasi Tindakan Korektif
Hubungi pabrik pembuat untuk servis
berkala.
12.
Dokumentasi (Lampiran formulir)
Gambar 7. Depth visualization
Distance accuracy
a.
Tujuan
Menilai akurasi pengukuran alat USG.
b.
Definisi operasional:
- TGC (time gain
compensation) adalah sistem rangkaian yang digunakan dalam USG untuk
meningkatkan gain terhadap waktu untuk mengkompensasi penurunan amplitudo
terhadap kedalaman
- Focal
zone adalah sentrasi yang menunjukkan sinar menjadi menyempit pada daerah/
kedalaman tertentu
- Persistence adalah…..
- Gain adalah faktor penguat/
amplifikasi
- Field of View adalah daerah
yang menjadi target pemeriksaan
- Phantom
adalah peralatan yang digunakan untuk mensimulasikan efek ultrasonografi in
vivo pada jaringan
c.
Referensi:……
d.
Standar kompetensi: fisikawan medis,
radiographer atau orang yang berkompeten
e.
Peralatan
Phantom distance accuracy
f.
Parameter:
- Vertikal: perbedaan
jarak layar dan film < 1.5 mm/ 1.5 %
- Horizontal: perbedaan jarak layar dan film < 2.0 mm/ 2 %
g.
Cara kerja
- Gunakan baseline setting jika ada. Jika tidak,
sesuaikan system output and gain, TGC,
focal zone, dan persistence
sehingga didapatkan gambararan yang cerah relatif uniform.
- Pengaturan yang disarankan:
*
Deepest focal zone
*
Gain dan output power pada maximum
*
TGC pada full gain
*
Reject pada off atau minimum.
*
Field of view pada nilai memungkinkan
visualisasi kedalaman maksimal.
- Scan phantom sehingga kolum vertical
dari filament target menuju pusat gambar dan kolom horizontal juga terlihat.
Gunakan transducer dengan sedikit
penekanan.
- Ukur jarak antar
filamen yang jelas terlihat dengan menggunakan kaliper. Catat hasilnya.
- Cetak film dari
tampilan ini.
- Ukur jarak pada film.
Gambar 8. Distance Acurracy
h.
Analisis kinerja
Suggested action level :
- Vertikal : perbedaan jarak layar dan film ≥ 1.5 mm/ 1.5 %
- Horizontal : perbedaan jarak layar dan film ≥ 2.0 mm/ 2 %
Suggested defect level :
- Vertikal : perbedaan jarak layar dan film ≥ 2.0 mm/ 2.0 %
- Horizontal : perbedaan jarak layar dan film ≥ 3.0 mm/ 3 %
i.
Frekuensi
Setiap 3 bulan
j.
Kriteria keberhasilan kinerja: sesuai dengan
parameter standar yang telah ditetapkan
k. Rekomendasi Tindakan Korektif
Hubungi pabrik pembuat untuk servis berkala.
Dokumentasi (Lampiran
formulir)
Less Frequent Perform Test
a.
Anechoic object imaging
1)
Tujuan
Untuk
mengetahui kemampuan pesawat USG dalam mendeteksi dan menampilkan objek bulat,
kontras negative dengan berbagai ukuran.
2)
Definisi Operasional
·
Phantom anechoic object imaging adalah alat yang menyerupai jaringan
tubuh dengan eckogenitas yang yang dikategorikan anechoic
3) Referensi:….
4) Standar Kompetensi : BPFK dan atau institusi
pengujian fasilitas kesehatan yang berwewenang.
5) Peralatan
Phantom anechoic object imaging dan caliper
6)
Parameter adalah: perbedaan
tinggi dan lebar < 20%.
7) Cara Kerja
Gunakan baseline setting jika tersedia.
- Set multiple
focal zone (contoh, 3, 7, 11 cm) atau single focus pada depths
- Sesuaikan gain,
power dan TGC untuk menampilkan
sejumlah objek anechoic secara maksimal.
- Scan phantom
- Rekam objek anechoic terkecil yang dapat terlihat,
atau rekam jarak kedalaman dimana objek anchoic dapat terlihat. (hasil ini
dapat diambil dari pemeriksaan visual
depth accuracy).
- Nilai kualitas dari objek anechoic tersebut :
C =clear
F = filled
J = jagged edge
N = no enhancement distal
- Gunakan caliper
untuk menilai ke tinggi dan lebar dari objek anechoic tersebut. Hitung rasio
tinggi dibandingkan lebarnya.
- Untuk satu atau beberapa objek anechoic yang berkualitas filled
in, turunkan gain hingga filled in tersebut hilang. Catat nilai gain yang baru ini bandingkan dengan baseline.
Gambar 9. Anechoic object imaging
Keterangan gambar :
Kiri : normal terdapat artefak di sisi atas dan bawahnya
Tengah :
memipih
Kanan :
gangguan noise
6)
Analisa Kerja
Suggested action level dan suggested
defect level:
- Perbedaan tinggi dan lebar melebihi 20%.
- Terdapat perbedaan pengukuran gain yang konsisten dibandingkan baseline.
7)
Frekuensi Uji: setiap tahun
8)
Kriteria keberhasilan kinerja: didapatkan hasil yang memenuhi standar parameter
yang telah ditentukan
9)
Rekomendasi Tindakan Korektif
Hubungi pabrik pembuat untuk servis berkala.
10. Dokumentasi
Axial resolution
1)
Tujuan
Fungsi ini menunjukan kemampuan pesawat USG dalam mendeteksi serta
menampilkan objek-objek yang berdekatan dalam tersusun dalam beam’s axis.
Setup: Seperti pada anechoic
object test.
Sesuaikan gain sehingga texture echoes pada background
terlihat.
2)
Definisi operasional :
-
Phantom adalah:
-
Axial resolution adalah kemampuan membedakan
dua titik yang berbeda
3)
Referensi:……
4)
Standar Kompetensi : BPFK atau institusi pengujian
fasilitas kesehatan yang berwenang ,
5)
Peralatan
Phantom axial resolution
6)
Parameter : Axial resolution <1 mm, atau < 2 mm pada transducer dengan frekuensi > 4 MHz.
7)
Cara Kerja
- Scan phantom, perbesar maksimum pada axial
resolution target group yang akan dinilai.
- Rekam axial resolution dimana kedua target
terlihat terpisah paling minimal pada setiap kedalaman.
Gambar 10. Axial resolution
8)
Analisis Kinerja
Suggested action level dan suggested defect level :
- Axial resolution 1 mm
atau lebih, atau 2 mm atau lebih pada transducer
dengan frekuensi > 4 MHz.
- Terdapat perbedaan
pengukuran yang konsisten dibandingkan baseline.
9) Frekuensi
Setiap tahun
10) Kriteria Keberhasilan Kinerja : sesuai dengan
parameter yang telah ditetapkan
11) Rekomendasi Tindakan Korektif
Hubungi pabrik pembuat untuk servis berkala.
12.Dokumentasi
Lateral resolution or response width
1)
Tujuan
Fungsi ini menunjukan kemampuan pesawat USG dalam membedakan struktur
yang berdekatan dalam image plane
sepanjang garis perpendicular pada beam’s
major axis.
2)
Definisi operasional
- Vertical column adalah…..
- FOV (field of view) adalah
daerah yang menjadi target pemeriksaan
-
Transducer adalah peralatan
yang digunakan sebagai pemancar gelombang maupun penerima gelombang USG
3)
Referensi:….
4)
Standar kompetensi: BPFK dan
atau institusi pengujian fasilitas kesehatan yang berwenang
5)
Peralatan
Phantom Lateral resolution
6)
Parameter: ≤ 1 mm dari nilai baseline
7)
Cara kerja
- Scan phantom pada daerah yang mengandung filamen vertical column.
- Turunkan FOV untuk
melihat filament pada region tertentu, jika mungkin perbesar filamen tersebut.
- Freeze gambar tersebut.
- Dengan menggunakan caliper, ukur lateral resolution atau respone width yaitu lebar filamen pada
daerah tertentu.
- Ulangi pada bagian
lainnya (untuk baseline
test, pilih tiga filamen yang
terdekat, menengah dan terjauh dari transducer).
8)
Analisis kinerja
Suggested action level : > 1 mm dari nilai baseline.
Suggested defect level : >1.5 mm dari nilai
baseline.
9)
Frekuensi
Setiap tahun
10) Kriteria keberhasilan kinerja:
sesuai dengan parameter standar yang telah ditetapkan
11) Rekomendasi Tindakan Korektif
Hubungi pabrik pembuat untuk servis berkala.
12.Dokumentasi
Tabel 1. Lateral resolution
yang direkomendasikan
Gambar 11. Pengukuran Lateral resolution
Ringdown or death zone
1)
Tujuan
Menilai ringdown atau death zone yang merupakan jarak dari permukaan transducers dengan echo pertama yang dapat diidentifikasi.
2)
Definisi Operasioanal
- Phantom death zone: adalah alat yang
menstimulasikan jaringan untuk mengukur death zon
3) Referensi:…..
4) Standar Kompetensi BPFK
5) Peralatan
Phantom death zone
6) Parametar
i.
mm untuk f> 3 MHz
5
mm untuk 3 MHz <f< 7 MHz
3 mm untuk f< 7 MHz
7)
Cara Kerja
- Gunakan baseline
setting bila ada.
- Mencari focal
zone yang terdekat dengan permukaan
- Sesuaikan gain sehingga background echo dapat terlihat.
- Hindari near
gain yang berlebihan pada TGC.
- Scan phantom
pada region yang mengandung death zone
test filament
- Freeze gambar
- Hitung kedalaman filamen yang paling dekat dengan
permukaan.
Gambar 12. Death Zone Phantom
8)
Analisa Kinerja
Suggested action level:
-
7 mm untuk f> 3 MHz
-
5 mm untuk 3 MHz <f< 7
MHz
-
3 mm untuk f< 7 MHz
Suggested defect level
- 10 mm untuk f>
3 MHz
- 7 mm untuk 3 MHz <f< 7 MHz
- 4 mm untuk f<
7 MHz
9) Frekuensi
Setiap
tahun
10) Kriteria keberhasilan Kinerja
11) Rekomendasi Tindakan Korektif
Hubungi pabrik pembuat untuk servis berkala.
12)
Dokumentasi
B.
USG DOPPLER
1.
Tujuan
Menilai :
-
akurasi sudut
-
dimensi volume sampel
-
kecepatan terendah yang dapat dideteksi
-
kecepatan tertinggi yang dapat dideteksi
-
estimasi peak
velocity
2.
Definisi Operasional
-
Spectral doppler sample volume adalah
area yang digunakan untuk menilai sektrum doppler pada target
-
B Mode adalah salah satu mode dalam USG
yang memperlihatkan
3.
Referensi:…..
4.
Standar Kompetensi : fisikawan medis
5.
Peralatan
String phantom USG Doppler
6.
Parameter: perbedaan fitur yang tercatat
dengan alat < 5%
7.
Cara Kerja
- Spectral Doppler sample volume diletakan pada string yang
bergerak dengan bantuan B Mode.
- Catat kecepatan terekam meliputi
kecepatan terendah dan tertinggi yang dapat dideteksi, serta estimasi peak velocity.
- Ukur kemiringan sudut yang
terekam.
- Ukur dimensi volume sampel yang
terekam.
- Bandingkan dengan pengaturan pada
phantom dan spesifikasi pabrik.
Gambar 13. String Phantom
8.
Analisis Kinerja
Suggested action level: perbedaan fitur yang tercatat dengan alat ≥
5%
Suggested defect level: perbedaan fitur yang tercatat dengan alat ≥
5%
9.
Frekuensi
Setiap 3 bulan.
10.
Kriteria Keberhasilan Kinerja : sesuai dengan parameter yang telah
ditetapkan.
11.
Rekomendasi Tindakan Korektif
Hubungi pabrik pembuat untuk servis berkala.
C.
USG 3D/4D
1.
Tujuan
Menilai akurasi pengukuran 3D/4D alat USG.
2.
Definisi operasional:
- TGC (time gain
compensation) adalah alat yang digunakan untuk meningkatkan gain terhadap waktu
untuk mengkompensasi penurunan amplitudo terhadap kedalaman
- Focal
zone adalah sentrasi yang menunjukkan sinar menjadi menyempit pada daerah/
kedalaman tertentu
- Gain adalah faktor penguat/
amplifikasi
- Field of view adalah daerah
yang menjadi target pemeriksaan
3.
Referensi…..
4.
Standar kompetensi: fisikawan
medis, radiografer atau orang yang berkompeten
5.
Peralatan
Phantom 3D/4D (egg shape)
6.
Parameter: perbedaan jarak < 1.5 mm/ 1.5 %
7.
Cara kerja
- Gunakan baseline setting jika ada. Jika tidak,
sesuaikan system output and gain, TGC,
focal zone, dan persistence
sehingga didapatkan gambararan yang cerah relatif seragam/uniform.
- Pengaturan yang disarankan
:
*
Deepest focal zone
*
Gain dan output power pada maximum
*
TGC pada full gain
*
Reject pada off atau minimum.
*
Field of view pada nilai memungkinkan
visualisasi kedalaman maksimal.
- Scan phantom sehingga struktur 3D/4D
(egg shape) menjadi pusat gambar Gunakan transducer
dengan sedikit penekanan.
- Freeze gambar.
- Ukur jarak antar sisi
struktur 3D/4D yang jelas terlihat dengan menggunakan kaliper. Catat hasilnya.
- Bandingkan dengan
hasilnya pada petunjuk phantom
Gambar 14. Phantom USG 3D/4D
8. Analisis kinerja
Suggested
action level: perbedaan jarak ≥ 1.5 mm/ 1.5 %
Suggested
defect level: perbedaan jarak ≥ 2.0 mm/ 2.0 %
9. Frekuensi
Setiap tiga bulan
10. Kriteria keberhasilan kinerja: sesuai dengan parameter
standar yang telah ditetapkan
11. Rekomendasi
Tindakan Korektif
Hubungi
pabrik pembuat untuk servis berkala.
12. Dokumentasi
Contoh
Formulir QC :
Transducer :
Date
|
|||||||||
OK
|
|||||||||
Problem
|
Power Cord
Date
|
|||||||||
OK
|
|||||||||
Problem
|
Controls
Date
|
|||||||||
OK
|
|||||||||
Problem
|
Hardcopy
and Display Monitor Fidelity
Room : Tested
by :
Ultrasound System : Test Period
:
Transducer :
Phantom :
Power
|
Focal Zone
|
||||||||
Gain
|
System Default
|
||||||||
TGC
|
Dynamic Range
|
||||||||
FOV
|
Pre-Processing
|
||||||||
Reject
|
Post- Processing
|
TEST
KENDALI MUTU ULTRASONOGRAFI
Jenis Test
Frek PIC
|
|||
Physical & Mechanical Inspection 3 bulan Fisikawan Medis, Radiografer
|
|||
Display Monitor & Hard Copy 3 bulan Fisikawan Medis, Radiografer
|
|||
Image Uniformity
3 bulan Fisikawan
Medis, Radiografer
|
|||
Maximum Depth of Visualization 3 bulan Fisikawan Medis, Radiografer
|
|||
Distance Accuracy
3 bulan Fisikawan
Medis, Radiografer
|
|||
Less Frequent Perform Test 1 tahun BPFK, Inst P’ujian Fasilitas Kesehatan
yg berwenang
|
|||
Axial Resolution
1 tahun BPFK, Inst
P’ujian Fasilitas Keseh
|
|||
Lateral Resolution or Response
Width 1 tahun BPFK,Inst P’ujian Fasilitas Keseh
|
|||
Ringdown or Death Zone 1
tahun BPFK, Inst P’ujian
Fasilitas Keseh
|
No comments:
Post a Comment