SOAL-SOAL TEKNIK RADIOGRAFI
PILIHLAH
SALAH SATU JAWABAN YANG BENAR DENGAN MENGHITAMKAN ATAU BLOK HURUF A, B, C, D
DAN E.
1. Untuk mengukur rasio adenoid
secara tepat dibuat pemotretan di daerah faring dengan proyeksi:
a. Ap dan lateral dengan nilai eksposi normal
b. Cukup AP dengan teknik soft tissue
c. Cukup lateral dengan teknik soft tissue
d. Cukup AP dengan nilai eksposi normal
e. AP dan oblik dengan teknik soft tissue
2. Berikut ini kurang tepat dalam
pemeriksaan laringografi:
a. Valsava manuever akan memperlihatkan terbukanya
glotis
b. Insiprasi secara perlahan-lahan selama eksposi
menyebabkan pita suara abduksi
c. Pemeriksaan laring dapat dibuat dengan media
kontras positip
d. Pemeriksaan laring dapat dilakukan dengan media
kontras negatif
e. Phonasi selama eksposi menyebabkan pita suara
adduksi
3. Pada hasil foto thoraks, bila
pasien mengalami rotasi dapat terlihat pada gambaran:
a. kurvatura tulang thorakalnya
b. gambaran kedua skapula di kedua lapangan paru
c. sendi sternokiavikular asimetris
d. letak ketinggian klavikulanya
e. gambaran lapangan paru setinggi thorakal X
4. Pada pemotretan thorak PA
dewasa bila pasien benar-benar inspirasi penuh ditandai dengan gambaran:
a. Lapangan pam berada setinggi iga 9-10 depan dan
iga 7-8 belakang
b. Lapangan paru setinggi iga depan 9-10 dan iga
belakang 9-10
c. Lapangan paru setingi iga depan 7-8 dan iga
belakang 7-8
d. Lapangan paru berada setinggi iga 7-8 depan dan
iga 9-10 belakang
e. Lapangan paru berada setinggi thorakal 12
5. Radiograf thoraks yang dilakukan
eksposi setelah ekspirasi berguna untuk menunjukkan:
a. Empyema
b. Efusi pleura
c. Pneumo thoraks
d. Tumor pada paru
e. TBC
6. Pada pemotretan thoraks
bayi sebaiknya diatur nilai eksposi dengan:
a. KV rendah, waktu singkat
b. KV rendah, waktu lama
c. KV tinggi , waktu lama
d. MA tinggi, Waktu singkat
e. MA rendah , waktu singkat
7. Yang dimaksud dengan Pemotretan abdomen LLD
adalah:
a. Pasien tidur miring sisi kiri tubuh menempel
kaset sentasi vertikal tegal lurus film
b. Pasien supine kaset vertikal disisi kiri pasien
sentrasi horisontal tegak lurus film
c. \Pasien tidur miring sisi kiri pasien menempel
meja, film diletakkan vetikal menempel pungung sentrasi horisontal tegak lurus
film
d. Pasien tidur miring sisi kanan pasien menempel
film sentrasi vertikal tegak lurus film
e. Pasien tidur miring sisi kanan pasien menempel
meja, film vertikal menempel punggung sentrasi horisontal tegak lurus film
8. Pada kasus atresia ani pada bayi baru lahir jika
dilakukan pemeriksaan radiologi menurut saudara proyeksi yang tepat adalah:
a. dibuat abdomen tiga posisi
b. AP dan Lateral pasien supine
c. AP supine dan LLD
d. Dibalik kepala di bawah, AP dan lateral “knee
chest”
e. Cukup LLD
9. Sudut antara dua garis bantu
kepala di bawah ini sebesar 70:
a. antara OML dan glabelomeatal line
b. antara OML dan AML
c. antara IOML dan AML
d. antara IOML dan OML
e. antara IOML dan interpupilary line
10. Pada proyeksi parieto akantial metode Water’s
kepala ekstensi 37 derajat dengan tujuan:
a. agar sinus maksilaris tampak benar-benar bulat
b. agar nampak batas udara dan cairan
c. agar tulang petrosum tidak superposisi dengan
sinus maksilaris
d. agar memudahkan dan mengenakkan pasien
e. agar dalam positioning tidak mengalami kesulitan
11. Yang dimaksud dengan “double tube angulation”
pada metode Law adalah:
a. Tabung mengarah 15 deraj at kaudad dan 15 deraj
at ke anterior
b. Dan posisi lateral di rotasi 15 derajat dan
sinar 15 derajat sepalad
c. Tabung mengarah 15 derajat sepalad dan 15
derajat ke anterior
d. Penyudutan tabung 15 derajat sepalad 15 derajat
ke posterior
e. Tabung mengarah 15 derajat kaudad dan 15 derajat
ke posterior Pada pemotretan
12. Mandibula dengan proyeksi aksiolateral oblik
berguna untuk menunjukkan gambaran:
a. Prosesus Kondiloideus
b. Korpus mandibula
c. Simpisis menti
d. Jawaban b,c benar
e. Jawaban a,b,c benar
13. Untuk melihat gambaran paru bila tidak
memungkinkan dibuat dengan posisi RAO, posisi berikut yang dapat memberikan
gambaran anatomis yang sama adalah:
a. RPO
b. LPO
c. LAO
d.RLD
e. LLD
14. Untuk Proyeksi jantung dan
aorta sentrasi diarahkan tegak lurus pada MSP setinggi:
a. Kolumnas Vertebre Thorakal III
b. Kolumna Vertebre Thorakal IV
c. Kolumna Vertebre Thorakal V
d. Kolumna vertebre Thorakal VI
e. Kolumna Vertebre Thorakal VII
15. Pemotretan AP Lordotik merupakan proyeksi
tambahan dalam pemotretan Thoraks PA dengan tujuan untuk melihat:
a. Ukuran jantung sebenarnya
b. Membebaskan paru dan gambaran skapula
c. Arkus aorta tampak lebih jelas
d. Gambaran trakhea agar tidak superposisi dengan
vertebre
e. Apeks pulmo berada di inferior klavikula
16. Untuk mengetahui letak lesi intra thoraks
secara akurat posisi yang harus dilakukan adalah:
a. Lateral dekubitus kanan dan kiri
b. AP dan lateral supine
c. PA dan LLD
d. PA dan lateral tegak
e. LAO dan RPO
17. Tujuan pemotretan abdomen AP supine pada kasus
abdomen akut adalah untuk melihat:
a. distensi atau pelebaran usus
b. distribusi udara bebas dalam perut
c. batas yang jelas antara udara dan cairan dalam
perut
d. peradangan usus
e. udara dalam lambung
18. Untuk Proyeksi jantung dan aorta sentrasi
diarahkan tegak lurus pada MSP setinggi:
A.Kolumnas Vertebre Thorakal III
B.Kolumna Vertebre Thorakal IV
C.Kolumna Vertebre Thorakal V
D.Kolumna vertebre Thorakal VI
E.Kolumna Vertebre Thorakal VII
19. Pada pemeriksaan abdomen akut dilakukan
pemotretan abdomen tiga posisi. Yang dimaksud abdomen tiga posisi adalah:
A. AP SUPINE, LATERAL DAN LLD
B. AP SUPINE, SETENGAH DUDUK, RLD
C. AP SUPNE, RLD,LLD
D. AP SETENGAH DUDUK, RLD,LLD
E. AP SUPINE, AP STENGAH DUDUK DAN LLD
20. Untuk memperlihatkan gambaran seluruh foramen
magnum dengan proyeksi anteroposterior sebaiknya penyudutan tabung sebesar:
a. l0 derajat
b. 20 derajat
c. 30 derajat
d. 40 derajat
e. 50 derajat
21. Proyeksi submentovertikal berguna untuk
memperlihatkan gambaran antara lain:
a. dasar kepala/basis kranii
b. sinus spenoidalis
c. prosesus mastoideus
d. jawaban B dan C benar
e. Jawaban A,B,C benar
22. Bila terjadi deviasi gambaran foramen optikum
ke arah superior atau inferior disebabkan karena:
a. Sentrasi terlalu ke arah medial
b. Pengaturan sudut MSP kepala terhadap meja tidak
tepat
c. Letak kaset terlalu bergeser ke arah superior
d. AML tidak tegak lurus kaset
e. Penyudutan tabung melenceng ke lateral
23. Proyeksi tersebut di bawah mi untuk melihat
foramen optikum , kecuali:
a. Rhese
b. Lysholm
c. Metode Berthel
d. Alexander
e. Metode Pfeiffer
24. Test Sensitivitas terhadap media kontras dapat
dilakukan dengan berbagai cara Di bawah mi contoh test tersebut kecuali:
a. Menyuntikkan secara IV sejumlah 2 ml media
kontras dan tunggu reaksi selama 5 menit
b. Meneteskan sebnyak 2 tetes media kontras pada
mata, tunggu reaksinya sampai 2 menit
c. Menyuntikkan sebanyak 1 ml media kontras di
bawah kulit lalu tunggu reaksinya selama 5 menit
d. Meneteskan lodium pada kulit , tutup dengan
kssa, plester dan tunggu selama 30 menit perhatikan reaksinya
e. Suntikkan obat anti histamin, lima menit sebelum
penyutikkan media kontras, tunggu, baru suntikkan media kontras sejumlah dosis
yang dibutuhkan.
25. Di bawah mi media kontras yang non ionik water
soluble:
a. Urografin 76 %
b. Angiografin
c. lopamiro
d. Telebrix
e. Biligrafin
26. Syarat yang harus dipenuhi oleh media kontras
agar dapat berdaya guna tinggi dalam menunjang diagnosa adalah sbb:
a. mudah diserap oleh oleh darah
b. tidak menimbulkan iritasi oleh tubuh
c. dalam tubuh tidak merupakan benda asing
d. jawaban B,C benar
e. Jawaban A,B,C benar
27. Untuk melihat columna vertebra cervical secara
fungsional diperoleh dengan cara:
a. Proyeksi AP/lateral ‘weight bearing’
b. Proyeksi lateral dengan kepala fleksi dan
ekatensi
c. Proyeksi AP, ‘bending’ kepala kanan dan kiri
d. Proyeksi oblik dengan pasien supine dan erect
e. Semua jawaban benar
28. Untuk penderita trauma akut, untuk melihat
columna vertebrae cervical, proyeksi
yang perlama kali dibuat sebaiknya:
a. Proyeksi ‘pillar’
b. AP dengan ‘open mouth’
c. AP dengan menggerakkan rahang bawah (wagging
jaw)
d. Proyeksi lateral sinar horisontal
e. Semua jawaban benar
29. Gambaran secara frontal (frontal view) foramen
inter vertebrae kanan pada vertebra cervical proyeksi yang tepat dengan posisi
penderita:
a.RAO
b.RPO
c.LAO
d.LPO
é. AP erect
30. Sendi apofisial pada columna vertebra thorakal
paling tepat ditunjukkan dengan posisi penderita:
a. Posisi true lateral
b. Posisi oblik rotasi 45° dan posisi supine
c. AP erect
d.. Posisi oblik’axilary plane’ 700 terhadap bidang
horisontal
e. Posisi oblik axilary plane’ 700 terhadap bidang
vertikal
31. Metode Twinning (dikenàl dengan Swimmer view)
dibuat untuk memperlihatkan
gambaran dan:
a. Sendi atlas dan axis
b. Daerah cervicothoracal
c. Daerah lumbosacral
d. Persendián dorsolumbar
e. Daerah thoracolumbal
32. Pada penderita lateral recumbent tanpa diganjal
dengan spon agar rongga discus interventebrae pada tulang belakang tampak
secara optimal sebaiknya sentrasi di arahkan:
a. 5-lO°caudad
b. 15-20°cáudad
c. l0-15°sepalad
d. 15-20°sepalad
e. Tegak lurus
33. Hernia atau ruptur pada discus intervertebrae
dapat ditunjukkan secara radiografi dengan melakukan pemeriksaan:
a. Discografi
b. Myelografi
c. CT Scan
d. Jawaban b,c benar
e. Jawaban a, b, c benar
34. Pada pemotretan faring, laring, trachea dibuat
di daerah leher dengan posisi lateral
secara soft tissue, dengan titik bidik setinggi,
kecuali:
a. Cricoid cartilago
b. Sternal notch
c. Columna vertebrae cervical III
d. Columa vertebrae cervical II
e. Columna vertbrae cervicothoracal
35. Yang termasuk indikasi foto thorax ‘cito’
adalah, kecuali:
a. Tumor dilapangan pulmo
b. Sesak nafas karena asmà
c. Haemoptoe
d. Komplikasi DSSDHF
e. TBC disertai demam tinggi
36. Pada pembuatan radiograf thorax bayi, sebaiknya
nilai exposi yang dipilih adalah
a. kV, tinggi, waktu singkat
b. kV rendah, waktu singkat
c. mA besar, waktu singkat
d. Jawaban a dan c benar
C. Jawaban a, b, c benar
37. Bila pasien mengalami rotasi pada foto thorax
dari ‘frontal view’ tampak gambaran d radiograf berupa:
a. Letak kctinggian clavicula
b. Kurvatura tulang thoracal
c. Adanya gambaran scapula pada lapangan pan
d. Sendi sternoclavicularis asimetris
e. Semua jawaban benar
38. Radiografi thorax yang dilakukan exposi sebelah
expirasi berguna untuk
menunjukkan:
a. Pneumothorax
b. Efusi pleura
c. Fraktur iga
d. Empyema
e. Semua jawaban benar
39. Posisi manakah yang berguna untuk menampakkan
udara bebas dalam rongga
peritoneum (pneumoparietoneum spontan)?
a. Erect
b. Lateral delcubitus
c. Dorsal dekubitus
d. a,b benar
e. a,b,c benar
40. Bila pasien tidak dapat diposisikan RAO, posisi
berikut yang dapat memberikan informasi anatomis yang sama posisi tersebut pada
foto paru adalah
a. RPO b. LPO c. LAO d. LLD
e. Sama saja asal posisi pasien oblik
41. Untuk mengetahui letak lesi intra thorax secara
akurat, posisi yang dilakukan adalah:
a. LAO, RPO
b. PA dan lateral erect
c. AP dan lateral supine
d. Lateral decubitus kanan kiri
e. PA dan LLD
42. Untuk proyeksi jantung dan aorta, sentrasi
diarahkan tegak lurus pada MSP setinggi:
a. Columna vertebrae thoracal IV
b. Columna vertebrae thoracal V
c. Columna vertbrae thoracal VI
d. Bukan dari ketiga daerah tersebut
e. Jawaban a, b, c benar
43. Untuk menampakkan cairan pleura yang jumlahnya
sedikit, sebaiknya posisi pasien
saat pengambilan radiograf adalah:
a. Posisi oblique anterior erect
b. Posisi recumbent dengan daerah yang dicurigai
ada diatas dan disinar horisontal
c. Posisi supine
d. LLD dengan sisi yang dicurigai dekat dengan meja
e. Semua jawaban diatas benar
44. Foto thorax supine kadang dilakukan khususnya
untuk penderita dengan sakit yang berat maupun pada penderita yang tidak manipu
diposisikan erect. Pernyataan tentang perbandingan pósisi PA erect dan AP
supine foto thorax yang kurang tepat adalah:
a. Pada thorax AP supine organ dalani thorax akan
mengalami kompresi
b. ‘Air fluid level’ tidak tampak dengan proyeksi
AP supine
c. Pembesaran jantung tampak lebih besar pada
proyeksi erect
d. Pada proyeksi AP supine, clavicula tampak
posisinya lebih tinggi
e. Semua jawaban diatas benar
45. Letak gambar apex pulmonum akan tampak terlibat
berada di inferior bayangan
clavicula dengan proyeksi sebagai berikut
a. AP lordotik
b. PA axial sinar 100 caudad
c. AP axial sinar 300 sepalad
d. Jawaban a,b,c benar
e. Jawaban a, c benar
46. Pernyataan yang benar tentang bronchografi
adalah:
a. Kontras media dimasukkan dengan kateter dan
dikeluarkan dengan batuk
b. Aliran kontras media terbantu dengan posisi
tubuh
c. Selama pemeriksaan diberi obat untuk mengurangi
reflak agar pasien tidak batuk
d. Jawaban a,b benar
e. Jawaban a,b,c benar
47. Proyeksi left lateral decubitus yang benar
yaitu dengan membuat posisi penderita sebagai berikut:
a. Berbaring miring sisi kiri dibawah sisi kanan
diatas dengan sinar vertikal
b. Berbaning miring sisi kiri dibawah sisi kanan
diatas dengan sinar honsontal
c. Berbaring supine sisi kiri menempel kaset dengan
sinar horisontal
d. Berbaring miring sisi kanan dibawah sisi kiri
diatas sinar horisontal
e. Ada dua jawabàn yang benar
48. Tujuan menunggu 10- 20 menit baru dilakukan
exposi pada pemotretan abdomen
LLD adalah:
a. Menilai udara yang berada dalam usus
b. Menilai ada tidaknya udara bebas yang mendesak
dacrah lambung
c. Menilai ada tidaknya udara bebas yang mendesak
daerah hepar
d. Memberi waktu agar pasien tenang
e. Semua jawaban diatas benar
49. Untuk penderita dengan suspek obstruksi ileus,
foto yang dibuat yang paling tepat
adalah:
a. Foto abdomen supine, LLD dan RLD
b. Foto abdomen supine, LLD dan lateral recumbent
c. Foto abdomen tegak, supine dan LLD
d. Foto abdomen tegak, lateral recumbent dan LLD
e. Foto abdomen supine
50. Kriteria foto BNO polos dibawah ini yang kurang
tepat adalah:
a. Batas atas setinggi processus xipoideus batas
bawah sympbisis pubis
b. Ada
rotasi pasien ditunjukkan dengan processus spinosus tepat ditengah columna
vertebra lumbal
c. Tampak gambaran soft tissue ‘peritoneal fat’
d. Tampak gambaran soft tissue psoasmuscularis
e. Semua jawaban benar
No comments:
Post a Comment