Tuesday, 26 June 2012

SNLP (SENTINEL NODE LIMFOSKINTIGRAFI)
Oleh
Team Mammografi Radiodiagnostik 
Rumah Sakit Kanker ”Dharmais”
                               

1. Sekilas Tentang Kedokteran Nuklir

       Kedokteran nuklir merupakan salah satu sarana pemeriksaan pencitraan suatu alat tubuh, pemeriksaan fungsi alat tubuh dengan memanfaatkan sifat radiasi dari unsur isotop. Untuk mendapatkan isotop tersebut ke alat tubuh yang akan diperiksa perlu suatu bahan senyawa yang disebut farmaka, gabungan isotop dengan senyawa pembawa disebut radiofarmaka. Radioisotop yang sering dipakai adalah Tc 99m, yang mempunyai waktu paruh 6 jam dan sinar yang dipancarkan hanya sinar gamma yang mempunyai kekuatan 140 KeV. Dan contoh farmaka yang dipakai adalah MDP, PENTACIS, NANOCIS dan sebagainya.
       Radiofarmaka mencapai ke alat tubuh melalui intravena, intratekal, subkutan, dengan cara metabolisme inhalasi, embolisasi fasesitose dan pertukaran aktif.
       Setelah radiofarmaka di dalam tubuh, radiasi yang dipancarkan di deteksi oleh pesawat gamma camera yang terdiri dari kolimator serta perlengkapan elektronik / komputer untuk menjelmakan dalam bentuk aktivitas kurva atau pencitraan alat tubuh yang selanjutnya dapat dinilai fungsi atau morfologi secara pencitraan.

2. Sejarah Penemuan Sentinel

       R.S. Cabanas, seorang residen urologi di memorial Sloam-kattering Cancer center di Newyork, th 1977,  adalah orang yang pertama kali mengawali istilah “Sentinel Node”, yang kemudian dikembangkan oleh D.L.Morton dan A.J.Cocharm dari John Wayne Cancer Institut di Saint John’s Healt Center di Santa Monica dan UCLA yang kemudian mengembangkan konsep dari pemetaan limfatik dan biopsy kelenjar selektif melanoma. Mereka mendasari bahwa setiap kelenjar yang berada di suatu lapangan limfatik tertentu bisa berlaku sebagai kelenjar sentinel. Tidaklah mengherankan Morton tampil dengan pemetaan limfatik ini, dan morton dipandang sebagai salah satu dari perintis limfoscintigrafi, dan pemetaan limfatik yang mengandalkan kepada limfoskintigrafi.
3. Definisi Sentinel Node
       Beberapa investigator dari kedokteran nuklir mencoba mendefinisikan sentinel node sebagai kelenjar getah bening pertama yang tampak pada gambaran limfoskintigrafi. Karena node pertama yang menyala adalah sentinel node.Sentinel adalah Kelenjar getah bening pertama yang disinggahi oleh sel kanker.
       Sentinel Node Limfoskintigrafi adalah Pemeriksaan payudara  dan kelenjar getah bening dengan menggunakan bahan radioisotopTc 99m dan farmaka yang mengandung Rhenium Sulfida ( Re2 S7 ).
Sentinel node merupakan pemeriksaan lanjutan dari pemeriksaan mammografi konvensional yang menunjukkan gambaran keganasan (kanker).
4.  Indikasi
Untuk menilai penyebaran kanker payudara ke kelenjar getah bening.
5. Tujuan Pemeriksaan
Untuk mengidentifikasi penyebaran kanker payudara pada kelenjar getah bening aksila, kelenjar getah bening mammaria interna dan kelenjar getah bening intra dan supra klavicula.

6. Manfaat Pemeriksaan Sentinel Node Limfoskintigrafi

>     Untuk memberi informasi tentang jumlah yang tepat dan lokasi dari kelenjar – kelenjar sentinel yang harus ditemukan dan diangkat / dioperasi bisa diketahui sebelum prosedur operasi sentinel node dimulai.
>     Gambaran yang dikehendaki bisa diatur baik pandangan anterior atau lateral, sehingga kedalaman dari letak sentinel node dari permukaan kulit bisa ditunjukkan dengan tepat.
7. Persiapan Pemeriksaan
>  Bahan – bahan
1).  Radioisotop Tc 99 m.
2).  Farmaka Rhenium Sulfida (Re2 S7), Nannocis.
>  Persiapan Radiofarmaka :
1). Bahan radioisotop dicampur dengan farmaka, kemudian dipanaskan sampai mendidih 15-30 menit agar terjadi koloid, sehingga mempengaruhi jalannya radioisotop ke saluran kelenjar getah bening.
2). Dinginkan sampai menjadi suhu ruangan.
3). Setelah radiofarmaka mencapai suhu ruangan, baru disuntikan kepada pasien sebanyak 1-2 m Ci.
8.  Teknik Pemeriksaan       
        Radiofarmaka yang telah siap, di suntikan dibawah permukaan kulit (Peri tumoral / intra tumor) ke payudara pasien yang terdapat benjolan / lesi dengan bantuan USG.

Pada waktu pengambilan gambar, dibuat marker diatas kulit yang telah disuntikan radiofarmaka, ini bermanfaat, khususnya untuk biopsi sentinel node bagi pasien yang gemuk.

9.  Teknik Pengambilan gambar

>   Statik
1). Posisi pasien : AP telentang tiduran dan akan mendapatkan 2 gambaran langsung AP dan Lateral
2). Pengambilan gambar dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu : 1 Jam, 2 Jam sampai 4 Jam.
3). Di ambil gambaran Kelenjar getah bening aksila, kelenjar getah bening mammaria interna dan kelenjar getah bening intra dan supra klavicula.
POSISI AP DAN LATERA              

10. Penilaian

>   Identifikasi Hot spot kelenjar getah bening aksila, kelenjar getah bening  mammaria interna, kelenjar getah bening intra dan supra klavicula.
>     Jumlah Hot spot
HASIL GAMBARAN SNLP STATIK
A.     KESIMPULAN
1.      SNLP (Sentinel node limfoskintigrafi ) dilakukan untuk pelacakan kelenjar getah bening.
2.      Terlihat hasil dari Mastektomi


 










                                                SETELAH BCT











 SETELAH MASTEKTOMI

DAFTAR PUSTAKA

1.      Kardinah Sp.R. dr, Pemeriksaan Radiodiaknostik Pada Kanker Payudara Dini (makalah),  RS. Kanker Dharmais, Jakarta.
2.      Kahar Kusumawijaya dr. Indikasi Pemeriksaan Kedokteran Nuklir (makalah), Radiologi FKUI/RSCM, Jakarta.
3.      Mariani, G, Moresco, L,G, et al, Radio guided sentinel lymph node biopsy in breast cancer surgery. J Nucl Med 2001; 42: 1198 – 1215
4.      Samuel J.Haryono SpB,K Onk, Pemetaan limfatik Dan Biopsi Sentinel Node Kanker Payudara Stadium Dini ( makalah), RS Kannker Dharmais, Jakarta.
5.      Tim penenggulangan dan pelayanan kanker payudara terpadu paripurna RS.Kanker dharmais (Kardinah Sp.R) dr, Penatalaksanaan kanker payudara terkini  Pustaka Populer Obor, Jakarta 2003

No comments:

Post a Comment