Friday, 27 January 2012


UAS
FISIKA RADIOLOGI

1.   Suatu generator radioisotop terdiri dari 50 mCi 90Sr38 dengan waktu paruh 28,1 tahun yang meluruh menjadi 90Y39. Selanjutnya 90Y39 dengan waktu paruh 64 hari meluruh menjadi zirkonium yang stabil. Jika pada saat awal belum terbentuk 90Y39, tentukan:
            a. waktu yang diperlukan sehingga memperoleh 90Y39 dengan aktivitas yang maksimum.
b. perbandingan aktivitas antara Sr dan Y pada saat soal a tersebut.

2.      Suatu generator radioisotop terdiri dari 200 mCi 131Ba56 dengan waktu paruh 11,6 hari yang meluruh menjadi dengan 131Cs55 dengan waktu paruh 9,7 hari. Jika pada saat awal belum terbentuk Cs,
a.       tentukan waktu dimana jumlah aktivitas Cs setengah kali dari aktivitas Ba sama
b.      dapatkah jumlah aktivitas Cs pada suatu saat besarnya dua kali dari aktivitas Ba, jika ya tentukan waktu yang diperlukan supaya keadaa itu dipenuhi.

3.      Sebuah radioisotop memiliki diagram peluruhan sebagai berikut:  


Jika radioisotop tersebut ditaruh dalam suatu ruangan berisi gas helium maka tentukan volume ruangan tersebut supaya:
a. kesetimbangan radiasi terpenuhi
b. kesetimbangan partikel bermuatan (CPE) terpenuhi

4.      Sebuah foton memasuki suatu ruangan berbentuk bola dengan diameter r. Dalam ruangan tersebut terjadi interaksi hamburan compton sehingga foton yang terhambur memiliki energi separuh dari energi awalnya. Dari ruangan tersebut terpancar 2 buah foton dengan foton pertama adalah hasil dari interaksi compton tersebut sedangkan foton kedua merupakan hasil dari perlambatan elektron. Energi foton yang kedua adalah seperempat dari energi foton yang masuk. Tentukan:
a.       besar energi yang diserap dan energi kinetik yang ditansferkan.
b.      apakah kondisi CPE terpenuhi dan jelaskan jawaban anda.

5.      Sebuah detektor bekerja dengan prinsip rongga Bragg-Gray yang dindingnya terbuat dari polystyrene di sinari sumber radiasi pemancar partikel beta dengan energi rata-rata 2.00 MeV. Volume rongga udara tersebut adalah 125 cm3 dengan kerapatan udara 1.29 kg/m3. Jika dosis serap pada dinding rongga adalah 200 cGy, tentukan:
a.       besarnya paparan yang terjadi pada rongga udara tersebut.
b.      besaranya perubahan dosis serap yang diterima oleh dinding rongga, jika energi rata-rata partikel beta yang datang berubah menjadi 1.75 MeV. (Paparan dari sumber itu tidak berubah)

6.      Sebuah radioisotop memancarkan partikel beta dengan energi 500 keV dan foton dengan energi 200 keV. Sebuah detektor dengan prinsip rongga Burlin diletakan dekat dengan sumber tersebut. Jika besar muatan yang terbentuk dalam rongga udara tersebut adalah 50  nC, tentukan:
a.       besar dosis serap dirongga tersebut. Diketahui volume rongga udara tersebut 125 cm3 dengan kerapatan udara 1.29 kg/m3
b.      besar dosis serap pada dinding rongga jika dinding tersebut terbuat dari silikon dengan d  = 0.3.

7.      Untuk masing-masing kasus di bawah ini, rancanglah suatu sistem bracytherapi yang akan digunakan. Berikan alasannya untuk setiap langkah yang digunakan:

a.       Kasus 1:                                                                 b.   Kasus 2:

3 comments:

  1. Bias minta pembahasan soal no 2? Mohon pencerahannya, makasih

    ReplyDelete
  2. ada alamat email ga, buat konsultasi dan tanya jawab tentang fisika medik ini? tk

    ReplyDelete
  3. Bisa minta pembahasan soal nomor 4? Terimakasih

    ReplyDelete