Thursday, 2 February 2012

MATERI INTI 1
PERENCANAAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN RADIOLOGI DAN IMEJING
I.              DESKRIPSI SINGKAT
Materi pelatihan ini membahas tentang teknik dan prosedur tentang tatacra pembuatan perencanaan penyelenggaraan pelayanan radiologi dan imejing baik untuk perencanaan bahan dan  alat, keselamatan kerja dengan radiasi baik rencana jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.
II.           TUJUAN PEMBELAJARAN
A.       Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mengikuti materi ini peserta mampu merencanakan penyelenggaraan pelayanan radiologi dan imejing.
B.        Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah mengikuti materi ini peserta mampu menjelaskan:
1.   Menyusun rencana lima (5) tahunan
2.   Menyusun rencana tahunan
3.   Menyusun rencana bulanan
4.   Mengumpulkan, menyusun, mengolah dan menganalisa pelayanan radiasi
5.   Membuat laporan harian, bulanan dan tahunan.
III.        POKOK BAHASAN
Dalam  modul ini akan dibahas pokok bahasan dan sub pokok bahasan sebagai berikut:
Pokok Bahasan 1. Penyusunan Rencana Lima (5) Tahunan     
Sub Pokok Bahasan :
a.    SDM
b.   Sarana dan fasilitas
c.    Pembiayaan
d.   Sasaran penyusunan
e.    Renstra
Pokok Bahasan 2. Penyusunan Rencana Tahunan
Sub Pokok Bahasan :
a.    SDM
b.   Sarana dan fasilitas
c.    Pembiayaan
d.   Sasaran penyusunan
Pokok Bahasan 3. Penyusunan Rencana Bulanan
Sub Pokok Bahasan :
a.    SDM
b.   Sarana dan fasilitas
c.    Pembiayaan
d.   Sasaran penyusunan
Pokok Bahasan 4. Pengumpulan, Penyusunan, Pengolahan Dan Analisa Pelayanan Radiasi
Sub Pokok Bahasan :
a.    Pengumpulan data
b.   Penyusunan
c.    Pengolahan dan analisis data

Pokok Bahasan 5. Penyusunan Laporan Harian, Bulanan Dan Tahunan
Sub Pokok Bahasan :
a.    Harian
b.   Bulanan
c.    Tahunan
IV.        METODE  PEMBELAJARAN
·          CTJ
·          Curah pendapat
·          Latihan menyusun renstra
V.           MEDIA DAN ALAT BANTU
·          Bahan tayangan (Slide power point)
·          Laptop
·          LCD
·          Flipchart
·          White board
·          Spidol (ATK)
·          Panduan latihan
VI.        LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Berikut disampaikan langkah-langkah kegiatan dalam proses pembelajaran materi ini.

Langkah 1. Pengkondisian

Langkah Pembelajaran:
1.    Fasilitator menyapa peserta dan memperkenalkan diri
2.    Menyampaikan tujuan pembelajaran dengan menggunakan bahan tayangan
3.    Melakukan apersepsi tentang materi yang akan dibahas dengan metoda curah pendapat atau meminta beberapa peserta/relawan untuk menjawabnya

Langkah 2. Penyampaian Materi

Langkah Proses Pembelajaran:
1.    Fasilitator menjelaskan tentang SDM, sarana dan fasilitas, pembiayaan, sasaran penyusunan, dan Renstra dalam rangka penyusunan rencana lima (5) tahunan, menggunakan bahan tayangan, dengan metode ceramah, tanya jawab, latihan menyusun renstra dan mengajak peserta untuk berpartisipasi serta berinteraksi dalam proses pembelajaran.
2.    Fasilitator menjelaskan tentang SDM, sarana dan fasilitas, pembiayaan, sasaran penyusunan dalam rangka penyusunan rencana tahunan dan bulanan, menggunakan bahan tayangan, dengan metode ceramah, tanya jawab dan mengajak peserta untuk berpartisipasi serta berinteraksi dalam proses pembelajaran.
3.    Fasilitator menjelaskan tentang pengumpulan data, penyusunan, pengolahan dan analisis data pelayanan radiasi, menggunakan bahan tayangan, dengan metode ceramah, tanya jawab, dan mengajak peserta untuk berpartisipasi serta berinteraksi dalam proses pembelajaran.
4.    Fasilitator menjelaskan tentang penyusunan laporan harian, bulanan dan tahunan, menggunakan bahan tayangan, dengan metode ceramah, tanya jawab dan mengajak peserta untuk berpartisipasi serta berinteraksi dalam proses pembelajaran.

Langkah 3. Rangkuman dan Kesimpulan

Langkah Pembelajaran :
1.    Fasilitator melakukan evaluasi untuk mengetahui penyerapan peserta terhadap materi yang disampaikan dan pencapaian tujuan pembelajaran.
2.    Fasilitator merangkum poin-poin penting dari materi yang disampaikan.
3.    Fasilitator membuat kesimpulan.

VII.     URAIAN MATERI
Pokok Bahasan 1.
PENYUSUNAN RENCANA LIMA (5) TAHUNAN
a.        SDM
b.       Sarana dan fasilitas
c.         Pembiayaan
d.       Sasaran penyusunan
e.        Renstra
Pokok Bahasan 2.
PENYUSUNAN RENCANA TAHUNAN
a.        SDM
b.       Sarana dan fasilitas
c.         Pembiayaan
d.       Sasaran penyusunan
Pokok Bahasan 3.
PENYUSUNAN RENCANA BULANAN
a.        SDM
b.       Sarana dan fasilitas
c.         Pembiayaan
d.       Sasaran penyusunan
 Pokok Bahasan 4.
PENGUMPULAN, PENYUSUNAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA PELAYANAN RADIASI
a.        Pengumpulan data
b.       Penyusunan
c.         Pengolahan dan analisis data
Pokok Bahasan 5.
PENYUSUNAN LAPORAN HARIAN, BULANAN DAN TAHUNAN
 a.        Harian
b.       Bulanan
c.         Tahunan
v     PERENCANAAN BAGIAN RADIOLOGI
  1. Hal-hal umum dlm perencanaan Bag.Radiologi
  2. Tim perencanaan
  3. Perencanaan awal
  4. Data perencanaan
  5. Lokasi bagian Radiologi
  6. Tata letak Bagian radiologi
  7. Pola lalu lintas
v     HAL-HAL UMUM DALAM PERENCANAAN
BAGIAN RADIOLOGI
q     Untuk dapat memberikan fleksibilitas dan efisiensi dalam pelayanan diperlukan perencanaan yang dinamis dan bagian radiologi harus didesain dengan baik
q     Tata letak dari peralatan baru dan renovasi yang lama perlu dilakukan kajian logis secara cermat, dan harus didasarkan pada efesiensi operasional, konytrol kualitas diagnostik dan kapasitas pengembangan di masa datang
q     Ruangan untuk radiolojis dan radiografer yang memadai untuk melaksanakan tugas profesionalnya secara penuh
q     Memiliki ruangan yang cukup longgar untuk meningkat-kan utilitas
q     Lingkungan yang mendukung kenyamanan & produktivitas
v     TIM PERENCANAAN
q     Perencanaan fasilitas radiologi yang sistematis memerlukan formasi tim perencanaan yang individu-individunya memiliki pengetahuan khusus (latar belakang keahlian) untuk ditugasi & bertanggung jawab dalam desain, konstruksi dan peralatan
q     Radiolojis dan administrator radiologi berkepen-tingan terhadap bagaimana pelayanan radiologi akan berfungsi paling efektif è berhubungan dgn
    pabrik/supplier alat dan ahli fisika, utk menjamin agar peralatan sesuai; wawasan bahwa radiologi berhadapan dgn bagian-bagian lain dalam RS
v     PERENCANAAN AWAL
Perencanaan awal difokuskan pada aktivitas staff dan fungsi-fungsi, yang meliputi :
q     Analisa utilisasi waktu, ruang (space) dan sumber daya
q     Fungsi-fungsi : jumlah dan jenis pemeriksaan radiologi, ruang pemeriksaan, metoda penerimaan pasien,  registrasi dan sistem pencatatan medik, dan fasilitas ruang pengolahan film
Keputusan awal dalam proses perencanaan radiologi  adalah menentukan operasional masa datang dari pelayanan radiologi :
ü      Bagian radiologi cukup fleksibel untuk menga-komodasi pengembangan seperti  teknik-teknik baru dan kenaikan beban pasien dsb.
ü      Pertimbangan efisiensi
“Fungsi utama bagian radiologi adalah memberikan pelayanan kepada pasien  yang dapat memuaskan sekaligus terhadap pasien dan dokter yang merujuk”
v     DATA PERENCANAAN
Data yang paling aplikabel untuk perencanaan unit radiologi adalah data frekuensi berbagai jenis pemeriksaan dan jumlah pemeriksaan yang diharapkan dapat dilayani
Contoh :
v     FORMULA UNTUK MENGHITUNG KEBUTUHAN LUAS AREA UNIT RADIOLOGI
Data yang diperlukan meliputi :
  • Total jumlah pemeriksaan per tahun
  • Jumlah ruang pemeriksaan yang diperlukan
     Jika unit radiologi masih dalam tahap perencanaan, jumlah ruangan dapat dihitung dgn.formula sbb. (dengan dasar jml.pemeriksaan sebanyak 5000 setahun setiap ruangan)
         Jml. pemeriksaan setahun ; 5000
          Jml.ruangan diagnostik = 20
  • Contoh perhitungan jumlah ruangan untuk seluruh pemeriksaan berjumlah 100.000 setahun = 100.000/5.000=20 ruangan; Jika tiap ruangan luasnya 140 M2, maka keseluruhan dibutuhkan area seluas 2800 M2
v     LOKASI UNIT RADIOLOGI
Lokasi bagian radiologi yang terbaik harus memperhatikan faktor-faktor sbb :
  1. Mudah diakses oleh pasien dan bagian lain yang memerlukan pelayanan radiologi
  2. Berbatasan dengan bagian emerjensi
  3. Dekat dengan bagian bedah
  4. Bagian Kedokteran Nuklir bila berbatasan dengan Bag.Radiologi dapat menggunakan fasilitas kamar gelap bersama
  5. Hindari berdekatan dgn. laundry, dapur, ruang makan dan bengkel pemeliharaan
v     TATA LETAK BAGIAN RADIOLOGI
Dalam merencanakan bagian radiologi harus mempertimbangkan  pola lalulintas, yang dapat menjamin :
  1. Semua personil dapat berfungsi paling efisien
  2. Alur pasien dan waktu tunggu pasien harus sesingkat mungkin
  3. Pola lalulintas personil teknis dan radiolojis è minimalkan antara tempat-tempat  dimana personil harus menyelesaikan tugas
v     Alur aktivitas Radiografer
          Alur aktivitas Radiolojis
v     KONFIGURASI AREA UNIT RADIOLOGI
q     Bentuk bagian radiologi menentukan filosofi kerjanya.
q      Kunci utama dalam menetapkan bentuk desain bagian radiologi adalah untuk kenyamanan dan efisiensi
q     Konfigurasi yang terbaik bervariasi mulai bentuk bujur sangkar hingga persegi panjang
q     Harus berbatasan dengan area pengembangan fasilitas yang berada dimiliki bagian radiologi

v     DESAIN KORIDOR TUNGGAL
(single corridor)
 q     Bagian radiologi yang kecil sering menggunakan desain koridor tunggal
q     Desain koridor tunggal merupakan desain fungsional jika merupakan jalan buntu, walaupun sering bagian radiologi terletak disisi –sisi koridor lalu lintas rumah sakit
q     Desain koridor tunggal akan bekerja terbaik jika lalu lintas penerimaan pasien pada satu pintu, dan pasien keluar dari pintu yang lain
v     DESAIN KORIDOR GANDA
( double corridor)
q     Desain koridor ganda (doublr corridor) disebut juga desain sandwich
q     Ruang pemeriksaan dan kamar gelap berada diantara srea penunjang (support area), koridor pada kedua sisi ruang pemeriksaan
q     Satu koridor (belakang) untuk staf, dan koridor yang lain (depan) untuk pasien
q     Kerugian :
ü       Komunikasi dari satu ujung keujung yg.lain, dan tersebarnya tempat penanganan film sulit memonitor QC
ü       Personil-personil yang berjalan dari satu lokasi ke lokasi yang lain merupakan kontra produksi
v     DESAIN SAYAP (WING)
q     Seksi-seksi terpisah khusus untuk jenis pemeriksaan dapat diatur sebagai sayap berkelompok (cluster) disekitar area sentral è
    sayap GU, GI, special procedure, pemeriksaan rutin atau pediatric
q     Diantara sayap-sayap ditempatkan area kontrol sentral dimana administrasi bagian radiologi dilaksanakan
v     DESAIN CERMIN (MIRROR)                                                                                                       
q     Bagian radiologi konsep desain cermin merupakan kombinasi ide dasar dari desain sayap
q     Konfigurasi bagian bisa berbentuk semisirkular dengan area sentral didepan separoh lingkaran
q     Separoh lingkaran lainnya dalam bentul simetris menghadap sisi lain dari area sentral
q     Konstruksi  (separuh bangunan) dapat dibangun awal, baru bagian bayangan cermin
    dibangun kemudian sebagai pengembangan, sehingga dapat dimiliki bagian yang       besar, teratur dan berfungsi dengan baik 
v     DESAIN INTI SENTRAL
 q     bujur sangkar atau empat persegi panjang
q     Inti atau sentral  dibentuk oleh satu aktivitas dan dikelilingi oleh aktivitas lainnya
q     Contoh : aktivitas ditengah (inti) bisa aktivitas pengolahan film dan sortir film
v     POLA LALULINTAS
q     Desain bagian radiologi menentukan pola lalu lintas bagi berbagai pihak  yang berkepen-tingan di bagian radiologi, dan harus ditata secara berurutan
q     Pihak-pihak yang berkepentingan terutama adalah : pasien, radiografer, radiolojis, catatan medik pasien
v     Pasien
q     Sejak tiba di rumah sakit, sebaiknya pasien sudah dapat dengan mudah dimana arah dan letak bagian radiologi
q     Pasien perlu mendapatkan pelayanan cara penerimaan yang cepat, sopan dan menyenangkan
q     Ruang tunggu harus dekat dengan meja/loket penerimaan pasien
q     Dari tempat ruang tunggu pasien harus disertai menuju ruang pemeriksaan
v     Radiografer
q     Radiografer harus dapat dengan mudah mengakses pasien, bahan-bahan, area pengolahan  dan pembacaan film
q     Tugas-tugas pelaksanaan radiografi bersifat berulang-ulang dan melewati jalur yang sama
q     Pola lalulintas yang tidak teratur dan berurutan dapat menyebabkan waktu tunggu dan waktu pemeriksaan yang menjadi lama
v     Radiolojis
q     Radiolojis harus dapat dengan mudah menjangkau ruang pemeriksaan dan ruang pembacaan
q     Bagian radiologi yang kecil ruang baca/kantor radiologis dapat berdekatan dengan ruang pemeriksaan
q     Bagian radiologi yang besar (rumah sakit pendidikan) è ruang kantor radiolojis harus dapat memenuhi keperluan lainnya : riset, persiapan mengajar dan menulis makalah
v     Catatan Medik Pasien
q     Setiap pasien akan membutuhkan catatan medik permanen yang harus disimpan di bagian radiologi
q     Radiograf adalah bagian dari catatan medik, bersama-sama dengan laporan hasil pembacaan dan amplop
q     Catatan medik pasien dimulai dari meja penerimaan/pendaftaran dimana rekuisisi (surat permintaan pemeriksaan) dibaca, kemudian rekuisisi digunakan oleh radiografer dan kemudian disertakan pada radiograf
v     Rute rekuisisi dan radiograf
VIII.       REFERENSI
IX.              LAMPIRAN
1.   Panduan latihan

No comments:

Post a Comment