RADIOGRAPHIC POSITIONING JUDET METHOD UNTUK PEMERIKSAAN
FRAKTUR ACETABULUM (TRAUMA PELVIS)
R Catur Budi Santoso,S.ST
Penulis selama 4 tahun ini bekerja di
Emergensi Radiologi Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin sering sekali mendapatkan
pasien dengan trauma pada tulang pelvis dengan riwayat antara lain : terlindas
kendaraan, tertabrak sepeda motor, kecelakaan kendaran roda empat. Menurut
pengamatan penulis pasien yang datang ke radiologi emergensi tersebut sering
mengalami fraktur pada daerah acetabulum, os ilium, sympisis pubis. Judet
method merupakan salah satu teknik radiografi yang digunakan untuk pemeriksaan
trauma pelvis. Pasien yang datang ke radiologi biasanya mengalami multiple
trauma dan setelah dilakukan pemeriksaan radiografi konvensional biasanya
dilanjutkan dengan USG FAST dan CT Abdomen dengan kontras.
Patologi
yang diperlihatkan : Judet Method
merupakan teknik radiografi untuk mengevaluasi fraktur di daerah acetabulum dan
dislokasi HIP joint. Dan dilakukan oblik kanan dan kiri dengan titik tengah di upside (obturator view) dan downside
(Iliac view) acetabulum tergantung
anatomi yang akan diperlihatkan.
Faktor
Teknik : Kaset yang dipergunakan 24
x 30 cm (bontrager,2001) di Emergensi Radiologi RS Hasan Sadikin memakai ukuran
35 x 43 cm. Memakai lysolm atau moving grid. Proteksi radiasi sesuaikan
dengan obyek yang difoto.
Posisi Pasien : Posisi Posterior Oblik
Dengan pasien semisupine, dan
kepala di berikan bantal dan diposisikan side
up atau down (oblik mendekati
atau menjauhi obyek yang diperiksa), tergantung anatomi yang akan
diperlihatkan.
Gambar 1 LPO Sentrasi di sebelah kanan Upside
Acetabulum (Obturator View)
Gambar 2. RPO Sentrasi di sebelah kanan Downside
Acetabulum ( Iliac View)
Posisi
pasien :
·
Pasien diatur oblik posterior 45 °,
kedua pelvis dan thorax diatur 45 ° dari meja pemeriksaan, diganjal dengan baji
spon.( spon berbentuk baji).
·
Head
femur dan acetabulum diatur pada tengah meja atau kaset.
·
Garis Tengah kaset secara longitudinal
atau CR (central ray) setinggi head femur
Kolimasi
: Kolimasi pada keempat sisi anatomi
yang diperiksa
Eksposi
: pada saat tahan nafas.
Gambar 3. RPO Downside
Acetabulum (Iliac View)
Kriteria Radiografi :
·
Struktur
yang diperlihatkan : pada saat downside acetabulum, Iliac View (oblik mendekati obyek yang difoto),
tampak sisi anterior acetabulum dan columna posterior ilioischial . Iliac wing juga
tampak dengan baik .(gambar.3) Pada
saat upside acetabulum, Obturator View
(oblik menjauhi obyek yang difoto) tampak sisi posterior acetabulum dan columna
anterior iliopubic . foramen obturator juga tampak .(gambar .4)
Gambar 4. LPO
Upside Acetabulum (Obturator View)
·
Posisi
: derajat oblik sebenarnya
dibuktikan oleh terbukanya dan keseragaman hip
joint space pada sisi acetabulum dan head femoral. Foramen obturator seharusnya terbuka jika obliknya betul pada upside
oblik. Dan tampak tertutup pada downside
oblik.
Gambar . 5 RPO Downside Acetabulum (Iliac View)
Gambar.6 LPO Upside Acetabulumn (Obturator View)
·
Kolimasi
dan CR : Acetabulum harus diatur
ditengah pada IR (kaset) dan pada
lapangan penyinaran. Pada keempat sisi kolimasi harus diatur pada obyek yang
difoto sehingga dapat mengurangi dosis radiasi terhadap pasien dan radiasi
hambur dan dapat mengoptimalkan kontras.
·
Kriteria
Eksposi : Optimal eksposi harus
dapat memperlihatkan batas tulang dan trabekular
marking daerah head femoral dan acetabulum. Marking harus terlihat tajam dan tanpa ada indikasi pergerakan
obyek.
Pustaka :
Bontrager Kenneth L, 2001, Textbook o Radiographic
Positioning and Related Anatomy, Fifth Edition, Mosby, A Harcourt Health Company St. Louis Philadelphia.
No comments:
Post a Comment