Saturday 21 January 2012


TEKNIK PEMERIKSAAN ULTRASONOGRAFI ( USG )

1. TEKNIK PEMERIKSAAN USG SENDI BAHU

Pengertian
Melakukan pemeriksaan diagnostik non-invasif yang lebih sederhana, mudah dan relatif murah terhadap tendon otot-otot rotator cuff dan jaringan periartikular lainnya di daerah bahu.
Tujuan
Mendeteksi adanya patologi pada tendon otot-otot rotator cuff dan jaringan periartikular lainnya di daerah bahu.
Indikasi
Nyeri bahu akibat trauma atau proses degeneratif.
Kontraindikasi
Relatif : fraktur tulang-tulang bahu, luka terbuka pada jaringan lunak daerah bahu.

Prosedur Persiapan
Ruang pemeriksaan dalam keadaan tenang.
Pasien dalam posisi duduk menghadap pemeriksa.
Probe yang dipersiapkan adalah probe linear sekitar 9-12 MHz, menggunakan jelly USG.
Setting alat USG disesuaikan untuk organ superfisial bahu. Bila perlu menggunakan harmonic imaging.

Prosedur Tindakan
Tendon m.bicipitalis longus diperiksa dengan meletakkan probe di bagian anterior kaput humeri, tangan pasien dalam posisi relaks dan supinasi dengan lengan bawah diletakkan diatas paha pasien.  pengambilan gambar dilakukan pada proyeksi transversal dan longitudinal.
Tendon m.subskapularis diperiksa dengan meletakkan probe di bagian anterior kaput humeri. Pengambilan gambar secara transversal dan longitudinal, dilakukan dalam posisi tangan pasien netral-supinasi (lengan bawah diatas paha pasien) dan dalam posisi eksorotasi
Tendon m.supraspinatus diperiksa dengan meletakkan probe di bagian superior kaput humeri. Tangan pasien dalam posisi di posterior / punggung pasien, atau dalam posisi telapak tangan memegang pinggul ipsilateral. Studi dinamik menilai impingement dilakukan dengan lengan atas dalam posisi netral dan abduksi 90 derajat. Pengambilan gambar dilakukan pada proyeksi transversal dan longitudinal.
Tendon m.infraspinatus  diperiksa dengan meletakkan probe di bagian posterior kaput humeri, tangan pasien dalam posisi memegang bahu kontralateral.  Pengambilan gambar dilakukan pada proyeksi transversal dan longitudinal.
Penilaian
Tendon otot-otot m.bicipitalis longus, m.subskapularis, m.supraspinatus, m.infraspinatus, serta sebagian labrum posterior-inferior yang dapat terlihat. Tendon yang normal memperlihatkan ekhogenisitas yang merata dengan serat-serat otot yang paralel dengan sumbu panjangnya. Penilaian dinamis dilakukan untuk memperlihatkan adanya impingement otot.
Lama Tindakan
Sekitar 10-15 menit.
Komplikasi
Tidak ada.
Wewenang
Dokter spesialis radiologi.
Unit Yang Mengerjakan
Divisi Radiologi Muskuloskeletal
Referensi


2. TEKNIK PEMERIKSAAN USG SENDI SIKU

Pengertian
Melakukan pemeriksaan diagnostik non-invasif yang lebih sederhana, mudah dan relatif murah terhadap tendon otot-otot, ligamentum dan jaringan periartikular lainnya di daerah sendi siku.

Tujuan
Mendeteksi adanya patologi pada tendon otot-otot rotator cuff dan jaringan periartikular lainnya di daerah sendi siku.

Indikasi
Nyeri akibat trauma atau proses degeneratif.
Kontraindikasi
Relatif : fraktur tulang-tulang humerus distal atau radioulna proksimal, luka terbuka pada jaringan lunak daerah siku.

Prosedur Persiapan
Ruang pemeriksaan dalam keadaan tenang.
Pasien dalam posisi duduk menghadap pemeriksa.
Probe yang dipersiapkan adalah probe linear sekitar 9-12 MHz, menggunakan jelly USG.
Setting alat USG disesuaikan untuk organ superfisial sendi siku. Bila perlu menggunakan harmonic imaging.

Prosedur Tindakan

Penilaian
Tendon otot-otot m.biceps brachii, m.triceps brachii, celah sendi humeroulnar, n.radialis, n.ulnaris, arteri-vena cubiti, dan jaringan ikat sekitarnya.

Lama Tindakan
Sekitar 10-15 menit.
Komplikasi
Tidak ada.
Wewenang ekspertise
Dokter spesialis radiologi.
Yang Mengerjakan
Dokter Spesialis Radiologi / Sonografer.
Referensi


3. TEKNIK PEMERIKSAAN USG SENDI PERGELANGAN TANGAN

Pengertian
Melakukan pemeriksaan diagnostik non-invasif yang lebih sederhana, mudah dan relatif murah terhadap tendon otot-otot dan jaringan periartikular lainnya di daerah pergelangan tangan.
Tujuan
Mendeteksi adanya patologi pada tendon otot-otot  dan jaringan periartikular lainnya di daerah pergelangan tangan.
Indikasi
Nyeri bahu akibat trauma atau proses degeneratif, carpal tunnel syndrome
Kontraindikasi
Relatif : fraktur tulang atau luka terbuka pada daerah pergelangan tangan.
Prosedur Persiapan
Ruang pemeriksaan dalam keadaan tenang.
Pasien dalam posisi duduk menghadap pemeriksa.
Probe yang dipersiapkan adalah probe linear sekitar 9-12 MHz, menggunakan jelly USG.
Setting alat USG disesuaikan untuk organ superfisial pergelangan tangan. Bila perlu menggunakan harmonic imaging.
Prosedur Tindakan
Tendon m.flexor digitorum longus dan n.medianus diperiksa dengan meletakkan probe di bagian volar pergelangan tangan. Tendon m.extensor digitorum longus diperiksa dengan meletakkan probe di bagian dorsal pergelangan tangan. N.radialis dan ulnaris diperiksa dengan meletakkan probe di sisi lateral dan medial pergelangan tangan, yang berada dalam posisi supinasi. Pengambilan gambar dilakukan pada proyeksi transversal dan longitudinal.
Penilaian
Tendon otot-otot m.flexor et extensor digitorum longus, n.medianus, n.ulnarus dan n.radialis. Tendon yang normal memperlihatkan ekhogenisitas yang merata dengan serat-serat otot yang paralel dengan sumbu panjangnya. Khusus n.medianus dihitung luas area pada potongan melintangnya.
Lama Tindakan
Sekitar 10 menit.
Komplikasi
Tidak ada.
Wewenang ekspertise
Dokter spesialis radiologi
Unit Yang Mengerjakan
Dokter spesialis radiology / Sonografer
Referensi


4. TEKNIK PEMERIKSAAN USG SENDI LUTUT

Pengertian
Melakukan pemeriksaan diagnostik non-invasif yang lebih sederhana, mudah dan relatif murah terhadap tendon otot-otot dan jaringan periartikular lainnya di daerah sendi lutut.
Tujuan
Mendeteksi adanya patologi pada tendon otot-otot  dan jaringan periartikular lainnya di daerah sendi lutut.
Indikasi
Nyeri bahu akibat trauma atau proses degeneratif.
Kontraindikasi
Relatif : fraktur tulang-tulang dan luka terbuka pada  daerah sendi lutut.
Prosedur Persiapan
Ruang pemeriksaan dalam keadaan tenang.
Pasien dalam posisi supinasi atau pronasi, lutut difleksikan 90 derajat.
Probe yang dipersiapkan adalah probe linear sekitar 9-12 MHz, menggunakan jelly USG.
Setting alat USG disesuaikan untuk organ superfisial lutut. Bila perlu menggunakan harmonic imaging.
Prosedur Tindakan
Saat pasien dalam posisi supinasi, dilakukan pemeriksaan pada tendon quadriceps femoris, pes anserinus, Hoffa's fat pad, dan bursa peripatella serta trochlea. Dari arah medial dan lateral diperiksa juga meniscus medial & lateral, ligamentum collaterale mediale & laterale serta iliotibial band.
Saat pasien dalam posisi pronasi diperiksa fossa poplitea, termasuk arteri-vena poplitea, serta tendon m.biceps femoris dan m.gastrocnemius caput medial & lateral. Pengambilan gambar dilakukan pada proyeksi transversal dan longitudinal.
Penilaian
Tendon otot-otot m.quadriceps femoris, pes anserinus,  m.biceps femoris dan m.gastrocnemius. Tendon yang normal memperlihatkan ekhogenisitas yang merata dengan serat-serat otot yang paralel dengan sumbu panjangnya. Ligamentum collaterale medial & lateral serta iliotibial band memperlihatkan struktur linear iso-hipoekhoik dengan kaliber yang merata. Hoffa's fat pad dan bursa diperiksa untuk mencari adanya hipoekhogenisitas patologis. Meniscus lateral & medial memperlihatkan struktur isoekhoik berbentuk segitiga.
Lama Tindakan
Sekitar 10-15 menit.
Komplikasi
Tidak ada.
Wewenang
Dokter spesialis radiologi.
Unit Yang Mengerjakan
Divisi Radiologi Muskuloskeletal
Referensi


5. TEKNIK PEMERIKSAAN USG SENDI PERGELANGAN KAKI

Pengertian
Melakukan pemeriksaan diagnostik non-invasif yang lebih sederhana, mudah dan relatif murah terhadap tendon otot-otot dan jaringan periartikular lainnya di daerah pergelangan kaki.
Tujuan
Mendeteksi adanya patologi pada tendon otot-otot dan jaringan periartikular lainnya di daerah pergelangan kaki.
Indikasi
Nyeri bahu akibat trauma atau proses degeneratif.
Kontraindikasi
Relatif : fraktur tulang-tulang atau luka terbuka pada jaringan lunak daerah pergelangan kaki.
Prosedur Persiapan
Ruang pemeriksaan dalam keadaan tenang.
Pasien dalam posisi pronasi dan supinasi.
Probe yang dipersiapkan adalah probe linear sekitar 9-12 MHz, menggunakan jelly USG.
Setting alat USG disesuaikan untuk organ superfisial pergelangan kaki. Bila perlu menggunakan harmonic imaging.
Prosedur Tindakan
Saat pasien dalam posisi supinasi, pada sisi medial dilakukan pemeriksaan tendon m.tibialis posterior, m.flexor digitorum longus, dan m.flexor hallucis longus, juga arteri-vena tibialis posterior dan ligamentum deltoid. Dari arah lateral dilakukan pemeriksaan tendon m.peroneus longus & brevis, ligamentum talofibular anterior & posterior, dan ligamentum kalkaneofibular.
Saat pasien dalam posisi pronasi diperiksa tendon Achilles dan jaringan synovium dibawahnya. Pengambilan gambar dilakukan pada proyeksi transversal dan longitudinal.
Penilaian
Tendon otot-otot m.tibialis anterior & posterior, m. peroneus longus et brevis, m.flexor hallucis longus, dan tendon Achilles. Tendon yang normal memperlihatkan ekhogenisitas yang merata dengan serat-serat otot yang paralel dengan sumbu panjangnya. Ligamentum talofibular anterior & posterior, ligamentum kalkaneofibular dan deltoid  memperlihatkan struktur linear iso-hipoekhoik dengan kaliber yang merata.
Lama Tindakan
Sekitar 10-15 menit.
Komplikasi
Tidak ada.
Wewenang
Dokter spesialis radiologi.
Unit Yang Mengerjakan
Divisi Radiologi Muskuloskeletal
Referensi


6. TEKNIK PEMERIKSAAN USG PLANTAR PEDIS

Pengertian
Melakukan pemeriksaan diagnostik non-invasif yang lebih sederhana, mudah dan relatif murah terhadap jaringan lunak plantar pedis.
Tujuan
Mendeteksi adanya patologi pada fascia plantaris di daerah plantar pedis.
Indikasi
Plantar fasciitis, trauma
Kontraindikasi
Relatif : fraktur tulang-tulang atau luka terbuka pada jaringan lunak daerah plantar pedis.
Prosedur Persiapan
Ruang pemeriksaan dalam keadaan tenang.
Pasien dalam posisi pronasi, kaki menggantung di tepi tempat tidur.
Probe yang dipersiapkan adalah probe linear sekitar 9-12 MHz, menggunakan jelly USG.
Setting alat USG disesuaikan untuk organ superfisial. Bila perlu menggunakan harmonic imaging.
Prosedur Tindakan
Pemeriksaan dilakukan dengan meletakkan probe pada posisi longitudinal di pertengahan plantar pedis daerah tumit/kalkaneus, sedikit oblik ke arah medial.  Pengambilan gambar dilakukan pada proyeksi transversal dan longitudinal.
Penilaian
Struktur fascia plantaris dinilai ada tidaknya lesi patologis hipoekhoik serta dilakukan pengukuran ketebalan fascia plantaris. Penilaian juga dilakukan pada struktur jaringan synovium disekitarnya.
Lama Tindakan
Sekitar 5 menit.
Komplikasi
Tidak ada.
Wewenang
Dokter spesialis radiologi.
Unit Yang Mengerjakan
Divisi Radiologi Muskuloskeletal
Referensi





No comments:

Post a Comment