BODY SECTION RADIOGRAPHY
1. pengertian
Body Section Radiography
(Radiografi Irisan Tubuh) merupakan teknik radiografi khusus
menggunakan sinar-X untuk memperlihatkan struktur tubuh yang diperiksa
secara lebih jelas dengan mengaburkan bayangan dari struktur yang berada
di bawah dan di atas obyek yang akan diperiksa. Body section radiography bukan metode untuk meningkatkan ketajaman dari semua gambaran radiograf. Pada tahun 1962, International Commission on Radiologic Unit and Measurement memberikan istilah tomografi untuk menggambarkan semua tipe dari teknik-teknik body section. Istiah lain yang umum digunakan adalah:
1. Planigrafi (Zienies des Plantes, Bartelink)
2. Stratigrafi (Vallebona)
3. Laminografi
Beberapa hal yang penting dalam tomografi antara lain
,
tabung sinar-X, film, dan sebuah penghubung yang dapat berotasi pada
sebuah fulcrum yang tetap. Ketika sebuah tabung bergerak pada satu arah,
film akan bergerak ke arah yang lainnya. Film ditempatkan pada sebuah
tempat dibawah meja pemeriksaan jadi pergerakan film ini tidak akan
mengganggu pasien.
Fulcrum
merupakan sebuah titik yang tetap pada system ini. Amplitude pergerakan
tabung sinar-X diukur dalam satuan derajat (˚), dan disebut sebagai tomographic angle.
Bidang yang setinggi fulcrum merupakan bidang yang tetap focus.
Sedangkan, bidang di atas atau dibawahnya akan tampak kabur. Manfaat
utama dari pergerakan linear ini adalah dapat diterapkan pada sebuah
pesawat sinar-X standard dan tidak memerlukan peralatan tambahan yang
mahal.
Prinsip Dasar
Radiografi
konvensional menghasikan 2 gambar dimensional dari semua struktur tanpa
kedalaman obyek diantara tabung sinar-x dan film. Konsekuensinya adalah
semua struktur berada pada arah yang tepat pada garis tengah dari film
yang saling bertumpuk. Bayangan yang tidak diinginkan dihilangkan dengan
cara difusi telah lama dilakukan untuk daerah spesifik dengan dikontrol
menggunakan pergerakan pernafasan dan teknik jarak pendek.
Obyektif
plane mewakili ketinggian, terjadi melalui pergerakan tabung dan film
yang berlawanan. Obyektif plane selalu paralel dengan film.
Terminologi-terminologi dalam tomografi:
1. Blurring (pengaburan) merupakan distorsi (perubahan bentuk) dari penggambaran obyek yang tidak berada dalam bidang focus.
2. Fulkrum merupakan titik sumbu (perpotongan) dari arm yang berrotasi.
3. Focal plane merupakan bidang dari focus maksimal dan mewakili sumbu (fulcrum) dari tabung sinar-X dan film yang berrotasi.
4. Focal plane level merupakan ketinggian focal plane di atas meja pemeriksaan.
5. Tomographic angle merupakan amplitude yang dinyatakan dalam satuan derajat.
6. Exposure angle merupakan sudut dimana berkas sinar-X (Central Ray) bergerak selama eksposi berlangsung.
BLURRING
Tujuan
utama dari tomografi adalah untuk mengubah bentuk yang mengganggu
persesi kita pada gambaran radiorafi yang khusus. Pada tomografi,
istilah “blur” digunakan pada obyek diluar bidang fokal, dan istilah ini
tidak digunakan pada ketidaktajaman gambaran inheren (inherent unsharpness) pada tomografi.
Lebar Blur
Lebar blur tergantung pada jarak dimana gambaran sebuah obyek tersebar pada film. Faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah:
1. Amplitudo pergerakan tabung
Lebar
blur merupakan fungsi linear langsung dari derajat pergerakan tabung.
Jika amplitude pergerakan tabung meningkat, maka lebar blur juga akan
meningkat.
2. Jarak dari bidang fokal
Semakin
jauh suau obek dari bidang fokal, maka obyek akan semakin blur.
Sayangnya, dalam radiologi diagnostic, kita tidak dapat mengendaikan
jarak ini. Sementara, hubungan antara anatomi tubuh dan lesi patologi
pada pasien adalah tetap.
3. Jarak dari film
Obyek yang jauh dari film akan lebih blur dari pada obyek yang berada didekat film.
4. Orientasi dari pergerakan tabung
Banyak
bagian tubuh manusia yang panjang, sempit dan memiliki sumbu
longitudinal. Ketika sumbu longitudinal dari sebuah obyek diorientaskan
pada arah yang sama dengan arah pergerakan tabung sinar-X, gambaran dari
obyek tidak akan tampak blur, bahkan jika berada di luar bidang focal.
Blur Margin
Dengan
tomografi linear, seluruh gambaran akan di-blur-kan secara seragam dan
gambarannya akan terlihat tidak jelas pada ujung-ujungnya secara
bertahap. Dengan pergerakan tabung sinar-X yang melingkar, blur pada
gambaran yang dihasilkan tidak seragam. Pada bagian tepinya akan terlhat
lebih putih dan digambarkan secara lebih tajam pada film dari pada
bagian yang lain. Tabung bergerak sejajar dan menyilang terhadap sumbu
obyek dengan porsi yang berbeda sepanjang pergerakannya. Blur maksimal
terjadi ketika tabung bergerak menyilang terhadap sumbu obyek. Dan
bagian dari eksposi ini menghasilkan pusat dari pola blur. Sediki blur
terjadi ketika tabung sinar-X bergerak sejajar dengan sumbu obyek.
KETEBALAN IRISAN
Pada
teorinya, bidang fokal tidak memiliki ketebalan. Gambaran yang kita
lihat sebenarnya dibentuk oleh bidang tipis yang saling bertumpuk satu
dengan yang lainnya. Semakin dekat bidang-bidang ini dengan bidang fokal
yang sesungguhnya, maka gambarannya akan semakin tajam. Ketebalan
irisan berbanding terbalik dengan amplitude pergerakan tabung sinar-X.
semakin besar tomographic angle, maka irisannya akan semakin tipis.
NARROW vs. WIDE-ANGLE TOMOGRAPHY
Kita
dapat menggunakan tomografi untuk berbagai macam tujuan. Satu system
menggunakan tomographic arc yang lebar, system lainnya menggunakan
tomograpic yang sempit dan disebut sebagai zonography. Zonografi
bertujuan untuk memperlihatkan gambaran keseluruhan obyek tidak
mengalami perubahan bentuk dan memiliki ketajaman yang tinggi. Pemilihan
antara keduanya tergantung pada tipe jaringan yang diperiksa dan
masalah yang dihadapi.
Wide-angle tomography
Tujuan dari wide-angle tomography
untuk menambah batas visibilitas Roentgen untuk memungkinkan kita mampu
melihat obyek yang mengganggu karena ada bayangan pada radiograf
konvensional. Kelemahan tomografi ini adalah mengurangi kontras pada
gambaran. Bagian tubuh menghasilkan kontras yang lebih tinggi dari pada
bagian tubuh yang tipis dengan kerapatan yang sama dan karena tomografi
ini menghasilkan irisan yang tipis, hal ini akan mengurangi kontras.
Ketajaman semua gambaran akan menurun jika menggunakan teknik wide-angle tomography. Semakin lebar tomographic arc,
maka gambaran yang dihasilkan semakin tidak tajam. Secara teori,
gambaran dari bidang fokal seharusnya berada dalam focus yang tajam,
tetapi dalam kenyataanya, mustahil untuk mengkoordinir pergerakan tabung
sinar-X dan film secara sempurna. Getaran kecil dapat menyebabkan
ketidaktajaman pada gambaran bidang fokal.
Narrow-angle tomography (Zonography)
Sudut
yang digunakan pada zonografi kurang dari 10˚. Zonografi tidak efisien
bila menggunakan tomografi linear dan memerlukan pergerakan tabung yang
multi-direction (ke berbagai arah), biasanya dipilih yang melingkar. Narrow-angle tomography
menghasilkan gambaran yang tidak mengalami perubahan bentuk dan tajam
pada obyek yang berada pada bidang fokal. Semua struktur diperlihatkan
dalam focus yang tajam. Kualitas gambaran yang dihasilkan menyerupai
radiograf konvensional dan gangguan dari bayangan yang mengganggu dapat
diminimalisasikan.
Zonografi digunakan bila jaringan memeliki kontras alami yang rendah. Teknik wide-angle mengurangi kontras, sedangkan narrow-angle dapat menampakkan kontras alami.
WIDE ANGLE-TOMOGRAPHY
|
NARROW-ANGLE TOMOGRAPHY
|
ü Tomographic arc lebih dari 10˚ (biasanya 30˚ sampai 50˚)
|
ü Tomographic arc kurang dari 10˚
|
ü Ketebalan irisan kurang
|
ü Ketebalan irisan lebih tinggi
|
ü Terdapat ketidaktajaman pada gambaran bidang fokal
|
ü Sangat sedikit ketidaktajaman pada gambaran bidang fokal
|
ü Obyek di luar bidang fokal mengalami blur maksimal
|
ü Obyek di luar bidang fokal mengalami blur yang minimal
|
ü Baik untuk memperlihatkan jaringan dengan kontras tinggi
|
ü Baik untuk memperlihatkan jaringan dengan kontras yang rendah (misalnya paru-paru)
|
ü Dapat dilakukan dengan pergerakan linear maupun sirkular
|
ü Biasanya digunakan dengan pergerakan sirkular
|
ü Waktu eksposi tinggi
|
ü Waktu eksposi singkat
|
CIRCULAR TOMOGRAPHY
Semakin
banyak pergerakan tomografi, maka bentuk dari obyek yang diperiksa akan
berbeda. Jadi pesawat tomografi telah didesain untuk dioperasikan
dengan variasi pergerakan tabung kurvalinear, termasuk lingkaran
(circles), elips (ellipses), hypocycloidals, sinusoids, spirals, bahkan
pergerakan random (acak). Tabung sinar-X dan film terletak pada
ujung-ujung connecting rod. Film tidak memutar sebagaimana
pergerakannya. Grid juga harus memutar untuk menghindari cut-off, yaitu
dengan memutar grid untuk menjaga garis-garis grid agar terarah terhadap
tabung sinar-X.
Mengarahkan
sebuah grid mengubah posisinya sebagaimana grid berputar. Jadi
strip-strip timbal dapat mempertahankan orientasi yang konstan dengan
target dengan tabung sinar-X. Garis-garis grid dipengaruhi oleh
pergerakan relatif tabung sinar-X dan film.
Keuntungan
Manfaat utama dari circular tomography adalah didapatkannya ketebalan irisan yang seragam. Tomografi linear tidak menghasilkan ketebalan irisan yang sebenarnya.
Kelemahan
Kelemahannya
adalah biaya perlengkapan yang mahal. Pesawat tomografi sirkular
biasanya lebih mahal daripada pesawat tomografi linear. Kelemahan
lainnya adalah banyaknya waktu eksposi yang dibutuhkan. Untuk radiograf
standar, waktu eksposi dipengaruhi oleh ketebalan dan kerapatan obyek
yang akan diperiksa. Sedangkan waktu eksposi pada tomografi dipengaruhi
oleh lamanya tabung sinar-X menyelesaikan pergerakannya. Waktu eksposi
yang lama ini merupakan kerugian terbesar, terutama untuk radiografi
dada, dimana terdapat pergerakan yang involunter. Kelemahan yang lainnya
yaitu cut-off yang tajam dari pola blur.
PHANTOM IMAGES
Gambar
maya didefinisikan oleh Webster sebagai sesuatu yang dapat dilihat
tetapi tidak memiliki eksistensi. Gambaran ini terlihat pada tomogram,
tetapi sebenarnya gambar ini tidak ada. Gambar yang tidak nyata ini
selalu memiliki sedikit ketebalan dan ketajaman daripada gambar nyata,
tetapi masih memberikan kesulitan interpretasi.
Gambar
maya ini dihasilkan oleh kekaburan pada tepi dari struktur terluar
focal plane, dan hal ini kebanyakan terjadi pada circular tomography dan
narrow-angle technique. Dengan pegerakan sudut tabung yang sedikit
obyek diluar bidang fokal akan mengalami kekaburan yang minimal. Phantom
images dibentuk oleh dua mekanisme yang berbeda. Phantom images tipe
pertama dihasilkan oleh narrow-angle tomogram dari pengulangan obyek
secara teratur. Tipe kedua dibentuk oleh perubahan tempat yang
mengalamai kekaburan pada gambar pada obyek terluar bidang fokal untuk
mensimulasikan tebal struktur pada bidang fokal. Seringkali kekaburan
gambar dari tulang akan simulasikan ke struktur jaringan lunak.
Jenis pergerakan tomografi
1. Line to Line Movement
Pergerakan
tabung dan film pada teknik ini berupa garis lurus yang sejajar tetapi
arahnya berlawanan. Sehingga bidang obyek sejajar dengan pergerakan
tabung dan film pada setinggi fulcrum.
2. Arc to Arc Movement
Pergerakan
ini termasuk pergerakan sudut yang berlawanan secara sinkron antara
tabung dan film. Pertengahan sudut putaran berada di sekitar pivoting
point. Film parallel terhadap objective plane, meskipun pertengahannya
mengikuti pergerakan sudut. Keduanya
yakni antara FFD dan focus-object, object-film ratio adalah konstan dan
secara konsekuen parallel terhadap objective plane dengan film setinggi
fulcrum dipilih secara konstan.
3. Arc to Line Movement
Pergerakan ini termasuk pergerakan sudut yang berlawanan secara sinkron dari pergerakan tabung dengan pergerakan garis
lurus dari film. Meskipun system ini tidak menjamin terjadinya
magnifikasi yang konstan, tetapi masih bisa ditolerir dalam pandangan
dari hubungan antara subject-film yang terdekat dibandingkan dengan arc
to arc movement.
Hubungan antara tomographic angle dengan objective plane
Titik O terletak pada bidang potong dan pergerakan tomografi dianggap sempurna. Titik X dengan jarak t
di atas bidang yang diinginkan akan dikaburkan dengan seluas Bm yang
dianggap menjadi maximum tomographic blurring yang tidak dapat
diperhatikan. Akan ada titik yang sama (X’) di bawah O dan potongan XX’ akan menjadi tomographic layer. Ketebalan (2t) pada potongan ini dapat dihitung. Pergerakan film (yakni pergerakan bayangan obyek O) dirumuskan sebagai:
U = S .
Sedangkan pergerakan dari bayangan X dirumuskan sebagai:
V = S
Pergerakan dari bayangan ini ada film yakni pengaburan (Bm) adalah selisih dari kedua pergerakan tersebut.
Bm = V – U = S . .
Bila t lebih kecil dari a,
Bm = S . . t
atau
T = Bm . .
atau
2t = 2Bm . .
Sudut putar (ɵ) dari tabung sinar-X terhadap titik O,
ɵ = (dalam radian)
dengan memasukkan persamaan sebelumnya, akan didapatkan
2t = 2Bm . .
Referensi
Clark, K.C. 1974. Positioning in Radiography, Ninth Edition. London : Ilford Limited.
Curry, Thomas S, dll. 1984. Christensen’s Introduction to the Physics of Diagnostic Radiology. Philadelphia : Lea & Febiger.
Meredith, W.J. dan J.B. Massey. 1977. Fundamental Physics of Radiology, Third Edition. Bristol : John Wright & Sons Ltd.
Plaats, G.J. Van Der. 1969. Medical X-Ray Technique, Third Revised and Enlarged Edition. Netherlands : Centrex Publishing Company.
No comments:
Post a Comment