Tuesday 27 March 2012

     MAKRORADIOGRAFI
PENGERTIAN
Makroradiografi ialah teknik radiografi yang digunakan untuk memperoleh gambaran yang diperbesar dari gambaran awalnya (gambaran yang sebenarnya).
Tujuan dari pembuatan gambar makroradiografi ialah untuk memperoleh informasi yang lebih jelas, yang tidak diperoleh dari hasil radiograf biasa diakibatkan oleh ukuran dari bagian – bagian tersebut yang teramat kecil misalnya tulang yang berukuran kecil, saluran- saluran, dsb.
PRINSIP PEMERIKSAAN
Teknik makroradiografi menggunakan prinsip magnifikasi atau pembesaran ukuran objek dari ukuran sebenarnya dengan cara meletakkan objek pada jarak tertentu dari film.
Adapun prinsip pemeriksaan teknik makroradiografi antara lain : 
  • Tanpa grid karena adanya air gap yang diakibatkan oleh OFD (objek film distance) yang lebih besar
  • Gambaran yang dihasilkan akan lebih besar dari gambaran yang sebenarnya bergantung pada pembesaran yang diinginkan
  • Pemilihan focus kecil guna mengurangi ketidaktajaman gambar
  • Faktor eksposi lebih besar dikarenakan adanya pengaruh dari FFD dan Air Gap
Teknik makroradiografi dapat dilakukan dalam dua cara yaitu: 
  1. Mengubah FFD (focus - film distance) tanpa mengubah OFD (objek - film distance)
  2. Mengubah FOD (focus - objek distance)tanpa mengubah FFD (focus - film distance)
PENGUKURAN
Pembesaran objek yang dihasilkan dapat diukur menggunakan rumus :

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH
1. Faktor Pembesaran 
  • Jarak OFD = FOD maka objek terletak diantara 2 focus
  • Pembesaran bertambah bila OFD ditambah atau diperbesar
  • Pemilihan ukuran focus berkaitan dengan adanya Ug (Unsharpness Geometric). Ukuran focus yang semakin kecil akan memperkecil ketidaktajaman geometri.
2. Faktor Ketidaktajaman Geometri 
  • Unsharpness Geometric berbanding lurus dengan ukuran focus yang digunakan
  • UG berbanding terbalik dengan FOD dan
  • UG berbanding lurus dengan OFD
3.Faktor Ketidaktajaman karena Gerakan
  • Gunakan peralatan fiksasi untuk mengurangi gerakan pasien
  • Pergerakan pasien dapat menimbulkan Movement Unsharpness
4. Faktor Eksposi 
  • Pemilihan Faktor Eksposi dipengaruhi oleh adanya Air gap antara objek dan film.
  • Semakin besar Air Gap maka Faktor eksposi yg digunakan akan makin besar.
5. Faktor Posisi
  • Tabung sinar – X harus diatur tegak lurus terhadap film dan objek
  • Bidang objek dan film diatur sejajar
  • Adanya kemiringan dari objek dapat mengakibatkan terjadinya distorsi gambar
CONTOH TERAPAN
  • FOD Tetap dan FFD yang Berubah
Diketahui : MF = 1,5 dan OFD1 = 0 cm, dan OFD2 = 40 cm maka :
  • Perubahan FFD, diikuti perubahan Faktor Eksposi
Contoh objek pada pemeriksaan makroradiography :
  • Lacrimal system
  • Lung
  • Tulang Petrous
A. Percobaan Macroradiografi
Judul Percobaan :
Teknik macroradiografi pada Sella Tursica
Tujuan Percobaan :
untuk mendapatkan gambaran radiografi dari Sella Tursica tampak lebih besar dari gambaran radiografi biasa
Alat dan Bahan :
-          Pesawat Rontgen Shimadtzu 500 mA
-          Kaset 18 x 24 cm
-          Film  18 x 24 cm
-          Marker R/L
-          Panthom sebagai objek
-          Cairan developer
-          Cairan Fixer
-          Air
B. Prosedur Pemeriksaan
Pemeriksaan Sella Tursica
1. Teknik macroradiografi
Teknik menjauhkan jarak objek – film (OFD) dilakukan untuk pembesaran 2 kali
2. Teknik radiografi
·      Pasien diposisikan semi prone di atas meja pemeriksaan
·      MSP tubuh sejajar dengan bidang film
·      Kepala diposisikan lateral, dengan menempatkan : MSP kepala sejajar bidang film dan garis interpupilary tegak lurus bidang film
·      Atur kedua bahu agar berada pada bidang transversal yang sama
·      Atur kepala sehingga garis IOML sejajar dengan garis khayal horizontal film
·      Atur CR Tegak lurus bidang film
·      Central point 2,5 cm anterior dan 2,5 cm superior dari MAE.
3. Teknik Pembesaran
·    Atur jarak focus ke objek (FOD) : 80 cm
·    Letakkan kaset diatas lantai sehingga jarak antara film dan objek pada meja pemeriksaan (OFD)  80 cm dan jarak antara fokus film (FFD) menjadi 160 cm.
·    Atur supaya sentrasi sinar tepat berada tengah kaset.
M = FFD = 160  = 2 , Jadi, M = 2 ( 2x Pembesaran )
       OFD     80
4. Faktor Eksposi
Pada pemeriksaan Sella Tursica dengan Faktor Eksposi normal adalah 60 kV dan 20 mAs, maka pada pembesaran 2x , faktor eksposinya menjadi :
FFD12  =  mAs12
FFD22      mAs22

                    802      =    202
                   1602          mAs22

       mAs22 =   25600 x 400
                              6400
                     mAs22 =   √1600
                     mAs22 =   40
  Jadi, Untuk pemebesaran 2x pemakaian faktor eksposinya adalah 60 kV dan 40 mAs
5. Procesisng film
·      Developing       = 3 menit
·      Rinsing             = 20 detik
·      Fixing               = 4 menit
·      Washing           = 20 detik
·      Drying              = 5 menit
6. Hasil gambaran
·        Tampak Sella Tursica proyeksi lateral dengan pembesaran 1.5 x pada film
·        Dorsum sellae dan clivus blumenbachi
·        Processus clinoideus anterior kiri dan kanan superposisi
·        Processus clinoideus posterior kiri dan kanan superposisi
·        Detail gambaran baik
·        Densitas dan kontras gambaran radiografi yang dihasilkan baik
·        Tampak marker R
·        Tampak label
Advertisemen
2.15HUBUNGAN ANTARA KEKUATANSUMBER, WAKTU DAN JARAK
Darigrafik exposure tampak bahwa untuk suatu sumber radiasi ada 4 faktor yangmenentukan exposure yaitu : miliampere (mA), waktu (t), dan jarak.
Hubungan ketigavariable ini dapat dilihat dari persamaan berikut, yaitu :
               Mt
E=…………………………………………………(27)
                d2
Karena density film dipilih tetap maka E akan tetap untuk setiap perubahan M,t dan
d. sehingga E1 = E2. Jadi ada 3 hubungan yaitu :

                   M1d12
1.=2

                  M2d2
                                                           t1d12
2.=2

                      t2d2
            t1M2
3.=

                    t2M1
Dari hubungan diatas jelasbahwa walaupun grafik exposurehanya berlaku untuksuatu jarak tertentu tetapi dapat digunakan juga untuk jarak yang lain.
2.16 KEPEKAAN
Tidak semua ukuran cacad dapatterlihat padafilm, jadi radiografi mepunyaibataskepeakaanatau kemampuan pemberianinformasi pada film radioggrafi. Kepekaandalam radiografi dilakukan dengan jalanmemilih sumber radiasi atau film yangdipakai. Untuk pemilihan tinggal memilih ukuran perak yang halus sedang untukpemilihan tenaga radiasi dilakukan sebagai berikut :
Menurut hukum pelemahan,

 xeIIμ−=01
untuk jelasnya lihat gambar dibawah ini

Gambar 2.38. Intensitas setelah menembus bahan dengan cacad
(M. Syukur,1974)

I0 = Intensitas sinar datang
I1 = Intensitas setelah menembus bahan tanpa cacad
I2 = Intensitas setelah menembus bahan dengan cacad

……………………………………(28) )(021)(XXXeIIΔ+−Δ=μμ

Dimana : μ1 = koefisien absorbsi linier cacad

ΔX = tebal cacad

Cacad tersebut akan terlihat bila ada perbedaan antara I1 dan I2, atau
……………………………….………………..(29) XeIIΔ−=)1(12μμ

Jadi I2 harus lebih besar dari I1.

Dari defenisi density film didapat
……………………….………………………..(30) 011212DDDDII−−=

Dari perobahan 29 dan 30 diperoleh :
………………………………………….(31) XeDDDDΔ−=−−)1(0102μμ

Atau …………………………………(32) XeDDDDΔ−−=−)1(0102)(μμ
…………………….
(33) )1)(()1(0112−−=−=ΔΔXeDDDDDμμ

……………………………(34) 1101min)1ln()1ln(μμμμ−+=−+−Δ=ΔkDDDX

Dimana konstan………………………………………(35) .min01=Δ=DDDk

Untuk mata normal kmin = 0,02 dan cacad biasanya berisi udara atau hampa, jadi μ1 = 0.

…………………………………………..(36) μ02,1lnmin=ΔX

Maka dapat dilihat bahwa makin kecil tenaga sumber makin besar μ maka radiografinya

makin peka artinya makin kecil cacat yang dilihat.

No comments:

Post a Comment