MAGNETIC RESONANSI CHOLANGIOPANCREATOGRAFI (MRCP).
SEJARAH DIKETEMUKAN MRI
Pada
tahun 1946 Felix Bolch (1905-1984) seorang ahli fiska dari Stanford
University menerangkan teori tentang perilaku inti atom mirip magnet
kecil. Pada saat yang bersamaan ditempat berbeda Edward Purcell (Harvard
University).Selanjutnya pada tahun 1952 kedua orang tersebut mendapat
Nobel bersama untuk fisika tentang induksi inti atom dengan teori NMR.
Tahun
1960 Raymond Damadian : jaringan malignant akan memberi spekturm yang
berbeda dengan normal, parameter NMR berbeda untuk jaringan normal dan
tidak normal. Tahun 1974 Damadian membuat citra NMR tumor pada tikus,
pada tahun 1976 membuat citra pada tubuh manusia.Pada Tahun yang sama
Paul Lauterbur bergabung dalam penelitian yang serupa dan kemudian
memberikan hasil yang sekarang ini dikenal. Pada tahun 2004 Paul
Lauterbur mendapat hadiah nobel fisika.
KELEBIHAN MRI DIBANDING MODALITAS LAIN
- Tidak ada radiasi ion
- Tidak ada radiasi ion
- Tidak ada efek biologis
-Resolusi gambar tinggi dan dapat membuat potongan axial, sagital
dan coronal dan oblique tanpa merubah posisi pasien.
-Kontras soft tissue bagus.
-Non invasif
PENGERTIAN
Magnetic
Resonansi Cholangiopancreatografi ( MRCP ) merupakan pemeriksaan untuk
memperlihatkan sistem billiaris dan pankreas.Sebelum ada MRI untuk
memperlihatkan kelainan-kelainan yang terdapat dalam sistem billiaris
dan pancreas tersebut menggunakan USG,Radiografi konvensional (
Pemeriksaan Cholecystografi ) dan CT Scan.Dengan adanya modalitas MRI
1,5 tesla maka modalitas inilah yang paling baik untuk memperlihatkan
sistem billiaris dan pancreas.
TUJUAN PEMERIKSAAN MRCP
Pada
dasarnya MRCP adalah pencitraan kandung empedu dan ductus biliaris baik
intra maupun ektra hepatis serta ductus pancreaticus. Teknik yang
digunakan yaitu teknik heavy T2W ( TR 4000, TE 801 ) untuk mendapatkan
gambar traktus biliaris tanpa memasukkan cairan kontras. Pada teknik ini
cairan akan tampak lebih putih karena cairan menghasilkan sinyal yang
lebih tinggi dibandingkan jaringan lunak sekitar yang tampak lebih gelap
karena sinyal yang dihasilkan lebih rendah
Untuk
memperlihatkan organ-organ di abdomen atas juga dibuat sequence yang
lain yaitu Axial T1W, Axial T1 fat sat, Axial T2 fat sat, Coronal T2
fat sat Triphase 3D , Axial T1 fat sat dan Coronal T1 fat sat post
kontras.
PROSEDUR PEMERIKSAAN MRCP
-Indikasi pemeriksaan
-Kontra indikasi
-Persiapan pasien
-Teknik pemeriksaan
INDIKASI PEMERIKSAAN MRCP
-Choledocholitiasis
-Cholelithiasis
-Pancreatitis
-Tumor Pancreas
-Cholangitis
- Tumor CBD
- Striktur CBD
KONTRA INDIKASI
-Pasien dengan elektrik, magnetik, atau mekanik inplant aktif ( seperti
cardiac pace maker ) karena medan elektromagnet atau medan magnet
akan mempengaruhi kerja alat tersebut
-Pasien dengan klip aneurysma intracranial
PERSIAPAN PASIEN
-Puasa minimal 4 Jam sebelum pemeriksaan
-Mengisi screning form
-Menjelaskan kepada pasien kepada pasien tentang proses pemeriksaan
dan hal-hal yang harus dilakukan pasien pada saat pemeriksaan.
TEKNIK PEMERIKSAAN
-Persiapan alat dan bahan
a) Spuit 50 CC, 20 CC, 10 CC
b) Tree way stoper
c) Extension tube
d) Abbocath 20
e) Na Cl 100 CC
f) Contrast Gadolinium
PEMILIHAN COIL
a) TORSO PA
b) BODY COIL
PEMILIHAN SEQUENCE
a) Pre Contrast
· Coronal Localizer
· Axial T1 SPGR
· Axial T1 Fat Sat
· Axial T2 FSE FS
· Coronal T2 FSE FS
· MRCP Thick Slice
b) POST CONTRAS
· Triphase 3D
· Axial T1 Fat Sat
· Coronal T1 Fat Sat
PANDUAN MELIHAT GAMBAR PADA MRCP
T1 WEIGHTING
- Gambaran Tulang – Hitam
- Udara – Hitam
- Fat – Putih
- Air - Hitam
T2 WEIGHTING
- Gambaran Tulang – Hitam
- Udara – Hitam
- Fat – Putih
- Air - Putih
PATHOLOGICAL PROCES
-Kandungan air meningkat pada daerah patologis, dan akan tampak
hiperintense pada T2
-Pemeriksaan dengan kontras media T1, akan memperjelas gambaran
patologis, akan tampak hiperintense pada gambaran post kontras
CORONAL LOCALIZER
Coronal
localizer dibuat untuk menentukan batas pengambilan gambar untuk
sequence axial, batas atas puncak diafragma batas bawahnya sampai habis
hepar.
No comments:
Post a Comment