III.
KEGIATAN
KENDALI MUTU - LANJUTAN
|
|||
Kegiatan ini dibagi ke dalam tiga kegiatan besar,
yaitu;
A. Kegiatan
kendali mutu untuk pesawat sinar-x yang terdiri dari;
1. Pengujian terhadap tabung kolimasi :
a. iluminasi lampu kolimator
b. berkas cahaya kolimasi
c. kesamaan berkas cahaya kolimasi
2. Pengujian terhadap tabung pesawat sinar-x :
a. kebocoran rumah tabung
b. tegangan tabung,
c. waktu eksposi.
3. Pengujian terhadap generator pesawat sinar-x
terdiri dari
a. output radiasi,
b. reproduktibilitas,
c. half value layer,
4. Pengujian terhadap automatic exposure control.
a. kendali
paparan/densitas standar
b. penjejakan
ketebalan pasien dan kilovoltage.
c. waktu
tanggap minimum
B. Kegiatan
kendali mutu untuk perlengkapan
radiografi yang terdiri dari;
1. Pengujian terhadap film :
a. optimasi film radiografi,
b. sensitifitas film radiografi.
2. Pengujian terhadap kaset dan tabir penguat :
a. kebocoran kaset radiografi,
b.
kebersihan tabir penguat/intensifying
screen,
c. kontak tabir penguat dengan film radiografi.
3.
Pengujian
untuk alat pelindung diri berupa inspeksi kebocoran
4.
Pengujian
tingkat pencahayaan film iluminator/viewing box.
C. Kegiatan
kendali mutu untuk ruang pemroses film radiografi yang terdiri dari;
1. Pengujian terhadap rancangan ruangan :
a. kebocoran kamar gelap,
b. safe light kamar gelap.
2. Pengujian alat pemroses film radiografi otomatis;
3. Pengujian alat pemroses film radiografi secara
manual
a. pengadukan larutan
b. penggantian larutan
c. penyimpanan bahan kimia serta
4. Pengujian alat pemroses film termal.
a. Penetapan
nilai densitas rujukan.
b.
Verifikasi penerimaan resolusi
spatial dan tingkat artefak.
|
|||
A.1.a. UJI ILLUMINENSI LAMPU KOLIMATOR
|
|||
TUJUAN
|
Untuk mengukur illuminance
yang diperoleh dari berkas cahaya kolimator.
|
||
ALAT DAN BAHAN
|
1.
Illuminance meter /IM (Lux meter)
2. Pita pengukur
|
||
|
|||
CARA KERJA
|
1.
Tempatkan IM 100 cm dari focus tabung
sinar-X ,
2.
Yakinkan bahwa detector parallel
dengan axis anoda dan katoda,
3.
Kurangi semua pencahayaan ruangan
hingga gelap dan ukur level ini,
4.
Nyalakan berkas cahaya pada kolimator
dengan area kira-kira 25 x 25 cm,
5.
Buat pemisahan dalam pengukuran
sesuai dengan spesifikasi pabrik,
6.
Catat hasil pengukuran sebagai level
di atas ambient.
|
||
FREKUENSI UJI
|
1
(satu) bulan sekali atau apabila pencahayaan kolimator berkurang
|
||
PENILAIAN DAN EVALUASI
|
Nilai
pembacaan pada empat kali pengukuran harus lebih dari 100 Lux pada jarak 1 meter.
|
||
A.1.b. UJI EFISIENSI CELAH (SHUTTER) KOLIMATOR
|
|||
TUJUAN
|
Shutter
yang tertutup penuh pada kolimator harus dapat mencegah radiasi yang mengenai
film. Tujuan uji ini
adalah untuk keamanan radiasi pada saat membuang muatan kapasitor pada mobile
unit atau pada saat pemanasan pesawat dengan eksposi.
|
||
ALAT DAN BAHAN
|
Kaset sinar-X
ukuran 24 x 30 cm yang terisi film
|
||
CARA KERJA
|
1.
Pastikan bahwa sebelum pengujian dilakukan, telah dilakukan prosedur
pemanasan tabung (warm up) pesawat sinar-X.
2.
Tempatkan kaset diatas meja pemeriksaan pada jarak 1 m dari fokus
tabung sinar-X
3. Atur eksposi pada 80 kVp dan 40
mAs, dan lakukan eksposi pertama dengan pengaturan satu sisi shutter
kolimator dalam keadaan tertutup rapat dan pengaturan sisi shutter
kolimator lainnya dalam keadaan terbuka penuh.
4. Lakukan
prosedur yang serupa sebagaimana butir di atas tetapi pengaturan sisi shutter
kolimator yang tadinya tertutup sebaliknya di buka penuh dan seterusnya,
kemudian film yang telah menerima 2 kali eksposi tersebut di proses.
|
||
|
|||
FREKUENSI UJI
|
6 (enam) buan
sekali atau setelah perbaikan atau perawatan kolimator.
|
||
PENILAIAN DAN EVALUASI
|
Periksa
dengan teliti film yang telah diproses, jika shutter berfungsi
efesien/efektif, maka pada film tidak ada efek kebocoran radiasi/penghitaman
|
||
A.1.c.
UJI KESAMAAN BERKAS CAHAYA KOLIMATOR
|
|||
TUJUAN
|
Untuk menentukan akurasi pada
kesamaan antara berkas sinar-X dan berkas cahaya dan mengevaluasi ketepatan
berkas sinar-X dengan pusat berkas cahaya
|
||
ALAT DAN BAHAN
|
1.
Alat uji Kolimator (Collimator Alignment Test Tool)
2.
Alat uji ketepatan berkas cahaya (Beam Alignment Test
Tool)
3.
Film sinar-X dan
kaset ukuran 24 x 30 cm
4.
Pita pengukur
|
||
CARA
KERJA
|
1.
Letakan kaset ukuran 24 x 30 cm pada
permukaan yang datar.
2.
Yakinkan bahwa anoda dan katoda axis
adalah parallel ke kaset
3.
Sentrasi tabung sinar-X dipusatkan di
tengah kaset dan atur jarak antara focus dengan film (FFD) setinggi 100 cm
4.
Tempatkan collimator test tool pada
pertengahan kaset..
5.
Cahaya kolimator diatur tepat dalam
area persegi panjang plat test tool
6.
Tempatkan beam alignment test tool pada pusat area pencahayaan.
7.
Hidupkan lampu kolimator, atur luas lapangan
cahaya sesuai dengan garis persegi panjang yang ada pada permukaan plat
8.
Lakukan eksposi radiografi agar diperoleh
densitas optis pada film yang dapat diobservasi oleh evaluator
9.
Proses film di kamar gelap dan cek kesesuaian berkas cahaya/ berkas
sinar-X dan x-ray beam alignment.
10. Ulangi untuk ukuran focal spot
yang lain.
11. KOLIMATOR
: Catat perubahan skala lapangan radiasi dan X2 dan Y2 dan skala lapangan
sinar kolimator X1 dan Y1 dalam lembar
kerja (worksheet)
12. Bandingan
hasil pengukuran dengan standard NCRP (≤ 2% of FFD)
13. BEAM
: Perhatikan pergeseran gambar kedua bola baja dalam film, dan bandingkan
dengan standar NCRP (≤ 3o)
14. Berikan
catatan atau komentar True/False, dan rekomendasi lainnya bila diperlukan
|
||
|
|||
FREKUENSI
UJI
|
1 (satu)
bulan sekali atau setelah perbaikan
atau perawatan rumah tabung dan kolimator. Frekuensi pengujian dapat
dipebanyak tergantung dengan besarnya beban
penggunaan pesawat.
|
||
PENILAIAN DAN
EVALUASI
|
1. Gambaran
yang tampak pada radiograf akan menentukan jika berkas sinar-X didalam +
pada semua sisi berkas cahaya. Tingkat akurasi seharusnya diperoleh pada
posisi apapun dari kolimator. Secara
umum hanya digunakan untuk orientasi yang diperlukan untuk mengevaluasi.
2. Amati
apakah bulatan timbal atas dan bawah alignment test tool terjadi superposisi.
Rendahnya kesesuaian antara pusat sinar-X dan berkas cahaya dapat menyebabkan
problem imejing oleh effek heel dari anoda yang berlebihan dan menyebabkan
grid cutt-off. Untuk ketinggian test
tool 20 cm, objek di atas harus berada 5 mm pada objek di bawah.
|
Saturday 21 September 2013
PENJAMINAN MUTU PERALATAN RADIOLOGI,
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment