MRA
MRA adalah visualisasi
karakteristik pembuluh darah serta aliran darah dengan menggunakan pesawat MRI.
Prosedur MRI dan MRA merupakan pemeriksaan komprehensif yang menggambarkan
anatomi pembuluh darah (angiographic like), aliran darah serta deteksi kelainan-kelainan
pada jaringan perivaskuler dan organ target.
MRA bukanlah prosedur yang dapat berdiri sendiri dan perannya tidak dapat dipisahkan dari pemeriksaan imejing lain seperti ultrasonografi (USG), CT angiography (CTA), MRI dan conventional angiography (CA). �Gold standard� untuk berbagai manifestasi penyakit penyakit vaskuler adalah CA, suatu prosedur yang invasif, mahal dan mengandung resiko tinggi.
MRA bukanlah prosedur yang dapat berdiri sendiri dan perannya tidak dapat dipisahkan dari pemeriksaan imejing lain seperti ultrasonografi (USG), CT angiography (CTA), MRI dan conventional angiography (CA). �Gold standard� untuk berbagai manifestasi penyakit penyakit vaskuler adalah CA, suatu prosedur yang invasif, mahal dan mengandung resiko tinggi.
Tujuan pemeriksaan MRA adalah
menggambarkan pembuluh darah dalam konfigurasi yang serupa dengan gambaran CA.
Teknik dasar pemeriksaan MRA
adalah �black-blood� dan �bright-blood� sesuai dengan gambaran pembuluh darah
yang tampil pada pemeriksaan MRI konvensional. Dua mekanisme utama yang
menentukan tampilan signal intravaskuler adalah �high velocity signal loss�
(wash out effect) dan �flow related enhancement� (inflow effect atau entry
phenomen), yang kemudian mendasari teknik bright blood MRA yaitu time of flight
(TOF) dan phase contrast (PC).
TOF menggunakan mekanisme flow
related enhancement, menggambarkan proton-proton yang memasuki suatu ruang.
Dalam hal ini darah yang mengalir tampak �terang� dan jaringan lunak yang
stasioner serta darah yang tertahan dalam suatu ruang untuk jangka waktu lama
akan terlihat �gelap�. PC mengaplikasikan flow-encoding gradient, aliran darah
dibedakan dari jaringan stasioner dengan menggunakan velocity-induced phase
shifts, darah tampak terang karena bergerak dengan latar belakang jaringan
lunak yang gelap. Bayangan gambar kemudian diproses dengan menggunakan
algoritma Maximum Intensity Projection (MIP), Shaded Surface Display (SSD),
atau Multi Planar Reformations (MPR), yaitu dengan pemilihan target
rekonstruksi untuk menyisihkan struktur yang tidak diperlukan keluar dari area
terpilih hingga didapatkan separasi pembuluh darah.
Suatu teknik modifikasi yang
disebut MOTSA (multiple overlapping thin slab acquisition) atau sequential 3D
TOF mengkombinasikan teknik 2D dan 3D TOF MRA.
Teknik multislab tidak banyak dipengaruhi oleh saturasi aliran, sehingga menghasilkan visualisasi pembuluh darah yang lebih baik.
Teknik multislab tidak banyak dipengaruhi oleh saturasi aliran, sehingga menghasilkan visualisasi pembuluh darah yang lebih baik.
Pemeriksaan MRA dengan pemberian
kontras intravena (CE-MRA) memberi keuntungan dengan menampilkan anatomi
pembuluh darah yang lebih detil serta mengurangi artefak. Pemberian kontras
Gd-DTPA juga akan memperjelas gambaran struktur vena serta pembuluh-pembuluh
darah kecil.
Untuk pemeriksaan MRA seluruh
tubuh diperlukan kontras intravena dan teknik CE 3D MRA yang merupakan pilihan
pada saat ini.
3 D TOF MRA memberikan resolusi
spatial tinggi dengan waktu pemeriksaan yang relatif singkat. Prosedur ini
dilakukan untuk visualisasi penyakit-penyakit pembuluh darah otak yang
memerlukan pemeriksaan cepat. 3 D TOF MRA dapat memperlihatkan dinding arteri
yang tampak gelap serta plak atau thrombus pada dinding dan lumen arteri. 3 D
TOF MRA tidak sensitif untuk aliran pada bagian distal tetapi sensitif untuk
jaringan dengan T1 rendah (perdarahan intraparenkim) yang akan menunjukkan
intensitas signal tinggi pada 3 D TOF menyerupai aliran darah sehingga
menyulitkan diagnosis.
2 D TOF MRA sensitif untuk aliran darah yang lambat, dan pada pasien-pasien yang kurang kooperatif, sequential 2 D TOF akan lebih mudah dinterpretasikan. 2 D TOF
2 D TOF MRA sensitif untuk aliran darah yang lambat, dan pada pasien-pasien yang kurang kooperatif, sequential 2 D TOF akan lebih mudah dinterpretasikan. 2 D TOF
MRA jarang digunakan untuk
pemeriksaan pembuluh dari
Phase-contrast MRA sangat
sensitif pada aliran darah yang lambat dan memberikan supresi intensitas signal
terbesar pada bayangan latar belakang. Keterbatasan teknik ini adalah waktu
pemeriksaan yang relatif panjang serta dipengaruhi pulsasi pembuluh darah.
Diposting oleh : Ahmad Hariri
No comments:
Post a Comment