Tuesday, 31 January 2012

Prosedur Pemeriksaan Panoramik
1. Persiapan Alat (Langland, 1989)
- Pesawat panoramik siap pakai
- Kaset panoramik beserta screen
- Film ukuran 5 x 12 inchi atau 6 x 12 inchi
- Bite block (untuk pengganjal gigi)
- Pengolah film otomatis
- Apron (perisai timbal)
2. Indikasi Pemeriksaan (Whaites, 1997)
- Penilaian gigi keseluruhan, untuk mencatat pertumbuhan dan posisi dari perkembangan gigi permanen.
- Lesi seperti kusta, tumor dan anomali pada badan dan ramus mandibula, untuk menentukan letak dan ukurannya.
- Fraktur pada semua bagian mandibula, kecuali pada bagian depan.
- Antral disease, khususnya untuk melihat permukaan gigi, dinding depan dan belakang antra.
- Memeriksa kualitas permukaan kepala kondilus pada cedera TMJ, khususnya digunakan jika pasien tidak dapat membuka mulut.
- Penyakit gigi, untuk mengetahui keseluruhan level tulang alveolar.
- Penilaian terhadap pertumbuhan dan posisi gigi liar.
- Penilaian terhadap beberapa penyakit yang mendasari sebelum pemasangan gigi palsu.
- Mengevaluasi tinggi tulang alveolar sebelum pemasukan osseo-integrated implants.
3. Persiapan Pasien
Pasien diminta menanggalkan benda-benda logam, plastik dan benda-benda lain yang dapat mengganggu gambaran dari kepala dan leher. Terangkan kepada pasien tentang pemeriksaan, termasuk bagaimana tabung dan kaset berputar dan waktu eksposi yang dibutuhkan. Pandu pasien ke pesawat panoramik, istirahatkan pasien pada bite blog (Bontrager, 2001).
4. Teknik Radiografi Panoramik
- Posisi Pasien
Pasian duduk tegak pada kursi pesawat yang telah terpasang dengan punggung lurus atau penderita berdiri dan kedua tangan pasien berpegang pada hand grips (Langland, 1989). Posisi tubuh, kepala dan leher tegak, jangan sampai kepala dan leher melengkung ke depan (Bontrager, 2001).
- Posisi Objek
Ketinggian chin rest diatur sampai IOML sejajar dengan lantai. Bidang oklusal turun 100 dari belakang ke depan. MSP diatur segaris dengan garis tengah vertikal dari chin rest. Tempatkan bite block di antara gigi depan pasien. Pasien diminta menempelkan kedua bibir dan menempatkan lidah pada langi-langit mulut (Bontrager, 2001).
 
Gambar : Posisi pemeriksaan
- Arah Sinar
Arah sinar horizontal, berputar dari rahang sebelah kiri sampai rahang sebelah kanan (Langland, 1989).
- Pengambilan Gambar
Setelah posisi pasien tepat dan kaset dimasukkan pada tempat kaset kemudian mengatur faktor eksposi. Eksposi dilakukan pada saat mulut pasien tertutup dan setelah menelan ludah dengan tujuan agar tidak terjadi pergerakan objek. Waktu penyinaran berkisar antara 12-20 detik dengan kVp 62-90 kV dan mA minimal sampai 12 mA atau disesuaikan dengan kondisi pasien. Selama melakukan eksposi tombol penyinaran ditekan terus sampai eksposi selesai. Jika menekan tombol tidak penuh berarti eksposinya tidak sempurna dan akan berpengaruh pada radiograf yaitu berupa artefak. Pada waktu penyinaran tersebut tabung sinar-X berputar berlawanan dengan tempat kaset dan film berputar pada sumbunya. Setelah penyinaran tabung sinar-X dan tempat kaset dikembalikan pada posisi semula. Alat pengukur posisi kepala dilepaskan dan penderita dipersilakan meninggalkan ruangan pemeriksaan kemudian kaset diambil dari tempat kaset dan dibawa ke kamar gelap untuk diproses (Achmad, 1989).

 
Gambar : Contoh radiograf panoramik
Referensi :
- Bontrager, Kenneth L. 2001. Textbook of Radiographic Positioning and Related Anatomy. Fifth Edition. Saint Louis : Mosby.
- Langland, Olaf E. 1989. Panoramic Radiology, Second Edition. Philadelphia : Lea and Febiger.
- Whaites, Eric. 1997. Essentials of Dental Radiography and Radiology, Reprinted Second Edition. New York : Churchill Livingstone.
Baca Juga :

 

No comments:

Post a Comment