Written by Wahyu Hidayat
Persiapan Pasien
a. Pasien/perawat/keluarga harus
terlebih dahulu mengadakan perjanjian dengan bagian Radiologi tentang waktu
pemeriksaan.
b. Informed Consent (Persetujuan
Tindakan Medis), dengan memberikan informasi yang jelas kepada pihak pasien
tentang tindakan medis yang akan dilakukan termasuk tujuan dan resiko-resiko
yang mungkin terjadi sampai pasien mengerti dan memberikan persetujuan tentang
tindakan medis yang akan dilakukan terhadap dirinya.
c. Pasien harus dalam keadaan
tenang/tidak gelisah
d. Benda logam yang ada pada pasien harus dilepas
pada saat pemeriksaan CT Scan.
e. Sehari sebelum pemeriksaan pasien dianjurkan hanya
mengkonsumsi makanan lunak.
f. 12 jam sebelum pemeriksaan pasien minum obat
pencahar dan selanjutnya puasa sampai pemeriksaan selesai (bila diperlukan
pasien diklisma) untuk sedapat mungkin membebaskan traktus digestivus dari
fekal massa.
Persiapan pemeriksaan
a. Dua jam sebelum pemeriksaan pasien minum kontras
oral sebanyak 600 ml (larutan barium sulfat ± 110 ml diencerkan dengan air
menjadi 800 ml), ±15 menit menjelang diperiksa tidak buang air kecil sesaat
kemudian minum kontras oral 200 ml (tidak dilakukan pada kasus emergency).
b. Persiapan secara umum, guna menghasilkan
pencitraan CT abdomen yang baik harus dimulai dengan scan potongan aksial yang
baik yaitu memenuhi persyaratan :
· Pasien diupayakan kooperatif selama pemeriksaan berlangsung, dipertahankan
untuk tidak bergerak atau melakukan pergerakan dalam hal pasien gelisah.
· Posisi pasien yang benar, dengan objek pemeriksaan bebas dari
segala material artefak, serta berada simetris ditengah area ruang scanning
atai Field of View.
· Penggunaan kontras media harus adekuat.
· Penggunaan parameter CT dan teknik yang tepat.
c. Kontras media ± 50 ml non-ionic (35-37 gr
iodium per 100 ml) bila diperlukan, disuntikkan intravena dengan kecepatan
injeksi 2 ml/detik.
d. Alat-alat yang diperlukan adalah 2 spuit
20 ml, kapas alkohol, plester, torniquet, nierbeken dan alat fiksasi pasien.
Teknik CT
Area Pemeriksaan : di atas diafragma sampai krista iliaka (area hepar)
Topogram/plan : - 350 s/d 80 mm, 120 kV,
160 mA, posisi AP
· Rutin aksial, cluster
scan pada pre kontras intravena dan helicel scan pada pasca kontras intravena
terutama daerah hepar, inspirasi penuh (maksimal 15 detik, rutin 1 grup helicel
7 scan 7 detik, rutin 1 grup cluster 4 scan 7 detik), pada kasus pasien tidak
dapat tahan napas dibuat fast scan.
· 120 kV, 250 mA, 1
detik, slice thickness 10 mm, interval 10 mm
· rekonstruksi
gambar “standar” (WW 100-120, WL 45-60 untuk hepar)
· Bila
perlu diambil gambaran multiplanar koronal dan sagital atau reformasi koronal
dan sagital pada daerah lesi.
Prosedur Pemeriksaan
1. Pasien dan atau keluarganya diberikan
penerangan mengenai tujuan dan prosedur pemeriksaan sampai dapat memahami
manfaat dan resiko pemeriksaan sehingga memberikan persetujuan tentang
pemeriksaan yang akan dilakukan.
2. Pasien dipersilahkan memakai pakaian
pasien yang telah disediakan dengan melepaskan semua pakaian luar (baju dan
celana atau rok) dan semua material penyebab artefak di daerah abdomen (BH dan
sejenisnya bila ada) terlebih dahulu.
3. Pasien posisi tidur terlentang pada meja
pemeriksaan dengan kedua tangan di atas kepala diatur sedemikian rupa sehingga
daerah abdomen simetris dan berada di tengah ruang scanning dengan titik
sentrasi setinggi Prosessus Xyphoideus, kedua tangan di fiksasi untuk
kenyamanan pasien.
4. Pasien diingatkan kembali tentang hal-hal
yang tidak boleh dilakukan dan sedapat mungkin inspirasi penuh pada saat
scanning dengan mengikuti instruksi petugas selama pemeriksaan berlangsung.
5. Memasukkan
data-data identitas pasien dan pemeriksaan pada komputer, dilanjutkan dengan
membuat topogram (Scanogram) abdomen dengan parameter CT yang telah diprogram.
6. Membuat
garis potongan scanning mulai dari diafragma sampai Krista iliaka dengan parameter
CT yang telah diprogram, dilanjutkan dengan melakukan scanning potongan demi
potongan dalam kondisi pasien inspirasi penuh sampai selesai.
7. Bila
diperlukan, pasien diberikan suntikan kontras media i.v sesuai dosis yang
ditentukan, dilanjutkan membuat scanning ulang pada potongan-potongan yang
diinginkan.
8. Melakukan pemantauan kondisi pasien dari
ruang komputer (kontrol panel) selama pemeriksaan berlangsung.
9. Setelah pemeriksaan selesai, bila keadaan
baik pasien diperbolehkan meninggalkan ruang pemeriksaan.
10. Mencetak gambaran scanning ke film melalui
printer laser imager menjadi gambar sanning yang diinginkan dengan dua window
masing-masing hepar untuk daerah hepar dan window abdomen untuk hepar dan
abdomen pada pre kontras i.v, pada pasca kontras i.v cukup satu window, bila
perlu dua window.
No comments:
Post a Comment