QC RADIODIAGOSTIK BAGIAN II
2. PENGATURAN STOK FILM
Aturan pengaturan film, menurut Jenkins
(1980) yaitu :
a.
Film dapat dengan mudah terlihat dan mudah dikenali.
b.
Pemasukan dan pengeluaran film dicatat dan diatur menurut
system FIFO (First In First Out).
Jumlah kadaluarsa suatu film tergantung pada kondisi
penyimpanan film. Karena mayoritas penyimpanan film
kurang sempurna maka mengalokasikan tanggal kadaluarsa film sangat diperlukan.
Sayangnya tanggal kedaluwarsa yang tertera pada box film dari dua film yang datang berurutan dapat sama, maka suatu
sistem identifikasi penting digunakan untuk memastikan penggunaan film dalam
perputaran yang jelas.
Misalnya, beri nomor
pada sisi masing-masing box kemudian box film tersebut ditempatkan pada
masing-masing rak dengan sisi box yang
telah ditandai dapat terlihat. Nomor
yang ditulis sesuai dengan bulan saat film datang. Box dengan nomor kecil harus dipergunakan terlebih dahulu.
Stok Kontrol Pengadaan
Film
1. Jumlah tetap dan waktu bervariasi
Prinsip dari
pengendalian stok film yaitu untuk menentukan atau memperbaiki kuantitas dari
masing-masing ukuran film sebagai tindakan pemicu agar dapat memesan kembali.
Untuk pemesanan kembali biasanya jumlah yang diperlukan untuk memenuhi
permintaan maksimum yaitu antara waktu
pemesanan dan batas waktu penyerahan, ditambah dengan faktor keamanan
dari penyediaan dalam satu minggu.
Metode ini bukanlah sesuatu yang mudah untuk diatur, karena membutuhkan
proporsi yang besar pada waktu membeli. Tetapi metode
ini adalah cara yang efisien dan ekonomis.
2. Jumlah dan waktu tetap
Ini adalah metode yang paling mudah tetapi paling sedikit keakuratan untuk
beroperasi. Tingkat
persediaan maksimum tidak pernah yang diketahui dengan pasti, tetapi itu perlu dipertimbangkan sebagai suatu metode komparatip. Semua itu diperlukan untuk
memperoleh nomor rata-rata dari tiap ukuran dan jenis film yang digunakan per
bulan atau sebelumnya.
3. Jumlah bervariasi dan waktu tetap
Perhitungan statistik
dapat digunakan dalam penilaian jumlah dari film yang dipesan. Menggunakan metode
ini memungkinkan penaksiran yang akurat
dan layak.
1) Kapasitas
penyimpanan film maksimum yang diperlukan yaitu penyediaan film selama enam minggu.
2)
Film-film dengan
ukuran dan tipe berbeda akan lebih banyak digunakan.
C. PELAKSANA
Radiografer dengan pelatihan tambahan bidang kendali mutu peralatan
radiodiagnostik
FILM ILUMINATOR
A. TUJUAN
Untuk menjaga agar film iluminator memiliki cahaya yang cukup untuk dapat
melihat radiograf dan aman bagi pengguna.
Rasional :
- Kotoran debu pada lampu dan jendela iluminator dapat mengurangi kecerahan lampu.
- Pencahayaan yang tidak merata mengakibatkan pandangan pengamat terhadap radiograf yang diamati seakan memiliki densitas yang tidak merata.
- Kelistrikan yang aman bagi petugas diperlukan untuk keselamatan.
- Penjepit film yang kurang baik mempersulit pengamat.
- Desain iluminator yang tidak praktis menyulitkan penggantian lampu.
B. CARA KERJA
1. PERAWATAN
Jenis perawatan
:
1.
Pencahayaan.
2.
Komponen kelistrikan
a. Pencahayaan
Prosedur perawatan :
1. Lepaskan saklar dari sumber listrik.
2.
Lepaskanlah tutup illuminator (light case) dari tempatnya.
3.
Bersihkan bagian dalam dan luar tutup plastik light case dengan
kuas atau lap basah yang diberi larutan pembersih (alkohol atau rinso) dengan
merata.
4.
Pasang kembali plastik light case.
5. Lakukan kegiatan ini minimal satu kali dalam satu bulan.
b. Komponen kelistrikan
Prosedur perawatan :
1.
Bersihkan bagian luar lampu dengan kuas atau lap basah yang
diberi larutan pembersih (alkohol atau rinso) dengan merata.
2. Pastikan lampu dan starter kokoh pada tempatnya.
3. Lakukan pengujian apakah lampu dapat menyala dengan cepat.
catatan :
- Menggunakan 2 lampu yang yang wattage sama dan diposisikan sejajar dengan tujuan agar pencahayaan merata.
- Tingkat pencahayaan rata-rata 200 lux (atau bisa dengan menggunakan lampu 2 x 20 watt, 1 bh 40 watt lampu berbentuk lingkaran).
- Penjepit film mampu menahan film dengan kuat.
- Memiliki switch yang baik.
- Sistem pengkabelan yang baik dan aman.
- Desain viewing box sebaiknya dapat dengan mudah dibersihkan dan mengganti lampu.
- Lebih baik lagi bila disertai alat spotlight untuk menerangi bagian film yang sangat gelap.
C. FREKUENSI UJI
Ketika pencahayaan ilumimator
terlihat redup dan setelah pergantian lampu
D. PELAKSANA
Radiografer dengan pelatihan tambahan bidang kendali mutu peralatan
radiodiagnostik bila tersedia tenaga fisikawan medik maka kegiatan ini menjadi
tanggung jawab
PENGOLAH FILM AUTOMATIK
Terdapat 4 komponen utama yang
sebaiknya dikerjakan dalam program
kendali mutu pengolah film otomatik
yakni :
(1) aktivitas larutan kimia,
(2) Procedur-prosedur pembersihan
alat,
(3) Perawatan dan
(4) pemonitoran kinerja alat.
Aktivitas larutan kimia,
dipengaruhi beberapa variabel termasuk diantaranya adalah Suhu larutan,
Replenishment rate, pH larutan, Specific gravity dan kesempurnaan campuran
larutan yang mana pengecekan untuk variabel-varibel ini sebaiknya dilakukan
secara rutin setiap hari sesuai rekomendasi pabrik (daily)
Procedur-prosedur pembersihan alat adalah dimaksudkan untuk melepas dan
membersihkan sub komponen-sub komponen dari alat pengolah otomatik seperti;
roller transport system, bak larutan kimia,dan lain-lain, dari kerak, kemacetan
system penggerak. Prosedur ini dilakukan lazinmnya enam bulan sekali
(semi-annually) atau tergantung beban kerja alat mengacu rekoemndasi pabrik.
Perawatan dan pemonitoran alat. Setidaknya prosedur ini dilakukan secara
regulaer seminggu sekali (weekly) atau tergantung beban kerja alat
Perawatan sub komponen khususnya pada pompa-pompa larutan replenishment dan
air sedapatnya dilakukan secara periodik
sebulan sekali (monthly) atau tergantung beban kerja alat mengacu
rekomendasi pabrik.
Pemonitoran kinerja alat adalah bagian terpenting dari kendali mutu
pengolah film otomatik. Pengendalian
mutu radiograf agar konsisten dari waktu ke waktu ditentukan oleh dry-to-dry
film processing. Dengan melakukan aplikasi sensitometry terhadap pengolah
film otomatik setiap hari dan dikombinasi dengan pengecekan semua variabel
berpengaruh terhadap aktivitas larutan kimia maka unjuk kerja yang optimal alat
pemroses film otomatik dapat terjaga dari waktu ke waktu. Disamping itu,
gangguan-gangguan alat bersifat sederhana (trobleshoots) yang dapat mereduksi
kualitas ouput pemrosesan film dapat terdeteksi secara dini pula.
Berikut adalah kendali mutu terhadap alat pemroses film otomatik yang
diperlukan guna monitoring terhadap
kinerja alat tersebut.
A. TUJUAN
- Mengetahui kinerja alat pengolah film otomatik radiograf dapat terjaga kualitas nya dari waktu-kewaktu
- Mengetahui performa dan gangguan teknis (troubleshoots) alat dengan melakukan analisa terhadap processor chart (density difference; Mid density dan Fog)
B. ALAT
DAN BAHAN
- Sensitometer elektronik (bila pembuatan film strips tidak dengan sinar-X)
- Densitometer
- Film sinar-X (dari box film dengan film bacth yang sama)
- Processor control chart
- Kalkulator
- Termometer non-mercury
- Lakmus atau pH meter
C. CARA
KERJA
- Pastikan bahwa alat pengolah film otomatik telah mengikuti warm up procedure setidaknya 30 menit.
- Dengan metode light sensitometry, buat 6 buah film strips pada hari pertama dan proses film-film tersebut dengan alat pengolah film otomatik yang sama guna menentukan base line kinerja nya.
- Ukur densitas optis 6 film strip, tabulasikan data bacaan densitas sesuai stepnya masing-masing dan hitung rata-rata nya sehingga didapatkan satu set data densitas optis base line.
- Gambar kurva H & D dan tentukan daerah straight line portion, dan tetapkan dan catat data titik densitas B+Fog, maksimum, minimum dan mid density film dengan cara sebagai berikut:
·
Based + Fog density
§
Blue tint + clear portion OD
·
Minimum density
§
OD-step terdekat thp 0.25 di atas B+F
§
limit tdk terlalu
bervariasi dr hari ke hari ± 5
·
Maximum density
§
OD-step terdekat thp 2.0 di atas B+F
§
harus pd posisi ± 0.1
di hari pertama & tdk terlalu bervariasi
·
Relative Density difference/cont Idx.
§
Dmax – Dmin
§
harus pd posisi ± 0.1
di hari pertama & tdk terlalu bervariasi
·
Mid density point/Speed Idx.
§
Representasi jumlah
energi exposi à 1.0 satuan densitas diatas B+F
§
Bila hari-1 test,
temuan OD mendekati 1.0 pd step 8, maka pd step ini yg selalu di ukur sebagai
Mid density point
§
variasi (± 0.1 thp
hasil ukur hari-1)
- Cocokan data densitas yang telah diperoleh melalui kurva H & D dengan table densitas optis base line, tetapkan dan beri tanda step OD B+Fog, step OD density difference dan step OD mid density pada table base line.
- Plot data base line ini pada processor control chart dan catat pula kondisi temperature dan pH larutan khususnya Developer.
- Lakukan secara berulang setiap hari semua prosedur diatas selama alat pengolah film otomatis masih digunakan.
D.
FREKUENSI UJI
Setiap hari (daily) sebelum alat pengolah film otomatik
digunakan.
D.
PENILAIAN DAN EVALUASI
- Penilaian dan evaluasi untuk memonitor kinerja alat pengolah film otomatik dapat di baca berdasarkan intepretasi terhadap processor control chart untuk observasi terhadap variable Density difference (contrast index) dan Mid density (speed index) toleransi diperkenankan ≤ ± 0,15; Fog (fog index) ± ≤ 0,05 (SA 1975:2000, Health Departement of Western Australia; NCRP Report No. 99, 1988; AAPM Report No. 74, 2006)
- Identifikasi gangguan sederhana (troubleshoots) pada alat pengolah film otomatik dapat di rujuk kepada informasi sebagaimana table berikut ini:
PROBLEM
|
PENYEBAB
|
Speed dan kontras indeks bertambah tinggi (melampaui Upper
Limit Level ± 15 % of base line)
|
1.
Developer _emperature telalu tinggi
2.
Developer mengalami replenishment berlebihan
|
Speed dan contras indeks
Memburuk (melampaui
Lower Limit Level ±15 % of base line)
|
1.
Developer temperatur terlalu rendah
2.
Developer mengalami under replenishmen
3.
Film transport speed
mengalami peningkatan
4.
Developer resirkulasi yang jelek
|
Speed dan fog indeks bertambah tinggi (melampaui Upper
Limit Level)
Contras indeks memburuk (melampaui Lower Limit Level ±5%
of base line)
|
1.
Developer mengalami kontaminasi
2.
Safetylight yang keliru
3.
Test terhadap strep fog keliru atau membutuhkan box
film yang lebih baik kondisinya
|
F. PELAKSANA
Radiografer dengan
pelatihan tambahan bidang kendali mutu peralatan radiodiagnostik bila tersedia
tenaga fisikawan medik maka kegiatan ini menjadi tanggung jawabnya
PENGOLAH FILM MANUAL
A. TUJUAN
Agar konsentrasi dan kerja larutan yang kita buat sesuai dengan standar sehingga
mampu mengolah film secara optimal.
Sebelum melakukan program jaminan kualitas, hendaknya dalam membuat
larutan pembangkit (developer) dan penetap (fixer) harus
memperhatikan petunjuk teknis penggunaan dari produk yang digunakan.
Harus diperhatikan standar kualitas bak air yakni; dinding
dan lantai bak dilapisi porselin / keramik warna putih atau pink dan usahakan
selalu bersih, ukuran tinggi 75-100 cm, lebar 60 cm dan panjang 200 cm, dapat
menggantung hanger dengan film yang sudah diproses, air di bak harus selalu sirkulasi, kran-kran harus selalu berfungsi dengan baik,
mempunyai cadangan air bersih yang cukup
B. ALAT DAN BAHAN
1. Developer
2. Fixer
3. Tangki Developer dan Fixer
a) Harus selalu bersih luar dan dalam
b)
Tidak berkarat dan berlumut
c) Selalu tertutup apabila tidak sedang melakukan proses
d) Harus terbuat dari bahan yang kuat dan anti karat, misalnya dari stainlesteell,
flexiglass / plastik dengan ukuran; tinggi 50 cm, panjang 45 cm, lebar 15 cm, volume 18 – 20 liter
e)
Mempunyai tutup tangki
f)
Mempunyai pegangan agar mudah diangkat atau diturunkan pada
waktu dibersihkan.
Ukuran
tangki prosesing manual yang bervariasi akan mempengaruhi volume larutan dan
air prosesing manual yang dibutuhkan atau digunakan.
Standar spesifikasi dari tangki prosesing manual dengan menggunakan
indikator banyaknya penggunaan film dental sebagai parameternya,
jumlah film
|
tangki developer
|
tangki fixer
|
spesifikasi ukuran tangki
|
·
20
·
30 – 40
·
50 - 60
|
·
1 x 14 lt (3 gall)
·
1 x 25 lt (5 gall)
·
1 x 45,5 lt (10
gall)
|
·
1 x 14 lt (3 gall)
·
1 x 23 lt (5 gall)
·
1 x 45,5 lt (10
gall)
|
·
570 mm (panjang) x
650 mm (tinggi)
·
1220 mm (panjang) x
690 mm (tinggi)
·
1420 mm (panjang) x
690 mm (tinggi)
|
Tabel standar spesifikasi tangki
prosesing manual dengan banyaknya film
Dental yang diproses.
(Norean D Chesney and Muriel O chesney. Radiography
Imaging, fourth edition)
C. CARA KERJA
- Lakukan penggantian larutan bahan kimia prosesing film minimal satu bulan sekali / larutan sudah melemah
- Persiapan alat dan bahan harus sudah tersedia
- Kosongkan air dalam bak secara regular.
- Bersihkan bak dengan sikat dan diterjen
- Bilas dengan air bersih yang mengalir
- Tutup drainase
- Isi air bersih ke dalam bak
- Masukkkan kembali tangki-tangki yang sudah bersih ke dalam bak
- Catat tanggal kegiatan
- Kembalikan bahan dan alat yang dipakai ke tempat semula
- Bersihkan dan keringkan kembali lantai dan dinding dari percikan air
- Pastikan ruang kamar prosesing film selalu bersih dan kering untuk menjaga kelembaba
PENGGANTIAN LARUTAN
1.
Tolok ukur
a) Jumlah film yang sudah diproses kurang lebih 350 lembar
b) Tinggi permukaan larutan selalu berada di atas
tepi film
c)
Suhu developer / fixer 18° - 20°C untuk
manual.
2.
Cara Kerja
a)
Pakai sarung tangan karet, masker dan celemek
b) Buka tutup tangki
c) Masukkan larutan developer / fixer menggunakan pompa air plastik ke dalam
jerigen 20 L
d) Angkat tangki developer / fixer dari dalam bak
e) Bersihkan tangki-tangki dengan sikat plastik di luar kamar prosesing
f)
Bilas dengan air yang mengalir
g)
Sikat kembali dengan
sikat plastik dan gunakan diterjen
h) Bilas dengan air bersih yang mengalir, dan pastikan sudah bersih
i) Masukkan larutan developer / fixer yang sudah dibuat sebelumnya cukup
sampai setengah tangki
j)
Angkat tangki-tangki
ke dalam bak ( bak telah dikuras dan dalam keadaan bersih )
k)
Tambah larutan developer / fixer secukupnya
l)
Pasang tutup tangki
m) Buka Kran air isi penuh bak dengan air
m) Diamkan beberapa jam dan bila akan dipakai, masukkan
potongan es batu ke dalam bak prosesing.
n) Peralatan untuk membuat larutan developer tidak boleh digunakan untuk
membuat larutan fixer.
o) Buang larutan developer / fixer dari tangki dengan bantuan selang plastik
p)
Angkat tangki
developer dan fixer keluar bak dan bersihkan sesuai prosedur
q)
Siapkan ember yang telah berisi air bersih masing-masing 10
liter
r)
Buka bungkus developer bungkusan “A” masukan sedikit demi
sedikit sambil diaduk di dalam ember sampai serbuk larutan habis.
s) Aduk dengan adukan kayu sampai rata
t)
Masukan serbuk larutan
B ke dalam ember sambil diaduk
u) Aduk terus sampai semua laruan larut
v) Masukan larutan developer yang sudah diaduk rata ke dalam tangki developer,
setengah volume cairan developer cukup
w)
Tutup tangki dengan rapat
x) Ulangi hal di atas untuk pembuatan fixer
y)
Bersihkan semua
peralatan yang dipakai dari noda larutan
z) Simpan semua alat
ketempatnya
Catatan
·
Pastikan kamar
prosesing tetap bersih dari noda-noda developer / fixer.
·
Peralatan untuk
membuat setiap larutan harus mempunyai identitas yang berbeda
·
Jangan menggunakan
peralatan membuat fixer untuk membuat larutan developer atau sebaliknya
·
Gunakan potongan batu
es agar temperature larutan menjadi cukup dingin dan dapat langsung digunakan.
·
Larutan atau bubuk
kimia yang kita terima hendaknya digunakan sesuai dengan urutan penerimaan atau
sistem FIFO (first in first out).
· Dalam pembuatannya,
hendaknya mengikuti petunjuk yang tertera. Kesalahan pembuatan bisa berakibat
cairan yang dibuat menjadi tidak berguna, sebagai contoh :
Ø
Larutan harus
ditambahkan cairan / bubuk sesuai takarannya
Ø
Semua bahan harus dicampur dan diaduk sampai batas
tertentu
Ø
Pengadukan harus
dilakukan dengan jarak waktu tertentu (2 – 3 menit)
Ø
Larutan kimia harus
dimasukan ke dalam tangki secara bertahap sambil terus diaduk.
Ø
Untuk menghindari
terjadinya kontaminasi dengan kulit akibat dari bubuk larutan tersebut, maka :
v
Petugas yang membuat hendaknya memakai pakaian
pelindung
v
Ketika mengaduk, hindari percikan larutan yang
mengenai kulit
v
Waktu / tanggal pembuatan larutan hendaknya
dicatat
v
Sebelum larutan digunakan, periksa dulu suhu
dan daya kerja
v
Cucilah tangan setelah membuat larutan agar
kulit tidak terkontaminasi.
Sebelum menggunakan unit chemical prosesing manual ada lebih baiknya
lakukan beberapa hal berikut :
a)
Tunggu suhu prosesing sampai pada batas suhu yang ditentukan
b)
Cek / periksa temperatur / suhu
c) Periksa kadar jenuh larutan developer dan fixer
d) Pembuatan larutan Developer dan Fixer
3. Alat dan bahan :
a) 2 buah ember besar ( 20 liter ) dengan warna berlainan
b) 2 buah gayung plastik
c) 2 buah pengaduk
d) 2 buah pompa air plastik
e) 1 buah marker
f)
1 set sarung tangan karet
PENYIMPANAN BAHAN
KIMIA
1.)
Penyimpanan jangka panjang
a.)
Tandailah box cairan kimia sesuai dengan tanggal
kedatangannya dan catat banyaknya persediaan yang ada
b.)
Tempatkanlah cairan
tersebut pada tempat yang agak tinggi (jangan terlalu untuk kemudahan
menempatkannya)
c.)
Buatlah ventilasi yang baik
d.)
Gunakan sesuai dengan prinsip hukum perputaran (first in
first out)
e.)
Periksalah kalau-kalau
ada kebocoran dan percikan cairan kimianya. Bersihkan sesegera
f.)
Jika memungkinkan aturlah suhu ruangan agar tetap berada
antara suhu 10 0 sampai 180 celcius
g.) Pastikanlah bahwa ruangan ini tidak mengandung jaringan pipa yang bisa
menimbulkan panas
h.) Jangan sekali-kali menyimpan atau meletakkan cairan kimia pada sinar
matahari langsung
i.) Ruangan harus selalu
terkunci, hanya petugas yang ditunjuk yang boleh memasukinya.
2.)
Penyimpanan jangka pendek
a.) Hendaknya simpan sedikit saja larutan kimia di kamar gelap
b.) Simpanlah di tempat yang agak jauh dari bagian kerja kamar gelap sehingga
tidak mengganggu proses kerja.
E. PELAKSANA
Radiografer dengan pelatihan tambahan bidang kendali mutu peralatan
radiodiagnostik bila tersedia tenaga fisikawan medik maka kegiatan ini menjadi
tanggung jawabnya
UJI SENSITIFITAS FILM RADIOGRAFI
A. TUJUAN
Untuk melihat karakter respon film terhadap sejumlah cahaya yang sampai ke
film.
B. ALAT DAN BAHAN
1.
Sensitometer
2.
Densitometer
3.
Kertas milimeterblok
C. CARA KERJA
1. Dengan sensitometer
Untuk membuat kurva
karakteristik film, maka tahap yang harus dilakukan adalah:
1.
Penyinaran/eksposi
film. Dilakukan di kamar gelap dengan menggunakan sensitometer. Prosedur penyinaran dengan
sensitometri adalah sebagai berikut:
o
Siapkan
power suplay sensitometer dan nyalakan alatnya.
o
Pilihlah
warna pilihan yang dikehendaki sesuai dengan filmnya. Blue atau Green.
o
Masukkan
film pada tempat strip sensitometer dan atur posisi filmnya.
o
Tekanlah
penutup (kover) sensitometer, maka secara langsung film tereksposi.
o Kemudian
angkat kovernya dengan perlahan dan ambil filmnya maka film siap diproces di
kamar gelap.
o Setelah
diproces maka film siap diukur step-step densitasnya dengan densitometer.
2.
Pengukuran
dengan densitometer
Sebelum dilakukan
pengukuran terhadap 21 step eksposi film, terlebih dahulu dipastikan bahwa
angka pada display harus menunjukan angka 0.00 dengan menekan tombol Null,
kemudian film diletakkan pada tempat pengukuran ke- 21 step eksposi yang akan diukur dan sensor tangan
diletakkan ke bawah hingga optical sensor menyentuh step-step eksposi yang akan
diukur dan dihasilkan nilai densitas yang dapat langsung dibaca/diketahui.
3.
Pembuatan tabel
Setelah percobaan
dilakukan maka perlu dilakukan pengukuran dan perhitungan. Data yang telah
dihasilkan kemudian dibuat tabel. Data yang tercantum merupakan hasil
pengukuran pada setiap step dari ke-21 step eksposi, setiap step dilakukan
pengukuran pada setiap titik sebanyak minimal 3 kali.
4.
Pembuatan
kurva
Kemudian dari data
tabel dibuat gambar kurva karakteristik dari jenis film tersebut. Untuk sumbu
vertikal dan sumbu horizontal masing-masing mempunyai skala yang sama.
D. FREKUENSI KERJA
1. Setiap kali menggunakan film merk baru
2. Setiap pagi sebelum melakukan pekerjaan rutin.
E. PENILAIAN DAN EVALUASI
Kontras film, adalah
perbedaan nilai densitas yang dapat dicatat oleh suatu film, yang dihitung
dengan rumus: Kontras = Densitas maksimal – densitas minimal. Kontras film juga dapat dilihat dari sudut kemiringan garis lurus sebuah
kurva atau gradien (G). Gradien dari suatu titik pada kurva karakteristik
adalah nilai tangen dari kurva pada titik tersebut. Pada kurva yang mempunyai
daerah garis lurus benar-benar lurus, maka nilai G konstan disepanjang garis
lurus dan disebut dengan gamma, sehingga gamma didefinisikan sebagai tangen
dari sudut kemiringan garis lurus suatu kurva. Karena daerah garis lurus pada
kebanyakan kurva hanya mendekati lurus, maka nilai tersebut dinyatakan dalam
bentuk gradien rata-rata (G). Cara menghitung gradien rata-rata adalah dengan
membuat garis lurus antara titik densitas radiografi (yaitu 0,02 dan 2,00) pada
kurva. Kemudian diukur sudutnya terhadap sumbu X untuk memperoleh nilai tangen.
Latitude film, merupakan rentang ekposi yang menghasilkan rentang densitas
radiografi, dihitung dengan rumus:
F. PELAKSANA
Radiografer dengan pelatihan tambahan bidang kendali mutu peralatan
radiodiagnostik bila tersedia tenaga fisikawan medik maka kegiatan ini menjadi
tanggung jawabnya
UJI KEBOCORAN KAMAR GELAP
A. TUJUAN
Pengujian ini bertujuan untuk menentukan ada atau tidaknya kebocoran cahaya
yang ke atau berasal dari ruang gelap.
B. ALAT DAN BAHAN
Tidak ada
C. CARA KERJA
a. Pastikan semua cahaya di luar ruang gelap dalam keadaan menyala (on) ;
b. Masuklah ke ruang gelap dan tutuplah pintunya ;
c. Matikan semua lampu di ruang gelap ;
d. Tunggu sekitar 5 menit untuk adaptasi mata di ruang gelap ;
e. Amati dan perhatikan lokasi yang ada cahayanya yang masuk atau yang berasal
dari ruang gelap, termasuk pintu, prosesor, langit-langit, sistem ventilasi,
dan fiting lampu.
D. PENILAIAN DAN EVALUASI
Film radiografi peka terhadap cahaya tampak dan
akan meningkatkan tingkat base fog. Setiap area yang terlihat ada cahaya harus
disegel atau ditutup rapat. Uji safelight dapat digunakan untuk memeriksa
tingkat fog (fog level) yang disebabkan oleh sumber cahaya.
E.
FREKUENSI UJI
Setiap hari
F. PELAKSANA
Radiografer dengan pelatihan tambahan bidang kendali mutu peralatan radiodiagnostik
bila tersedia tenaga fisikawan medik maka kegiatan ini menjadi tanggung
jawabnya
UJI SAFELIGHT
A. TUJUAN
Pengujian ini bertujuan untuk menentukan waktu yang aman untuk penanganan
film radiografi yang telah dan belum di
ekspos pada kondisi cahaya yang aman.
B. ALAT DAN BAHAN
- Film radiografi ukuran 18 cm x 24 cm;
- Stop watch atau timer ;
- Kartu safelight;
- Kertas karton atau sejenis tutup tak tembus cahaya dengan ukuran 20 cm x 25 cm
C. CARA KERJA
- Dalam keadaan gelap, letakkan film yang akan diuji ke kaset ukuran 18 cm x 24 cm. Untuk uji pemrosesan sendiri, tutuplah jendela pengintai dengan bahan tak tembus cahaya ;
- Tutuplah setengah panjang kaset dengan timah dan berikan eksposi sinar-x pada bagian setengah yang lainnya untuk menghasilkan densitas optik 0,6 - 1,0 setelah pemrosesan ;
- Dalam kegelapan total, pindahkan film dan tempatkan diatasnya pemegang uji keamanan cahaya. Pastikan bahwa sisi-sisi film ditutup oleh sisi penutup ;
- Hidupkan lampu pengaman dan geserlah penutup tak tembus cahaya pada garis 4 menit Beberapa lampu pengaman memerlukan waktu pemanasan. Maka lindungi film dalam masa pemanasan ini ;
- Setelah 4 menit, tariklah penutup ke bawah ke garis 2 menit. Ulangi untuk bagian yang lainnya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Bagian yang pertama harus terpapar ke safelight selama total waktu 8 menit pada akhir pengujian yaitu 4 + 2 + 1 + 0,5 + 0,25 + 0,25 = 8 menit
- Proseslah film radiografi tanpa safelight.
D. PENILAIAN DAN EVALUASI
Film akan mengalami eksposi pada waktu 15 detik,
30 detik, 1 menit, 2 menit, 4 menit dan 8 menit. Garis-garis yang tertutup oleh
sisi penutup berperan sebagai densitas dasar untuk film yang tidak tereksposi
dan yang terekposi oleh safelight.
Dengan menggunakan penilaian visual, tentukan
tahap pertama yang diketahui lebih gelap
dari pada densitas dasar untuk setengah
bagian film yang tereksposi sinar-x dan untuk setengah bagian film yang
tidak tereksposi sinar-x terlebih dahulu. Waktu penanganan film baik sebelum
dan sesudah eksposi sinar-x, tidak boleh lebih dari 1,5 (satu setengah) kali
waktu yang ditentukan diatas.
E.
FREKUENSI UJI
Dilakukan ketika diurigai terjadi kebocoran
safelight dengan indikator penurunan kualitas citra radiografi
F. PELAKSANA
Radiografer dengan pelatihan tambahan bidang kendali mutu peralatan
radiodiagnostik bila tersedia tenaga fisikawan medik maka kegiatan ini menjadi
tanggung jawabnya
PERALATAN PROTEKSI
RADIASI
(Pengujian Apron Pb, Sarung Tangan Pb,
Perisai Radiasi Gonad
dan Perisai Radiasi Thyroid)
A. TUJUAN
Untuk menjamin bahwa peralatan proteksi radiasi dapat memberikan
perlindungan optimal ketika digunakan
B. ALAT DAN BAHAN
1.
Pesawat Sinar-X
2.
Kaset dan Film
3.
Viewing box
C. CARA KERJA
a.
Pesawat Sinar-X dilengkapi image intensifier fluoroskopi
(tidak berlaku untuk pesawat fluoroskopi dengan AEC)
1.
Persiapkan peralatan
yang akan di uji diatas meja pemeriksaan
2.
Lakukan uji dengan menggunakan fluoroskopi
3.
Catat hasil yang didapat
b. pesawat Sinar-X tidak dilengkapi image intensifier fluoroskopi
1.
Periksa secara teliti
masing-masing peralatan proteksi radiasi dari kekusutan (kinks) dan
ketidakrataan (irreguleritas) / kerusakan
2.
Ambil radiograf dari
setiap peralatan proteksi radiasi pada bagian yang dicurigai mengalami
kerusakan
3.
Kemudian lakukan
pencucian film dan tentukan bagian lapisan Pb yang rusak
4.
Catat hasil yang didapat
D. FREKUENSI UJI
1.
Setahun sekali
2.
Jika diperlukan
E. PENILAIAN DAN EVALUASI
Periksa secara teliti pada setiap bagian peralatan proteksi radiasi,
apabila ada kerusakan maka harus segera diganti / tidak dipakai. Untuk perisai
Gonad pria maka dilihat juga apakah ada keretakan.
Catatan : Penyimpanan atau peletakan Apron Pb jangan dilipat dan jangan
digantung, karena dapat menyebabkan kerusakan yang akan mengurangi fungsinya
sebagai peralatan proteksi radiasi
(Referensi : CRCPD publication 01-6, juli 2001)
F. PELAKSANA
Fisikawan medik dan atau Radiografer dengan pelatihan
tambahan bidang kendali mutu peralatan radiodiagnostik
FORM
LAPORAN HASIL UJI KINERJA ALAT
PENGOLAH
FILM OTOMATIK
Penguji (tester) melengkapi semua bagian dari
hasil pengujian berikut prosedur uji yang dipakai, ditanda tangani oleh
tester, diketahui oleh Ahli Fisika Medik untuk diserahkan kepada
Pimpinan guna mendapatkan pengesahan
dan dipergunakan sebagai sumber data primer untuk keperluan verifikasi
Pengawasan internal maupun eksternal.
Catatan:
Kotak
yang tersedia diberi tanda R untuk “ya” atau tanda Q untuk “tidak”
|
||
Pabrik
pembuat
|
||
Model
|
||
No.
Seri keluaran
|
||
Alat
pengolah film otomatik No.
|
||
Larutan
pembangkit yang dipakai
|
||
Larutan
peneteap yang dipakai
|
||
Kinerja alat
pengolah film otomatik
|
||
Faktor
|
Parameter
|
Standar kepatuhan
|
Suhu
pembangkit
|
... o
C
|
Rekomendasi pabrik 5
|
pH
pembangkit
|
...
|
Rekomendasi pabrik 5
|
Suhu
penetap
|
... o
C
|
Rekomendasi pabrik 5
|
pH
penetap
|
...
|
Rekomendasi pabrik 5
|
Replenishment
rate
|
... mm
|
Rekomendasi pabrik 5
|
Total waktu pengolahan (dry-to-dray
processing)
|
...
s
|
Rekomendasi pabrik 5
|
Aktivitas larutan pembangkit
|
... mmHg
|
Rekomendasi pabrik 5
|
Rutin processor control chart
(daily)
|
5
|
|
Catatan penting:
|
....................,
.......................
Mengetahui Menyetujui Penguji/Tester, Fisikawan Medik, Menejer Radiologi,
(......................) (.........................)
(...............................)
Mengesahkan
Direktur/Pimpinan,
(...............................)
LEMBAR ISIAN PERAWATAN DAN INSPEKSI
FILM ILUMINATOR
ITEM
|
Bulan I
|
Bulan II
|
Bulan III
|
Waktu
inspeksi
|
|||
Letak
|
|||
Keamanan
|
|||
Pencahayaan
|
|||
Kelistrikan
|
|||
Kejernihan
tampilan
|
|||
Penjepit
film
|
|||
Kebersihan
|
|||
Item
lain
|
|||
Penilaian :
(tuliskan waktu pengamatan dan tanda-tangan petugas).
WAKTU
|
KOMENTAR
|
TANDA-TANGAN
|
FORM
LAPORAN HASIL UJI KEBOCORAN TABUNG SINAR-X
Penguji (tester) melengkapi
semua bagian dari hasil pengujian berikut prosedur uji yang dipakai, ditanda
tangani oleh tester, diketahui oleh Ahli Fisika Medik untuk diserahkan kepada
Pimpinan guna mendapatkan pengesahan
dan dipergunakan sebagai sumber data primer untuk keperluan verifikasi
Pengawasan internal maupun eksternal.
Catatan:
Kotak yang tersedia diberi tanda R untuk “ya” atau tanda Q untuk “tidak”
|
||
Pabrik pembuat
|
||
Model
|
||
No. Seri keluaran
|
||
Kebocoran tabung sinar-x
|
||
Parameter yang di uji
|
Rumah tabung
|
Efisiensi shutter collimator
|
Tanda kebocoran yang signifikan
|
5
|
5
|
Kebocoran terukur
|
… μGy h-1 pada jarak 1 m
|
|
Pada pengaturan eksposi
|
... kVp ....
mA
|
|
mGy untuk setiap jam pada jarak 1 m
|
... mGy
|
|
Standar kepatuhan (< 1 mGy)
|
5
|
5
|
Catatan penting:
|
...................., .......................
Mengetahui Menyetujui
Penguji/Tester, Fisikawan Medik, Menejer Radiologi,
(......................) (.........................) (...............................)
Direktur/Pimpinan,
(...............................)
FORM LAPORAN HASIL UJI REPRODUKSIBILITAS
SINAR-X
Penguji (tester) melengkapi semua bagian dari hasil
pengujian berikut prosedur uji yang dipakai, ditanda tangani oleh tester,
diketahui oleh Ahli Fisika Medik untuk diserahkan kepada Pimpinan guna mendapatkan pengesahan dan
dipergunakan sebagai sumber data primer untuk keperluan verifikasi Pengawasan
internal maupun eksternal.
Catatan:
Kotak yang tersedia diberi tanda R untuk “ya” atau tanda Q untuk “tidak”
|
||
Pabrik pembuat
|
||
Model
|
||
No. Seri keluaran
|
||
Reproduksibilitas
|
||
Parameter yang di uji
|
Coefficient of
Variance
|
Standar
kepatuhan (≤ 0,05)
|
Keluaran radiasi
|
………
|
5
|
kVp
|
………
|
5
|
Waktu eksposi
|
………
|
5
|
Catatan penting:
|
...................., .......................
Mengetahui Menyetujui
Penguji/Tester, Fisikawan Medik, Menejer Radiologi,
(......................) (.........................) (...............................)
Direktur/Pimpinan,
(...............................)
Anak Lampiran No……….
FORMAT LAPORAN KELAYAKAN
LEMBAR UJI
PERALATAN RADIODIAGNOSTIK UMUM
Penguji
harus melengkapi seluruh bagian yang sesuai dan menyerahkan format yang
lengkap bersama lampiran dari seluruh hasil uji lainnya kepada BAPETEN. Lampiran-lampiran
yang tersedia sampai 2 tabung sinar-x tambahan dan 1 buah AEC tambahan.
Catatan: kotak
harus dilengkapi dengan Ö untuk 'ya' atau C untuk 'tidak'.
|
Informasi Pemilik |
Kendali Sinar-X |
|
No. Pendaftaran ……..………………..
|
Parameter
maksimum (masukan nilai mAs apabila tidak ada seting mA)
|
|
Nama …….………………..
|
………kVp ………mA ………mAs
|
|
Jumlah tabung pada Generator? ……………..
|
||
Alamat ……………………….
|
Apakah pemilihan
tabung dapat dilihat ?
|
|
…………………….……………………………..
|
Peringatan
paparan apakah dapat didengarkan
?
|
|
Desa/kota ……………………….
|
apakah dapat dilihat ?
|
|
Kode pos
………..
|
Saklar Paparan deadman?
|
|
Nomor telepon: ……………………
|
Saklar Paparan Kabel?
|
|
Petugas Proteksi Radiasi ……………………………………………………
|
Apakah kabel melewati area kendali?
|
|
Lokasi peralatan ditempatkaan ……………………………………………………
|
Apakah perkecualian telah.
diberikan?
|
|
Kondisi perizinan ditunjukkan?
|
Pelindung tabung sinar-x |
|
Tanggal pengujian
………………..
|
Pembuat …………………………...
|
|
Kendali sinar-x |
Model
……………………………
|
|
Pembuat
………………
|
No. seri
……………………………
|
|
Model
……………..
|
Total filter
……………….. mm Al
|
|
No. Seri
……………..
|
Filter tetap?
|
|
Tanggal Pembuatan .…../.…../…...
|
Posisi focal spot ditandai?
|
|
Jenis Generator
|
Tipe mounting Langit2 ?
|
|
1 Pulsa?
|
Lantai ?
|
|
2 Pulsa?
|
Dinding ?
|
|
Pulsa-6/12?
|
Tabung Sinar-X Bagian Dalam |
|
Frekuensi tengah/tinggi?
|
Pembuat
…………………………...
|
|
Potensial tetap?
|
Model
……………………………
|
|
No. seri
……………………………
|
||
Tabung Sinar-x Bagian Dalam |
Pencatat Waktu Paparan?
|
|
kVp maksimum ….…………………………
|
Kesalahan
maksimum ………ms pada……….ms
|
|
Kolimator Berkas Cahaya |
Apakah (£ ± (10% + 1ms))
layak?
|
|
Pabrik Pembuat …………………………...
|
Linieritas Keluaran Radiasi |
|
Model
……………………………
|
Koefisien linieritas seluruhnya ……………
|
|
No. seri
……………………………
|
Apakah (£ 0,1) terpenuhi?
|
|
Filtrasi
………mmAl
|
Reproduksibilitas Faktor |
|
Multiplane ?
|
Keluaran radiasi |
|
Dapatkah diputar ?
|
Koefisien variasi
…………….
|
|
FFD minimum ………… mm
|
Apakah (£ 0,05) layak?
|
|
Ketepatan Kolimasi |
kVp
|
|
Kesebangunan
berkas pd. jarak 1m=
…… mm
|
Koefisien variasi
…………….
|
|
Seperti yg disyaratkan (³10mm)
|
Apakah (£ 0,05) layak ?
|
|
Perpendaran Berkas Sinar |
Apakah ada waktu paparan?
|
|
Perpendaran rerata pd 1 m = ………. lux
|
Koefisien variasi
…………….
|
|
Seperti yg disyaratkan (³
100 Lux)
|
Apakah (£ 0,05) layak ?
|
|
Kebocoran kolimator |
Kualitas Berkas |
|
Model kebocoran signifikan
|
HVL = ……….mmAl pada ………….kVp
|
|
Kebocoran yg terukur = … mGy h-1
pada 1 m
|
Apakah layak ?
|
|
Menggunakan ………. kVp ………. mA
|
Kebocoran kolimator |
|
mGy dalam
setiap 1 h pada 1 m …………
|
Kebocoran yg
terukur = … mGy h-1
pada 1 m
|
|
(< 1 mGy) layak ?
|
Menggunakan ………. kVp ………. mA
|
|
Ketepatan Tegangan Tabung |
mGy dalam
setiap 1 h pada 1 m
…………
|
|
Kesalahan maksimum …
%
pada … kVp
|
Apakah (< 1 mGy) terpenuhi?
|
|
> ± 5.5% dan £ ± 6.0% (atau kVp)
?
|
Ada lagi
tabung sinar-x (#2)?
|
|
> ± 6.0% (atau kVp)
?
|
Lengkapi lamp.1,gabungkan dg lembar uji.
|
|
Layak ?
|
Ada lagi
tabung sinar-x (#3)?
|
AEC |
Grids |
|
Pemilihan AEC ………………………………….
|
Garis-garis grid (garis/cm) ………………
|
|
Jenis Detektor ……………………………………
|
Jarak fokus ………………………………cm
|
|
Posisi detektor terbaca?
|
Tetap? Bergerak?
|
|
Ada indikasi pilihan
detektor?
|
Kondisinya memuaskan?
|
|
Arus mAs maksimum ……………………………
|
Orientasinya benar?
|
|
Backup timer utama?
|
Kaset, Layar
Intensitas, Film, dsb.
|
|
Ada backup timer arus (mAs) …………………
|
Kaset?
|
|
Layak (£ 600mAs)?
|
Apakah kondisinya memuaskan?
|
|
Peringatan utama – dapat didengr ?
|
Ketajaman cahaya?
|
|
atau dapat dilihat ?
|
Layar
?
|
|
Uji Standar |
Pabrik pembuat
…………………………….
|
|
Film: variasi OD
± …………. OD
|
Jenis layar……………… Kecepatan
……………..
|
|
mAs atau variasi dosis ± ………….
%
|
Kesesuaian sensitivitas spektrum?
|
|
Layak (£± 0,10 OD atau ±20%) ?
|
Pemendar film ?
|
|
Penjejakan tegangan |
Iluminansi rerata 5000-7500 Lux?
|
|
Film: variasi OD ± …………. OD
|
Warna seragam?
|
|
Layak (£± 0,15 OD ) ?
|
Ada konsistensi antar
pemendar?
|
|
Penjejakan ketebalan fantom |
Pemrosesan Film |
|
Film: variasi OD ± ………….
OD
|
Prosesor Otomatis?
|
|
Layak (£± 0,20 OD ) ?
|
Pabrik pembuat …………….
|
|
Waktu tanggap minimum |
Model ……………..
|
|
Fasa tunggal …………………ms
|
Developer ……………….
|
|
3-fasa …………………ms
|
Suhu pengembang oC
|
|
Layak?
|
Waktu pemrosesan s
|
|
Ada AEC Tambahan?
|
Jaminan Kualitas teratur?
|
|
Lengkapi
lampiran 3 dan tambahkan ke lembar uji
|
Aktivitas pengembang memuaskan?
|
|
Adakah Grids?
|
||
Paabrik pembuat …………………………….
|
||
Perbandingan Grid ….………………………
|
||
Pemroses Film |
Perangkat Perlindungan |
|
Prosesor manual?
|
Apron pelindung operator?
|
|
Pengembang ………………………………
|
Jumlah…….. kesetaraan Pb ………mm
|
|
Tersediakah termometer yang cocok?
|
Kondisinya OK?
|
|
Pencatat waktu yang cocok?
|
Kacamata pelindung operator?
|
|
Adakah diagram T/T
yang benar?
|
Jumlah…… kesetaraan Pb ………mm
|
|
Frekuensi perubahan kimia
|
Kondisinya OK?
|
|
Jaminan Kualitas teratur?
|
Lampu peringatan ruangan OK?
|
|
Aktivitas pengembang memuaskan?
|
Tanda-tanda
peringatan di pintu?
|
|
Ruang Gelap |
Informasi Dosis Pasien |
|
Kerapatan sinar?
|
Tersediakah diagram paparan?
|
|
Waktu penanganan aman
|
Faktor
paparan khusus u/ …………
pengujian
|
|
Cahaya pengaman
- dengan
filter yg benar ?
|
…………kVp
………..mA ……….mAs
|
|
- dengan ketinggian yg benar ?
|
Faktor
paparan khusus u/
…………pengujian
|
|
Perangkat Perlindungan |
…………kVp ………..mA ……….mAs
|
|
Layar protektif u/ operator?
|
Adakah daftar pasien?
|
|
Kesetaraan Pb diberi label?
|
Jenis pengujian
|
|
Ukurannya memuaskan?
|
Jumlah paparan per tahun……….
|
|
Komentar |
||
Kalibrasi Instrumen |
|||
Instrumen
|
No. Seri
|
Tanggal
|
Organisasi
|
Uji Kelayakan
lengkap?
Pengujian kembali?
|
|||
Penguji
Kelayakan (Cetak/Jenis)
No. Ijin :……………………………...
|
|||
Penguji
Kelayakan (Tanda tangan)
Tanggal : ……../ ……/ 20……
|
|||
Ahli
Terkualifikasi (Cetak/Jenis) No. Ijin
:……………………………...
|
|||
Ahli Terkualifikasi (Tanda Tangan) Tanggal
: ……../ ……/ 20……
|
TS 3 - TABUNG RADIOGRAFI TAMBAHAN
(#2)
|
||
GENERATOR : PEMBUAT……………. MODEL……………. #SERI………………..
|
||
Pemilihan Tabung |
Keakuratan kolimasi
|
|
Pelindung Tabung |
Kesebangunan
berkas pd.jarak 1m=
……..mm
|
|
Pabrik pembuat
……………….
|
Apakah (£ 10mm) layak ?
|
|
Model
………………..
|
Perpendaran Berkas Sinar |
|
No Seri
……………….
|
Perpendaran
rerata pada 1 m =
………Lux
|
|
Filtrasi total ……………………………..mmAl
|
Apakah (³ 100 lux) layak ?
|
|
Filtrasi tetap?
|
Ketepatan Tegangan Tabung |
|
Apakah posisi titik fokus ditandai?
|
Kesalahan maksimum … %
pada … kVp
|
|
Jenis posisi
peletakan pelindung tabung
|
> ± 5.5% dan £ ± 6.0% (atau kVp)
?
|
|
Langit-langit?
|
> ± 6.0% (atau kVp)
?
|
|
Lantai?
|
Layak ?
|
|
Dinding?
|
Keluaran Radiasi |
|
Sumber Sinar-X Bagian Dalam |
Koefisien rata-rata seluruhnya ………………
|
|
Pabrik pembuat
…………….
|
Apakah (£ 0,1) layak ?
|
|
Model
……………..
|
Reproduksibilitas Faktor |
|
Nomor Seri
………………
|
Keluaran radiasi |
|
kVp maksimum ……………kVp
|
Koefisien variasi ………….
|
|
Titik fokus ………..mm ………………mm
|
Apakah (£ 0,05) layak ?
|
|
Cek list kolimator
|
kVp
|
|
Pabrik pembuat ……………..
|
Koefisien variasi …………….
|
|
Model
……………….
|
Apakah (£ 0,05) layak ?
|
|
Nomor Seri ………………
|
Apakah ada waktu paparan?
|
|
Filtrasi
………………………..
|
Koefisien variasi
…………….
|
|
Multiplane ?
|
Apakah (£ 0,05) layak ?
|
|
Dapat diputar?
|
Kualitas Berkas |
|
FFD minimum ……………mm
|
HVL = ……….mmAl pada ………….kVp
|
|
Layak ?
|
Kebocoran Radiasi
PelindungTabung
|
Kebocoran kolimator |
|
Kebocoran yg terukur = … mGy h-1
pada 1 m
|
Model kebocoran signifikan
|
|
Menggunakan ………. kVp ………. mA
|
Kebocoran yg terukur = … mGy h-1
pada 1 m
|
|
mGy dalam
setiap 1 h pada 1 m …………
|
Meng
………. kVp ………. mA
|
|
(< 1 mGy) layak ?
|
mGy dalam
setiap 1 h pada 1 m
…………
|
|
(< 1 mGy) sesuai ?
|
||
Komentar |
||
TS 3 - LAMPIRAN 2 TABUNG RADIOGRAFI
TAMBAHAN (#3)
|
||
GENERATOR : PEMBUAT……………. MODEL……………. #SERI………………..
|
||
Pemilihan Tabung |
Keakuratan kolimasi |
|
Pelindung Tabung
|
Kesebangunan
berkas pd.jarak 1m=
……..mm
|
|
Pabrik pembuat
…………………
|
Apakah (£ 10mm) layak ?
|
|
Model
………………
|
Perpendaran Berkas Sinar |
|
No Seri
……………….
|
Perpendaran
rerata pada 1 m =
………Lux
|
|
Filtrasi total ……………………………..mmAl
|
Apakah (³ 100 lux) layak i?
|
|
Filtrasi tetap?
|
Ketepatan Tegangan Tabung |
|
Apakah posisi titik fokus ditandai?
|
Kesalahan maksimum … %
pada … kVp
|
|
Jenis posisi
peletakan pelindung tabung
|
> ± 5.5% dan £ ± 6.0% (atau kVp)
?
|
|
Langit-langit?
|
> ± 6.0% (atau kVp)
?
|
|
Lantai?
|
Layak ?
|
|
Dinding?
|
Keluaran Radiasi |
|
Tabung Sinar-X Bagian Dalam |
Koefisien rata-rata seluruhnya ………………
|
|
Pabrik pembuat
……………….
|
Apakah (£ 0,1) layak ?
|
|
Model
……………..
|
Reproduksibilitas Faktor |
|
Nomor Seri
……………..
|
Keluaran radiasi |
|
kVp
maksimum ……………………...……kVp
|
Koefisien variasi
………….
|
|
Titik fokus
………..mm …………………mm
|
Apakah (£ 0,05) layak ?
|
|
Cek list kolimator |
kVp
|
|
Pabrik pembuat
………………
|
Koefisien variasi …………….
|
|
Model ………………..
|
Apakah (£ 0,05) layak ?
|
|
Nomor Seri
……………….
|
Apakah ada waktu paparan?
|
|
Filtrasi
…………………
|
Koefisien variasi …………….
|
|
Multiplane ?
|
Apakah (£ 0,05) layak ?
|
|
Dapat diputar?
|
Kualitas Berkas |
|
FFD minimum ……………mm
|
HVL =
…….mmAl pada ………….kVp
|
|
Layak ?
|
Kebocoran Radiasi Pelindung Tabung |
Kebocoran kolimator |
|
Kebocoran yg terukur = … mGy h-1
pada 1 m
|
Model kebocoran signifikan
|
|
Menggunakan ………. kVp ………. mA
|
Kebocoran yg terukur = … mGy h-1 pada 1 m
|
|
mGy dalam
setiap 1 h pada 1 m
…………
|
Menggunakan ………. kVp ………. mA
|
|
(< 1 mGy) kesesuaian?
|
mGy dalam
setiap 1 h pada 1 m
…………
|
|
(< 1 mGy) layak ?
|
||
Komentar |
||
TS 3 - LAMPIRAN 3
AEC TAMBAHAN (#3)
|
||
GENERATOR : PEMBUAT……………. MODEL……………. #SERI………………..
|
||
Pemilihan AEC ………………………………….
|
Terpenuhi?
|
|
Jenis Detektor ……………………………………
|
mAs atau variasi dosis ± …………. %
|
|
Posisi detektor terbaca?
|
Terpenuhi(£± 0,10 OD atau ±20%)?
|
|
Ada indikasi pilihan
detektor?
|
Penjejakan tegangan
|
|
Arus mAs maksimum ……………………………
|
Film: variasi OD
± …………. OD
|
|
Backup pencatat waktu utama?
|
Layak (£± 0,15 OD ) ?
|
|
Ada backup timer arus (mAs) …………………
|
Penjejakan ketebalan pantom
|
|
Layak (£ 600mAs)?
|
Film: variasi OD
± …………. OD
|
|
Peringatan
utama – dapat didengarkan ?
|
Layak (£± 0,20 OD ) ?
|
|
atau dapat
dilihat ?
|
Waktu tanggap minimum
|
|
Uji Standar |
Fasa tunggal ………………ms
|
|
Film: variasi OD ± …………. OD
|
3-fasa ..……………ms
|
Komentar
|
No comments:
Post a Comment