Distorsi
dan Magnifikasi
Pada
radiografi, kebanyakan distorsi dihasilkan dari variasi magnifikasi obyek yang
berlainan tempat dan arah dari obyek tersebut terhadap berkas sinar-x.
Penyebab Distorsi pada Radiografi
- Seperti yang telah diuraikan sebelumnya bahwa ukuran relative dan posisi dari obyek mengalami distorsi oleh karena :
- metode proyeksi pencitraan medik yang biasa digunakan pada prosedur radiografi dan floroskopi.
- variasi magnifikasi (pembesaran) obyek yang berlainan tempat dan arah dari obyek tersebut terhadap berkas sinar-x.
- jarak antara garis tengah struktur sejajar film yang tidak tegak lurus dengan pusat sinar-x (Central Ray/CR).
- disebabkan oleh jarak focus-film (FFD), film-objek (FOD).
- Semakin dekat jarak film dengan obyek (FOD) semakin kecil bayangan penumbra yang terbentuk pada film, semakin besar jarak film dengan obyek maka semakin besar bayangan penumbra yang terbentuk pada film.
- Semakin tinggi jarak fokus dengan film (FFD) semakin kecil bayangan penumbra yang terbentuk pada film, begitu juga sebaliknya.
Magnifikasi Geometri pada Radiografi
Magnifikasi (pembesaran) obyek ditentukan oleh
perbandingan jarak. Jarak dari focal spot ke reseptor (FFD) yang sepanjang 150
cm biasanya digunakan untuk pemeriksaan thorax agar menghasilkan magnifikasi
yang sedikit dan juga untuk menghindari terjadinnya distorsi.
Cara Untuk Mengurangi Distorsi
Ada
beberapa langkah yang dapat ditempuh untuk mengurani efek daripada distorsi
ini, antara lain :
- Meminimalkan jarak film-obyek / FOD berarti mengurangi resiko ketidaktajaman dan mengurangi perbesaran citra/bayangan yang dibentuk pada film.
- Pastikan methode proyeksi penyinaran yang diterapkan pada pasien tidak mengakibatkan (objek) dalam hal ini pasien merasa kurang nyaman sehinngga pasien cenderung bergerak dan akan mengakibatkan ada jarak/celah antara fil dengan objek sehingga efek magnifikasi (pembesaran) semakin besar
- Sebelum melakukan eksposi, pastikan garis tengah struktur sejajar film tegak lurus dengan pusat sinar-x (Central Ray/CR).
Pembentukan gambaran
radiografi
Salah satu dari faktor penting
sinar-x adalah bahwa sinar-x dapat menembus bahan. Tetapi hanya yang
benar-benar sinar-x saja yang mampu menembus objek yang dikenainya dan sebagian
yang lain akan diserap. Sinar-x yang menembus itulah yang mampu membentuk
gambaran atau bayangan. Besarnya penyerapan sinar-x oleh suatu bahan tergantung
tiga faktor:
- Panjang gelombang sinar-X.
- Susunan objek yang terdapat pada alur berkas sinar-X.
- Ketebalan dan kerapatan objek.
Setelah sinar-x yang keluar dari tabung mengenai dan menembus obyek
yang akan difoto. Bagian yang mudah ditembusi sinar x (seperti otot, lemak, dan
jaringan lunak) meneruskan banyak sinar x sehingga film menjadi hitam. Sedangkan
bagian yang sulit ditembus sinar x (seperti tulang) dapat menahan seluruh atau
sebagian besar sinar x akibatnya tidak ada atau sedikit sinar x yang keluar
sehingga pada film berwarna putih. Bagian yang sulit ditembus sinar x mengalami
ateonasi yaitu berkurangnya energi yang menembus sinar x, yang
tergantung pada nomor atom, jenis obyek, dan ketebalan. Adapun bagian tubuh
yang mudah ditembus sinar x disebut Radio-lucen yang menyebabkan warna
hitam pada film. Sedangkan bagian yang sulit ditembus sinar x disebut Radio-opaque
sehingga film berwarna putih. Telah diketahui bahwa panjang gelombang yang
besar yang dihasilkan oleh kV rendah akan mengakibatkan sinar-x nya mudah
diserap. Semakin pendek panjang gelombang sinar-x (yang dihasilkan oleh kV yang
lebih tinggi) akan membuat sinar-x mudah untuk menembus bahan (lihat pembahasan
tentang pengaruh kilovolt).
Bagaimana susunan objek ketika
terjadi penyerapan sinar-x? Hal
ini tergantung dari nomor atom unsur tersebut. Sebagai contoh satu lempeng
aluminium yang mempunyai nomor atom lebih rendah dibanding tembaga, mempunyai
jumlah daya serap lebih rendah terhadap sinar-x dibanding satu lempeng tembaga
pada berat dan daerah yang sama. Timah hitam (nomor atomnya lebih besar) adalah
penyerap terbaik sinar-x. Karena alasan inilah ia digunakan pada wadah tabung
yang juga bertujuan untuk proteksi, contoh yang lainnya adalah dinding ruangan
sinar-x dan pada sarung tangan khusus serta apron yang digunakan
selama proses fluoroskopi.
Hubungan
antara penyerapan sinar-x dengan ketebalan adalah sederhana yaitu unsur yang
mempunyai lempengan yang tebal dapat menyerap radiasi lebih banyak dibanding
lempengan yang tipis pada satu unsur yang sama. Kerapatan/kepadatan suatu unsur
yang sama akan juga mempunyai kesamaan efek, contoh 2,5 cm air akan menyerap
sinar-x lebih banyak dibanding 2,5 cm es karena berat timbangan es akan
berkurang 2,5 cm per kubik disbanding air.
Mengingat pemeriksaan kesehatan
yang menggunakan sinar-x, satu hal yang harus dipahami bahwa tubuh manusia
mempunyai susunan yang kompleks yang tidak hanya mempunyai perbedaan pada
tingkat kepadatan saja tetapi juga mempunyai perbedaan unsur pembentuk. Hal ini
menyebabkan terjadinya perbedaan tingkat penyerapan sinar-x. Yaitu, tulang
lebih banyak menyerap sinar-x dibanding otot/daging; dan otot/daging lebih
banyak menyerap dibanding udara (paru-paru). Lebih jauh lagi pada struktur
organ yang sakit akan terjadi perbedaan penyerapan sinar-x dibanding dengan
penyerapan oleh daging dan tulang yang normal. Umur pasien juga mempengaruhi
penyerapan, contoh pada umur yang lebih tua tulang-tulang sudah kekurangan
kalsium dan akan mengurangi penyerapan sinar-x dibanding tulang-tulang di usia
yang lebih muda.
Hubungan diantara intensitas
sinar-x pada daerah yang berbeda gambarannya didefinisikan sebagai kontras
subjek. Kontras subjek tergantung pada sifat subjek, kualitas radiasi yang
digunakan, intensitas dan penyebaran radiasi hambur, tetapi tidak tergantung
terhadap waktu, mA, jarak dan jenis film yang digunakan.
No comments:
Post a Comment