Untuk mengambil gambaran radiograf pertamakali film
dimasukkan kedalam sebuah kaset atau x-ray film holder di sebuah ruangan gelap.
Dalam sebuah film tersebut diperlukan intensfying screen.
Bagian tubuh yang akan terekspose diposisikan tepat pada kaset yang berisi film dan sinar-x kemudian mengalir melalui jaringan dan ditangkap oleh film dalam durasi tertentu. Kemudian kaset kembali dibuka diruangan gelap dan filmnya dikeluarkan. Film kemudian dilanjutkan untuk diproses menjadi radiograf atau roentgenogram, yang lebih populer dinamakan dengan “Gambar x-ray“ . Gambar sinar-x yang di cetak dinamakan skiagram.
Kaset berbentuk flat, tidak tembus cahaya, terdapat kotak metalik yang terbuat dari aluminium yang berfungsi agar film dapat terpapar sinar-x. Bagian bawah kaset dan bagian sampingnya sangat terlindungi. Sinar-x masuk ke kaset melalui bagian permukaan yang tidak terlindungi kemudian sinar-x ditangkap oleh film dan diteruskan terabsorbsi oleh plat. Kaset juga bisa diakomodasi dengan intesfying screen jika diperlukan. Film ditaruh diantara dua intensfying screen.
Sinar-x film holder tidak tembus cahaya, cardboard dengan bagian bawah yang terlindungi. Hal tersebut juga berfungsi pada kaset.
Intensfying screen merupakan lembaran yang tipis yang mengandung unsur fluoresen seperti Kalsium tungstat atau Barium sulfat. Pada saat sinar-x ditangkap oleh intensfying screen warna sinar biasa juga dapat dihasilkan karena efek fluoresen pada layar dan oleh karena itu efek fotografik sinar-x dapat diintensifkan. Jika film khusus yang sensitif terhadap sinar-x dan sinar biasa digunakan maka waktu pemaparan sinar dapat diperpendek. Pada saat memasang kaset dengan film, film ditempatkan diantara kedua intensfying screen. Tiga tipe intensfying scree yang tersedia adalah. (1) Layar kecepatan tinggi yang mendukung intensifikasi yang tinggi, (2) Layar kecepatan rendah menghasilkan gambar yang lebih tajam, (3) Layar par speed mendukung kecepatan sedang dan ketajaman yang sedang.
Penggunaan Grid
Sinar-x keluar melalui focal spot yang dinamakan sinar primer kemudian sinar ini direfleksikan setelah menabrak pada objekn refleksi sinar ini dinamakan sinar sekunder atau sinar yang terpecah (scattered radiation).
(Dapat juga dijelaskan pada saat mengambil gambar radiograf semua sinar primer jatuh pada jaringan yang tidak dapat terlewati. Beberapa sinar dapat melewati jaringan beberapa sinar terrefleksikan dalam berbagai tingkatan ketebalan jaringan dan sinar yang tertinggal terabsorbsi oleh jaringan). Sinar yang terrefleksikan menyebabkan radiasi yang terpecah. Radiasi yang terpecah tersebut jatuh ke film bersamaan dengan sinar primer menghasilkan gambar yang buram pada film. Untuk menghindari pemecahan sinar diperlukan sebuah alat yang dinamakan grid yang digunakan dalam radiografi. Penggunaan grid diperlukan untuk jaringan dengan ketebalan 11 sentimeter. Grid ditempatkan diantara bagian yang terekspose dan pada kaset. Tersedia grid yang tidak dapat bergerak (stationary grid) dan grid yang dapat bergerak (movable grid). Sebuah grid tersusun atas strip dan materi radiotransparen seperti kayu atau aluminium teratur pada saat focal spot diposisikan tepat ditengah grid, strip pada grid disejajarkan dengan tumbukan primer. Contoh familiar alat yang dapat kita temui adalah grid yang dapat bergerak yaitu Potter-Bucky Diafragma (atau “Bucky”). Grid ini tetap bergerak selama waktu terjadinya pemaparan sinar. Pada saat grid yang tidak bergerak digunakan strip pada grid akan tergambar pada radiograf. Untuk menghindari hasil dari strip ini maka digunakan strip yang bergerak.
Langkah-langkah Pemrosesan Film
Pemrosesan film dilakukan didalam ruangan gelap. Larutan yang digunakan bersuhu maksimum 60 sampai 75° F.
Bagian tubuh yang akan terekspose diposisikan tepat pada kaset yang berisi film dan sinar-x kemudian mengalir melalui jaringan dan ditangkap oleh film dalam durasi tertentu. Kemudian kaset kembali dibuka diruangan gelap dan filmnya dikeluarkan. Film kemudian dilanjutkan untuk diproses menjadi radiograf atau roentgenogram, yang lebih populer dinamakan dengan “Gambar x-ray“ . Gambar sinar-x yang di cetak dinamakan skiagram.
Kaset berbentuk flat, tidak tembus cahaya, terdapat kotak metalik yang terbuat dari aluminium yang berfungsi agar film dapat terpapar sinar-x. Bagian bawah kaset dan bagian sampingnya sangat terlindungi. Sinar-x masuk ke kaset melalui bagian permukaan yang tidak terlindungi kemudian sinar-x ditangkap oleh film dan diteruskan terabsorbsi oleh plat. Kaset juga bisa diakomodasi dengan intesfying screen jika diperlukan. Film ditaruh diantara dua intensfying screen.
Sinar-x film holder tidak tembus cahaya, cardboard dengan bagian bawah yang terlindungi. Hal tersebut juga berfungsi pada kaset.
Intensfying screen merupakan lembaran yang tipis yang mengandung unsur fluoresen seperti Kalsium tungstat atau Barium sulfat. Pada saat sinar-x ditangkap oleh intensfying screen warna sinar biasa juga dapat dihasilkan karena efek fluoresen pada layar dan oleh karena itu efek fotografik sinar-x dapat diintensifkan. Jika film khusus yang sensitif terhadap sinar-x dan sinar biasa digunakan maka waktu pemaparan sinar dapat diperpendek. Pada saat memasang kaset dengan film, film ditempatkan diantara kedua intensfying screen. Tiga tipe intensfying scree yang tersedia adalah. (1) Layar kecepatan tinggi yang mendukung intensifikasi yang tinggi, (2) Layar kecepatan rendah menghasilkan gambar yang lebih tajam, (3) Layar par speed mendukung kecepatan sedang dan ketajaman yang sedang.
Penggunaan Grid
Sinar-x keluar melalui focal spot yang dinamakan sinar primer kemudian sinar ini direfleksikan setelah menabrak pada objekn refleksi sinar ini dinamakan sinar sekunder atau sinar yang terpecah (scattered radiation).
(Dapat juga dijelaskan pada saat mengambil gambar radiograf semua sinar primer jatuh pada jaringan yang tidak dapat terlewati. Beberapa sinar dapat melewati jaringan beberapa sinar terrefleksikan dalam berbagai tingkatan ketebalan jaringan dan sinar yang tertinggal terabsorbsi oleh jaringan). Sinar yang terrefleksikan menyebabkan radiasi yang terpecah. Radiasi yang terpecah tersebut jatuh ke film bersamaan dengan sinar primer menghasilkan gambar yang buram pada film. Untuk menghindari pemecahan sinar diperlukan sebuah alat yang dinamakan grid yang digunakan dalam radiografi. Penggunaan grid diperlukan untuk jaringan dengan ketebalan 11 sentimeter. Grid ditempatkan diantara bagian yang terekspose dan pada kaset. Tersedia grid yang tidak dapat bergerak (stationary grid) dan grid yang dapat bergerak (movable grid). Sebuah grid tersusun atas strip dan materi radiotransparen seperti kayu atau aluminium teratur pada saat focal spot diposisikan tepat ditengah grid, strip pada grid disejajarkan dengan tumbukan primer. Contoh familiar alat yang dapat kita temui adalah grid yang dapat bergerak yaitu Potter-Bucky Diafragma (atau “Bucky”). Grid ini tetap bergerak selama waktu terjadinya pemaparan sinar. Pada saat grid yang tidak bergerak digunakan strip pada grid akan tergambar pada radiograf. Untuk menghindari hasil dari strip ini maka digunakan strip yang bergerak.
Langkah-langkah Pemrosesan Film
Pemrosesan film dilakukan didalam ruangan gelap. Larutan yang digunakan bersuhu maksimum 60 sampai 75° F.
Langkah-langkah pemrosesan film meliputi: Developing,Rinsing, Fixing, Rinsing
dan Drying.
Kualitas radiograf
1. Density (Densitas Radiografik): Gambaran hitam pada hasil radiograf ditetapkan sebagai densitas. Hasil densitas yang semakin baik terdapat pada area yang dimana sinar-x ditangkap oleh film dan dikonversikan ke warna hitam, silver metalik.
2. Kontras (Kontras Radiografik): Perbedaan dalam densitas dibeberapa tempat pada radiograf disebut kontras. Faktor-faktor yang mempengaruhi kontras adalah: (1) relatifitas transparansi sinar-x terhadap beberapa struktur pada radiograf. (2) tipe film yang digunakan, (3) pemprosesan film yang digunakan, (4) Intensfying screen, (5) kilovoltase dan (6) pemecahan sinar radiasi
Kilovoltase yang lebih rendah menghasilkan kontras yang tinggi dan kilovoltase yang lebih tinggi menghasilkan kontras yang rendah.
3. Sharpness (Ketajaman gambar): Ketajaman gambar pada radiograf mengindikasikan penandaan yang tajam pada beberapa struktur yang terekam.
4. Detail: Detail merupakan kualitas radiograf berdasarkan ketajaman dilihat dari garis luar yang membentuk gambar dan kontras antara beberapa struktur yang terekam. Jika garis luar yang membentuk gambar sangat jelas dilihat dan kejernihan detail ini dapat dikatakan bagus.
Faktor-Faktor yang Harus Diperhatikan Pada Saat Pengambilan Radiograf
(Faktor Pemaparan)
1. KVP: Pada saat kilovolt ditingkatkan maka akan menghasilkan sinar-x yang memiliki tenaga penetrasi yang lebih besar. Jika tenaga penetrasi sinar meningkat maka kontras pada gambar radiograf yang dihasilkan akan menurun. Maka dariitu perlu dikondisikan ukuran yang maksimum.
2. ma: Pada saat miliampere meningkat kuantitas sinar akan meningkat dan dengan begitu akan menghasilkan ketajaman gambar pada radiograf.
3. Waktu Pemaparan (detik): Pemaparan yang berlebih ataupun pemaparan yang kuran akan mempengaruhi hasil radiograf. Hal yang baik dilakukan adalah mengurangi waktu pemaparan ke waktu minimum untuk menghindari adanya pergerakan oleh pasien pada saat dilakukan pemaparan.
4. Focal spot-Film Distance. (Focus-Film Distance): Pada saat jarak pemaparan dibuat dekat maka intensitasnya akan meningkat tetapi akan ada kecenderungan terjadi pembesaran gambar. Oleh karena itu perlu ditempatkan pada jarak yang optimal. Biasanya jaraknya dibuat konstan sejauh 36 inci.
5. Jarak bagian film: Jarak antara bagian yang akan terpapar dan film harus seminimal mungkin dengan tujuan untuk mendapatkan ketajaman yang bagus dan untuk menghindari pembesaran gambar. Jarak yang dibuat adalah nol dengan menetapkannya tetap kontak dengan kaset.
6. Ketebalan jaringan: Jika ketebalan jaringan meningkat maka KVP harus ditingkatkan untuk mendapatkan tenaga penetrasi sinar yang lebih besar.
7. Tipe film yang digunakan: Film yang berbeda dengan atau tanpa intensfying screen dipilih tergantung pada keperluan.
Kualitas radiograf
1. Density (Densitas Radiografik): Gambaran hitam pada hasil radiograf ditetapkan sebagai densitas. Hasil densitas yang semakin baik terdapat pada area yang dimana sinar-x ditangkap oleh film dan dikonversikan ke warna hitam, silver metalik.
2. Kontras (Kontras Radiografik): Perbedaan dalam densitas dibeberapa tempat pada radiograf disebut kontras. Faktor-faktor yang mempengaruhi kontras adalah: (1) relatifitas transparansi sinar-x terhadap beberapa struktur pada radiograf. (2) tipe film yang digunakan, (3) pemprosesan film yang digunakan, (4) Intensfying screen, (5) kilovoltase dan (6) pemecahan sinar radiasi
Kilovoltase yang lebih rendah menghasilkan kontras yang tinggi dan kilovoltase yang lebih tinggi menghasilkan kontras yang rendah.
3. Sharpness (Ketajaman gambar): Ketajaman gambar pada radiograf mengindikasikan penandaan yang tajam pada beberapa struktur yang terekam.
4. Detail: Detail merupakan kualitas radiograf berdasarkan ketajaman dilihat dari garis luar yang membentuk gambar dan kontras antara beberapa struktur yang terekam. Jika garis luar yang membentuk gambar sangat jelas dilihat dan kejernihan detail ini dapat dikatakan bagus.
Faktor-Faktor yang Harus Diperhatikan Pada Saat Pengambilan Radiograf
(Faktor Pemaparan)
1. KVP: Pada saat kilovolt ditingkatkan maka akan menghasilkan sinar-x yang memiliki tenaga penetrasi yang lebih besar. Jika tenaga penetrasi sinar meningkat maka kontras pada gambar radiograf yang dihasilkan akan menurun. Maka dariitu perlu dikondisikan ukuran yang maksimum.
2. ma: Pada saat miliampere meningkat kuantitas sinar akan meningkat dan dengan begitu akan menghasilkan ketajaman gambar pada radiograf.
3. Waktu Pemaparan (detik): Pemaparan yang berlebih ataupun pemaparan yang kuran akan mempengaruhi hasil radiograf. Hal yang baik dilakukan adalah mengurangi waktu pemaparan ke waktu minimum untuk menghindari adanya pergerakan oleh pasien pada saat dilakukan pemaparan.
4. Focal spot-Film Distance. (Focus-Film Distance): Pada saat jarak pemaparan dibuat dekat maka intensitasnya akan meningkat tetapi akan ada kecenderungan terjadi pembesaran gambar. Oleh karena itu perlu ditempatkan pada jarak yang optimal. Biasanya jaraknya dibuat konstan sejauh 36 inci.
5. Jarak bagian film: Jarak antara bagian yang akan terpapar dan film harus seminimal mungkin dengan tujuan untuk mendapatkan ketajaman yang bagus dan untuk menghindari pembesaran gambar. Jarak yang dibuat adalah nol dengan menetapkannya tetap kontak dengan kaset.
6. Ketebalan jaringan: Jika ketebalan jaringan meningkat maka KVP harus ditingkatkan untuk mendapatkan tenaga penetrasi sinar yang lebih besar.
7. Tipe film yang digunakan: Film yang berbeda dengan atau tanpa intensfying screen dipilih tergantung pada keperluan.
No comments:
Post a Comment