Wednesday, 1 February 2012

CT SCAN ABDOMEN
Written by Wahyu Hidayat   

Persiapan Pasien

a. Pasien/perawat/keluarga harus terlebih dahulu mengadakan perjanjian dengan bagian Radiologi tentang waktu pemeriksaan.
b. Informed Consent (Persetujuan Tindakan Medis), dengan memberikan informasi yang jelas kepada pihak pasien tentang tindakan medis yang akan dilakukan termasuk tujuan dan resiko-resiko yang mungkin terjadi sampai pasien mengerti dan memberikan persetujuan tentang tindakan medis yang akan dilakukan terhadap dirinya.
c. Pasien harus dalam keadaan tenang/tidak gelisah
d. Benda logam yang ada pada pasien harus dilepas pada saat pemeriksaan CT Scan.
e. Sehari sebelum pemeriksaan pasien dianjurkan hanya mengkonsumsi makanan lunak.
f. 12 jam sebelum pemeriksaan pasien minum obat pencahar dan selanjutnya puasa sampai pemeriksaan selesai (bila diperlukan pasien diklisma) untuk sedapat mungkin membebaskan traktus digestivus dari fekal massa.

Persiapan pemeriksaan

a. Dua jam sebelum pemeriksaan pasien minum kontras oral sebanyak 600 ml (larutan barium sulfat ± 110 ml diencerkan dengan air menjadi 800 ml), ±15 menit menjelang diperiksa tidak buang air kecil sesaat kemudian minum kontras oral 200 ml (tidak dilakukan pada kasus emergency).
b. Persiapan secara umum, guna menghasilkan pencitraan CT abdomen yang baik harus dimulai dengan scan potongan aksial yang baik yaitu memenuhi persyaratan :
· Pasien diupayakan kooperatif selama pemeriksaan berlangsung, dipertahankan untuk tidak bergerak atau melakukan pergerakan dalam hal pasien gelisah.
· Posisi pasien yang benar, dengan objek pemeriksaan bebas dari segala material artefak, serta berada simetris ditengah area ruang scanning atai Field of View.
· Penggunaan kontras media harus adekuat.
· Penggunaan parameter CT dan teknik yang tepat.
c. Kontras media ± 50 ml non-ionic (35-37 gr iodium per 100 ml) bila diperlukan, disuntikkan intravena dengan kecepatan injeksi 2 ml/detik.
d. Alat-alat yang diperlukan adalah 2 spuit 20 ml, kapas alkohol, plester, torniquet, nierbeken dan alat fiksasi pasien.

Teknik CT

Area Pemeriksaan : di atas diafragma sampai krista iliaka (area hepar)
Topogram/plan : - 350 s/d 80 mm, 120 kV, 160 mA, posisi AP
· Rutin aksial, cluster scan pada pre kontras intravena dan helicel scan pada pasca kontras intravena terutama daerah hepar, inspirasi penuh (maksimal 15 detik, rutin 1 grup helicel 7 scan 7 detik, rutin 1 grup cluster 4 scan 7 detik), pada kasus pasien tidak dapat tahan napas dibuat fast scan.
· 120 kV, 250 mA, 1 detik, slice thickness 10 mm, interval 10 mm
· rekonstruksi gambar “standar” (WW 100-120, WL 45-60 untuk hepar)
· Bila perlu diambil gambaran multiplanar koronal dan sagital atau reformasi koronal dan sagital pada daerah lesi.

Prosedur Pemeriksaan

1. Pasien dan atau keluarganya diberikan penerangan mengenai tujuan dan prosedur pemeriksaan sampai dapat memahami manfaat dan resiko pemeriksaan sehingga memberikan persetujuan tentang pemeriksaan yang akan dilakukan.
2. Pasien dipersilahkan memakai pakaian pasien yang telah disediakan dengan melepaskan semua pakaian luar (baju dan celana atau rok) dan semua material penyebab artefak di daerah abdomen (BH dan sejenisnya bila ada) terlebih dahulu.
3. Pasien posisi tidur terlentang pada meja pemeriksaan dengan kedua tangan di atas kepala diatur sedemikian rupa sehingga daerah abdomen simetris dan berada di tengah ruang scanning dengan titik sentrasi setinggi Prosessus Xyphoideus, kedua tangan di fiksasi untuk kenyamanan pasien.
4. Pasien diingatkan kembali tentang hal-hal yang tidak boleh dilakukan dan sedapat mungkin inspirasi penuh pada saat scanning dengan mengikuti instruksi petugas selama pemeriksaan berlangsung.
5. Memasukkan data-data identitas pasien dan pemeriksaan pada komputer, dilanjutkan dengan membuat topogram (Scanogram) abdomen dengan parameter CT yang telah diprogram.
6. Membuat garis potongan scanning mulai dari diafragma sampai Krista iliaka dengan parameter CT yang telah diprogram, dilanjutkan dengan melakukan scanning potongan demi potongan dalam kondisi pasien inspirasi penuh sampai selesai.
7. Bila diperlukan, pasien diberikan suntikan kontras media i.v sesuai dosis yang ditentukan, dilanjutkan membuat scanning ulang pada potongan-potongan yang diinginkan.
8. Melakukan pemantauan kondisi pasien dari ruang komputer (kontrol panel) selama pemeriksaan berlangsung.
9. Setelah pemeriksaan selesai, bila keadaan baik pasien diperbolehkan meninggalkan ruang pemeriksaan.
10. Mencetak gambaran scanning ke film melalui printer laser imager menjadi gambar sanning yang diinginkan dengan dua window masing-masing hepar untuk daerah hepar dan window abdomen untuk hepar dan abdomen pada pre kontras i.v, pada pasca kontras i.v cukup satu window, bila perlu dua window.

No comments:

Post a Comment