UAS
FISIKA RADIOLOGI
1. Suatu generator radioisotop terdiri dari
50 mCi 90Sr38 dengan waktu paruh 28,1 tahun yang meluruh
menjadi 90Y39. Selanjutnya 90Y39 dengan
waktu paruh 64 hari meluruh menjadi zirkonium yang stabil. Jika pada saat awal
belum terbentuk 90Y39, tentukan:
a. waktu yang diperlukan sehingga
memperoleh 90Y39 dengan aktivitas yang maksimum.
b.
perbandingan aktivitas antara Sr dan Y pada saat soal a tersebut.
2. Suatu generator radioisotop terdiri dari 200 mCi 131Ba56
dengan waktu paruh 11,6 hari yang meluruh menjadi dengan 131Cs55
dengan waktu paruh 9,7 hari. Jika pada saat awal belum terbentuk Cs,
a. tentukan waktu dimana jumlah aktivitas Cs setengah
kali dari aktivitas Ba sama
b. dapatkah jumlah aktivitas Cs pada suatu saat
besarnya dua kali dari aktivitas Ba, jika ya tentukan waktu yang diperlukan
supaya keadaa itu dipenuhi.
3. Sebuah radioisotop memiliki diagram peluruhan
sebagai berikut:
Jika radioisotop tersebut ditaruh dalam suatu ruangan berisi
gas helium maka tentukan volume ruangan tersebut supaya:
a. kesetimbangan radiasi terpenuhi
b. kesetimbangan partikel bermuatan (CPE) terpenuhi
4. Sebuah foton memasuki suatu ruangan berbentuk bola
dengan diameter r. Dalam ruangan tersebut terjadi interaksi hamburan compton
sehingga foton yang terhambur memiliki energi separuh dari energi awalnya. Dari
ruangan tersebut terpancar 2 buah foton dengan foton pertama adalah hasil dari
interaksi compton tersebut sedangkan foton kedua merupakan hasil dari perlambatan
elektron. Energi foton yang kedua adalah seperempat dari energi foton yang
masuk. Tentukan:
a. besar energi yang diserap dan energi kinetik yang
ditansferkan.
b. apakah kondisi CPE terpenuhi dan jelaskan jawaban
anda.
5. Sebuah detektor bekerja dengan prinsip rongga
Bragg-Gray yang dindingnya terbuat dari polystyrene di sinari sumber radiasi
pemancar partikel beta dengan energi rata-rata 2.00 MeV. Volume rongga udara
tersebut adalah 125 cm3 dengan kerapatan udara 1.29 kg/m3.
Jika dosis serap pada dinding rongga adalah 200 cGy, tentukan:
a. besarnya paparan yang terjadi pada rongga udara
tersebut.
b. besaranya perubahan dosis serap yang diterima oleh
dinding rongga, jika energi rata-rata partikel beta yang datang berubah menjadi
1.75 MeV. (Paparan dari sumber itu tidak berubah)
6. Sebuah radioisotop memancarkan partikel beta dengan
energi 500 keV dan foton dengan energi 200 keV. Sebuah detektor dengan prinsip
rongga Burlin diletakan dekat dengan sumber tersebut. Jika besar muatan yang
terbentuk dalam rongga udara tersebut adalah 50
nC, tentukan:
a. besar dosis serap dirongga tersebut. Diketahui
volume rongga udara tersebut 125 cm3 dengan kerapatan udara 1.29
kg/m3
b. besar dosis serap pada dinding rongga jika dinding
tersebut terbuat dari silikon dengan d =
0.3.
7. Untuk masing-masing kasus di bawah ini, rancanglah suatu sistem
bracytherapi yang akan digunakan. Berikan alasannya untuk setiap langkah yang
digunakan:
a.
Kasus 1: b. Kasus 2:
Bias minta pembahasan soal no 2? Mohon pencerahannya, makasih
ReplyDeleteada alamat email ga, buat konsultasi dan tanya jawab tentang fisika medik ini? tk
ReplyDeleteBisa minta pembahasan soal nomor 4? Terimakasih
ReplyDelete