PROSEDUR TEKNIK RADIOGRAFI SELLA TURSICA
PROYEKSI LATERAL
POSISI PASIEN
- Pasien
diposisikan duduk tegak atau semi prone
- MSP tubuh sejajar dengan bidang film
- Kepala
diposisikan lateral, dengan menempatkan :
- MSP kepala sejajar bidang film
- garis interpupilary tegak
lurus bidang film
- Atur
kedua bahu agar berada pada bidang transversal yang sama
- Atur kepala sehingga garis IOML sejajar dengan
garis khayal horizontal film
- Atur CR Tegak lurus bidang film
- Central point 2 cm anterior dan 2 cm superior
dari MAE
Teknik Radiografi Occipital
Written by Wahyu Hidayat
|
|
Proyeksi
AP Axial ( Towne )
POSISI PASIEN
- Pasien di posisikan supine
di atas meja pemeriksaan, dengan MSP tubuh tepat pada mid line meja
pemeriksaan.
- Kepala
diposisikan AP, dengan menempatkan :
- MSP kepala tegak lurus pada
bidang film
- Orbito Meatal line (OML)
tegak lurus dengan bidang film
- Pastikan tidak terjadi
perputaran pada objek kepala•Lakukan
fiksasi bagian kepala dengan menggunakan spon dan sand bag agar tidak
terjadi pergerakan objek.
- Atur CR dengan penyudutan
300 Caudally menembus occipitale dengan bidang film tepat
dipertengahan film, dengan menyalakan lampu kolimator dan batasi luas
lapangan penyinaran
- sesuai dengan besarnya
objek.
- Atur Central Point 7 cm
superior dari glabela menembus os occipitale dengan memposisikan
daerah tersebut tepat dipertengahan bidang film.
KRITERIA GAMBARAN
- Tampak tulang occiptal
- Jarak
lateral batas lateral foramen magnum dengan batas lateral kepala
simetris
- Pyramid petrosum
- Dorsum
sella terproyeksi di dalam foramen magnum
- bagian posterior os
parietale
- Marker
R/L tampak di tepi gambar objek
|
|
Written by Wahyu Hidayat
|
Thursday, 18 September 2008 08:30
|
Proyeksi
Postero Anterior Axial (Caldwell)
POSISI
PASIEN
- Pasien
diposisikan prone atau erect, dengan MSP tubuh tepat pada mid line
meja pemeriksaan. Bahu bertumpu sejajar pada bidang transversal dan
lengan diletakan disamping tubuh dalam posisi yang nyaman
- Kepala
diposisikan PA, dengan menempatkan :
- Dahi dan hidung menempel diatas kaset.
- Atur kepala sehingga OML
tegak lurus dengan bidang film
- Pasien diberitahukan untuk menahan nafas pada saat eksposi
- Atur CR 300 caudally
setinggi pertengahan orbita
- CP
pada pertengahan kedua orbita.
KRITERIA GAMBARAN
- Kedua orbita tampak
- Petrous Ridge kiri dan
kanan simetris terproyeksi di bawah bayangan orbita
- sinus
Frontalis dan Sinus Maxilaris terproyeksi
- Jarak
Batas Lateral Orbita dgn batas lateral kepala kiri dan kanan sama
(simetris)
- Kolimasi sesuai objek yang
difoto
- Marker
R/L harus tampak di bagian tepi
|
|
|
|
PROYEKSI
LATERAL
PROSEDUR PEMERIKSAAN
- Pasien
diposisikan semiprone atau duduk.
- Kepala true lateral
sehingga MSP kepala sejajar dengan bidang film
- IPL tegak lurus bidang
film.
- Nasal bone pada pertengahan
bidang film.
- Atur CR tegak lurus bidang
film
- CP
pada pertengahan dari os nasal

KRITERIA GAMBARAN
- Tampak
os nasal proyeksi lateral di pertengahan film, tidak terjadi
perputaran struktur os nasal.
- Tampak struktur soft tissue
nasal
- Tampak batas luas lapangan
pemotretan (batas kolimasi)
- Tampak
tanda (marker) L/R ditepi gambar.

PROYEKSI WATER’S
PROSEDUR PEMERIKSAAN
- Pasien prone atau duduk
tegak, dengan MSP tubuh tepat pada mid line meja pemeriksaan,bahu
bertumpu sejajar pada bidang transversal dan lengan diletakan pada
posisi nyaman
- Posisi obyek posisikan MSP
kepala sehingga tegak lurus dengan bidang film, ekstensikan leher dan
letakkan dagu pada bidang film, kepala diposisikan agar mentomeatal
line tegak lurus dengan bidang film, Orbito meatal line diatur
membentuk 370 terhadap bidang film
- Central Ray tegak lurus
bidang film
- Central Point menembus
acanthion
KRITERIA GAMBARAN
- Tampak cartilago septum
nasi dipertengahan film tanpa perputran objek
- Sinus Maksilaris
- Rongga orbita
- Batas
luas lapangan pemotretan (kolimasi)
- Tampak
marker R/L di tepi gambar.
|
|
|
|
PROYEKSI
WATER'S
POSISI PASIEN
- Pasien diminta untuk berdiri menghadap bucky stand / standar kaset
dengan MSP tubuh tepat pada mid line kaset.
- Kedua telapak Tangan
menempel dinding
- Ekstensikan kepala pada posisi yang benar.
- Atur kepala dan dagu
sehingga MSP tegak lurus pada bidang film.
- Atur kepala sehingga OML
membentuk sudut 370 dari bidang film.
- Atur CR tegak lurus bidang
film tepat dipertengahan film, dengan menyalakan lampu kolimator dan
batasi luas lapangan penyinaran sesuai dengan besarnya objek
- Atur Central point tepat
parieto occipital menembus acanthion.
- Jika sudah siap seluruhnya,
lakukan eksposi dengan factor eksposi yang telah disesuaikan untuk
pemotretan Sinus paranasal posisi waters.
- Selesai eksposi lanjutkan proses pencucian film
KRITERIA GAMBARAN
- Sinus Maxillaris
- Fossa Nasalis
- Sinus Frontalis dan Sinus Ethmoidalis(distorsi)
- Batas Lateral Orbita dgn batas lateral kepala kiri dan kanan
sama (simetris).
- Petrus Ridge terproyeksi di
bawah maxillaris
- Batas kolimasi sesuai
dengan besarnya objek
- Marker L/R harus tampak

PROYEKSI LATERAL
POSISI PASIEN
- Pasien diminta untuk berdiri menghadap bucky stand / standard
kaset, posisikan oblique
- Kepala diposisikan lateral,
dengan menempatkan
- MSP kepala sejajar pada
bidang film.
- Infra orbita meatal line
(IOML), sejajar dengan bidang film.
- Inter papillary line (IPL)
tegak lurus dengan bidang film.
- Atur CR tegak lurus bidang
film tepat dipertengahan film, dengan menyalakan lampu kolimator dan
batasi luas lapangan penyinaran sesuai dengan besarnya objek.
- Atur Central Point 2,5 cm
posterior dari outer chantus, dengan memposisikan daerah tersebut
tepat dipertengahan bidang film.
- Jika sudah siap seluruhnya,
lakukan eksposi dengan factor eksposi yang telah disesuaikan untuk
pemotretan Sinus paranasal posisi lateral.
- Selesai eksposi lanjutkan proses pencucian film.
KRITERIA GAMBARAN
- Sinus frontalis,
maxillaris, sphenoidalis tercakup
- Sella tursica terproyeksi
tanpa rotasi
- Cekungan orbita dan ramus mandibula superposisi
- Batas kolimasi sesuai dengan besar objek
- Marker R/L harus tampak
Proyeksi PA Caldwell
- Sinus Frontalis tampak
jelas terproyeksi di atas sutura frontonasal
- Sinus ethmoidalis tampak jelas, ethmoidal air cells terproyeksi di
atas petrous ridge
- Sinus sphenoidalis
- Petrous Ridge kiri dan
kanan simetris terproyeksi di Quadrant ke 3
- Jarak Batas Lateral Orbita dgn batas lateral kepala kiri dan
kanan sama (simetris)
- Kolimasi sesuai objek yang
difoto
- Marker R/L harus tampak di bagian tepi
|
|

HASIL GAMBARAN
- Tampak Sella Tursica proyeksi lateral di pertengahan film
- Processus
clinoideus anterior kiri dan kanan superposisi
- Processus
clinoideus posterior kiri dan kanan superposisi
- Dorsum sellae dan clivus
blumenbachi

Written by Wahyu Hidayat
|
Thursday, 18 September 2008 08:34
|
Proyeksi
AP Axial ( Towne )
POSISI PASIEN
- Pasien di posisikan supine
di atas meja pemeriksaan, dengan MSP tubuh tepat pada mid line meja
pemeriksaan.
- Kepala
diposisikan AP, dengan menempatkan :
- MSP kepala tegak lurus pada
bidang film
- Orbito Meatal line (OML)
tegak lurus dengan bidang film
- Pastikan tidak terjadi
perputaran pada objek kepala•Lakukan
fiksasi bagian kepala dengan menggunakan spon dan sand bag agar tidak
terjadi pergerakan objek.
- Atur CR dengan penyudutan
300 Caudally menembus occipitale dengan bidang film tepat
dipertengahan film, dengan menyalakan lampu kolimator dan batasi luas
lapangan penyinaran
- sesuai dengan besarnya
objek.
- Atur Central Point 7 cm
superior dari glabela menembus os occipitale dengan memposisikan
daerah tersebut tepat dipertengahan bidang film.
KRITERIA GAMBARAN
- Tampak tulang occiptal
- Jarak
lateral batas lateral foramen magnum dengan batas lateral kepala
simetris
- Pyramid petrosum
- Dorsum
sella terproyeksi di dalam foramen magnum
- bagian posterior os
parietale
- Marker
R/L tampak di tepi gambar objek
|
|
Written by Wahyu Hidayat
|
Thursday, 18 September 2008 08:23
|
PROYEKSI
SCHULLER'S
POSISI PASIEN
- Pasien diposisikan prone.
- Berikan tanda letak Mastoid yang akan diperiksa pada 2,5 cm
posterior dari MAE sebagai CP
- Kepala diposisikan lateral, dengan menempatkan :
- MSP kepala sejajar dengan
bidang film
- IPL tegak lurus dengan
bidang film
- IOML sejajar dengan bidang
film
- Pastikan tidak terjadi pergerakan kepala dengan melakukan
fiksasi
- Letakkan CP agar terproyeksi dipertengahan film, pada daerah
2,5 cm posterior MAE.
- Central Ray diarahkan
menyudut 250 caudally menembus pertengahan film
KRITERIA GAMBARAN
- Tampak bagian os mastoid
dan sebagian os petrosum dipertengahan film
- Mastoid air cells tampak di
bagian posterior petrous ridge
- TMJ tampak di bagian
anterior petrous ridge
- Bagian mastoid dan petrossum yang tidak diperiksa terproyeksi
di bagian inferior
- Tampak marker R/L di tepi film
|
|
Written by Wahyu Hidayat
|
|
PROYEKSI PA DAN PA AXIAL
POSISI PASIEN :
- Pasien diposisikan prone
atau duduk
- Tempatkan lengan pada
posisi yang nyaman dan atur bahu, sehingga berada pada bidang
trasversal yang sama.
POSISI
OBJEK :
- Letakan kepala dimana dahi
dan hidung pasien menempel pada bidang film.Untuk mendapatkan ramus
mandibula, pusatkan ujung hidung berada pada pertengahan bidang film.
- MSP kepala tegak lurus pada
bidang film.
- Pastikan
tidak terjadi pergerakan/ perputaran pada objek kepala
- CR Untuk Proyeksi PA :
CR tegak lurus bidang film dengan CP di pertengahan antara kedua bibir
( general survey / ramus mandibula)
- CR Untuk Proyeksi PA AXIAL :
CR diarahkan 200 –250cranially dengan CP
menembus ujung hidung ( untuk condylus mandibula).
KRITERIA GAMBARAN
- Kedua ramus dan bodi
mandibula terproyeksi simetris
- Keseluruhan
bagian mandibula terproyeksi tidak terpotong
- Pada
proyeksi PA Axial kedua condylus mandibula terproyeksi dengan jelas
- Marker
R/L tampak di bagian tepi film radiografi.
PROYEKSI
EISLER
POSISI PASIEN :
POSISI
OBJEK :
- Kepala
diatur true lateral, Bagian pipi pasien ditempatkan pada bagian tengah
kaset (melintang).
- Atur
agar bagian objek 1,2 cm anterior dan 2,5 cm inferior dari MAE
diletakkan dipertengahan kaset.
- Leher
ekstensi dan atur agar ramus mandibula sejajar bidang film
- Central Ray disudutkan 25
derajat cranially
- CP : menembus angulus
mandibula yang jauh dari film
KRITERIA
GAMBARAN:
- Ramus mandibula
- Condilus mandibula
- Angullus mandibula
- Ramus
mandibula kanan dan kiri tidak overlapping
|
|
Written by Wahyu Hidayat
|
|
PROYEKSI
RHEESE
PROSEDUR
PEMERIKSAAN
- Persiapkan Alat dan Assesories radiografi yang dibutuhkan
untuk praktek radiografi Foramen Opticum
- Geser tabung sinar x tepat dipertengahan meja pemeriksaan.
- Atur luas lapangan penyinaran sesuai dengan besarnya obyek,
tabung sinar x diatur 90derajat terhadap meja pemeriksaan.
- Posisi Kepala prone/Postero
anterior
- Tempatkan orbita yang akan diperiksa dipertengahan kaset,
dengan pipi, hidung dan dagu menempel meja pemeriksaan.
- MSP kepala diposisikan 530 terhadap meja
pemeriksaan (bidang film) dengan menggunakan alat bantu penyudutan.
- OML tegak lurus bidang
film.
- Fiksasi kepala dengan menggunakan bantal pasir dan spon agar
tidak berubah posisinya.
- Pertengahan kaset diatur tepat pada jatuhnya sinar X
- Letakkan Marker R (kanan) atau L (kiri) sesuai posisi objek
pada tepi kaset yang tercakup luas lapangan penyinaran.
- Pastikan Central Ray (CR)
tegak lurus dengan bidang film tepat dipertengahan film
- Central Point (CP)
pertengahan orbita yang dekat dengan film
- Jarak pemotretan (FFD) = 90
cm
- Berikan faktor eksposi (KV, mA, dan Second) sesuai dengan
tebal objek kepala.
- Selesai eksposi, lakukan prosesing film di Kamar Gelap

KRITERIA GAMBARAN
- Tampak gambaran canalis
opticum (foramen) pada quadrant inferior lateral (Outer Inferior
Quadrant)
- Bagian batas lateral
orbita, batas medial, dan batas bawah orbita.
- Tampak bagian ala parva os
sphenoidale
- Tampak batas luas lapangan penyinaran dan marker R (kanan)
atau L(kiri)
|
|
Written by Wahyu Hidayat
|
|
PROYEKSI
AP AXIAL
PROSEDUR PEMERIKSAAN
- Persiapkan
Alat dan Assesories radiografi yang dibutuhkan untuk teknik radiografi
Foramen Magnum
- Geser
tabung sinar x tepat dipertengahan meja pemeriksaan.
- Atur luas lapangan
penyinaran sesuai dengan besarnya obyek, sudutkan tabung sinar x 45
derajat Caudally.
- Kepala
diposisikan supine/Antero Posterior, dengan menempatkan Mid Sagittal
Plane kepala tegak lurus dengan meja pemeriksaan
- Orbito
Meatal Line (OML) phantom kepala diposisikan tegak lurus dengan meja
pemeriksaan.
- Fiksasi
kepala dengan menggunakan bantal pasir dan spon agar tidak berubah
posisinya.
- Pertengahan
kaset diatur tepat pada jatuhnya sinar X
- Letakkan
Marker R (kanan) atau L (kiri) sesuai posisi objek pada tepi kaset
yang tercakup luas lapangan penyinaran.
- Pastikan Central Ray (CR)
disudutkan antara 45 derajat Caudally.
- Central Point (CP) menembus
2-2,5 inchi di atas glabella
- Jarak pemotretan (FFD) = 90
cm
- Berikan
faktor eksposi (KV, mA, dan Second) sesuai dengan tebal objek kepala.
- Selesai
eksposi, lakukan prosesing film di Kamar Gelap.
KRITERIA
GAMBAR
- Tampak gambaran os
occipitale
- Foramen magnum terproyeksi
ditengah film
- Kedua
Petrous ridge terproyeksi simetris .
- Gambar
permukaan anterior C1 terproyeksi di dalam Foramen Magnum
- Tampak
batas luas lapangan penyinaran dan marker R (kanan) atau L(kiri)


PROYEKSI
PA AXIAL
PROSEDUR
PEMERIKSAAN
- Persiapkan
Alat dan Assesories radiografi yang dibutuhkan untuk praktek
radiografi Foramen Magnum
- Geser
tabung sinar x tepat dipertengahan meja pemeriksaan.
- Atur luas lapangan
penyinaran sesuai dengan besarnya obyek, sudutkan tabung sinar x
45derajat Cranially.
- Letakkan
kepala pada posisi prone/ postero anterior, dengan menempatkan dahi
dan hidung menempel pada pertengahan garis meja pemeriksaan
- Orbito
Meatal Line (OML) phantom kepala diposisikan tegak lurus dengan meja
pemeriksaan.
KRITERIA GAMBAR
- Tampak gambaran os
occipitale
- Foramen magnum terproyeksi
ditengah film
- Kedua
Petrous ridge terproyeksi simetris .
- Gambar permukaan anterior C1 terproyeksi di dalam Foramen
Magnum
- Tampak proyeksi gambar
dens (processus odontoid)
- Tampak batas luas lapangan penyinaran dan marker R (kanan)
atau L(kiri)
|
|
|
|
PROYEKSI SUBMENTOVERTIKAL AXIAL METODE
KEMP -HARPER
Indikasi Pemeriksaan :
· Fraktur
· Diferrential Diagnosa
Ukuran Film : 18 X
24 cm
POSISI PASIEN
- Untuk proyeksi
submentovertikal (SMV) axial, posisikan pasien pada posisi supine atau
duduk tegak. Pada posisi supine jika diperlukan tubuh pasien diangkat
agar kepal full extensi. Kepala lebih diekstensikan akan lebih nyaman
bila pada posisi duduk tegak
POSISI OBJEK
- Pusatkan MSP tubuh pada pertengahan
grid.
- Letakkan kepala pasien pada verteknya
dan aturlah garis orbitomeatal sejajar dengan film.
- Aturlah posisi film sehingga titik tengah
tepat mengenal CR.
- Tidak ada perputaran / pergerakan
kepala.
- Mintalah pasien untuk menahan nafas pada saat eksposi
CENTRAL RAY :
- Arahkan CR ketitik 2,5 cm distel (
menjauhi ) sympisis mandibular pada 20 derajat posterior CR menembus
antara pertengahan MAE.

HASIL GAMBARAN

MODIFIKASI ERASO
Metode
eraso adalah metode yang jarang dipakai untuk pasien-pasien yang mengambil
metode SMV Kemp-Harper.
POSISI OBJEK
- Posisikan pasien seperti
pada posisi Kemp-Harper dengan garis orbitomeatel ditempatkan pada
sudut 25 derajat dari bidang film
- Dengan MSP kepala tegak
lurus bidang film, pusatkan film 2,5 cm dibawah MAE.
CENTRAL RAY
- Arahkan CR tegak lurus
kepertengahan film kira-kira 5 cm distal dari sympisis mandibular.
STRUKTUR
GAMBAR
- Kedua
proyeksi Submentovertikal axial menunjukan proyeksi foramen jugular,
ketika memeriksa prominen mandibula yang ada pada pasien CR dapat
ditambah 5 sampai 10 derajat caudally.
KRITERIA EVALUASI
- Hal-hal berikut harus
dengan jelas diperlihatkan :
- Foramen
jugular terbebas dari superposisi mandibula
- Jarak
dari kedua mandibula pada tengkorak berjarak sama pada kedua sisinya
- Modifiksi
eraso akan memproyeksikan pada sudut 5 derajat lebih besar dari pada
metode Kemp-Harper
PROYEKSI AP AXIAL (TRANSORAL) METODE CHAUSSE II
Ukuran
film 18 X 24 cm
POSISI PASIEN
Posisikan pasien pada posisi supine .
POSISI OBJEK
- Rotasikan
MSP kepala 10 derajat kearah sisi yang akan diperiksa.
- Atur posisi inner canthus
pada titik tengah grid.
- Extensikan
leher sehingga garis ancanthomeatal pada sudut 10 derajat cranially
dari vertiakal.
- Setelah
mengatur CR dan posisi film, periksa kembali posisi kepala pasien dan
biarkan dalam posisi tersebut, minta pasien untuk membuka mulut
selebar-lebarnya.
- Respirasi
: Jika memungkinkan perintah pasien mengucapkan “ah-h-h” dengan
kondisikan mulut dibuka, Jika tidak memunkinkan minta pasien utuk
menahan nafas pada saat eksposi.
CENTRAL RAY :
CR langsung melalui mulut
yang terbuka dengan sudut 250 cranially
STRUKTUR GAMBARAN
- Foramen
jugular pada sisi paling dekat dengan meja seluruhnya terlihat pada
mulut yang terbuka diantara bayangan atas dan bagian bawah morals.
- Foramen
jugural contralateral diperlihatkan dengan jelas seluruhnya pada ramus
mandibular superjacent.
KRITERIA
EVALUASI
Hal-hal berikut harus dengan jelas diperlihatkan :
- Foramen juguralis
pada sisi yang dekat meja dari superposisi dari bagian bawah dan atas
moral tau ramus mandibular.
- Foramen jugular
dalam contralateral terlihat seluruhnya superposisi dengan ramus
mandibula.
|
|
Written by Wahyu Hidayat
|
|
FISSURA
ORBITALIS INFERIOR
PROSEDUR
PEMERIKSAAN
- Persiapkan Alat dan Assesories radiografi yang dibutuhkan
untuk teknik radiografi Fissura Orbitalis Inferior (FOI)
- Geser tabung sinar x tepat dipertengahan meja pemeriksaan.
- Atur luas lapangan penyinaran sesuai dengan besarnya obyek,
sudutkan tabung sinar x 200 – 250 Cranially.
- Kepala posisi prone/ postero anterior, dengan menempatkan dahi
dan hidung pasien menempel pada pertengahan garis meja pemeriksaan
- Infra Orbito Meatal Line (IOML) kepala diposisikan tegak lurus
dengan meja pemeriksaan dengan mengganjal dahi dengan spon.
- Fiksasi kepala dengan menggunakan bantal pasir dan spon agar
tidak berubah posisinya.
- Pertengahan kaset diatur tepat pada jatuhnya sinar X
- Letakkan Marker R (kanan) atau L (kiri) sesuai posisi objek
pada tepi kaset yang tercakup luas lapangan penyinaran.
- Pastikan Central Ray (CR)
disudutkan antara 200 – 250Cranially.
Central Point (CP) menembus nasion
Jarak pemotretan (FFD) = 90 cm
Berikan faktor eksposi (KV, mA, dan Second) sesuai dengan tebal objek
kepala.

HASIL
GAMBARAN
- Anterior masing-masing
bagian dasar os orbita
- FOI tampak terproyeksi
diantara bayangan prosesus pterygoidea dan ramus mandibula
- FOI terproyeksi dalam
gambar lingkar orbita
- Tampak batas luas lapangan penyinaran dan marker R (kanan)
atau L(kiri)
FISSURA
ORBITALIS SUPERIOR
PROSEDUR PEMERIKSAAN
- Persiapkan Alat dan Assesories radiografi yang dibutuhkan
untuk praktek radiografi Fissura Orbitalis Superior (FOS)
- Geser tabung sinar x tepat dipertengahan meja pemeriksaan.
- Atur luas lapangan
penyinaran sesuai dengan besarnya obyek, sudutkan tabung sinar x 250
Caudally.
- Letakkan kepala pada posisi prone/ postero anterior, dengan
menempatkan dahi dan hidung panthom menempel pada pertengahan garis
meja pemeriksaan
- Orbito Meatal Line (OML) kepala diposisikan tegak lurus dengan
meja Fiksasi kepala dengan menggunakan bantal pasir dan spon agar
tidak berubah posisinya.
- Pertengahan kaset diatur tepat pada level batas bawah orbita
(inferior margin).
- Letakkan Marker R (kanan) atau L (kiri) sesuai posisi objek
pada tepi kaset yang tercakup luas lapangan penyinaran.
- Pastikan Central Ray (CR)
disudutkan 25 0 Caudally.
- Central Point (CP) menembus
batas bawah orbita (inferior margin)
- Jarak pemotretan (FFD) = 90
cm
- Berikan faktor eksposi (KV, mA, dan Second) sesuai dengan
tebal objek kepala.

HASIL GAMBARAN
- Tampak bagian superior os
petrosum tepat di atas lingkar bawah (inferior margin) os orbita.
- FOS tampak terproyeksi
memanjang (elongasi) di medial orbita di antara gambaran ala magna dan
ala parva os sphenoidale.
- Tampak
batas luas lapangan penyinaran dan marker R (kanan) atau L(kiri)
|
|
No comments:
Post a Comment