JAMINAN KUALITAS PERALATAN KEDOKTERAN NUKLIR
Oleh : Ir. Vivi Vira Viridianti, MKes
SEMINAR NASIONAL MUSDA PARI, 20 Maret 2011
Yogyakarta
Dasar Hukum
• UU RI no 44 th 2009 tentang Rumah Sakit.
• KepMenKes RI no: 008/MENKES/SK/I/2009 tentang Standar Pelayanan Kedokteran Nuklir di Sarana Pelayanan Kesehatan
• KepMenKes RI no: 375/MENKES/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Radiografer.
Bagian Ketujuh Peralatan Pasal 16, UU RI no 44 th 2009
• ……meliputi peralatan medis dan nonmedis harus memenuhi standar pelayanan, persyaratan mutu, keamanan, keselamatan dan laik pakai.
• (3) Peralatan yang menggunakan sinar pengion harus memenuhi ketentuan dan harus diawasi oleh lembaga yang berwenang.
• (5) Pengoperasian dan pemeliharaan peralatan Rumah Sakit harus dilakukan oleh petugas yang mempunyai kompetensi di bidangnya.
• (6) Pemeliharaan peralatan harus didokumentasi dan dievaluasi secara berkala dan berkesinambungan
• (7) Ketentuan mengenai pengujian dan/atau kalibrasi peralatan medis, standar yang berkaitan dengan keamanan, mutu, dan manfaat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
KMK RI no 008/MENKES/SK/I/2009
Tentang Standar Pelayanan Kedokteran Nuklir di Sarana Pelayanan Kesehatan
• Pelayanan KN Pratama(tidak ada pencitraan)
• Pelayanan KN Madya (sebagian, kamera gamma)
• Pelayanan KN Utama (lengkap, canggih)
KMK RI no: 375/MENKES/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Radiografer
Kelompok Unit Kompetensi Bidang Kedokteran Nuklir :
1) Unit kompetensi melaksanakan scanning liver.
2) Unit kompetensi melaksanakan scanning empedu.
3) Unit kompetensi melaksanakan scanning ginjal.
4) Unit kompetensi melaksanakan scanning pankreas.
5) Unit kompetensi melaksanakan scanning limpa.
6) Unit kompetensi melaksanakan scanning aorta abdominalis.
7) Unit kompetensi melaksanakan scanning vena cava inferior.
8) Unit kompetensi melaksanakan scanning pelvis.
9) Unit kompetensi melaksanakan scanning obstetric.
10) Unit kompetensi melaksanakan scanning whole body.
11) Unit Kompetensi Upaya Proteksi Radiasi
12) Unit Kompetensi Implementasi QA/QC
Pelayanan Kedokteran Nuklir Utama
1. Kamera Gamma
a. Kollimator High Energy (Max 400 KeV, I-131)
b. Kollimator LEHR (Low Energy High Resolution)
c. Kollimator LEHS (Low Energy High Sensitivity)
d. Kollimator LEGP (Low Energy General Purpose) (max 150 KeV, Tc-99m)
e. Kollimator Pin Hole
f. Alat Kalibrasi Kamera
a. Uniformity quality control
Uniformity QC dilakukan oleh Radiografer: Dengan menggunakan Tc-99m dengan kolimator Low Energy pada simetris window energy 20% , dengan jumlah cacahan 3 juta cacahan per detik.
Energi Sinar Gamma
• Radioisotop memancarkan 1 atau lebih garis energi yg sangat tajam.
• Radionuklida Tc-99m mempunyai energi 140 keV è Low
• Radionuklida I-131 energi 364,5keV è High
• Pemilihan kolimator harus sesuai dengan besarnya energi yang dipancarkan
a. Spektrum Display
b. Sensitivity/Kepekaan
• Menunjukan jumlah cacahan/minute/MBq dan harus diukur untuk tiap kolimator
• Khusus untuk kamera Gamma yang lebih dari 1 detektor (multi-head systems), perbedaan kepekaan tidak boleh lebih dari 3 %
c. Pixel size
d. Center of rotation
Point source of Tc-99m , penggambilan gambar Tomografi Pada sumbu X akan terbentuk fungsi sinusPada sumbuY akan berbentuk garis lurus Dihitung simpangan dari fungsi sinus dan garis lurus tersebut.
SPECT Instrument :
• The “gamma camera” is a 2-D array of detectors
• One or more gamma cameras are used to capture 2-D projections at multiple angles
• Use filtered back-projection to reconstruct 3-D image
• Actual sinograms appear “noisy” due to the fact that we don’t have enough photons
• Quantum-limited imaging
SOURCES FOR QC OF GAMMA CAMERA
• Point source
• Collimated line source
• Line source
• Flood source
Phantoms for QC of gamma cameras
• Bar phantom
• Slit phantom
• Orthogonal hole phantom
• Total performance phantom
2. Gamma atau Beta Counter
1. Multi Well
2. Automatic and QC analysis
3. ECG Synchronizer (ElectroCardioGraph)
1. Automatic Synchronizer dgn Kamera Gamma
2. Dilengkapi Lead Standar
3. Treadmill/ergocycle, Automatic, 12 lead
Quality control
• MotionThereisnoevidenceofpatientmotion.
• AlignmentThealignmentisverygood.
• Count Increase The myocardial max counts increases in the stress study as expected.
• Normalization Both studies are normalized to the portion within the myocardium with the highest uptake.
• Extra-Cardiac Activity --There is no significant extra cardiac activity.
Soft tissue attenuation– minimized7. Protocol consistency
4. Processing Box (Hot cell)
5. Alat Pengukur Radioaktivitas
• Kepekaan satuan micro dan millicurie
• Dapat Mengukur Tc-99m dan I-131
• Mengukur radionuklida pemancar beta
6. Gamma Probe
Minimal untuk radionuklida Tc-99m dan I-131
7. Alat Proteksi Radiasi:
1. Surveymeter
2. Detektor Kontaminasi
3. Monitor perorangan (film badge atau TLD)
4. Perisai radiasi tabung suntik ukuran spuit 1ml ,3 ml
5. Kontainer berperisai radiasi
6. Apron seluruh badan
7. Sarung tangan Pb
8. Kacamata PB
8. Shielding
SEMINAR NASIONAL MUSDA PARI, 20 Maret 2011
Yogyakarta
Dasar Hukum
• UU RI no 44 th 2009 tentang Rumah Sakit.
• KepMenKes RI no: 008/MENKES/SK/I/2009 tentang Standar Pelayanan Kedokteran Nuklir di Sarana Pelayanan Kesehatan
• KepMenKes RI no: 375/MENKES/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Radiografer.
Bagian Ketujuh Peralatan Pasal 16, UU RI no 44 th 2009
• ……meliputi peralatan medis dan nonmedis harus memenuhi standar pelayanan, persyaratan mutu, keamanan, keselamatan dan laik pakai.
• (3) Peralatan yang menggunakan sinar pengion harus memenuhi ketentuan dan harus diawasi oleh lembaga yang berwenang.
• (5) Pengoperasian dan pemeliharaan peralatan Rumah Sakit harus dilakukan oleh petugas yang mempunyai kompetensi di bidangnya.
• (6) Pemeliharaan peralatan harus didokumentasi dan dievaluasi secara berkala dan berkesinambungan
• (7) Ketentuan mengenai pengujian dan/atau kalibrasi peralatan medis, standar yang berkaitan dengan keamanan, mutu, dan manfaat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
KMK RI no 008/MENKES/SK/I/2009
Tentang Standar Pelayanan Kedokteran Nuklir di Sarana Pelayanan Kesehatan
• Pelayanan KN Pratama(tidak ada pencitraan)
• Pelayanan KN Madya (sebagian, kamera gamma)
• Pelayanan KN Utama (lengkap, canggih)
KMK RI no: 375/MENKES/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Radiografer
Kelompok Unit Kompetensi Bidang Kedokteran Nuklir :
1) Unit kompetensi melaksanakan scanning liver.
2) Unit kompetensi melaksanakan scanning empedu.
3) Unit kompetensi melaksanakan scanning ginjal.
4) Unit kompetensi melaksanakan scanning pankreas.
5) Unit kompetensi melaksanakan scanning limpa.
6) Unit kompetensi melaksanakan scanning aorta abdominalis.
7) Unit kompetensi melaksanakan scanning vena cava inferior.
8) Unit kompetensi melaksanakan scanning pelvis.
9) Unit kompetensi melaksanakan scanning obstetric.
10) Unit kompetensi melaksanakan scanning whole body.
11) Unit Kompetensi Upaya Proteksi Radiasi
12) Unit Kompetensi Implementasi QA/QC
Pelayanan Kedokteran Nuklir Utama
1. Kamera Gamma
a. Kollimator High Energy (Max 400 KeV, I-131)
b. Kollimator LEHR (Low Energy High Resolution)
c. Kollimator LEHS (Low Energy High Sensitivity)
d. Kollimator LEGP (Low Energy General Purpose) (max 150 KeV, Tc-99m)
e. Kollimator Pin Hole
f. Alat Kalibrasi Kamera
a. Uniformity quality control
Uniformity QC dilakukan oleh Radiografer: Dengan menggunakan Tc-99m dengan kolimator Low Energy pada simetris window energy 20% , dengan jumlah cacahan 3 juta cacahan per detik.
Energi Sinar Gamma
• Radioisotop memancarkan 1 atau lebih garis energi yg sangat tajam.
• Radionuklida Tc-99m mempunyai energi 140 keV è Low
• Radionuklida I-131 energi 364,5keV è High
• Pemilihan kolimator harus sesuai dengan besarnya energi yang dipancarkan
a. Spektrum Display
b. Sensitivity/Kepekaan
• Menunjukan jumlah cacahan/minute/MBq dan harus diukur untuk tiap kolimator
• Khusus untuk kamera Gamma yang lebih dari 1 detektor (multi-head systems), perbedaan kepekaan tidak boleh lebih dari 3 %
c. Pixel size
d. Center of rotation
Point source of Tc-99m , penggambilan gambar Tomografi Pada sumbu X akan terbentuk fungsi sinusPada sumbuY akan berbentuk garis lurus Dihitung simpangan dari fungsi sinus dan garis lurus tersebut.
SPECT Instrument :
• The “gamma camera” is a 2-D array of detectors
• One or more gamma cameras are used to capture 2-D projections at multiple angles
• Use filtered back-projection to reconstruct 3-D image
• Actual sinograms appear “noisy” due to the fact that we don’t have enough photons
• Quantum-limited imaging
SOURCES FOR QC OF GAMMA CAMERA
• Point source
• Collimated line source
• Line source
• Flood source
Phantoms for QC of gamma cameras
• Bar phantom
• Slit phantom
• Orthogonal hole phantom
• Total performance phantom
2. Gamma atau Beta Counter
1. Multi Well
2. Automatic and QC analysis
3. ECG Synchronizer (ElectroCardioGraph)
1. Automatic Synchronizer dgn Kamera Gamma
2. Dilengkapi Lead Standar
3. Treadmill/ergocycle, Automatic, 12 lead
Quality control
• MotionThereisnoevidenceofpatientmotion.
• AlignmentThealignmentisverygood.
• Count Increase The myocardial max counts increases in the stress study as expected.
• Normalization Both studies are normalized to the portion within the myocardium with the highest uptake.
• Extra-Cardiac Activity --There is no significant extra cardiac activity.
Soft tissue attenuation– minimized7. Protocol consistency
4. Processing Box (Hot cell)
5. Alat Pengukur Radioaktivitas
• Kepekaan satuan micro dan millicurie
• Dapat Mengukur Tc-99m dan I-131
• Mengukur radionuklida pemancar beta
6. Gamma Probe
Minimal untuk radionuklida Tc-99m dan I-131
7. Alat Proteksi Radiasi:
1. Surveymeter
2. Detektor Kontaminasi
3. Monitor perorangan (film badge atau TLD)
4. Perisai radiasi tabung suntik ukuran spuit 1ml ,3 ml
5. Kontainer berperisai radiasi
6. Apron seluruh badan
7. Sarung tangan Pb
8. Kacamata PB
8. Shielding
Uji Pesawat Sinar – X Pada Fasilitas Radiodiagnostik
Oleh : Tris Budiyono, ST
Pemanfaatan Sinar - X di radiodiagnostik adalah sebagai penegak diagnosa suatu kelainan atau penyakit. Kualitas
citra yang baik merupakan syarat mutlak faktor keselamatan radiasi
harus selalu dijaga. Setiap fasilitas harus mengembangkan program QA – QC, untuk menghasilkan kualitas diagnostik yang
konsisten tinggi dengan biaya dan penerimaan dosis serendah mungkin.
(QA) merupakan program jaminan kualitas termasuk prosedur administrasi,
protokol, dan kendali kualitas. (QC) merupakan serangkaian prosedur
& pengujian.
· Alat baru - acceptance test
· Maintenance - periodik test
· Perbaikan - korektive
Keuntungan dari pengujian tersebut adalah :
· Diperolehnya data yang terukur tentang kinerja suatu peralatan,
- Data awal (acceptance test) digunakan sebagai acuan pengukuran kepatuhan (compliance test) periodik berikutnya,
- Mengetahui konsistensi dan penurunan fungsi peralatan,
- Penyimpangan secara dini dapat diketahui,
- Segera dapat dilakukan perbaikan sebelum kerusakan yang lebih parah,
- Tingkat keselamatan dan keamanan selalu diketahui.
Sedangkan kendalanya antara lain, yaitu :
· Belum menjadi kebiasaan dan budaya kerja,
- Tidak tersedianya peralatan uji,
- Kemampuan SDM tidak merata.
Tanggung jawab institusi untuk melaksanakan QA-QC. Acceptance
test yang bertanggung jawab adalah fisika medik/ instrumentasi medik/
Fisika Kesehatan, sedangkan QC harian non dosimetrik yang bertanggung
jawab adalah radiograf. Namun sebaiknya dilakukan dalam team work secara terorganisasi agar hasilnya lebih baik.
Frekuensi QC
- Acceptance test : Instalasi Baru kesesuaian dengan spesifikasi
· Pengujian : mekanik, safety, imejing, dosimetry
· Dokumentasi untuk referensi selanjutnya
- Periodik (harian, mingguan,...tahunan)
- Kepatuhan terhadap nilai referensi & toleransi standard
- Rekomendasi frekuensi pengujian bisa berbeda - beda, prinsipnya semakin menurun kualitas harus dilakukan dg frekuensi lebih sering.
- Kata Kunci:Radiografer: QC Imejing (parameter non dosimetry)
QC Pesawat Sinar – X Harian
· Paling penting sebagai deteksi awal adanya gangguan,
· Meliputi:
o Inspeksi visual, indikator & mekanik,
o Prosedur Warm up,
· Prosedur:
o Lakukan sesuai manual operasi pabrikan,
o Bila tidak ada,
o Tutup pintu & pastikan tidak ada personil,
o Pilih fokus besar, kondisi 70 kVp – 100 mA – 2.0 detik ,
o Amati fungsi semua indikator,
o Paparan dilakukan tiga kali dengan jeda 10 detik,
o Bila ada kecurigaan tulis di log book dan laporkan teknisi.
QC Pesawat Sinar - X Periodik
- Generator & tabung sinar-x, Meliputi:
- Akurasi tegangan tabung (kVp),
- Kestabilan output,
- Linearitas keluaran (mR/mAs),
- Waktu paparan,
- Filtrasi dan kualitas radiasi,
- Kebocoran tabung,
- Ukuran fokus efektif,
- Light beam collimator alignment,
- AEC, kendali paparan otomatis meliputi:
- Konsistensi kehitaman radiograf (densitas optik),
- Konsistensi DO terhadap posisi chember,
- Konsistwensi DO terhadap perubahan tegangan tabung (kV),
- Konsistwensi DO terhadap perubahan ketebalan pasien.
Akurasi tegangan tabung (kVp
Alat : Non invasif kVp meter/ penetrameter elektronik, Cara :
· Set jarak 100 cm dari fokus atau seperti yg disebutkan pada manualnya
· set ~ 20 mAs
· Ukur pada: kVp terendah, 60 kVp, 80 kVp,tertinggi.
Toleransi : Selisih nilai pengukuran dan nilai yg diatur <>
Linearitas keluaran (mA/mAs
Tujuan : mengetahui linearitas output
Alat : dosemeter dan filtrasi minimal 2.0 mm Al
Method :
· Pengujian pada 80 kV variasi mA.s
· set : ~ 10 mAs - ~ 400 mAs
· Ukur paparan dalam mR
· Hitung nilai laju paparan (mR/mAs)
· variasi <>
Akurasi waktu paparan (secon)
Tujuan : mengetahui akurasi waktu paparan radiasi
Cara :
· Penetrameter dgn display waktu paparan (Spining top terbatas pada pesawat frekuensi rendah)
· Pengujian pada 0.05 sec – 1.0 sec
· Dilakukan untuk masing masing ukuran fokus
· Toleransi :
§ t 20 ms ~ 20%
§ 20 ms <> ~ 10%
§ t >50 ms ~ 5%
Akurasi waktu paparan (secon)
Filtrasi (AL) & HVL
Tujuan : Memastikan penggunaan filter sesuai rekomendasinya
· <> : 0.5 mm AL
· 50 – 70 kVp : 1.5 mm Al
· > 70 kVp : 2.5 mm Al
Mammography : Mo, Rh, Rh sesuai kebutuhan
Kualitas Radiasi HVL (mm Al)
Alat : set absorber alumunium, dosemeter
Prosedur :
· Set up geometri penyinaran
· Ukur & catat bacaan dosemeter pada ketebalan absorber berbeda
· Plot nilai I/ I0 pada kertas semilog
· Tentukan nilai pada I/ / I0 = 0.5
· Carilah ketebalan absorber bersesuaian dengan I/ / I0 = 0.5
· Toleransi: bandingkan dengan nilai referensi minimal untuk tegangan tabung yang sesuai Pada 80 kV minimal HVL 2.3 mm Al.
kVp vs HVL minimum
kVp
|
50
|
60
|
70
|
80
|
90
|
100
|
110
|
120
|
125
|
HVL
mmAl
|
1.5
|
1.8
|
2.1
|
2.3
|
2.5
|
2.7
|
3.0
|
3.2
|
3.3
|
Kebocoran Tabung
Tujuan : mengetahui besarnya tingkat kebocoran tabung
Alat : dosemeter atau surveymeter
Prosedur :
· Set up geometri penyinaran
· Pengukuran paparan pada jarak 1 meter dari fokus
· Fokus : ditandai dengan marker bintik merah
· Toleransi:
· <>
· Dental unit <>
Ukuran focal spot (focus)
Tujuan : mengetahui ukuran focus efektif (metoda tak langsung)
Alat : star test pattern & holder, kaset-film slow screen.
Prosedur :
§ Set up geometri penyinaran
§ Pasang karton pada screen belakang menghindarkan efek cross over
§ Buat paparan radiografi pada star test pattern
§ Toleransi: 50% F M: magnifikasi
§ D : Ø bayangan obyek tampakabur
Fields Size & Collimator Alignment
Alat : alignment test tool, kawat siku pendek, atau coin logam, kaset-film
Prosedur :
· Set up alignment test tool dan Lapangan radiasi (A)
· Marker pada sudut atau margin cahaya kolimator & CP
· Buat paparan radiografi
· Paparan dengan lapangan lebih besar
· Proses film, tandai tepi dan pusat lapangan radiasi
· Toleransi: A & CP 2% SID
QC Dark Room & Film Storage
· Harian: sensitometri
· Periodik meliputi:
§ Kebocoran kamar gelap
§ Safelightkamar gelap
§ Temperatur optimum pembangkitan
§ Sistem penyimpanan film dan chemical
§
Film – Screen-Kaset
meliputi :
· Kurva kharakteristik
· Kontak film screen
· Sensitivitas screen
· Repeat/ reject analisis
·
Sensitometri
Tujuan : mengetahui konsistensi processing
Alat : sensitometer, densitometer, film
Method :
· Beri paparan dg sensitometer (alternatrif: step wedge)
· Proses film
· Pengukuran DO
· Toleransi: Konsistensi DO ±1 ste
Safelight
Tujuan : mengetahui kualitas safelight
Alat : timer, film, densitometer
Method :
· Beri paparan ±1.0 DO (sinar-x or cahaya lampu)
· Matikan safelight
· Tutup ½ permukaan film dengan karton
· Papar 2 menit safelight
· Proses film ukur DO pada dua area
· Toleransi: perbedaan <>.
Kontak film – screen
Tujuan : mengetahui kualitas kontak film-screen
Alat : brass/copper mesh screen, kaset-film, viewer.
Method :
· Loading film – kaset tunggu 5 menit
· radiografi mesh screen (sebaiknya diapit akrilik tipis)
· 50 kV 5 -10 mAs (1.5 – 2.0 DO)
· Proses film
· Periksa pada viewer ± 2 - 3 meter
· Toleransi: Bercak hot spot Ø 2 cm
QC viewer & ruang baca foto
Meliputi:
· Tingkat kecerahan viewer
· 1500 – 2500 cd/ m2
· 3000 cd/ m2 (mammography)
· Toleransi : dev max <>
· Penggantian lampu : bersamaan dalam type & warna yg sama.
· Homogenitas iluminator
· Warna homogen, bersih, cahaya tidak berkedip
· Lampu ruang baca <>
QC asesories lain
Grid anti scatered meliputi:
· Grid artefak
· Contrast improvement factor
· Moving grid
QC pesawat sinar-x mamografi
Meliputi:
· Ukuran fokus
· Keluaran tabuing
· Tegangan tabung
· Daya kompresi
· Resolusi
Ukuran fokus pesawat sinar-x mamografi (khusus)
· Kharakteristik obyek : beda penyerapan radiasi rendah (homogen)
· Dikehendaki citra dengan ketajaman dan kontras maksimal untuk deteksi dini keganasan
· Ukuran fokus efektif <>
Cara:
· Pemeriksaan dokumen spec.
· Uji tidak langsung : star test pattern
Daya kompresi pesawat sinar-x mamografi
Tool : Compression test device dan Bola tenis
Prosedur : Lakukan kompresi, Ukur besar tekanan maksimum
Toleransi : <>pengulangan <>
Repeat/ reject analisis
· Pengumpulan film ditolak Cacat, artefak, salah ID, informasi diagnostik kurang, dll
· Pengelompokkan berdasarkan penyebab
· Hitung sebagai % dari total penggunaan film
· Toleransi: <>
· Sebelum pengulangan perlu dilakukan analisa mendalam tentang sebab kerusakan sehingga tidak terjadi koreksi ganda.
Lead apron ,glove, gonad, tyroid integrity check
· Prosedur fluoroskopi, bagian yang rusak lebih terang dari sekitarnya.
· Bila curiga ada area yg bocor, lakukan radiografi
· Bagian yg rusak lebih hitam pada radiograf.
· Toleransi: ----
QC pesawat CT scanner
Meliputi:
· Akurasi CT Number
· Uniformity CT Number
· Linearitas CT Number
· Akurasi pengukuran jarak
· Akurasi permuukaan meja pasien (Table top)
· Deteksi low contras
· Resolusi spasial
· CTDI & DLP
Noise & Field Uniformity Axial Scan
· Std. Dev. Central ROI <>
· Max difference between peripheral and central ROI’s < +/- 5 HU
CT Number Linearity
Contrast Linearity : Water 0+/- 4, Polyethylene -75+/-15, Teflon 1017+/-51, Lexan 116+/-15, Acrylic 140 +/-15
Tabel 2. Batas toleransi untuk pengujian pesawat sinar-X radiodiagnostik di Unit Fisika Medik – LKKL – PTKMR
No comments:
Post a Comment