FISIKA
IMEJING - ULTRASONOGRAFI
Pendahuluan
Ultrasonografi
(USG) merupakan salah satu sarana penunjang dalam pemeriksaan kedokteran yang
dapat mendeteksi berbagai kelainan di dalam tubuh manusia yang memanfaatkan
kegunaan gelombang ultrasound. Yang dimaksud dengan gelombang ultrasound adalah
yaitu gelombang suara berfrekuensi tinggi di atas ambang batas pendengaran
manusia. Pemeriksaan dalam bidang kedokteran yang memanfaatkan kegunaan
ultrasound yaitu yang mempunyai frekuensi 1-10 MHz. jauh lebih tinggi dari
batas pendengaran manusia yang hanya 20-20.000 Hz.
B. Gelombang
Suara
Suara merupakan
suatu perjalanan energi dari gelombang energi mekanik yang melalui suatu
medium. Gelombang mekanik ini merupakan getaran dari partikel-partikel di dalam
suatu medium. Dalam perjalanannya, suara memerlukan medium tertentu. Suara yang
didengar oleh manusia merupakan getaran udara yang menyebabkan perubahan
tekanan pada selaput pendengaran manusia akibat dari perjalanan gelombang
mekanik melalui udara. Gelombang udara yang melewati suatu medium akan
menyebabkan perubahan-perubahan partikel dalam medium tersebut dan bergerak
secara longitudinal. Gerakan ini menyebabkan terjadinya pemadatan dan
perenggangan dari partikel-partikel yang berdekatan. Jarak antara dua kelompok
partikel yang memadat (compression) dan merenggang (rarefaction) disebut
panjang gelombang (lamda). Panjang gelombang pada modalitas USG sangat penting
peranannya karena menentukan resolusi alat tersebut. Pada umumnya panjang
gelombang dari modalitas USG pada bidang medis berkisar antara 0,1-1,5 mm.
Struktur partikel yang terdapat pada medium akan menentukan kecepatan,
karakteristik gelombang dan perpindahan gelombang mekanik. Pergerakan getaran
gelombang terhadap jarak dapat digambarkan berupa kurva sinusoidal gelombang.
C. Parameter Gelombang Suara
C. Parameter Gelombang Suara
Gelombang suara
dapat merambat (secara cepat atau perlahan) karena adanya perbedaan dorongan
yang kuat yang disebut variable gelombang. Gelombang ini membawa energi
yang tidak bermuatan, dari satu tempat ke tempat lain. Ini adalah suatu bukti
adanya gelombang. Gelombang ini merambat karena adanya perbedaan tekanan yang
disebut juga dengan variabel akustik (acustic variable). Variabel ini termasuk pressure, densitas, temperatur,
dan gerakan partikel. Partikel adalah bagian kecil yang menembus medium pada
perjalanan gelombang. Tidak seperti halnya gelombang cahaya dan gelombang
radio, gelombang suara memerlukan medium untuk menembus dalam perjalanannya.
Gelombang suara tidak bisa melewati atau menembus ruang yang hampa udara
(vacuum). Gelombang suara adalah gelombang longitudinal yang gerakan
partikelnya maju-mundur sejajar dengan arah rambat gelombang.
Seperti halnya semua gelombang, gelombang bunyi juga dapat dijelaskan dengan beberapa parameter, diantaranya frekuensi, periode, panjang gelombang, cepat rambat, amplitudo dan intensitas. Frekuensi, periode, amplitudo dan intensitas dipengaruhi oleh sumber suara, sedangkan cepat rambat dipengaruhi oleh medium. Dan panjang gelombang dipengaruhi oleh keduanya yaitu sumber suara dan medium.
Seperti halnya semua gelombang, gelombang bunyi juga dapat dijelaskan dengan beberapa parameter, diantaranya frekuensi, periode, panjang gelombang, cepat rambat, amplitudo dan intensitas. Frekuensi, periode, amplitudo dan intensitas dipengaruhi oleh sumber suara, sedangkan cepat rambat dipengaruhi oleh medium. Dan panjang gelombang dipengaruhi oleh keduanya yaitu sumber suara dan medium.
Perhatikan sekali
lagi, bahwa perbedaan perjalanan frekuensi suara tergambar dari berapa banyak
siklus gelombang yang terjadi secara lengkap dari variable akustik dalam satu
detik. Sebagai contoh tekanan dari variabel akustik yang mulai dari nilai
normal lalu bertambah nilainya sampai maksimum lantas kembali ke normal lalu
menurun pada nilai minimum dan bergerak kembali ke normal. Jadi dapat di
gambarkan bahwa tekanan (pressure) dari variabel akustik itu adalah siklus yang
lengkap. Arah gelombang suara berjalan dari beberapa titik dengan siklus yang
terus-menerus, sehingga kesimpulannya jumlah waktu yang diperlukan untuk
terjadinya gelombang dalam satu detik disebut frekuensi. Sedangkan untuk
parameter dalam gelombang suara dan pencitraan diagnostik ultrasonik adalah
terdiri dari:
1. Frekuensi
Frekuensi
menyatakan banyaknya gelombang yang terjadi dalam satu detik. Satuan dari
frekuensi adalah Hertz (Hz) dan Megahertz (MHz). 1 Hertz adalah 1 siklus per
detik atau satu gelombang sempurna dalam satu detik. 1 Megahertz adalah
1.000.000 Hz. Suara dengan frekuensi 20.000 Hz atau lebih disebut suara ultra
(ultrasound) karena rentang frekuensi tersebut di luar jangkauan pendengaran
manusia. Sama halnya dengan cahaya ultra violet yang berbentuk frekuensi tinggi
(di luar kemampuan penglihatan manusia). Frekuensi ini sangat menentukan
resolusi citra dan kedalaman intensitas.
2. Periode
Adalah waktu yang
diperlukan untuk membentuk satu gelombang sempurna, satuannya adalah detik.
Periode ditentukan oleh sumber suara dan bukan oleh medium yang dilaluinya.
Periode berbanding terbalik dengan frekuensi, periode kan meningkat atau bertambah bila
frekuensinya menurun.
3. Panjang
Gelombang
Menyatakan jarak
satu siklus gelombang dalam satuan panjang, besarnya dipengaruhi oleh cepat
rambat gelombang pada medium dan frekuensinya satuannya dalam meter.
4. Cepat Rambat Gelombang
Adalah kecepatan
gelombang suara ketika berjalan menembus medium. Kecepatannya dipengaruhi oleh
sifat dan kerapatan medium yang dilaluinya dan dinyatakan dalam meter per detik
(m/detik). Pada medium yang sama cepat rambat gelombang akan sama walaupun
frekuensinya berbeda.
Nilai ini mudah diidentifikasi pada rentang variable akustik karena ada nilai maksimum. Dengan kecepatan ini, nilai maksimum bergerak melewati medium sehingga disebut juga cepat rambat gelombang. Jadi cepat rambat gelombang tergantung pada medium tetapi tidak bergantung pada frekuensi. Rumusnya panjang gelombang dibagi cepat rambat gelombang dikali frekuensi.
λ = c/f (1)
Nilai ini mudah diidentifikasi pada rentang variable akustik karena ada nilai maksimum. Dengan kecepatan ini, nilai maksimum bergerak melewati medium sehingga disebut juga cepat rambat gelombang. Jadi cepat rambat gelombang tergantung pada medium tetapi tidak bergantung pada frekuensi. Rumusnya panjang gelombang dibagi cepat rambat gelombang dikali frekuensi.
λ = c/f (1)
Sebagai contoh
hubungan antara frekuensi, panjang gelombang, cepat rambat gelombang bisa
dilihat perbandingannya pada gbr.2.2. 2.4 dan 2.5. Yang termasuk satuan cepat
rambat gelombang adalah meter per detik (m/s) dan millimeter per microsecond
(mm/µs). 1 milimeter per microsecond sama dengan 1000 m/s. Jadi jika panjang
gelombangnya pendek maka frekuensinya akan meningkat.
Cepat rambat
gGelombang dapat merambat pada medium dengan densitas dan kekenyalan
(stiffnes). Densitas atau kerapatan adalah medium yang mempunyai konsentrasi (massa per volume),
sedangkan kekenyalan adalah kebalikan darinya. Cepat rambat gelombang meningkat
jika kekenyalan juga meningkat atau jika densitas menurun. Sebagai ilustrasi,
cepat rambat kuningan lebih rendah daripada aluminium walaupun rata-rata
densitasnya hampir sama.
Secara umum,
cepat rambat gelombang pada gas rendah, cepat rambat gelombang melewati cairan
tinggi, dan cepat rambat gelombang pada jaringan solid lebih tinggi. Maka cepat
rambat gelombang tidak ditentukan oleh densitas tetapi dari peningkatan
kekenyalan. Sebab kekenyalan medium berbeda akan dengan densitas. Rerata cepat
rambat gelombang pada soft tissue (jaringan lunak) adalah 1540 m/s atau 1.54
mm/µs. Nilai khusus pada jaringan ini dapat dilihat pada table 2.2. Contoh,
dalam paru-paru (berisi gas) cepat rambat gelombangnya sangat rendah di
bandingkan jaringan lunak lainnya (yang secara umum dalam rentang 0,3-1,2
mm/µs). Cepat rambat gelombang pada tulang (massa solid) lebih tinggi dari
jaringan lunak yang berkisar antara 2-4 mm/µs. Nilai cepat rambat gelombang
jaringan, untuk lemak kira-kira 1,44 mm/µs yang pengaruhnya sangat rendah
dibanding rerata jaringan lainnya. Cepat rambat gelombang menjadi penting sebab
digunakan sebagai alat menampilkan pencitraan.
5. Impedansi
Satuan impedansi
adalah rayl. Impedansi dipengaruhi oleh densitas dan kekenyalan medium.
Impedansi meningkat jika densitas juga meningkat atau jika kekenyalan
meningkat. Diingatkan kembali, bahwa cepat rambat gelombang juga tergantung
pada densitas atau kekenyalan, tetapi caranya saja yang berbeda. Impedansi
tidak tergantung frekuensi, dan nilai impedansi diperoleh dengan mengalikan
kerapatan medium dengan cepat rambat gelombang pada medium tersebut
6. Amplitudo
6. Amplitudo
Amplitudo adalah
besarnya nilai maksimum puncak gelombang atau lembah gelombang dalam nilai
mutlak. Satuannya adalah amplitude
7. Intensitas
Intensitas adalah
kekuatan gelombang dibagi luas energi yang terpancar dan dinyatakan dalam
Watt/cm².
Satuan dari luas
area berkas adalah centimeter persegi (cm²), sedangkan satuan intensitasnya
adalah watt per centimeter persegi (W/cm²). Intensitas adalah parameter penting
yang menggambarkan produksi getaran suara dan sebagai alat penerima diagnostik.
Jadi intensitas itu menerangkan banyaknya energi gelombang yang dipancarkan.
Daya gelombang yang menembus organ itu berhubungan dengan kuat pancaran
gelombang. Besarnya intensitas berbanding lurus dengan daya gelombang dan
berbanding terbalik dengan kuadrat panjang gelombang.
Amplitudo dan intensitas mempunyai nilai yang tetap pada tiap-tiap pulsanya. Ketika terjadi intensitas puncak pada tiap pulsanya, maka hal itu disebut intensitas puncak semu. Sedangkan intensitas di atas rerata durasi pulsa disebut pulsa intensitas rerata.
Amplitudo dan intensitas mempunyai nilai yang tetap pada tiap-tiap pulsanya. Ketika terjadi intensitas puncak pada tiap pulsanya, maka hal itu disebut intensitas puncak semu. Sedangkan intensitas di atas rerata durasi pulsa disebut pulsa intensitas rerata.
8. Atenuasi
Atenuasi terjadi sebelum pantulan (refleksi) dari
gelombang suara. Penting untuk memahami atenuasi sebab harus dapat dimanfaatkan
untuk alat atau instrumentasi diagnostik.
Medium seperti
jaringan (tissue) akan menurunkan amplitudo dan intensitas ketika suara
menembusnya. Reduksi amplitudo dan intensitas gelombang dalam perjalanannya
melewati medium disebut atenuasi. Peristiwa yang terjadi pada atenuasi ini
terdiri dari absorpsi, refleksi dan scattering. Adapun satuan dari atenuasi
adalah decibels (dB). Sedangkan koefisiensi atenuasi adalah atenuasi yang
terjadi per satuan panjang gelombang yang satuannya decibels per centimeter (
dB/cm )
Attenuation (dB)
= attenuation coefficient (dB/cm) x path length (2)
Bila koefisiensi atenuasi meningkat maka frekuensi akan meningkat pula. Setiap jaringan mempunyai koefisiensi atenuasi yang berbeda. Koefisiensi ini menyatakan besarnya atenuasi per satuan panjang, yaitu semakin tinggi frekuensi yang digunakan maka semakin tinggi koefisiensi atenuasinya.
Secara sederhana, jaringan lunak hampir sama atau di atas rata-rata 1 dB atenuasi per centimeter untuk tiap frekuensi. Oleh karena itu rerata koefisiensi atenuasi dalam decibels per centimeter untuk jaringan lunak adalah sebanding dengan frekuensi dalam MHz. Untuk menghitung atenuasi dalam decibels hanya perlu mengalikan frekuensi dalam megahertz (hasilnya mendekati/sebanding dengan koefisiensi atenuasi dalam dB/cm)
Bila koefisiensi atenuasi meningkat maka frekuensi akan meningkat pula. Setiap jaringan mempunyai koefisiensi atenuasi yang berbeda. Koefisiensi ini menyatakan besarnya atenuasi per satuan panjang, yaitu semakin tinggi frekuensi yang digunakan maka semakin tinggi koefisiensi atenuasinya.
Secara sederhana, jaringan lunak hampir sama atau di atas rata-rata 1 dB atenuasi per centimeter untuk tiap frekuensi. Oleh karena itu rerata koefisiensi atenuasi dalam decibels per centimeter untuk jaringan lunak adalah sebanding dengan frekuensi dalam MHz. Untuk menghitung atenuasi dalam decibels hanya perlu mengalikan frekuensi dalam megahertz (hasilnya mendekati/sebanding dengan koefisiensi atenuasi dalam dB/cm)
9. Velositas
Velositas adalah
kecepatan gelombang yang bergerak melewati medium (cepat rambat dalam medium).
Velositas ditentukan oleh karakteristik medium dan kerapatannya. Sedangkan
gelombang yang berbeda frekuensi pada saat melewati medium yang sama maka
velositasnya akan sama. Tetapi gelombang yang frekuensinya sama bila melalui
medium yang berbeda maka velositasnya berbeda.
Velositas dipengaruhi oleh daya penekanan medium (compressibility). Velositas berbanding terbalik dengan daya penekanan medium. Tapi kerapatan berbanding terbalik dengan daya penekanan medium.
Velositas dipengaruhi oleh daya penekanan medium (compressibility). Velositas berbanding terbalik dengan daya penekanan medium. Tapi kerapatan berbanding terbalik dengan daya penekanan medium.
D. Pulsa
Ultrasound
Dalam ultrasound
digunakan dua pulsa yaitu Continous Wave (CW) dan Pulse Wave (PW). Untuk USG
diagnostik, Continous Wave ( CW ) biasanya tidak digunakan tetapi yang
digunakan adalah Pulse Wave (PW). Pulsa wave digunakan karena memproduksi pulsa
elektrik pada transduser. Pulse Wave (PW) mempunyai beberapa parameter yaitu:
1. Pulse
Repetition Frequency (PRF)
Adalah jumlah
pulsa dalam satu detik satuannya Hz/detik dalam satu pulsa dapat terdiri lebih
dari satu gelombang.
2. Pulse
Repetition Period (PRP)
Menunjukan waktu
dimulainya sebuah gelombang sampai terjadinya pulsa yang berikutnya. Besarnya
PRP berbanding terbalik dengan PRF.
3. Durasi Pulsa
Satuannya dalam
detik. Menyatakan waktu yang diperlukan untuk membentuk satu pulsa. Besarnya
durasi ditentukan oleh jumlah gelombang dalam satu pulsa dan periode
masing-masing gelombang.
4. Spatial Pulse
Length (SPL)
Merupakan jarak
yang ditempuh oleh satu pulsa per satuan panjang, selain di pengaruhi oleh
pulsa gelombang, SPL juga dipengaruhi oleh sifat medium besarnya SPL dapat di
cari dengan perkalian antara jumlah gelombang dalam pulsa dengan panjang
gelombang.
5. Faktor Duty
(Duty Factor)
Adalah ratio antara pulsa durasi dan pulsa repetition
periode dalam menghasilkan suatu pulsa dengan persamaan
No comments:
Post a Comment