Telah
diketahui bahwa terbentuknya citra radiografi adalah disebabkan oleh sinar-x
yang setelah melalui objek tiba pada film dan merubah susunan kristal perak
halide menjadi butir perak berwarna hitam. Aksi sinar-x (kombinasi sinar-x
dengan layar pendar) dan cahaya sangat dilipatgandakan oleh cairan pembangkit,
tahap processing selanjutnya membuat citra menjadi permanen dan dapat diamati
di depan viewer.
Tujuan membuat citra adalah agar citra dapat dilihat dengan jelas, untuk
itu citra harus memiliki bentuk yang tegas diiringi oleh adanya kontras
radiografi yang cukup. Kontras radiografi adalah perbedaan terang diantara berbagai
bagian citra, bagaimana sesuai dengan perbedaan daya serap bagian tubuh
terhadap sinar-x. Struktur dari objek tidak akan terlihat, bila nilai kontras
disekitarnya tidak cukup. Ada
tiga hal dari citra radiografi yang perlu dibedakan, yaitu :
1.
Bentuk jelas / tegas
2.
Detail / definition, menunjukan bagian kecil dari objek dapat
dilihat (ketajaman)
3.
Kontras radiografi, menunjukan perbedaan terang (hitam/putih)
4.
Distorsi, perubahan bentuk dan ukuran pada
citra radiografi
Ketajaman
Citra Radiografi
Citra-radiografi merupakan bentuk bayangan; citra yang diperoleh sebagai
akibat dari sinar x melalui tubuh, mirip dengan bayangan pada tembok bila
melewatkan sinar matahari pada tubuh. Bayangan yang membentuk citra
radiografi haruslah dengan bentuk yang jelas dan tajam, dimana tingkat
pengaburannya berkurang. Pada praktek bentuk bayangan sering diikuti oleh
pengaburan, dimana tingkat pengaburan itu disebabkan oleh beberapa hal, seperti
:
- Faktor Geometrik; yang berhubungan dengan pembentukan citra (misal : ukuran, jarak)
- Faktor Goyang; yang berhubungan dengan penderita (pasien) dan alat
- Faktor Fotografi atau intrinsik; yang berhubungan dengan bahan perekam citra.
o
Layar Pendar = terdiri dari kristal fosfor yang bila terkena
sinar-x akan memendarkan cahaya, ini menimbulkan ketidaktajaman bentuk
o
Efek Parallax = pengamatan dari jarak tertentu dengan sudut yang
berbeda
o Emulsi film = ”iradiation”, yakni menyebar/melebarnya cahaya
yang tiba pada film, menyebabkan ketidaktajaman bentuk citra
Ketajaman Radiografi dimaksudkan untuk membedakan detail dari struktur
yang dapat terlihat pada citra radiografi. Karena itu, semu faktor
mengatur kontras (perbedaan densitas) juga mempengaruhi ketajaman. Faktor ini
bersifat obyektif karena dapat diukur. Ketajaman dapatr juga dipengaruhi
oleh faktor yang tidak obyektif yang disebut faktor subyektif, sangat
bervariasi tidak dapat diukur, termasuk hal yang berada di luar. Citra
seperti kondisi dari “viewer” boleh dikatakan bahwa ketajaman yang dimaksud
adalah kualitas visual yang lebih bersifat subyektif.
Faktor
yang Mempengaruhi Ketajaman
a)
Faktor Citra Radiografi, meliputi :
-
Ketajaman dan kontras obyektif
-
Tingkat eksposi
Bila citra
radiografi berbatas/berbentuk jelas, benda densitas masih dapat diamati, walau
tingkat densitasnya sedikit (ketajaman baik walau dengan kontras yang sangat
rendah). Jika citra radiografi dengan perbedaan densitas tinggi, struktur masih
dapat terlihat jelas walau dengan batas yang tidak begitu tegas (ketajaman
masih dapat dilihat, walaupun detail struktur tidak optimal).
Pada praktek
radiografi, hal itu dapat kita temukan pada x-foto abdomen untuk melihat
struktur dari janin, terlihat adanya perbedaan densitas yang kecil, namun
bentuk janin terlihat jelas. Juga pada x-foto abdomen anak kecil tertelan uang
logam terlihat adanya perbedaan densitas yang tinggi, ketajaman uang logam
masih terlihat walau bentuknya tidak tegas (uang logam bergerak). Dengan
demikian, batas yang tegas dari citra radiografi tidak hanya tergantung oleh
ketajaman/kontras tetapi dari keduanya. Tingkat eksposi
signifikan merubah kontras yang terlihat pada citra radiografi. Bila terjadi
overexposure maka densitas pada seluruh bidang film juga meningkat, tetapi
“kontras obyektif” (overexposure tidak berlebihan) tidak berubah, karena
perbedaan melewatkan cahaya dari seluruh bidang x-foto tetap ada dan dapat
diukur. Karena densitas yang demikian besar, mata sudah tidak dapat lagi
melihat, karena tidak ada lagi cahaya dari viewer yang dapat melaluinya. Oleh
karena itu pemirsa mengatakan bahwa kontras visual berkurang karena
overexposure, jadi kontras visual ini bersifat subyektif tidak dapat diukur.
Pada underex posure dimana densitasnya sangat minim menyebabkan kontras
obyektif dan subyektif menjadi kurang.
b)
Faktor
Viewer/Illuiminator (alat baca x-foto)
Hubungannya
terhadap detail (devinition) adalah dengan contras subyektif faktor viewer
dapat dilihat dari segi:
-
Yang berhubungan dengan
kualitas penerangan
-
Yang berhubungan dengan
penglihatan pemirsa
- Penerangan
Penerangan lampu viewer dapat
dengan berbagai warna, intensitas, dan homogenitas; diluminator yang moderen
denfgan dilengkapi dengan beberapa lampu TL yang memancarkan cahaya biru cerah
dan homogen, dapat meningkatkan nilai kontras “kontras-fisual”. X-foto yang
overexposure dengan menaikan intensitas penerangan illuminator akan
meningkatkan kontras subyektif, sedangkan yang underexposure intensitas
cahaya diturunkan hingga kontras visual dapat tercapai. Pada umumnya viewer
dilengkapi dengan alat pengatur terangnya cahaya, sesuai dengan keadaan citra
radiografi yang sedang ditayangkan. Ruang baca x-foto sebaiknya ruangan redup
(watt rendah) sehingga cahaya yang keluar dari viewer dapat diamati dengan
baik.
- Penglihatan Pemirsa
Kontras citra radiografi oleh
mata kelihatnaya dipengartuhi oleh tingkat penerangan yang diadaptasi, dan oleh
silaunya cahaya viewer. Mata yang beradaptasi dengan cahaya terang tidak dapat
mengamati perbedaan densitas pada tingkat gelap, dan detail. Juga bila viewer
dengan x-foto densitas sedikit, melewatkan cahaya yang menyilaukan, menyebabkan
kegagalan untuk melihat detail struktur. Untuk mencegah cahaya yang
menyilaukan, viewer dilengkapi dengan semacam diagfragma yang dapat membatasi
luas penerangan. Spot light yang berada di luar viewer gunanya untuk mengamati
bagian tertentu dari film yang densitasnya gelap.
Kontras
Radiografi
Kontras radiografi memiliki
unsur yang berbeda :
- Kontras Objektif, perbedaan kehitaman ada seluruh bagian citra yang dapat dilihat & dinyatakan dengan angka. Adapun penyebabnya :
- Faktor radiasi
- Kualitas sinar primer
- Sinar hambur / scatter
- Faktor film
- Faktor processing
- Jenis & susunan bahan pembangkit
- Waktu & suhu pembangkitkan
- Lemahnya cairan pembangkit
- Agitasi film
- Reducer
- Kontras Subjektif, yaitu perbedaan terang di antara bagian film, jadi tidak dapat diukur, tergantung dari pemirsa/pengamat
Distorsi Citra Radiografi
Merupakan perbandingan yang salah
dari struktur yang direkam, bentuk serta hubungan dengan struktur lainnya
kurang betul. Hasil yang benar diperoleh bila garis tentgah struktur yang
akan di x-foto berada sejajar dengan film yang tegak lurus dengan pusat sinar-x.
Hal ini sering terlihat pada x-ray foto gigi, bila hal ini terjadi, maka x-ray
foto gigi akan terlihat bertumpuk satu sama lain, dapat lebih panjang atau
lebih pendek.
No comments:
Post a Comment