Saturday 21 September 2013

PENJAMINAN MUTU PERALATAN RADIOLOGI,


III.       KEGIATAN KENDALI MUTU - LANJUTAN
Kegiatan ini dibagi ke dalam tiga kegiatan besar, yaitu;
A.  Kegiatan kendali mutu untuk pesawat sinar-x yang terdiri dari;
1.      Pengujian terhadap tabung kolimasi :
a.      iluminasi lampu kolimator
b.      berkas cahaya kolimasi
c.      kesamaan berkas cahaya kolimasi
2.      Pengujian terhadap tabung pesawat sinar-x : 
a.      kebocoran rumah tabung
b.      tegangan tabung,
c.      waktu eksposi.
3.      Pengujian terhadap generator pesawat sinar-x terdiri dari
a.      output radiasi,
b.      reproduktibilitas,
c.      half value layer,
4.      Pengujian terhadap automatic exposure control.
a.      kendali paparan/densitas standar
b.      penjejakan ketebalan pasien dan kilovoltage.
c.      waktu tanggap minimum
B.  Kegiatan kendali mutu untuk  perlengkapan radiografi yang terdiri dari;
1.      Pengujian terhadap film :
a.      optimasi film radiografi,
b.      sensitifitas film radiografi.
2.      Pengujian terhadap kaset dan tabir penguat :
a.      kebocoran kaset radiografi,
b.      kebersihan tabir penguat/intensifying screen,
c.      kontak tabir penguat dengan film radiografi.
3.         Pengujian untuk alat pelindung diri berupa inspeksi kebocoran
4.         Pengujian tingkat pencahayaan film iluminator/viewing box.
C.  Kegiatan kendali mutu untuk ruang pemroses film radiografi yang terdiri dari;
1.      Pengujian terhadap rancangan ruangan :
a.      kebocoran kamar gelap,
b.      safe light kamar gelap.
2.      Pengujian alat pemroses film radiografi otomatis;
3.      Pengujian alat pemroses film radiografi secara manual
a.      pengadukan larutan
b.      penggantian larutan
c.      penyimpanan bahan kimia serta
4.      Pengujian alat pemroses film termal.
a.      Penetapan nilai densitas rujukan.
b.      Verifikasi penerimaan resolusi spatial dan tingkat artefak.
A.1.a. UJI ILLUMINENSI LAMPU KOLIMATOR
TUJUAN
Untuk mengukur illuminance yang diperoleh dari berkas cahaya kolimator.
ALAT DAN BAHAN
1.      Illuminance meter /IM (Lux meter)
2.      Pita pengukur
CARA KERJA
1.     Tempatkan IM 100 cm dari focus tabung sinar-X ,
2.     Yakinkan bahwa detector parallel dengan axis anoda dan katoda,
3.     Kurangi semua pencahayaan ruangan hingga gelap dan ukur level ini,
4.     Nyalakan berkas cahaya pada kolimator dengan area kira-kira 25 x 25 cm,
5.     Buat pemisahan dalam pengukuran sesuai dengan spesifikasi pabrik,
6.     Catat hasil pengukuran sebagai level di atas ambient.
FREKUENSI UJI
1 (satu) bulan sekali atau apabila pencahayaan kolimator berkurang
PENILAIAN DAN EVALUASI
Nilai pembacaan pada empat kali pengukuran harus lebih dari 100 Lux pada jarak 1 meter.
A.1.b. UJI EFISIENSI CELAH (SHUTTER) KOLIMATOR
TUJUAN
Shutter yang tertutup penuh pada kolimator harus dapat mencegah radiasi yang mengenai film. Tujuan uji ini adalah untuk keamanan radiasi pada saat membuang muatan kapasitor pada mobile unit atau pada saat pemanasan pesawat dengan eksposi.
ALAT DAN BAHAN
Kaset sinar-X ukuran 24 x 30 cm yang terisi film
CARA KERJA
1.      Pastikan bahwa sebelum pengujian dilakukan, telah dilakukan prosedur pemanasan tabung (warm up) pesawat sinar-X.
2.      Tempatkan kaset diatas meja pemeriksaan pada jarak 1 m dari fokus tabung sinar-X
3.      Atur eksposi pada 80 kVp dan 40 mAs, dan lakukan eksposi pertama dengan pengaturan satu sisi shutter kolimator dalam keadaan tertutup rapat dan pengaturan sisi shutter kolimator lainnya dalam keadaan terbuka penuh.
4.      Lakukan prosedur yang serupa sebagaimana butir di atas tetapi pengaturan sisi shutter kolimator yang tadinya tertutup sebaliknya di buka penuh dan seterusnya, kemudian film yang telah menerima 2 kali eksposi tersebut di proses.
FREKUENSI UJI
6 (enam) buan sekali atau setelah perbaikan atau perawatan kolimator.
PENILAIAN DAN EVALUASI
Periksa dengan teliti film yang telah diproses, jika shutter berfungsi efesien/efektif, maka pada film tidak ada efek kebocoran radiasi/penghitaman
A.1.c. UJI KESAMAAN BERKAS  CAHAYA  KOLIMATOR
TUJUAN
Untuk menentukan akurasi pada kesamaan antara berkas sinar-X dan berkas cahaya dan mengevaluasi ketepatan berkas sinar-X dengan pusat berkas cahaya
ALAT DAN BAHAN

1.      Alat uji Kolimator (Collimator Alignment Test Tool)
2.      Alat uji ketepatan berkas cahaya (Beam Alignment Test Tool)
3.      Film sinar-X dan kaset ukuran 24 x 30 cm
4.      Pita pengukur
CARA KERJA

1.     Letakan kaset ukuran 24 x 30 cm pada permukaan yang datar.
2.     Yakinkan bahwa anoda dan katoda axis adalah parallel ke kaset
3.     Sentrasi tabung sinar-X dipusatkan di tengah kaset dan atur jarak antara focus dengan film (FFD) setinggi 100 cm
4.     Tempatkan collimator test tool pada pertengahan kaset.. 
5.     Cahaya kolimator diatur tepat dalam area persegi panjang plat test tool 
6.     Tempatkan beam alignment test tool pada pusat area pencahayaan.
7.     Hidupkan lampu kolimator, atur luas lapangan cahaya sesuai dengan garis persegi panjang yang ada pada permukaan plat
8.     Lakukan eksposi radiografi agar diperoleh densitas optis pada film yang dapat diobservasi oleh evaluator
9.     Proses film di kamar gelap dan cek kesesuaian berkas cahaya/ berkas sinar-X dan x-ray beam alignment.
10.    Ulangi untuk ukuran focal spot yang lain.
11.    KOLIMATOR : Catat perubahan skala lapangan radiasi dan X2 dan Y2 dan skala lapangan sinar kolimator  X1 dan Y1 dalam lembar kerja (worksheet)
12.    Bandingan hasil pengukuran dengan standard NCRP (≤ 2% of FFD) 
13.    BEAM : Perhatikan pergeseran gambar kedua bola baja dalam film, dan bandingkan dengan standar NCRP (≤ 3o)
14.    Berikan catatan atau komentar True/False, dan rekomendasi lainnya bila diperlukan
 
 




FREKUENSI UJI

1 (satu) bulan  sekali atau setelah perbaikan atau perawatan rumah tabung dan kolimator. Frekuensi pengujian dapat dipebanyak tergantung dengan besarnya beban  penggunaan pesawat.
PENILAIAN DAN EVALUASI
1.      Gambaran yang tampak pada radiograf akan menentukan jika berkas sinar-X didalam + pada semua sisi berkas cahaya. Tingkat akurasi seharusnya diperoleh pada posisi apapun dari kolimator.  Secara umum hanya digunakan untuk orientasi yang diperlukan untuk mengevaluasi.
2.      Amati apakah bulatan timbal atas dan bawah alignment test tool terjadi superposisi. Rendahnya kesesuaian antara pusat sinar-X dan berkas cahaya dapat menyebabkan problem imejing oleh effek heel dari anoda yang berlebihan dan menyebabkan grid cutt-off.  Untuk ketinggian test tool 20 cm, objek di atas harus berada 5 mm pada objek di bawah.

No comments:

Post a Comment