TEKNIK PEMERIKSAAN MRI
1. TEKNIK PEMERIKSAAN MRI SENDI TEMPOROMANDIBULA
Pengertian
|
Melakukan pemeriksaan diagnostik non-invasif terhadap sendi temporomandibula.
|
Tujuan
|
Mendeteksi adanya
patologi sendi temporomandibula
|
Indikasi
|
Trismus, nyeri pada sendi temporomandibula akibat
trauma, infeksi, atau proses degeneratif.
|
Kontraindikasi
|
Alergi media kontras MRI, pengguna pacemaker /
ventilator, terpasang protesis ferromagnetik, klaustrofobia, kehamilan trimester
1.
|
Prosedur
Persiapan
|
Melepaskan segala bentuk perhiasan
logam, telepon seluler, kartu magnetik.
Menggunakan baju
pemeriksaan yang tersedia.
|
Prosedur
Tindakan
|
Pasien dalam posisi supine. Pencitraan dilakukan
bilateral menggunakan coil superfisial dengan sentrasi 1-2 cm anterior
terhadap kanalis auditorius eksterna. Pemeriksaan dilakukan dua kali, dengan
mulut dalam keadaan tertutup dan mulut dalam keadaan terbuka 3 cm menggunakan
penyangga dental.
T1WI aksial, koronal dan parasagital dengan FOV 12 cm,
ketebalan irisan 1,5 - 3 mm, interval 0,5 mm, TR 600 ms, TE 30 ms.
T2WI aksial, koronal dan parasagital dengan FOV 12 cm,
ketebalan irisan 1,5 - 3 mm, interval 0,5 mm, TR 2000 ms, TE 80 ms.
Penggunaan media
kontras pada sekues T1WI dilakukan bila terdapat proses desak ruang (space
occupying lesion).
|
Penilaian
|
Penilaian dilakukan sendi temporomandibula dalam
keadaan mulut tertutup dan terbuka, yaitu struktur rawan sendi, diskus,
cairan synovium, ligamentum, tulang-tulang processus condylaris dan fossa mandibula
beserta otot-otot disekitarnya.
|
Lama
Tindakan
|
Sekitar 30 menit.
|
Komplikasi
|
Tidak ada.
|
Wewenang
|
Dokter Spesialis
Radiologi
|
Unit
Yang Mengerjakan
|
Divisi Radiologi
Muskuloskeletal
|
Referensi
|
Fischbach R. Temporomandibular joint. Dalam :
Vahlensieck M, Genant HK, Reiser M. MRI of the musculoskeletal system. Stuttgart : Georg Thieme
Verlag, 2000
|
2.
TEKNIK PEMERIKSAAN MRI SENDI BAHU
Pengertian
|
Melakukan
pemeriksaan diagnostik non-invasif
terhadap tendon otot-otot rotator cuff dan jaringan periartikular
lainnya di daerah bahu.
|
Tujuan
|
Mendeteksi
adanya patologi pada otot-otot rotator cuff, ligamentum, labrum, kartilago,
dan struktur intraartikular di daerah bahu.
|
Indikasi
|
Nyeri bahu
akibat trauma atau proses degeneratif.
|
Kontraindikasi
|
Alergi media
kontras MRI, pengguna pacemaker / ventilator, terpasang protesis
ferromagnetik, klaustrofobia, kehamilan trimester 1.
|
Prosedur
Persiapan
|
Melepaskan segala bentuk perhiasan
logam, telepon seluler, kartu magnetik.
Menggunakan baju pemeriksaan yang
tersedia.
|
Prosedur
Tindakan
|
Pasien dalam posisi supine. Coil di daerah bahu, off
center pada daerah yang diperiksa.
T1WI aksial dengan FOV 24 cm, ketebalan irisan 5 mm,
interval 1 mm, TR 400 ms, TE 20 ms.
T2WI aksial dengan FOV 12 cm, ketebalan irisan 5 mm,
interval 1 mm, TR 2000 ms, TE 80 ms.
T2WI koronal oblik, paralel dengan otot supraspinatus,
FOV 14 cm, ketebalan irisan 3 mm, interval 0,5 mm, TR 2000 ms, TE 80 ms.
T1WI sagital oblik, tegak lurus terhadap bidang
koronal, FOV 12 cm, ketebalan irisan 5 mm, interval 1 mm, TR 940 ms, TE 20
ms.
|
Penilaian
|
Penilaian
dilakukan terhadap patologi pada tendon m.supraspinatus, m.infraspinatus,
m.bicipitalis longus, m.teres minor, sendi glenohumerale dan labrum, sendi
akromioklavikular, serta ligamentum.
|
Lama
Tindakan
|
Sekitar 30 menit.
|
Komplikasi
|
Tidak ada.
|
Wewenang
|
Dokter Spesialis
Radiologi
|
Unit
Yang Mengerjakan
|
Divisi Radiologi
Muskuloskeletal
|
Referensi
|
Crues III JV, Stoller DW, Ryu RKN. Shoulder. Dalam : Stark D, Bradley W (editors).
Magnetic resonance imaging. Ed 3 Vol 2. St.Louis : Mosby Inc., 1999.
|
3.
TEKNIK PEMERIKSAAN MRI SENDI SIKU
Pengertian
|
Melakukan
pemeriksaan diagnostik non-invasif
terhadap otot-otot dan jaringan periartikular lainnya di daerah sendi
siku.
|
Tujuan
|
Mendeteksi patologi
pada otot-otot, ligamentum, kartilago, dan struktur intraartikular di daerah
sendi siku.
|
Indikasi
|
Nyeri akibat
trauma atau proses degeneratif.
|
Kontraindikasi
|
Alergi media
kontras MRI, pengguna pacemaker / ventilator, terpasang protesis ferromagnetik,
klaustrofobia, kehamilan trimester 1.
|
Prosedur
Persiapan
|
Melepaskan segala bentuk perhiasan
logam, telepon seluler, kartu magnetik.
Menggunakan baju pemeriksaan yang
tersedia.
|
Prosedur
Tindakan
|
Pasien dalam posisi supine. Sendi sikut dalam keadaan supinasi
dan ekstensi penuh. Bila tidak memungkinkan (nyeri, kontraktur), dapat
dilakukan dalam posisi fleksi 90o. Surface coil di daerah sendi siku yang diperiksa.
T1WI aksial, koronal dan sagital dengan FOV 10-14 cm,
ketebalan irisan 5 mm, interval 1 mm, TR 400 ms, TE 20 ms.
T2WI aksial dan koronal dengan FOV 10-14 cm, ketebalan
irisan 5 mm, interval 1 mm, TR 2000 ms, TE 80 ms, ditambahkan dengan teknik short inversion time recovery (STIR)
atau fat suppression.
Potongan aksial, koronal dan sagital dibuat dengan
berpedoman pada bidang interepikondilus.
|
Penilaian
|
Penilaian
dilakukan terhadap patologi pada struktur otot/myotendinous, ligamentum
kolateral, sendi ulnotrochlear, sendi radiocapitellar, sendi radioulnar,
n.radialis, n.ulnaris dan n.medianus.
|
Lama
Tindakan
|
Sekitar 15-20 menit.
|
Komplikasi
|
Tidak ada.
|
Wewenang
|
Dokter Spesialis
Radiologi
|
Unit
Yang Mengerjakan
|
Divisi Radiologi
Muskuloskeletal
|
Referensi
|
Waite RJ, Cummings TM,
Busconi B, Pappas AM. Elbow. Dalam : Stark D, Bradley W (editors). Magnetic
resonance imaging. Ed 3 Vol 2. St.Louis : Mosby Inc., 1999.
|
4.
TEKNIK PEMERIKSAAN MRI TANGAN DAN SENDI
PERGELANGAN TANGAN
Pengertian
|
Melakukan
pemeriksaan diagnostik non-invasif
terhadap otot-otot dan jaringan periartikular lainnya di daerah tangan
dan sendi pergelangan tangan.
|
Tujuan
|
Mendeteksi
patologi pada otot-otot, ligamentum, kartilago, tulang dan saraf di daerah
tangan dan sendi pergelangan tangan.
|
Indikasi
|
Nyeri akibat
trauma atau proses degeneratif, carpal
tunnel syndrome.
|
Kontraindikasi
|
Alergi media
kontras MRI, pengguna pacemaker / ventilator, terpasang protesis
ferromagnetik, klaustrofobia, kehamilan trimester 1.
|
Prosedur
Persiapan
|
Melepaskan segala bentuk perhiasan
logam, telepon seluler, kartu magnetik.
Menggunakan baju pemeriksaan yang
tersedia.
|
Prosedur
Tindakan
|
Pasien dalam posisi supine atau prone, tangan diangkat
keatas kepala dan diposisikan pada pertengahan medan magnet. Untuk
immobilisasi dapat digunakan bantalan/penyangga. Surface coil diposisikan di daerah tangan dan pergelangan tangan.
T1WI aksial, koronal dan sagital dengan FOV 8 cm,
ketebalan irisan 2 mm, TR 400 ms, TE 20 ms.
T2WI aksial, koronal dan sagital dengan FOV 8 cm,
ketebalan irisan 2 mm, TR 2000 ms, TE 80 ms, ditambahkan dengan teknik short inversion time recovery (STIR)
atau fat suppression.
|
Penilaian
|
Penilaian
dilakukan terhadap patologi pada struktur otot/myotendinous, ligamentum,
sendi radiokarpal, sendi interkarpalia, sendi metatarsokarpal, sendi
metatarsophalangeal, sendi interphalangeal, n.radialis, n.ulnaris dan
n.medianus, serta bone marrow.
|
Lama
Tindakan
|
Sekitar 15 menit.
|
Komplikasi
|
Tidak ada.
|
Wewenang
|
Dokter Spesialis
Radiologi
|
Unit
Yang Mengerjakan
|
Divisi Radiologi
Muskuloskeletal
|
Referensi
|
Epstein RE, Kneeland JB.
Hand and wrist. Dalam : Stark D, Bradley W (editors). Magnetic resonance
imaging. Ed 3 Vol 2. St.Louis : Mosby Inc., 1999.
|
5.
TEKNIK PEMERIKSAAN MRI SENDI PANGGUL
Pengertian
|
Melakukan
pemeriksaan diagnostik non-invasif
terhadap tulang dan sendi daerah panggul serta otot-otot dan jaringan
periartikular disekitarnya.
|
Tujuan
|
Mendeteksi
adanya patologi pada sendi acetabulum, ligamentum, labrum, kartilago,
struktur intraartikular, tulang pelvis dan kaput femoris serta otot-otot
disekitarnya.
|
Indikasi
|
Nyeri akibat
trauma atau proses degeneratif.
|
Kontraindikasi
|
Alergi media
kontras MRI, pengguna pacemaker / ventilator, terpasang protesis
ferromagnetik, klaustrofobia, kehamilan trimester 1.
|
Prosedur
Persiapan
|
Melepaskan segala bentuk perhiasan
logam, telepon seluler, kartu magnetik.
Menggunakan baju pemeriksaan yang
tersedia.
|
Prosedur
Tindakan
|
Pasien dalam posisi supine, sendi panggul dalam posisi
netral. Patella terletak di anterior untuk mencegah rotasi eksterna, bila
perlu menggunakan bantal/penyangga untuk imobilisasi. Body coil di daerah
panggul.
T1WI aksial, koronal, koronal oblik dan sagital oblik,
ketebalan irisan 3-5 mm, TR 400 ms, TE 20 ms.
T2WI aksial, koronal, koronal oblik dan sagital oblik,
ketebalan irisan 5 mm, TR 2000 ms, TE 80 ms, ditambahkan dengan teknik fat suppression.
Potongan koronal oblik dibuat paralel dengan axis
kollum femoris. Potongan sagital oblik dibuat tegak lurus terhadap potongan
koronal oblik.
|
Penilaian
|
Penilaian
dilakukan terhadap patologi pada acetabulum, labrum, ligamentum, synovium,
kartilago, kaput & kollum femoris, tulang pelvis, sendi sakroiliaka,
serta m. gluteus maximus-medius-minimus, m. iliopsoas, m. sartorius, m.
obturator internus dan tendon m. rectus femoris.
|
Lama
Tindakan
|
Sekitar 30 menit.
|
Komplikasi
|
Tidak ada.
|
Wewenang
|
Dokter Spesialis
Radiologi
|
Unit
Yang Mengerjakan
|
Divisi Radiologi
Muskuloskeletal
|
Referensi
|
Reiser M, Heuck A. Hip
and pelvis. Dalam : Vahlensieck M, Genant HK, Reiser M. MRI of the
musculoskeletal system. Stuttgart
: Georg Thieme Verlag, 2000.
|
6.
TEKNIK PEMERIKSAAN MRI SENDI LUTUT
Pengertian
|
Melakukan
pemeriksaan diagnostik non-invasif
terhadap sendi lutut beserta otot-otot dan jaringan periartikular lain
disekitarnya.
|
Tujuan
|
Mendeteksi
adanya patologi pada ligamentum, meniscus, synovium, otot-otot dan tendon
beserta bone marrow tulang-tulang daerah lutut.
|
Indikasi
|
Nyeri lutut
akibat trauma atau proses degeneratif.
|
Kontraindikasi
|
Alergi media
kontras MRI, pengguna pacemaker / ventilator, terpasang protesis
ferromagnetik, klaustrofobia, kehamilan trimester 1.
|
Prosedur
Persiapan
|
Melepaskan segala bentuk perhiasan
logam, telepon seluler, kartu magnetik.
Menggunakan baju pemeriksaan yang
tersedia.
|
Prosedur
Tindakan
|
Pasien dalam posisi supine, dengan lutut sedikit fleksi
dan rotasi eksterna minimal. Imobilisasi dengan menggunakan bantal/penyangga.
Coil unilateral di daerah lutut dengan sentrasi di pada sendi lutut.
T1WI proyeksi aksial, koronal dan sagital dengan FOV 14
cm, ketebalan irisan 4 mm, interval 1 mm, TR 400 ms, TE 20 ms.
T2WI proyeksi aksial, koronal dan sagital dengan FOV 14
cm, ketebalan irisan 4 mm, interval 1 mm, TR 2000 ms, TE 80 ms, disertai
teknik fat suppression.
|
Penilaian
|
Penilaian
dilakukan terhadap patologi pada tendon infrapatella & suprapatella, pes
anserinus, Hoffa’s fat pad, kartilago femorotibiopatellar, meniscus medial
& lateral, ligamentum kolateral medial & lateral, ligamentum
krusiatium anterior & posterior, iliotibial band, fossa poplitea, m.
biceps femoris serta m.gastrocnemius.
|
Lama
Tindakan
|
Sekitar 20 menit.
|
Komplikasi
|
Tidak ada.
|
Wewenang
|
Dokter Spesialis
Radiologi
|
Unit
Yang Mengerjakan
|
Divisi Radiologi
Muskuloskeletal
|
Referensi
|
Steinhorn M, Vahlensieck
M. Ankle and foot. Dalam : Vahlensieck M, Genant HK, Reiser M. MRI of the
musculoskeletal system. Stuttgart
: Georg Thieme Verlag, 2000.
|
Pengertian
|
Melakukan
pemeriksaan diagnostik non-invasif terhadap tendon otot-otot dan jaringan
periartikular lainnya di daerah pergelangan kaki.
|
Tujuan
|
Mendeteksi
adanya patologi pada tendon otot-otot dan jaringan periartikular lainnya di
daerah pergelangan kaki.
|
Indikasi
|
Nyeri akibat
trauma atau proses degeneratif.
|
Kontraindikasi
|
Alergi media
kontras MRI, pengguna pacemaker / ventilator, terpasang protesis
ferromagnetik, klaustrofobia, kehamilan trimester 1.
|
Prosedur
Persiapan
|
Melepaskan segala bentuk perhiasan
logam, telepon seluler, kartu magnetik.
Menggunakan baju pemeriksaan yang
tersedia.
|
Prosedur
Tindakan
|
Pasien dalam posisi supine, dengan kaki pada posisi
netral, sedikit plantar fleksi. Imobilisasi dengan menggunakan
bantal/penyangga. Coil unilateral di daerah kaki & pergelangan kaki.
T1WI proyeksi aksial, koronal dan sagital, FOV 12 cm,
ketebalan irisan 3-4 mm, TR 400 ms, TE 20 ms.
T2WI proyeksi aksial, koronal dan sagital dengan FOV 12
cm, ketebalan irisan 3-4 mm, TR 2000 ms, TE 80 ms, disertai teknik fat suppression.
|
Penilaian
|
Tendon
otot-otot m.tibialis anterior & posterior, m. peroneus longus et brevis,
m.flexor hallucis longus, dan tendon Achilles. Tendon yang normal
memperlihatkan ekhogenisitas yang merata dengan serat-serat otot yang paralel
dengan sumbu panjangnya. Ligamentum talofibular anterior & posterior,
ligamentum kalkaneofibular dan deltoid
memperlihatkan struktur linear iso-hipoekhoik dengan kaliber yang
merata.
|
Lama
Tindakan
|
Sekitar 10-15 menit.
|
Komplikasi
|
Tidak ada.
|
Wewenang
|
Dokter spesialis
radiologi.
|
Unit
Yang Mengerjakan
|
Divisi Radiologi
Muskuloskeletal
|
Referensi
|
No comments:
Post a Comment