Wednesday, 1 February 2012

Agung Artawijaya  
ANATOMI BILLIARY TRACT
  • Biliary tract terdiri dari : 
    • Duktus biliaris 
    • Gall bladder.
1. Duktus Billiaris
  • Duktus hepatikus kanan & kiri --> duktus hepatikus komunis, dengan duktus cysticus --> duktus biliaris komunis
  • Duktus bialiaris komunis & duktus pankreatikus, masuk ampula of Vater yg bermuara pada doudenum.
  • Bagian akhir duktus biliaris komunis dikontrol oleh sphinter choledochus, sedangkan ampula of vater dikontrol oleh sphinter of Oddi
2. Gall Blader (kandung empedu)
  • Gall blader atau kandung empedu terdiri dari collum corpus, dan fundus panjangnya sekitar 7-10 cm tebalnya sekitar  cm dengan kapasitas cairan empedu sekitar 30-50 ml.
  • Fungsinya sebagai penampung cairan empedu
  • Kandung empedu = Vesica Fellea = Bile
POSISI DAN BENTUK KANDUNG EMPEDU

                            

Berada di bagian kanan dari abdomen, tergantung bentuk tubuh manusia

TEKNIK-TEKNIK PEMERIKSAAN BILLIARY TRACT
  1. CHOLECYSTOGRAPHY (ORAL)
  2. CHOLECYSTOGRAPHY (IV), bolus/drip infus
  3. POST OPERATIVE CHOLEDOCHOGRAPHY(T –TUBE ) 
  4. OPERATIVE CHOLEDOCHOGRAPHY
  5. PERCUTANIOUS TRANSHEPATIC CHOLEDOCHOGRAPHY (PTC)
  6. ENDOSCOPIC RETROGRADE CHOLEDOCHO PANCREATGRAPHY (ERCP)
  7. DENGAN PEMERIKSAAN USG
  8. DENGAN SCINTIGRAFI ( KEDOKTERAN NUKLIR)
Oral Cholesystography (OCG)
INDIKASI PEMERIKSAAN
  • Cholelithiasis
  • Cholecystitis
  • Billiary Neoplasia
  • Opasities atau massa quadrant atas
  • Billiary Stenosis
KONTRAINDIKASI :
  • Vomiting or diarrhea
  • Pyloric obstruction
  • Malabsorption syndrome
  • Severe jaundice
  • Liver dysfunction 
  • Hepatocellular disease, atau 
  • Hipersensitive terhadap kontras media
PERSIAPAN PASIEN
  • Siang hari sebelum pemeriksaan, pasien diberikan makanan yang kaya Simple Fat
  • Malam hari sebelum pemeriksaan, makan makanan rendah lemak
  • Media kontras diberikan 3-4 jam setelah makan malam terakhir, single dose 3 gram (tablet/kapsul/liquid) 
  • Kontras media : Telepaque (tablet/powder/liquid), Biliodyl (tablet) dan Orabilix
  • Konsentrasi kontras maximal : 10-12 jam setelah administrasi,--> maka radiograf dapat dimulai.
  • Bila menggunakan BILOPTIN (kapsul/granula/liquid), atau SOLUBILOPTIN (powder sachet) --> kontras diberikan pada pagi hari pemeriksaan, dan radiograf diambil 3-4 jam setelahnya.
TEKNIK PEMERIKSAAN
1. SCOUT RADIOGRAF
  • Scout foto dapat diambil dalam posisi supine atau prone
  • Fungsi scout foto: 
    • Melihat ada/tidaknya gall bladder? 
    • Bila nampak, bagaimana konsentrasi Media Kontras? 
    • Apakah lokasinya telah tepat 
    • Bagaimana faktor eksposi? 
  • Sebaiknya scout diambil dengan plain abdomen, untuk mengetahui posisi yang tepat.
  • Bila gall bladder tertutup material feses perlu dilakukan enema 
  • Dan bila gall bladder blum juga nampak, maka persiapan diulang 1 hari, kemudian pemeriksaan dilakukan keesokan harinya.
POSITIONING
  • Posisi pemeriksaan yang dapat dilakukan : supine, prone, prone oblique, upright/erect, & atau lateral decubitus
  • Posisi erect atau lateral decubitus, baik untuk menampakkan small stone pada lapisan fundus gall bladder.
  • Bila fundus superposisi dengan organ intestinal atau spine,--> recumbent PA oblique 
  • Untuk mencegah superposisi dengan costae, ekposure dilakukan pada akhir full inspiration 
  • Bila gall bladder berada pada iliac fossa, posisi supine akan menampakkan organ Gall Bladder lebih superior, atau Central Ray --> chepalic angulation
FATTY MEAL
  • Untuk mengetahui fungsi gall bladder & mempelajari extrahepatic biliary ducts pasien diberikan makanan berlemak.
  • Posisi pemotretan yang digunakan : RPO, radiograt diambil setiap 15 menit karena dianggap cukup memvisualisasikan.
PROYEKSI
1. PA Projection (Scout)
  • Kaset : 24 x 30 cm; moving atau stationary grid
  • Posisi pasien : prone, kepala diberi bantal, kedua tangan disamping kepala, tungkai bawah lurus dengan support pada angkle
  • Posisi objek : ½ bagian tubuh berada pada pertengahan kaset (STHENIC type), gall blader lebih horizontal & 5 cm lebih tinggi & lebih lateral (HYPERSTHENIC); (ASTHENIC) Gall Bladder vertikal, 5 cm lebih rendah & dekat midline.
  • Pastikan tidak ada rotasi pada pelvis
  • CR : tegak lurus kaset
  • CP : STHENIC --> setinggi L2 (Sekitar 1,25 - 2,5 cm dari margin terendah Costae) & 5 cm ke kanan dari MSP
  • FFD : 100cm
  • EKSPOSURE : tahan nafas saat ekspirasi
2. TEKNIK RADIOGRAFI LEFT ANTERIOR OBLIQUE ( LAO )
  • Proyeksi LAO dengan pasien prone, tangan kiri disamping tubuh dan tangan kanan ditekuk di kepala.
  • Penyudutan badan dengan meja pemeriksaan 20- 25 derajat (STHENIC/HYPOSTENIC), 15-20 derajat (HYPERSTENIC), 35-40 derajat (ASTHENIC) 
  • Sentrasi kurang lebih 7,5 cm ke arah kanan dari lumbal 3
  • Batas bawah : SIAS, dan batas atas : diafragma, dengan ¼ tubuh bagian kanan dipertengahan meja.
                             
3. RIGHT LATERAL DECUBITUS POSITION (PA PROJECTION) 
  • Kaset : 24 x 30 cm
  • Posisi pasien : diatas radiolucent pad, kepala pada bantal, kedua lengan diatas kepala, kedua lutut ditekuk.
  • Posisi obyek : Gall blader pada pertengahan kaset, tidak ada rotasi, pastikan shoulder dan Hip true lateral
  • CR : horizontal, diarahkan pada  ½ bagian kanan abdomen
  • FFD : 100 CM 
  • EKSPOSI : tahan nafas saat ekspirasi.
4. PA PROJECTION (ERECT)
  • Kaset : 24 x 30 cm
  • Posisi pasien : berdiri menghadap kaset, kedua lengan disamping tubuh
  • Posisi objek : atur 5 cm ke kanan dari MSP pada pertengahan kaset, untuk asthenic : rotasikan tubuh 10-15 derajat
  • CR : horizontal, mengarah ke Gall Blader, sekitat 2,5 - 5 cm lebih inferior dari scout radiograf
  • Eksposure : tahan nafas setelah ekspirasi
                     
5. RIGHT POSTERIOR OBLIQUE (RPO)
Ini merupakan proyeksi alternatif :
  • Pasien supine oblique dengan bagian kanan menempel pada meja pemeriksaan dengan bagian kiri di atas
  • Badan menyudut 10 - 20 derajat terhadap meja pemeriksaan.
  • Sentrasi : Sekitar 2 inchi lebih atas dari prone oblique
6. PROYEKSI LATERAL ALTERNATIF
  • Pasien pada posisi lateral dengan sisi kanan di meja pemeriksaan
  • Sentrasi : antara Lumbal I - Lumbal V
  • Faktor eksposi disesuaikan








No comments:

Post a Comment