Sunday, 12 February 2012

Grid Radiografi
Grid adalah suatu alat yang berfungsi menaikkan kontras radiografi dengan cara menyerap radiasi hambur dan meneruskan radiasi primer.
Grid pertama kali ditemukan oleh Dr. Gustav Bucky (1913) kemudian disempurnakan lagi oleh radiologis dari chicago bernama Dr. Hocles Potter (1920) dengan cara mengatur jarak Al dan Pb menjadi lebih rapat dan lebih kecil.
GRID RATIO
perhatikan gambar berikut:

Grid Ratio adalah perbandingan antara tinggi Pb dengan jarak antara Pb 1 dengan Pb yang lain
Contoh Grid Ratio 5:1, 6:1, 8:1, 10:1, 12:1
Prinsip kerja grid:


- radiasi primer setelah melewati objek akan menimbulkan radiasi hambur
- radiasi hambur akan diserap oleh Pb, radiasi primer sepenuhnya digunakan untuk pencatatan bayangan pada IR.
- semakin besar grid ratio, semakin bagus karena radiasi hambur akan semakin kecil.
perbandingan 2 buah grid ratio
1. High Ratio Grid
perhatikan gambar berikut:


2. Low Ratio Grid
perhatikan gambar berikut
:

Grid dengan rasio yang lebih tinggi lebih effektif dibandingkan dengan rasio yang lebih rendah karena sudut deviasi yang lebih kecil dan jarak antar Pb yang lebih rapat.
TIPE GRID BERDASARKAN PERGERAKANNYA
1. Stationary Grid / Lysolm / Grid Diam
yaitu grid yang diam saat eksposi
2. Moving Grid / Bucky / Grid Bergerak
yaitu grid yang bergerak saat eksposi
TIPE GRID BERDASARKAN BENTUK DAN KONSTRUKSINYA
1. Grid Linear
lead strip antara aluminium dan Pb sejajar. grid ini mempunyai keterbatasan pemakaian yaitu pada pemakaian FFD tertentu dapat terjadi gambaran seperti underexpose.
2. Crossed Grid
yaitu 2 buah grid linear yang ditumpuk secara tegak lurus. grid ini didesain untuk menyerap lebih banyak radiasi hambur.
3. Focussed Grid
letak dari lead strip miring. grid dari ujung ketengah grid searah menuju suatu fokus sehingga sinar obligue masih bisa lewat melalui lempengan aluminium (interspace)
Kesalahan penggunaan grid
1. Off level
posisi grid diletakkan tidak tepat pada posisi yang sebenarnya karena posisi grid miring sehingga radiasi primer lebih banyak diserap.
seperti nampak pada gambar berikut:

2. Off Center
penempatan CR tidak tepat pada grid, sehingga posisi sinar tidak rata. hal ini mengakibatkan distribusi radiasi yang berbeda sehingga mengakibatkan gambaran ada yang hitam dan putih.
seperti nampak pada gambar berikut:

3. Off Focus
terjadi karena pemilihan FFD yang kurang tepat (terlalu jauh atau dekat) sehingga densitas gambaran tidak sama antara bagian tengah dan pinggir. hal ini menyebabkan banyak sinar primer yang diserap di daerah pinggir.seperti nampak pada gambar berikut:

4. Upside Down
terjadi karena pemakaian grid terbalik seperti nampak pada gambar berikut:

No comments:

Post a Comment