FISIKA
IMEJING - MRI
Pendahuluan.
Magnetic Resonance Imaging (MRI) merupakan
modalitas radiologi diagnostik imajing yang menggunakan sistem magnetisasi
dalam upaya memvisualisasikan citra hasilnya. Untuk menunjang upaya tersebut, modalitas MRI mempunyai sistem
instrumentasi yang terdiri dari: Magnet utama; Gradien Magnet atau Gradien
Coil; Radiofrekuensi; dan Sistem Komputer.
1.
Magnet Utama
Magnet
utama adalah magnet yang memproduksi kuat medan yang besar dan mampu
menginduksi jaringan atau objek. Sehingga menimbulkan magnetisasi dalam objek
itu sendiri. Medan magnet yang digunakan untuk diagnosis medis mempunyai
jangkauan antara 0,1 Tesla sampai 3,0 Tesla (Bontrager 2001).
Pembangkitan
medan magnet untuk MRI pada saat ini menggunakan salah satu dari tipe magnet,
yaitu magnet permanen yang terbuat dari bahan ferromagnetic, magnet resistif
atau magnet super konduktif. Sedangkan untuk menjaga kestabilan, keseragaman
atau kehomogenan medan magnet utama dipasang koil elektromagnetik yang disebut
Shim Coil pada pusat koil utama. Homogenitas magnet diharapkan berkisar
antara 1 sampai 10 ppm (Wesbrook dan Kaut, 1998).
Magnet utama berfungsi sebagai penghasil medan magnet untuk
mensejajarkan inti atom hidrogen yang tadinya acak di dalam tubuh. Ada 3 jenis magnet yang
bisa digunakan pada pesawat MRI (Wesbrook dan Kaut,1998). Yaitu:
a.
Magnet Permanen
Magnet permanen dapat menghasilkan kekuatan medan magnet hingga 0,3 Tesla. Magnet ini dibuat dengan cara menginduksi medan magnet pada sebuah bahan ferromagnetik. Magnet ini berukuran besar dan beratnya mencapai 100 ton (20.000 pounds). Pemeliharaannya relatif murah dan daya kemagnetannya bersifat permanen serta menghasilkan sinyal yang lemah.
b.
Magnet Resistif
Magnet
resisitif dapat menghasilkan medan magnet dengan kekuatan 0,2 Tesla sampai
dengan 0,4 Tesla. Medan magnet resisitif dibuat berdasarkan arus listrik yang
yang dialirkan melalui kawat yang dililitkan pada bahan ferromagnetik. Sehingga
medan magnet akan timbul di sekitar kawat, tetapi untuk terus mengalami
magnetisasi maka memerlukan daya listrik yang kontinyu agar membuat medan
magnet yang terbentuk kuat. Beratnya kurang dari 100 Ton. Medan magnet yang
dihasilkan terbatas, karena dihasilkan dari hambatan (resistan) yang terjadi
akibat adanya aliran listrik pada kawat, kemudian menimbulkan panas yang cukup
tinggi. Dalam penggunaannya, memerlukan sistem pendingin.
c. Magnet Superkonduktif
Magnet superkonduktif dapat menghasilkan kekuatan
medan magnet
hingga 7 Tesla. Prinsip magnet superkonduktif sama dengan magnet resistif.
Keduanya mengalirkan arus listrik melalui kawat yang dililitkan. Magnet
superkonduktif menggunakan Cryogen yang berupa helium cair dan bahan
ferromagnetic sebagai penghasil medan
magnet. Dan ditambahkan nitrogen cair sebagai pendingin. Penggunaan cryogen
dapat membuat resistensi pada kawat menjadi nol, sehingga arus yang mengalir
dapat dinaikkan dan memungkinkan untuk menghasilkan medan magnet yang berkekuatan tinggi, namun
memiliki kelemahan. Penggunaan cryogen dapat beresiko, misalnya jika temperatur
cryogen naik hingga titik didih helium pada waktu yang bersamaan maka kedua
cairan tersebut akan menguap menjadi gas. Proses ini disebut quenching yang
dapat berbahaya bagi medan
magnet. Perawatan dan pemeliharaannya relatif mahal karena harus mengisi helium
sebagai bahan pendingin magnet superkonduktif.
Magnet ini beratnya sekitar 4 ton sampai dengan
16 ton. Dalam hal mencegah pemanasan, magnet superkonduktif memiliki sistem
pengaman yaitu evakuasi pipa gas, pemantauan presentase oksigen dan suhu di
dalam ruangan MRI serta membuka pintu keluar yang lebar. Magnet superkonduktif
sifatnya kontinyu, untuk membatasi magnet, instalasi memiliki sistem pengaman
baik pasif (logam) maupun aktif (di luar gantri) untuk mengurangi kekuatan yang
datang.
2. Gradien Magnet
Gradien medan
magnet Bo sepanjang ketiga sumbu-sumbu spasial orthogonal merupakan prinsip dasar
dari produksi citra MRI. Gradien-gradien sepanjang sumbu yang lain dapat
dijabarkan dengan kombinasi gradien- gradien yang orthogonal. Gambar 3 dan 4
menunjukkan skema dasar untuk memperoleh suatu gradien Bo yang parallel
terhadap arah Bo. Dua lilitan kawat (a) dan (b) dialirkan arus listrik yang
membangkitkan medan magnet, yang dapat menambah
(a) atau mengurangi (b) dari medan
utama Bo. Pada sembarang waktu sepanjang sumbu gradien, medan magnetic netto sama dengan jumlah Bo
ditambah dengan sumbangan dari lilitan (b). Lilitan yang lebih dekat ke posisi
yang di kehendaki inilah yang memberi efek lebih besar pada medan magnetik netto. Pada sebuah titik di
tengah-tengah antara kedua lilitan, medan magnet
yang dibangkitkan oleh kedua lilitan gradien saling meniadakan, yang
menyebabkan medan
magnet nettonya sama dengan Bo.
Lilitan gradiennya ditempatkan sedemikian rupa
sehingga titik tengah ini berada pada pusat magnet (Bo) dan ditandai dengan
isocenter. Lilitan gradien pada kedua sumbu orthogonal lainnya dibuat berbeda,
tetapi keduanya juga memberikan tambahan dan pengurangan terhadap medan Bo tergantung pada
sepanjang sumbu-sumbu tersebut. Tambahan pula titik-titik tengah dari sambungan
untuk gradien netto sebesar nol diatur untuk terjadi pada isocenter dari magnet.
Daya diberikan pada setiap lilitan gradien oleh gradient amplifier yang
dikendalikan secara bebas oleh komputer. Dari beberapa sifat gradien medan magnet yang
memberikan dampak pada penampilan sistem dan kualitas citra yang optimal
adalah:
Amplitudo gradien maksimum dapat diperoleh dengan
membatasi tebal irisan dan FOV.-
- Linieritas gradien mengacu pada keseragaman koefisien arah (sloop) sepanjang sumbu gradien, gradien yang tidak linier dapat menimbulkan artefak.
- Linieritas gradien mengacu pada keseragaman koefisien arah (sloop) sepanjang sumbu gradien, gradien yang tidak linier dapat menimbulkan artefak.
Kecepatan suatu gradien untuk dibangkitkan dari
nilai nol ke amplitudo maksimum harus diupayakan sesingkat mungkin.
Aksi mengubah-ubah gradien on dan off menimbulkan
masalah lain. Aksi ini akan menginduksi pembentukan arus elektronik yang
disebut Eddy current dalam struktur metalik dari magnet. Arus ini menimbulkan medan magnet tersendiri
yang kemudian menghilang dengan laju waktu yang berbeda. Jadi Eddy current
adalah hal yang tidak diinginkan dan menimbukan efek yang menurunkan kualitas
citra.
Untuk mengatasi masalah ini dilakukan dengan
beberapa cara:
- Dengan mengatur lilitan gradien dengan bentuk pulsa
yang tidak dikehendaki, tetapi dengan suatu bentuk pulsa yang ditentukan secara
empirik, yang menghapuskan sumbangan Eddy current dan menghasilkan gradien yang
dikehendaki magnet.
Dengan pemakaian self shielding- gradient coil. Lilitan-lilitannya dibuat sedemikian rupa sehingga medan magnet yang timbul diarahkan ke bagian dalam lilitan Hal ini berguna untuk mencegah Eddy current di bagian lain magnet.
3. Radiofrekuensi (RF) Coil
Dengan pemakaian self shielding- gradient coil. Lilitan-lilitannya dibuat sedemikian rupa sehingga medan magnet yang timbul diarahkan ke bagian dalam lilitan Hal ini berguna untuk mencegah Eddy current di bagian lain magnet.
3. Radiofrekuensi (RF) Coil
Radiofrekuensi
(RF) coil terdiri dari dua tipe coil, yaitu coil pemancar dan coil penerima.
Fungsiya lebih mirip sebagai antena. Sistem radiofrekuensi terdiri dari
komponen untuk transmisi dan menerima radiofrekuensi gelombang. Ia terlibat
dalam pembentukan nuclei, memilih irisan dan menerapkan gradien sinyal
akuisisi.
a. Koil adalah komponen penting dalam kinerja sistem radiofrekuensi. Koil pemancar fungsinya untuk memberikan rangsangan energi RF yang merata keseluruh volume pencitraan. Semua langkah-langkah ini dikendalikan dengan sebuah komputer yang juga mengatur pembangkitan deretan pulsa. Energi RF terakhir dikirim ke lilitan RF dalam magnet yang berfungsi sebagai antena. Pemberian pulsa ini merupakan pengendalian modulasi amplitude yang menyebabkan terjadinya medan magnet pada area yang besarnya 0° sampai 180°. Diperlukan pula frekuensi amplifier untuk modulasi gelombang digital frekuensi larmor proton sehingga energi RF dapat diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan pencitraan MRI. Rancangan lilitan pemancar (transmitter) sangatlah berpengaruh pada pencitraan MRI. Pemberian flip angle pada RF pemancar, berbanding lurus dengan lamanya keluaran sinyal dan amplitudo pulsa RF. RF amplifier yang tidak linier dapat menimbulkan flip angle sehingga dapat menghasilkan pencitraan yang mengalami distorsi dari bentuk irisan yang dibangkitkan.
b. Radiofrekuensi penerima (RF receiver)
Koil penerima harus peka terhadap sinyal
radiofrekuensi. Magnetisasi transversal menginduksi arus bolak-balik dalam
lilitan RF yang digunakan untuk penerima. Lilitan RF ini digunakan untuk
menghasilkan medan
B1. Sedangkan sinyal RF dengan frekuensi yang mendekati frekuensi Larmor
digunakan untuk menghasilkan medan
Bo. Secara teknis, bekerja pada frekuensi tinggi bukanlah hal yang mudah.
Fungsi utama koil penerima adalah untuk menunjukkan secara benar nilai-nilai
amplitudo, periode, dan fasa dari sinyal MR yang datang ke dalam memori
komputer. Untuk mewujudkan fungsi ini perlu diukur nilai relatif dari sinyal MR
terhadap standar yang diketahui. Standar yang digunakan untuk suatu RF adalah
sebuah local oscillator yang dalam prakteknya seringkali adalah suatu bagian
sinyal RF dari frekuensi synthesizer untuk transmisi.
Kemudian
memberikan sesuatu sinyal yang merupakan selisih antara sinyal RF yang ditransmisi
dan yang diterima. Sinyal yang berbeda ini berada dalam rentang frekuensi audio
(AF). Rentang frekuensi inilah yang perlu diperhatikan dalam hubungannya dengan
lebar pita (bandwidth) penerima. Sinyal AF diperkuat dengan suatu factor 10
hingga 1000 oleh sebuah AF amplifier. Sinyal ini kemudian diarahkan ke analog
digital converter (ADC) yang mengkonversi sinyal AF menjadi suatu deretan angka
biner. Angka-angka ini selanjutnya disimpan dalam memori komputer untuk
dimanipulasi dan dilakukan transformasi Fourier dengan resolusi dalam bentuk
bit. Melihat dari kegunaannya, maka koil ini harus berada pada jarak yang
paling dekat dengan objek yang diperiksa. Koil antena dibuat dengan berbagai
variasi bentuk dan ukuran. Diantaranya jenis; volume coil, phase array coil dan
surface coil.
4. Jenis Koil
a. Body Coil
Body coil berbentuk lingkaran dan terdapat di
dalam gantry. Koil ini dapat berfungsi sebagai transmitter dan receiver.
Memancarkan pulsa RF untuk semua jenis pemeriksaan organ tubuh dan menerima sinyal
pada objek tubuh yang besar. Seperti abdomen dan thorax.
b. Head coil jenis volume coil
b. Head coil jenis volume coil
Head coil berbentuk seperti helm dan dipasangkan
mengelilingi kepala pasien. Koil ini berfungsi untuk menerima sinyal pada
pemeriksaan kepala, sedangkan sinyal RF pemancar diberikan oleh body coil.
c. Spine Coil jenis phase array
Spine coil berfungsi sebagai penerima sinyal RF
dan digunakan untuk organ tulang belakang.
d. Breast Coil jenis phase array
d. Breast Coil jenis phase array
Breast coil berfungsi sebagai penerima sinyal RF
dan digunakan untuk organ payudara.
e. Cervical coil jenis volume coil
e. Cervical coil jenis volume coil
Cervical coil berfungsi sebagai penerima sinyal
RF dan digunakan untuk pemeriksaan organ leher.
f. Knee Coil jenis volume coil
Knee coil berfungsi sebagai penerima sinyal RF
dan digunakan untuk pemeriksaan organ lutut.
g. Surface Coil
g. Surface Coil
Surface coil adalah jenis coil yang digunakan
untuk organ yang berada pada permukaan seperti organ extrimitas.
h. Shim Coil
Shim coil berfungsi untuk menjaga kehomogenan medan magnet utama. Shim
coil terletak di dalam gantry pada sisi lateral tubuh pasien.
5. Meja Pemeriksaan
Meja pemeriksaan biasanya berbentuk kurva dengan
tujuan untuk memberikan rasa aman dan nyaman pada pasien. Meja disesuaikan
dengan bentuk lingkaran magnet utama. Meja pemeriksaan dapat bergerak keluar
dan masuk ke dalam gantry secara otomatis.
6. Sistem Komputer
6. Sistem Komputer
Suatu instrumen MRI modern mempunyai beberapa komputer yang dihubungkan dengan jaringan komunikasi. Sebagai contoh sistem sinyal, sekarang ini mempunyai empat computer; sebuah komputer induk, sebuah komputer array processor dan dua komputer yang berfungsi khusus sebagai status control modem (SCM) dan pulse control modul (PCM) atau disebut juga dengan measurement control.
a. Komputer induk atau komputer utama
Memori inti secara langsung diakses oleh central
processing unit (CPU). Memori ini harus cukup besar untuk menampung semua
perintah dan bentuk gelombang dalam satu deretan pulsa, satu set data yang
masih berupa data mentah dan sejumlah operating soft ware. Software selebihnya
untuk keperluan data lainnya dapat ditemukan atau disimpan dalam disk memory.
b. Sebuah array processor diperlukan agar
rekonstruksi dapat diproses dengan cepat. Untuk itu array processor memerlukan
akses langsung untuk mengerjakan rekonstruksi dari keseluruhan citra. Karena
deretan pulsa harus bekerja dalam real time, sistem komputer harus memberikan
prioritas utama pada pelaksanaan instruksi dalam deretan pulsa. ADC penerima
harus mempunyai akses memori untuk menjamin bahwa data yang datang dapat
disimpan dengan cepat sehingga tidak ada data yang teringgal atau hilang.
Penyimpana data jangka panjang pada umumnya disalurkan ke pita magnetik.
c. Measurement Controle
Measurement controle unit terdiri dari dua
bagian, yaitu measurement control system yang berfungsi sebagai pembangkit
gelombang gradien magnet, dan high frequency system untuk mengatur pulsa RF
yang dipancarkan dari sinyal yang diterima, serta mengatur auto tunning agar
sinyal dapat diterima 2009ãsecara
optimal sehingga dapat menghasilkan gambaran yang bagus.
.
No comments:
Post a Comment