Saturday 16 March 2013

CT SCAN THORAKS

Pemeriksaan CT Scan Thorax

CT Thorax Rutin
Indikasi Pemeriksaan :
Evaluasi variasi sistemik atau kelainan thorax; deteksi / follow up tumor/cancer (Limphoma, Carcinoma bronchus)
Hasil Yang diharapkan:
Mendapatkan gambaran yang jelas antara jaringan dan pembuluh darah di daerah thorax (Enhancement kontras) dan dapat membedakan daerah mediastinum dan struktur hillar dengan baik.
Dibuat dari area apex paru sampai dengan dibawah sinus costoprenicus atau beberapa klinisi menginginkan sampai daerah supra renalis untuk pemeriksaan post kontrasnya.
Teknik Pemeriksaan:
Pemberian kontras sebanyak 60-80 ml , 300 mg/ml di suntikan dengan flow rendah 1,5 -2,5 ml/dtk dan sedapat mungkin berdurasi lama (> 30 detik) untuk memastikan didapatnya fase kontras saat scan berlangsung pada daerah pembuluh darah thorax. Pemberian flushing (NaCl) disarankan untuk mengurangi artifact dari perivena (SVC), selain itu disarankan pula untuk melakukan scanning dengan arah caudo-cranial.
Untuk menentukan delay scan dibuat dengan rumus :
Delay = t INJ+ 6 s - t SCAN
t INJ : waktu/durasi penyuntikan
t SCAN : Waktu/durasi scan
6 s didapat dari delay untuk pemberiaan aba-aba
Pulmonary Arteries
Indikasi Pemeriksaan :
Acute pulmonary embolism, chronic thrombo-embolic pulmonary hypertension (CTEPH), pulmonary arteriovenous malformations (AVM), pulmonary artery aneurysms, and arteriovenous fistulas.
Hasil yang diharapkan :
Mendapatkan gambaran dengan enhancement kontras pada daerah Arteri Pulmonum yang diharapkan dapat mendeteksi adanya kelainan vascular , menunjukan adanya filling defect atau mural thrombus.
Teknik Pemeriksaan :
Sangat dibutuhkan kontras dengan konsentrasi tinggi (350-370) untuk dapat memberikan pembeda yang jelas antara vascular dengan jaringan lainnya terutama kelainan yang ada di daerah arteri dan kelainan intraluminalis. .
Pemberian kontras dengan flow rate 3-4 ml/detik (dengan injektor) dibutuhkan jika kontras yang digunakan dengan konsentrasi standar (300-350). Tapi jika menggunakan kontras dengan konsentrasi diatas 350 flow rate dapat diturunkan menjadi 2,5 - 3 ml/detik
Pemberian Saline (NaCl) flushing disarankan (30-50 ml dengan flow rate yang sama).
Delay scan diatur dengan rumus sbb:
Delay = t INJ+3 s – t SCAN
t INJ : waktu/durasi penyuntikan
t SCAN : Waktu/durasi scan
3 s merupakan batas minimal delay alat CT
Untuk pasien dengan gangguan pada sirkulasi jantung (CardioCirculatory distress/CTEPH), disarankan dengan flowrate rendah, sebab adanya gangguan fungsi pada cardiac outputnya akan mempengaruhi gambaran kontrasnya
Prosedur umum :
Topogram: AP, dengan panjang area topo : 512 mm.
Posisi Pasien : Pasien di posisikan supine, lengan tangan diposisikan nyaman di atas samping kepala (bersandar pada bantal)., kaki nyaman dengan pengganjal di lutut.
Pemeriksaan dibarengi dengan aba-aba : Tarik Nafas – Tahan – Nafas biasa
Post processing dibuat 2 window yaitu :
- Mediastinum (Jaringan) dengan kernel/filter : B30smooth
- Lung (Bronchus) dengan kernel/filter : B70 sharp
Ketebalan irisan : 8 – 10 mm untuk dicetak di film (+ 2-4 lembar)
Jika menginginkan gambaran coronal dan sagital yang baik dibutuhkan data rekonstruksi dengan irisan yang tipis 1 - 1,5 mm selanjutnya diproses di aplikasi 3D.
Protocol Pemeriksaan :
CT Scan : Somatom Sensation 64 Slice
kV : 120
Effective mAs/Quality ref. mAs : 100
Rotation Time : 0.5 sec.
Acquisition : 64 x 0.6 mm
Slice collimation : 0.6 mm
Slice width : 8.0 mm
Feed/Rotation : 26.9 mm
Pitch Factor : 1.40
Increment : 8.0 mm
Kernel : B31f dan B70f
CTDIVol : 7.7 mGy
Effective dose : Male: 3.53 mSv
Female: 4.46 mSv
Contrast medium IV injection
Start delay : 25 – 30 sec.
Flow rate : 2.5 ml/sec.
Total amount : 80 ml

No comments:

Post a Comment