Wednesday, 1 February 2012

RADIOGRAPHIC POSITIONING JUDET METHOD UNTUK PEMERIKSAAN FRAKTUR ACETABULUM (TRAUMA PELVIS)

R Catur Budi Santoso,S.ST

Penulis selama 4 tahun ini bekerja di Emergensi Radiologi Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin sering sekali mendapatkan pasien dengan trauma pada tulang pelvis dengan riwayat antara lain : terlindas kendaraan, tertabrak sepeda motor, kecelakaan kendaran roda empat. Menurut pengamatan penulis pasien yang datang ke radiologi emergensi tersebut sering mengalami fraktur pada daerah acetabulum, os ilium, sympisis pubis.  Judet method merupakan salah satu teknik radiografi yang digunakan untuk pemeriksaan trauma pelvis. Pasien yang datang ke radiologi biasanya mengalami multiple trauma dan setelah dilakukan pemeriksaan radiografi konvensional biasanya dilanjutkan dengan USG FAST dan CT Abdomen dengan kontras.
Patologi yang diperlihatkan : Judet Method merupakan teknik radiografi untuk mengevaluasi fraktur di daerah acetabulum dan dislokasi HIP joint. Dan dilakukan oblik kanan dan kiri dengan titik tengah di upside  (obturator view) dan downside (Iliac view) acetabulum tergantung anatomi yang akan diperlihatkan.
Faktor Teknik : Kaset yang dipergunakan 24 x 30 cm (bontrager,2001) di Emergensi Radiologi RS Hasan Sadikin memakai ukuran 35 x 43 cm. Memakai lysolm atau moving grid. Proteksi radiasi sesuaikan dengan obyek yang difoto.
Posisi Pasien : Posisi Posterior Oblik
Dengan pasien semisupine, dan kepala di berikan bantal dan diposisikan side up  atau down (oblik mendekati atau menjauhi obyek yang diperiksa), tergantung anatomi yang akan diperlihatkan.
Gambar 1 LPO Sentrasi di sebelah kanan Upside Acetabulum (Obturator View)


Gambar 2. RPO Sentrasi di sebelah kanan Downside Acetabulum ( Iliac View)
Posisi pasien :
·         Pasien diatur oblik posterior 45 °, kedua pelvis dan thorax diatur 45 ° dari meja pemeriksaan, diganjal dengan baji spon.( spon berbentuk baji).
·         Head femur dan acetabulum diatur pada tengah meja atau kaset.
·         Garis Tengah kaset secara longitudinal atau CR (central ray) setinggi head femur
Kolimasi : Kolimasi pada keempat sisi anatomi yang diperiksa
Eksposi  : pada saat tahan nafas.

        

                      Gambar 3. RPO Downside Acetabulum  (Iliac View)
Kriteria Radiografi :
·         Struktur yang diperlihatkan : pada saat downside acetabulum, Iliac View (oblik mendekati obyek yang difoto), tampak sisi anterior acetabulum dan columna posterior ilioischial . Iliac wing juga tampak dengan baik .(gambar.3) Pada saat upside acetabulum, Obturator View (oblik menjauhi obyek yang difoto) tampak sisi posterior acetabulum dan columna anterior iliopubic . foramen obturator juga tampak .(gambar .4)
          
                                                                                Gambar 4. LPO Upside Acetabulum (Obturator View)
·         Posisi : derajat oblik sebenarnya dibuktikan oleh terbukanya dan keseragaman hip joint space pada sisi acetabulum dan head femoral. Foramen obturator seharusnya terbuka jika obliknya betul  pada upside oblik. Dan tampak tertutup pada downside oblik.


Gambar . 5 RPO Downside Acetabulum (Iliac View)
                          Gambar.6 LPO Upside Acetabulumn (Obturator View)
·         Kolimasi dan CR : Acetabulum harus diatur ditengah pada IR (kaset) dan pada lapangan penyinaran. Pada keempat sisi kolimasi harus diatur pada obyek yang difoto sehingga dapat mengurangi dosis radiasi terhadap pasien dan radiasi hambur dan dapat mengoptimalkan kontras.
·         Kriteria Eksposi : Optimal eksposi harus dapat memperlihatkan batas tulang dan trabekular marking daerah head femoral dan acetabulum. Marking harus terlihat tajam dan tanpa ada indikasi pergerakan obyek.
Pustaka :
Bontrager Kenneth L, 2001, Textbook o Radiographic Positioning and Related Anatomy, Fifth Edition, Mosby, A Harcourt Health Company St. Louis Philadelphia.

No comments:

Post a Comment