Saturday, 21 January 2012


TEKNIK PEMERIKSAAN MRI

1. TEKNIK PEMERIKSAAN MRI SENDI TEMPOROMANDIBULA

Pengertian
Melakukan pemeriksaan diagnostik non-invasif  terhadap sendi temporomandibula.
Tujuan
Mendeteksi adanya patologi sendi temporomandibula
Indikasi
Trismus, nyeri pada sendi temporomandibula akibat trauma, infeksi, atau proses degeneratif.
Kontraindikasi
Alergi media kontras MRI, pengguna pacemaker / ventilator, terpasang protesis ferromagnetik, klaustrofobia, kehamilan trimester 1.
Prosedur Persiapan
Melepaskan segala bentuk perhiasan logam, telepon seluler, kartu magnetik.
Menggunakan baju pemeriksaan yang tersedia.
Prosedur Tindakan
Pasien dalam posisi supine. Pencitraan dilakukan bilateral menggunakan coil superfisial dengan sentrasi 1-2 cm anterior terhadap kanalis auditorius eksterna. Pemeriksaan dilakukan dua kali, dengan mulut dalam keadaan tertutup dan mulut dalam keadaan terbuka 3 cm menggunakan penyangga dental.
T1WI aksial, koronal dan parasagital dengan FOV 12 cm, ketebalan irisan 1,5 - 3 mm, interval 0,5 mm, TR 600 ms, TE 30 ms.
T2WI aksial, koronal dan parasagital dengan FOV 12 cm, ketebalan irisan 1,5 - 3 mm, interval 0,5 mm, TR 2000 ms, TE 80 ms.
Penggunaan media kontras pada sekues T1WI dilakukan bila terdapat proses desak ruang (space occupying lesion).
Penilaian
Penilaian dilakukan sendi temporomandibula dalam keadaan mulut tertutup dan terbuka, yaitu struktur rawan sendi, diskus, cairan synovium, ligamentum, tulang-tulang processus condylaris dan fossa mandibula beserta otot-otot disekitarnya.
Lama Tindakan
Sekitar 30 menit.
Komplikasi
Tidak ada.
Wewenang
Dokter Spesialis Radiologi
Unit Yang Mengerjakan
Divisi Radiologi Muskuloskeletal
Referensi
Fischbach R. Temporomandibular joint. Dalam : Vahlensieck M, Genant HK, Reiser M. MRI of the musculoskeletal system. Stuttgart : Georg Thieme Verlag, 2000

2. TEKNIK PEMERIKSAAN MRI SENDI BAHU

Pengertian
Melakukan pemeriksaan diagnostik non-invasif  terhadap tendon otot-otot rotator cuff dan jaringan periartikular lainnya di daerah bahu.
Tujuan
Mendeteksi adanya patologi pada otot-otot rotator cuff, ligamentum, labrum, kartilago, dan struktur intraartikular di daerah bahu.
Indikasi
Nyeri bahu akibat trauma atau proses degeneratif.
Kontraindikasi
Alergi media kontras MRI, pengguna pacemaker / ventilator, terpasang protesis ferromagnetik, klaustrofobia, kehamilan trimester 1.
Prosedur Persiapan
Melepaskan segala bentuk perhiasan logam, telepon seluler, kartu magnetik.
Menggunakan baju pemeriksaan yang tersedia.
Prosedur Tindakan
Pasien dalam posisi supine. Coil di daerah bahu, off center pada daerah yang diperiksa.
T1WI aksial dengan FOV 24 cm, ketebalan irisan 5 mm, interval 1 mm, TR 400 ms, TE 20 ms.
T2WI aksial dengan FOV 12 cm, ketebalan irisan 5 mm, interval 1 mm, TR 2000 ms, TE 80 ms.
T2WI koronal oblik, paralel dengan otot supraspinatus, FOV 14 cm, ketebalan irisan 3 mm, interval 0,5 mm, TR 2000 ms, TE 80 ms.
T1WI sagital oblik, tegak lurus terhadap bidang koronal, FOV 12 cm, ketebalan irisan 5 mm, interval 1 mm, TR 940 ms, TE 20 ms.
Penilaian
Penilaian dilakukan terhadap patologi pada tendon m.supraspinatus, m.infraspinatus, m.bicipitalis longus, m.teres minor, sendi glenohumerale dan labrum, sendi akromioklavikular, serta ligamentum.
Lama Tindakan
Sekitar 30 menit.
Komplikasi
Tidak ada.
Wewenang
Dokter Spesialis Radiologi
Unit Yang Mengerjakan
Divisi Radiologi Muskuloskeletal
Referensi
Crues III JV, Stoller DW, Ryu RKN. Shoulder. Dalam : Stark D, Bradley W (editors). Magnetic resonance imaging. Ed 3 Vol 2. St.Louis : Mosby Inc., 1999.

 3. TEKNIK PEMERIKSAAN MRI SENDI SIKU

Pengertian
Melakukan pemeriksaan diagnostik non-invasif  terhadap otot-otot dan jaringan periartikular lainnya di daerah sendi siku.
Tujuan
Mendeteksi patologi pada otot-otot, ligamentum, kartilago, dan struktur intraartikular di daerah sendi siku.
Indikasi
Nyeri akibat trauma atau proses degeneratif.
Kontraindikasi
Alergi media kontras MRI, pengguna pacemaker / ventilator, terpasang protesis ferromagnetik, klaustrofobia, kehamilan trimester 1.
Prosedur Persiapan
Melepaskan segala bentuk perhiasan logam, telepon seluler, kartu magnetik.
Menggunakan baju pemeriksaan yang tersedia.
Prosedur Tindakan
Pasien dalam posisi supine. Sendi sikut dalam keadaan supinasi dan ekstensi penuh. Bila tidak memungkinkan (nyeri, kontraktur), dapat dilakukan dalam posisi fleksi 90o. Surface coil di daerah sendi siku yang diperiksa.
T1WI aksial, koronal dan sagital dengan FOV 10-14 cm, ketebalan irisan 5 mm, interval 1 mm, TR 400 ms, TE 20 ms.
T2WI aksial dan koronal dengan FOV 10-14 cm, ketebalan irisan 5 mm, interval 1 mm, TR 2000 ms, TE 80 ms, ditambahkan dengan teknik short inversion time recovery (STIR) atau fat suppression.
Potongan aksial, koronal dan sagital dibuat dengan berpedoman pada bidang interepikondilus.
Penilaian
Penilaian dilakukan terhadap patologi pada struktur otot/myotendinous, ligamentum kolateral, sendi ulnotrochlear, sendi radiocapitellar, sendi radioulnar, n.radialis, n.ulnaris dan n.medianus.
Lama Tindakan
Sekitar 15-20 menit.
Komplikasi
Tidak ada.
Wewenang
Dokter Spesialis Radiologi
Unit Yang Mengerjakan
Divisi Radiologi Muskuloskeletal
Referensi
Waite RJ, Cummings TM, Busconi B, Pappas AM. Elbow. Dalam : Stark D, Bradley W (editors). Magnetic resonance imaging. Ed 3 Vol 2. St.Louis : Mosby Inc., 1999.

4. TEKNIK PEMERIKSAAN MRI  TANGAN DAN SENDI PERGELANGAN TANGAN

Pengertian
Melakukan pemeriksaan diagnostik non-invasif  terhadap otot-otot dan jaringan periartikular lainnya di daerah tangan dan sendi pergelangan tangan.
Tujuan
Mendeteksi patologi pada otot-otot, ligamentum, kartilago, tulang dan saraf di daerah tangan dan sendi pergelangan tangan.
Indikasi
Nyeri akibat trauma atau proses degeneratif, carpal tunnel syndrome.
Kontraindikasi
Alergi media kontras MRI, pengguna pacemaker / ventilator, terpasang protesis ferromagnetik, klaustrofobia, kehamilan trimester 1.
Prosedur Persiapan
Melepaskan segala bentuk perhiasan logam, telepon seluler, kartu magnetik.
Menggunakan baju pemeriksaan yang tersedia.
Prosedur Tindakan
Pasien dalam posisi supine atau prone, tangan diangkat keatas kepala dan diposisikan pada pertengahan medan magnet. Untuk immobilisasi dapat digunakan bantalan/penyangga. Surface coil diposisikan di daerah tangan dan pergelangan tangan.
T1WI aksial, koronal dan sagital dengan FOV 8 cm, ketebalan irisan 2 mm, TR 400 ms, TE 20 ms.
T2WI aksial, koronal dan sagital dengan FOV 8 cm, ketebalan irisan 2 mm, TR 2000 ms, TE 80 ms, ditambahkan dengan teknik short inversion time recovery (STIR) atau fat suppression.
Penilaian
Penilaian dilakukan terhadap patologi pada struktur otot/myotendinous, ligamentum, sendi radiokarpal, sendi interkarpalia, sendi metatarsokarpal, sendi metatarsophalangeal, sendi interphalangeal, n.radialis, n.ulnaris dan n.medianus, serta bone marrow.
Lama Tindakan
Sekitar 15 menit.
Komplikasi
Tidak ada.
Wewenang
Dokter Spesialis Radiologi
Unit Yang Mengerjakan
Divisi Radiologi Muskuloskeletal
Referensi
Epstein RE, Kneeland JB. Hand and wrist. Dalam : Stark D, Bradley W (editors). Magnetic resonance imaging. Ed 3 Vol 2. St.Louis : Mosby Inc., 1999.
  
5. TEKNIK PEMERIKSAAN MRI SENDI PANGGUL

Pengertian
Melakukan pemeriksaan diagnostik non-invasif  terhadap tulang dan sendi daerah panggul serta otot-otot dan jaringan periartikular disekitarnya.
Tujuan
Mendeteksi adanya patologi pada sendi acetabulum, ligamentum, labrum, kartilago, struktur intraartikular, tulang pelvis dan kaput femoris serta otot-otot disekitarnya.
Indikasi
Nyeri akibat trauma atau proses degeneratif.
Kontraindikasi
Alergi media kontras MRI, pengguna pacemaker / ventilator, terpasang protesis ferromagnetik, klaustrofobia, kehamilan trimester 1.
Prosedur Persiapan
Melepaskan segala bentuk perhiasan logam, telepon seluler, kartu magnetik.
Menggunakan baju pemeriksaan yang tersedia.
Prosedur Tindakan
Pasien dalam posisi supine, sendi panggul dalam posisi netral. Patella terletak di anterior untuk mencegah rotasi eksterna, bila perlu menggunakan bantal/penyangga untuk imobilisasi. Body coil di daerah panggul.
T1WI aksial, koronal, koronal oblik dan sagital oblik, ketebalan irisan 3-5 mm, TR 400 ms, TE 20 ms.
T2WI aksial, koronal, koronal oblik dan sagital oblik, ketebalan irisan 5 mm, TR 2000 ms, TE 80 ms, ditambahkan dengan teknik fat suppression.
Potongan koronal oblik dibuat paralel dengan axis kollum femoris. Potongan sagital oblik dibuat tegak lurus terhadap potongan koronal oblik.
Penilaian
Penilaian dilakukan terhadap patologi pada acetabulum, labrum, ligamentum, synovium, kartilago, kaput & kollum femoris, tulang pelvis, sendi sakroiliaka, serta m. gluteus maximus-medius-minimus, m. iliopsoas, m. sartorius, m. obturator internus dan tendon m. rectus femoris.
Lama Tindakan
Sekitar 30 menit.
Komplikasi
Tidak ada.
Wewenang
Dokter Spesialis Radiologi
Unit Yang Mengerjakan
Divisi Radiologi Muskuloskeletal
Referensi
Reiser M, Heuck A. Hip and pelvis. Dalam : Vahlensieck M, Genant HK, Reiser M. MRI of the musculoskeletal system. Stuttgart : Georg Thieme Verlag, 2000.

 6. TEKNIK PEMERIKSAAN MRI SENDI LUTUT

Pengertian
Melakukan pemeriksaan diagnostik non-invasif  terhadap sendi lutut beserta otot-otot dan jaringan periartikular lain disekitarnya.
Tujuan
Mendeteksi adanya patologi pada ligamentum, meniscus, synovium, otot-otot dan tendon beserta bone marrow tulang-tulang daerah lutut.
Indikasi
Nyeri lutut akibat trauma atau proses degeneratif.
Kontraindikasi
Alergi media kontras MRI, pengguna pacemaker / ventilator, terpasang protesis ferromagnetik, klaustrofobia, kehamilan trimester 1.
Prosedur Persiapan
Melepaskan segala bentuk perhiasan logam, telepon seluler, kartu magnetik.
Menggunakan baju pemeriksaan yang tersedia.
Prosedur Tindakan
Pasien dalam posisi supine, dengan lutut sedikit fleksi dan rotasi eksterna minimal. Imobilisasi dengan menggunakan bantal/penyangga. Coil unilateral di daerah lutut dengan sentrasi di pada sendi lutut.
T1WI proyeksi aksial, koronal dan sagital dengan FOV 14 cm, ketebalan irisan 4 mm, interval 1 mm, TR 400 ms, TE 20 ms.
T2WI proyeksi aksial, koronal dan sagital dengan FOV 14 cm, ketebalan irisan 4 mm, interval 1 mm, TR 2000 ms, TE 80 ms, disertai teknik fat suppression.
Penilaian
Penilaian dilakukan terhadap patologi pada tendon infrapatella & suprapatella, pes anserinus, Hoffa’s fat pad, kartilago femorotibiopatellar, meniscus medial & lateral, ligamentum kolateral medial & lateral, ligamentum krusiatium anterior & posterior, iliotibial band, fossa poplitea, m. biceps femoris serta m.gastrocnemius.
Lama Tindakan
Sekitar 20 menit.
Komplikasi
Tidak ada.
Wewenang
Dokter Spesialis Radiologi
Unit Yang Mengerjakan
Divisi Radiologi Muskuloskeletal
Referensi
Steinhorn M, Vahlensieck M. Ankle and foot. Dalam : Vahlensieck M, Genant HK, Reiser M. MRI of the musculoskeletal system. Stuttgart : Georg Thieme Verlag, 2000.


7. TEKNIK PEMERIKSAAN MRI SENDI PERGELANGAN KAKI

Pengertian
Melakukan pemeriksaan diagnostik non-invasif terhadap tendon otot-otot dan jaringan periartikular lainnya di daerah pergelangan kaki.
Tujuan
Mendeteksi adanya patologi pada tendon otot-otot dan jaringan periartikular lainnya di daerah pergelangan kaki.
Indikasi
Nyeri akibat trauma atau proses degeneratif.
Kontraindikasi
Alergi media kontras MRI, pengguna pacemaker / ventilator, terpasang protesis ferromagnetik, klaustrofobia, kehamilan trimester 1.
Prosedur Persiapan
Melepaskan segala bentuk perhiasan logam, telepon seluler, kartu magnetik.
Menggunakan baju pemeriksaan yang tersedia.
Prosedur Tindakan
Pasien dalam posisi supine, dengan kaki pada posisi netral, sedikit plantar fleksi. Imobilisasi dengan menggunakan bantal/penyangga. Coil unilateral di daerah kaki & pergelangan kaki.
T1WI proyeksi aksial, koronal dan sagital, FOV 12 cm, ketebalan irisan 3-4 mm, TR 400 ms, TE 20 ms.
T2WI proyeksi aksial, koronal dan sagital dengan FOV 12 cm, ketebalan irisan 3-4 mm, TR 2000 ms, TE 80 ms, disertai teknik fat suppression.
Penilaian
Tendon otot-otot m.tibialis anterior & posterior, m. peroneus longus et brevis, m.flexor hallucis longus, dan tendon Achilles. Tendon yang normal memperlihatkan ekhogenisitas yang merata dengan serat-serat otot yang paralel dengan sumbu panjangnya. Ligamentum talofibular anterior & posterior, ligamentum kalkaneofibular dan deltoid  memperlihatkan struktur linear iso-hipoekhoik dengan kaliber yang merata.
Lama Tindakan
Sekitar 10-15 menit.
Komplikasi
Tidak ada.
Wewenang
Dokter spesialis radiologi.
Unit Yang Mengerjakan
Divisi Radiologi Muskuloskeletal
Referensi


No comments:

Post a Comment