Computed Radiography (CR)
Dalam pelaksanaan computed radiography
terdapat berbagai cara untuk menghasilkan citra, secara umum metode ini
dilakukan seperti terlihat pada Gambar 2.2. Pada dasarnya, pada proses CR
disisipkan kegiatan pemrosesan oleh komputer.
Pada pemrosesan digital dapat dilakukan beberapa fungsi meliputi:
- mengkompensasi kesalahan pada saat eksposi
- mengubah kontras
- memperbaiki detail citra
- menyimpan dan mendistribusikan citra dalam bentuk digital.
Gambar 2.2.1 Konsep Computed Radiography (CR) secara umum [9]
Receptor pada sistem CR terdiri dari sebuah plat
yang terbuat dari material fosfor yang
dapat distimulasi. Biasanya receptor
ini berada dalam sebuah kaset dan dapat dilakukan eksposi seperti pada kaset film screen pada radiografi
konvensional.
Gambar 2.2.2. Perbandingan antara intensifying
screen dan imaging plate [10]
Namun stimulable
phosphor screen ini berbeda dari intensifying screen konvensional. Intensifying
screen memproduksi cahaya pada saat terkena eksposi sedangkan stimulable phosphor screen tidak
langsung memproduksi cahaya sampai plat ini dibaca oleh berkas sinar laser
Gambar
2.2.3. Proses terjadinya citra pada
sebuah PSP [9]
Untuk menyerap energi sinar x, muatan elektron
tersimpan secara proporsional dalam sebuah perangkap “trap” pada sebuah
material fosfor yang dalam keadaan stabil. Setelah exposi, citra dibaca oleh
berkas laser. Sinar laser yang berwarna merah membuat trap menjadi kosong yang
menghasilkan emisi sinar biru. Emisi sinar biru ini kemudian dikumpulkan dan
diarahkan ke sebuah photomultiplier tube
(PMT). Sinyal yang dihasilkan diperkuat secara logaritmik, diubah ke dalam
bentuk digital dan diproses sebagai soft
copy pada sebuah layar monitor atau dicetak pada sebuah film.
Gambar
2.2.4. Proses pembacaan citra laten pada sebuah PSP [9]
PSP dapat dihapus respon sinar x nya
dengan memberikan cahaya putih dan selanjutnya dapat digunakan kembali.
Gambar 2.2.5. Proses-proses yang terjadi pada sebuah imaging plate (Photo
Stimulated Phosphor)
Keunggulan CR dibandingkan radiografi
konvensional yaitu dapat mengurangi biaya. CR menggunakan PSP yang dapat
digunakan kembali 15000-40000 kali dan tidak memerlukan proses secara kimia. Dengan
menggunakan CR dapat dilakukan pemrosesan citra, karena data CR berbentuk
digital maka dapat dilakukan pemrosesan dan modifikasi pada citra yang
dihasilkan. Dari satu kali exposi dapat dihasilkan lebih banyak informasi dari
sebuah citra. PSP memiliki rentang yang dinamis sehingga banyak informasi dapat
ditampilkan dalam sebuah citra. Selain itu akan dihasilkan citra yang konsisten
dengan citra yang berkualitas tinggi [11]. Jika dibandingkan dengan pencitraan
digital yang lain (Full Field Digital Mammography-FFDM)
sistem CR memiliki beberapa keuntungan. Pada sistem CR digunakan kaset PSP untuk menggantikan
kaset film pada sistem mamografi yang telah ada tanpa harus menggantinya dengan
pesawat yang baru. Selain itu, plat CR dan alat pembacanya dapat mengakomodasi
baik untuk kaset berukuran 18 x 24 cm atau 24 x 30 cm, sama seperti kaset untuk
film (tidak hanya satu ukuran seperti receptor
citra digital yang lain).
(a)
|
(b)
|
Gambar 2.2.6. (a) Kodak CR 975 dan (b) Remote Operational Panel (ROP) [12]
No comments:
Post a Comment