MATERI INTI 1
PERENCANAAN PENYELENGGARAAN
PELAYANAN RADIOLOGI DAN IMEJING
I.
DESKRIPSI SINGKAT
Materi pelatihan ini
membahas tentang teknik dan prosedur tentang tatacra pembuatan perencanaan
penyelenggaraan pelayanan radiologi dan imejing baik untuk perencanaan bahan
dan alat, keselamatan kerja dengan
radiasi baik rencana jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.
II.
TUJUAN PEMBELAJARAN
A.
Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mengikuti materi ini peserta mampu merencanakan
penyelenggaraan pelayanan radiologi dan imejing.
B.
Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah mengikuti materi ini peserta mampu menjelaskan:
1. Menyusun rencana lima (5) tahunan
2. Menyusun rencana tahunan
3. Menyusun rencana bulanan
4. Mengumpulkan, menyusun, mengolah dan menganalisa
pelayanan radiasi
5. Membuat laporan harian, bulanan dan tahunan.
III.
POKOK BAHASAN
Dalam modul ini akan dibahas pokok bahasan dan sub
pokok bahasan sebagai berikut:
Pokok Bahasan 1. Penyusunan Rencana Lima (5) Tahunan
Sub Pokok Bahasan :
a. SDM
b. Sarana dan fasilitas
c. Pembiayaan
d. Sasaran penyusunan
e. Renstra
Pokok Bahasan 2. Penyusunan Rencana Tahunan
Sub Pokok Bahasan :
a. SDM
b. Sarana dan fasilitas
c. Pembiayaan
d. Sasaran penyusunan
Pokok Bahasan 3. Penyusunan Rencana Bulanan
Sub Pokok Bahasan :
a. SDM
b. Sarana dan fasilitas
c. Pembiayaan
d. Sasaran penyusunan
Pokok Bahasan 4. Pengumpulan, Penyusunan, Pengolahan Dan
Analisa Pelayanan Radiasi
Sub Pokok Bahasan :
a. Pengumpulan data
b. Penyusunan
c. Pengolahan dan analisis data
Pokok Bahasan 5. Penyusunan Laporan Harian, Bulanan Dan
Tahunan
Sub
Pokok Bahasan :
a. Harian
b. Bulanan
c. Tahunan
IV.
METODE PEMBELAJARAN
·
CTJ
·
Curah
pendapat
·
Latihan
menyusun renstra
V.
MEDIA DAN ALAT BANTU
·
Bahan
tayangan (Slide power point)
·
Laptop
·
LCD
·
Flipchart
·
White
board
·
Spidol
(ATK)
·
Panduan
latihan
VI.
LANGKAH-LANGKAH
PEMBELAJARAN
Berikut disampaikan
langkah-langkah kegiatan dalam proses pembelajaran materi ini.
Langkah 1. Pengkondisian
Langkah Pembelajaran:
1. Fasilitator
menyapa peserta dan memperkenalkan diri
2. Menyampaikan
tujuan pembelajaran dengan menggunakan bahan tayangan
3. Melakukan
apersepsi tentang materi yang akan dibahas dengan metoda curah pendapat atau
meminta beberapa peserta/relawan untuk menjawabnya
Langkah 2. Penyampaian Materi
Langkah Proses Pembelajaran:
1. Fasilitator
menjelaskan tentang SDM, sarana dan fasilitas, pembiayaan, sasaran penyusunan,
dan Renstra dalam rangka penyusunan rencana lima (5) tahunan, menggunakan bahan
tayangan, dengan metode ceramah, tanya jawab, latihan menyusun renstra dan
mengajak peserta untuk berpartisipasi serta berinteraksi dalam proses
pembelajaran.
2. Fasilitator
menjelaskan tentang SDM, sarana dan fasilitas, pembiayaan, sasaran penyusunan
dalam rangka penyusunan rencana tahunan dan bulanan, menggunakan bahan
tayangan, dengan metode ceramah, tanya jawab dan mengajak peserta untuk
berpartisipasi serta berinteraksi dalam proses pembelajaran.
3. Fasilitator
menjelaskan tentang pengumpulan data, penyusunan, pengolahan dan analisis data
pelayanan radiasi, menggunakan bahan tayangan, dengan metode ceramah, tanya
jawab, dan mengajak peserta untuk berpartisipasi serta berinteraksi dalam
proses pembelajaran.
4. Fasilitator
menjelaskan tentang penyusunan laporan harian, bulanan dan tahunan, menggunakan
bahan tayangan, dengan metode ceramah, tanya jawab dan mengajak peserta untuk
berpartisipasi serta berinteraksi dalam proses pembelajaran.
Langkah 3. Rangkuman dan Kesimpulan
Langkah Pembelajaran :
1. Fasilitator melakukan
evaluasi untuk mengetahui penyerapan peserta terhadap materi yang disampaikan
dan pencapaian tujuan pembelajaran.
2. Fasilitator merangkum
poin-poin penting dari materi yang disampaikan.
3. Fasilitator membuat
kesimpulan.
VII.
URAIAN MATERI
Pokok
Bahasan 1.
PENYUSUNAN RENCANA LIMA (5) TAHUNAN
a.
SDM
b.
Sarana dan fasilitas
c.
Pembiayaan
d.
Sasaran penyusunan
e.
Renstra
Pokok
Bahasan 2.
PENYUSUNAN RENCANA TAHUNAN
a.
SDM
b. Sarana
dan fasilitas
c.
Pembiayaan
d. Sasaran
penyusunan
Pokok
Bahasan 3.
PENYUSUNAN RENCANA BULANAN
a.
SDM
b.
Sarana dan fasilitas
c.
Pembiayaan
d.
Sasaran penyusunan
Pokok
Bahasan 4.
PENGUMPULAN, PENYUSUNAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA
PELAYANAN RADIASI
a.
Pengumpulan data
b.
Penyusunan
c.
Pengolahan dan analisis data
Pokok
Bahasan 5.
PENYUSUNAN LAPORAN HARIAN, BULANAN DAN TAHUNAN
a.
Harian
b.
Bulanan
c.
Tahunan
v PERENCANAAN
BAGIAN RADIOLOGI
- Hal-hal umum dlm perencanaan Bag.Radiologi
- Tim perencanaan
- Perencanaan awal
- Data perencanaan
- Lokasi bagian Radiologi
- Tata letak Bagian radiologi
- Pola lalu lintas
v HAL-HAL
UMUM DALAM PERENCANAAN
BAGIAN RADIOLOGI
BAGIAN RADIOLOGI
q Untuk
dapat memberikan fleksibilitas dan efisiensi dalam pelayanan diperlukan
perencanaan yang dinamis dan bagian radiologi harus didesain dengan baik
q Tata
letak dari peralatan baru dan renovasi yang lama perlu dilakukan kajian logis
secara cermat, dan harus didasarkan pada efesiensi operasional, konytrol
kualitas diagnostik dan kapasitas pengembangan di masa datang
q Ruangan
untuk radiolojis dan radiografer yang memadai untuk melaksanakan tugas
profesionalnya secara penuh
q Memiliki
ruangan yang cukup longgar untuk meningkat-kan utilitas
q Lingkungan
yang mendukung kenyamanan & produktivitas
v TIM
PERENCANAAN
q Perencanaan
fasilitas radiologi yang sistematis memerlukan formasi tim perencanaan yang
individu-individunya memiliki pengetahuan khusus (latar belakang keahlian)
untuk ditugasi & bertanggung jawab dalam desain, konstruksi dan peralatan
q Radiolojis
dan administrator radiologi berkepen-tingan terhadap bagaimana pelayanan
radiologi akan berfungsi paling efektif è
berhubungan dgn
pabrik/supplier alat dan ahli
fisika, utk menjamin agar peralatan sesuai; wawasan bahwa radiologi berhadapan
dgn bagian-bagian lain dalam RS
v PERENCANAAN
AWAL
Perencanaan awal difokuskan pada aktivitas staff dan fungsi-fungsi, yang
meliputi :
q
Analisa
utilisasi waktu, ruang (space) dan sumber daya
q
Fungsi-fungsi
: jumlah dan jenis pemeriksaan radiologi, ruang pemeriksaan, metoda penerimaan
pasien, registrasi dan sistem pencatatan
medik, dan fasilitas ruang pengolahan film
Keputusan awal dalam proses perencanaan radiologi adalah menentukan operasional masa datang
dari pelayanan radiologi :
ü
Bagian radiologi cukup fleksibel untuk menga-komodasi
pengembangan seperti teknik-teknik baru
dan kenaikan beban pasien dsb.
ü
Pertimbangan efisiensi
“Fungsi utama bagian radiologi adalah memberikan pelayanan kepada
pasien yang dapat memuaskan sekaligus
terhadap pasien dan dokter yang merujuk”
v DATA
PERENCANAAN
Data yang paling aplikabel untuk perencanaan unit radiologi adalah data
frekuensi berbagai jenis pemeriksaan dan jumlah pemeriksaan yang diharapkan
dapat dilayani
Contoh :
v FORMULA
UNTUK MENGHITUNG KEBUTUHAN LUAS AREA UNIT RADIOLOGI
Data yang diperlukan meliputi :
- Total jumlah pemeriksaan per tahun
- Jumlah ruang pemeriksaan yang diperlukan
Jika unit radiologi masih dalam tahap
perencanaan, jumlah ruangan dapat dihitung dgn.formula sbb. (dengan dasar jml.pemeriksaan
sebanyak 5000 setahun setiap ruangan)
Jml. pemeriksaan setahun ; 5000
Jml.ruangan diagnostik = 20
- Contoh perhitungan jumlah ruangan untuk seluruh pemeriksaan berjumlah 100.000 setahun = 100.000/5.000=20 ruangan; Jika tiap ruangan luasnya 140 M2, maka keseluruhan dibutuhkan area seluas 2800 M2
v LOKASI
UNIT RADIOLOGI
Lokasi bagian radiologi yang terbaik harus memperhatikan faktor-faktor sbb
:
- Mudah diakses oleh pasien dan bagian lain yang memerlukan pelayanan radiologi
- Berbatasan dengan bagian emerjensi
- Dekat dengan bagian bedah
- Bagian Kedokteran Nuklir bila berbatasan dengan Bag.Radiologi dapat menggunakan fasilitas kamar gelap bersama
- Hindari berdekatan dgn. laundry, dapur, ruang makan dan bengkel pemeliharaan
v TATA
LETAK BAGIAN RADIOLOGI
Dalam merencanakan bagian radiologi harus mempertimbangkan pola lalulintas, yang dapat menjamin :
- Semua personil dapat berfungsi paling efisien
- Alur pasien dan waktu tunggu pasien harus sesingkat mungkin
- Pola lalulintas personil teknis dan radiolojis è minimalkan antara tempat-tempat dimana personil harus menyelesaikan tugas
v Alur
aktivitas Radiografer
Alur aktivitas Radiolojis
v KONFIGURASI
AREA UNIT RADIOLOGI
q Bentuk
bagian radiologi menentukan filosofi kerjanya.
q
Kunci utama dalam menetapkan bentuk desain
bagian radiologi adalah untuk kenyamanan dan efisiensi
q
Konfigurasi
yang terbaik bervariasi mulai bentuk bujur sangkar hingga persegi panjang
q
Harus
berbatasan dengan area pengembangan fasilitas yang berada dimiliki bagian
radiologi
v
DESAIN
KORIDOR TUNGGAL
(single corridor)
(single corridor)
q Bagian radiologi yang kecil sering menggunakan
desain koridor tunggal
q Desain koridor tunggal merupakan desain fungsional
jika merupakan jalan buntu, walaupun sering bagian radiologi terletak disisi
–sisi koridor lalu lintas rumah sakit
q Desain koridor tunggal akan bekerja terbaik jika
lalu lintas penerimaan pasien pada satu pintu, dan pasien keluar dari pintu
yang lain
v
DESAIN
KORIDOR GANDA
( double corridor)
( double corridor)
q
Desain
koridor ganda (doublr corridor) disebut juga desain sandwich
q
Ruang
pemeriksaan dan kamar gelap berada diantara srea penunjang (support area),
koridor pada kedua sisi ruang pemeriksaan
q
Satu
koridor (belakang) untuk staf, dan koridor yang lain (depan) untuk pasien
q Kerugian
:
ü
Komunikasi dari
satu ujung keujung yg.lain, dan tersebarnya tempat penanganan film sulit
memonitor QC
ü
Personil-personil yang berjalan dari satu
lokasi ke lokasi yang lain merupakan kontra produksi
v DESAIN
SAYAP (WING)
q Seksi-seksi terpisah khusus untuk jenis pemeriksaan
dapat diatur sebagai sayap berkelompok (cluster) disekitar area sentral è
sayap
GU, GI, special procedure, pemeriksaan rutin atau pediatric
q Diantara sayap-sayap ditempatkan area kontrol
sentral dimana administrasi bagian radiologi dilaksanakan
v DESAIN
CERMIN (MIRROR)
q Bagian radiologi konsep desain cermin merupakan
kombinasi ide dasar dari desain sayap
q Konfigurasi bagian bisa berbentuk semisirkular
dengan area sentral didepan separoh lingkaran
q Separoh lingkaran lainnya dalam bentul simetris
menghadap sisi lain dari area sentral
q Konstruksi
(separuh bangunan) dapat dibangun awal, baru bagian bayangan cermin
dibangun kemudian sebagai pengembangan, sehingga dapat dimiliki bagian
yang besar, teratur dan berfungsi dengan baik
v DESAIN
INTI SENTRAL
q bujur
sangkar atau empat persegi panjang
q
Inti
atau sentral dibentuk oleh satu
aktivitas dan dikelilingi oleh aktivitas lainnya
q
Contoh
: aktivitas ditengah (inti) bisa aktivitas pengolahan film dan sortir film
v POLA
LALULINTAS
q Desain
bagian radiologi menentukan pola lalu lintas bagi berbagai pihak yang berkepen-tingan di bagian radiologi, dan
harus ditata secara berurutan
q Pihak-pihak
yang berkepentingan terutama adalah : pasien, radiografer, radiolojis, catatan
medik pasien
v Pasien
q Sejak
tiba di rumah sakit, sebaiknya pasien sudah dapat dengan mudah dimana arah dan
letak bagian radiologi
q Pasien
perlu mendapatkan pelayanan cara penerimaan yang cepat, sopan dan menyenangkan
q
Ruang
tunggu harus dekat dengan meja/loket penerimaan pasien
q Dari
tempat ruang tunggu pasien harus disertai menuju ruang pemeriksaan
v Radiografer
q Radiografer
harus dapat dengan mudah mengakses pasien, bahan-bahan, area pengolahan dan pembacaan film
q Tugas-tugas
pelaksanaan radiografi bersifat berulang-ulang dan melewati jalur yang sama
q Pola
lalulintas yang tidak teratur dan berurutan dapat menyebabkan waktu tunggu dan
waktu pemeriksaan yang menjadi lama
v Radiolojis
q Radiolojis
harus dapat dengan mudah menjangkau ruang pemeriksaan dan ruang pembacaan
q Bagian
radiologi yang kecil ruang baca/kantor radiologis dapat berdekatan dengan ruang
pemeriksaan
q Bagian
radiologi yang besar (rumah sakit pendidikan) è ruang kantor
radiolojis harus dapat memenuhi keperluan lainnya : riset, persiapan mengajar
dan menulis makalah
v Catatan
Medik Pasien
q Setiap
pasien akan membutuhkan catatan medik permanen yang harus disimpan di bagian
radiologi
q Radiograf
adalah bagian dari catatan medik, bersama-sama dengan laporan hasil pembacaan
dan amplop
q Catatan
medik pasien dimulai dari meja penerimaan/pendaftaran dimana rekuisisi (surat permintaan
pemeriksaan) dibaca, kemudian rekuisisi digunakan oleh radiografer dan kemudian
disertakan pada radiograf
v Rute
rekuisisi dan radiograf
VIII. REFERENSI
IX.
LAMPIRAN
1.
Panduan
latihan
No comments:
Post a Comment