Hukum klasik menyatakan
besarnya tenaga radiasi sebagai fungsi dari pada frekwensi dan suhu mutlaknya.
Besarnya tenaga radiasi
persatuan frekwensi persatuan volume didalam medan radiasi telah dihitung oleh
Rayleigh – Jeans (1900) , dan untuk frekwensi tinggi oleh Wien ( 1896 ).
Kedua hukum ini menunujukkan adanya sifat diskontinu dari tenaga radiasi untuk
frekwensi menengah, dimana besarnya tenaga menjadi tak hingga . Dilemma ini
dipecahkan oleh Max Planck ( 1901 ) dengan menurunkan suatu rumus interpolasi
terhadap hukum Rayleigh-Jeans dan Wien.
Menurut Max Planck
didalam penyerapan maupun dalam pancaran radiasi oleh benda hitam , jumlah tenaga
selalu bersifat diskrit dan harganya selalu merupakan kelipatan bulat dari
kwanta tenaga tertentu.Kwanta-kwanta tenaga tersebut tergantung pada frekwensi
radiasi dan besarnya dinyatakan dengan :
E = h f
Dimana : h = 6,625 x 10 -34 joule.sekon = 6,625 x 10 –27 erg.sekon
Dengan gagasan Planck
ini , mulailah terjadi perubahan pola pikir dalam fisika dengan berpedoman pada
sifat kwantisasi dari tenaga, dan dari hubungan panjang gelombang l (lamda)
, frekwensi ( f ) dan kecepatan rambat gelombang c , sehingga rumus dapat
ditulis menjadi :
h c
E = ---------
l
dengan memasukkan
harga-harga : h = 6,625 x 10 –27 erg.sekon
c = 3 x
1010 cm/sekon,
maka tenaga kwanta dalam
erg adalah :
6,625 x
10 –27 x 3 . 1010 erg.cm
E ( erg ) = ----------------------------------------------
l
( cm )
1,99 x 10-16
= ----------------------- erg
l
misalnya sinar gamma
dengan l = 10-10 cm , akan memiliki tenaga dalam setiap kwanta sebesar
1,99 x 10-6 erg.
Dalam teori atom , satuan tenaga dinyatakan dengan
elektronvolt yang disingkat dengan ev.
Satu elektronvolt
didefenisikan sebagai besarnya tenaga yang dimiliki oleh sebuah benda yang
muatannya sebesar muatan elektron , jika kepadanya diberikan tegangan listrik
sebesar 1 volt.
1 ev = 1,6 x 10-19
Joule = 1,6 x 10-12 erg.
Dengan ini rumus E
(tenaga ) menjadi :
1,99 x 10-16
1,24 x 10-4
E ( ev ) = -------------------
= ------------------
1,6 x 10-12 l l( cm)
Bila tenaga dinyatakan
dalam Mega-elektronvolt ( Mev ) dan
panjang gelombang dalam nanometer, dimana
1 Mev = 106 ev
1 nm = 10-9 m = 10 –7 cm
maka akan kita dapatkan
rumus :
1240
E = -----------
x 10 –6
l( nm)
Didalam perkembangannya
, teori kwantum radiasi dari Planck mendapat
kesulitan dalam menerangkan beberapa peristiwa , yaitu :
a. Pancaran sinar x :
Sinar ini sebagai suatu radiasi dapat mengionisasi
atom-atom atau molekul-molekul gas
yang dilaluinya , yang berarti sinar x
dapat melepaskan elektron dari atomnya.
b. Efek foto listrik :
Suatu berkas sinar yang jatuh pada sebuah
permukaan logam dapat mengeluarkan elektron-elektron dari permukaan logam .
Disini terlihat bahwa gelombang radiasi sinar x dapat mempunyai interaksi
dengan materi.
c. Efek Compton
Peristiwa ini menunjukkan adanya interaksi sinar x
dengan inti atom ringan , dimana sebuah berkas sinar –x yang menumbuk sebuah inti atom didalam
rambatannya akan terhambur dengan mengalami perubahan panjang gelombang.
Disini Comptom memandangnya sebagai suatu
peristiwa tumbukan elastis antara dua benda yang mempunyai massa sama , yaitu
sebesar massa dari inti atom yang ditumbuk oleh sinar.x Dengan menggunakan hukum kekekalan momentum dan hukum kekekalan tenaga untuk
peristiwa ini , Compton dapat menghitung besarnya perubahan panjang gelombang
yang dialami oleh sinar x tersebut ,
…………………………………………………………..
h
l - l0 = ----------- ( 1 – cos j )
m0 c
Pada tahun 1905 Albert Einstein mengatasi kesulitan untuk menerangkan peristiwa-peristiwa diatas
berdasarkan efek foto listrik. Tenaga radiasi mempunyai sifat terkwantisasi dalam
penyerapan , pemancaran dan juga dalam perambatannya.
Jadi Einstein lebih menekankan
bahwa radiasi memiliki sesuatu butiran ( photon ) tenaga yang besarnya adalah
seperti pada rumus :
E = h f ,
oleh karena itu teori
ini dikenal sebagai teori photon dari Einstein.
Didalam efek photo
listrik , berkas sinar yang jatuh pada permukaan logam akan memiliki tenaga
sebesar h.f dan tenaga ini diubah untuk mengeluarkan
elektron-elektron dari permukaan logam
Persamaan yang diturunkan oleh
Einstein untuk efek foto listrik adalah :
H f = 2 mV 2 + e F
Dimana :
h.f = tenaga photon yang datang.
2 mV 2 = tenaga kinetis
elektron-elektron
e F = work function dari elektron.
1.6 Partikel dan gelomban
Dengan adanya teori
kwantum Planck dan teori photon Einsteins , maka timbul dualisme dalam
sifat-sifat radiasi seperti apa yang dikenal dalam teori klasik mengenai cahaya
, teori gelombang dari Huygens dan teori korpuskel dari-pada Newton. Radiasi merupakan kwanta-kwanta
tenaga, kalau kita lihat dari peristiwa pancaran , rambatan , penyerapan ,
difraksi dan interferensi..Pada peristiwa photo listrik , pancaran sinar x dan
efek Compton , harus ditinjau
radiasi sebagai photon-photon tenaga dengan sifat-sifat sebagai partikel.
Dualisme sifat radiasi
ini membawa para ahli fisika kepada pemikiran bahwa sifat ini tentu juga
berlaku bagi partikel., dan pada tahun 1923 Louis de Broglie mengambil kesimpulan bahwa dualisme merupakan
sifat alam yang pokok. Dengan menggunakan teori kwantum dan teori reletivitas ,
Louis de Broglie menurunkan rumus
sebagai berikut :
H
f =
m c2
Karena c = f l maka :
h.c
-----
= mc2
l
sehingga diperoleh :
h
--- = m.c
l
Dengan demikian sesuatu
radiasi dengan panjang gelombang sebesar l , akan memiliki momentum ( sifat partikel ) sebesar :
h
p
= ---
l
dan sebaliknya , sebuah partikel dengan momentum
sebesar p , akan mempunyai panjang gelombang sebesar :
h
l =
-------
p
Panjang gelombang sebuah
partikel seperti ini dinamakan panjang gelombang de Broglie.
Panjang gelombang yang pendek dapat diamati
,tetapi yang mempunyai tenaga yang cukup rendah belum ada alat yang dapat
mengamati nya.
Sifat –sifat gelombang dari elektron dilakukan
penyelidikan oleh C.J Davisson dan L A Germer ( 1927 ) di Bell
Telephone Laboratory..Dengan mempelajari pemantulan dan hamburan oleh kristal
Nikkel terhadap berkas elektron , dimana elektron telah mengalami percepatan
oleh suatu selisih potensial listrik , terlihat bahwa berkas elektron itu lebih menunjukkan sifat
sebagai berkas gelombang. Untuk selisih potensial 54 volt, hasil percobaan Davisson dan Germer mendapatkan harga panjang gelombang elektron sebesar 1,65 A0,
sedangkan menurut rumus de Broglie
adalah 1,67 A0
Pembuktian
selanjutnya dilakukan oleh G.S Thomson ( 1927 ) putera dari J.J.Thomson, suatu arus eletron
diliwatkan melalui selembar logam tipis dan membiarkan berkas elektron itu
menembus logam tadi dan jatuh
pada plat film. Ternyata lembaran film tersebut terjadi suatu pola
diffraksi berupa lingkaran yang konsentris , seperti yang diperoleh bila
menggunakan sinar x. Efek-efek difraksi ini dapat juga terjadi pada
partikel-partikel lain seperti , proton
,partikel-partikel alpha dan lain-lain.
No comments:
Post a Comment