TEKNIK RADIOGRAFI ANKLE JOINT
Oleh
:
Nova
Rahman, Dipl.Rad, S.Si
Ketua
Program Studi D III Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi
Universitas
Baiturrahmah
Teknik
Radiografi Ankle Joint, Oleh Nova Rahman, Dipl.Rad, S.Si, Ketua Program Studi D
III Teknik Radiodiagnostik danRadioterapi Universitas Baiturrahmah,
Disebarluaskan melalui Tempat Nongkrong Radiografer se-Indonesia di
www.nova-rahman.blogspot.com
Ankle
Joint
Ankle
Joint (pergelangan kaki) merupakan persendian yang paling sering mengalami
cidera pada orang dewasa. Penentuan bagaimana penanganannya biasanya hanya
berdasarkan pemeriksaan klinis dan interpretasi dari foto rontgen.
Anatomi
Fisiologi
Stabilitas pada mortise ankle beergantung pada struktur
tulang-tulang dan ligamen. Persendian utama
berada diantara talus dan cekungan tibia. Talus yang berbentuk seperti
pelana kudasangat paskedudukannya dengan cekungan tibia dan benturan kecil saja
pada keharmonisan dari tibiotalar joint ini akan mengurangi contact area dan
akan membebani articular cartilago yang akan menyebabkan arthrosis.
Pada sisi medial talotibial joint di topang dengan kuat
oleh medial malleolus dan ligamen medial collateral, yang lebih kuat dari
ligamen di sisi lateralnya. Pada sisi lateral terdapat penopang fleksibel yang
dibentuk oleh lateral complex yang terdiri dari fibula, syndesmosis dan lateral
Collateral
bands.
Syndesmosis merupakan serat pengubung antara tibia dan
fibula yang dibentuk oleh ligament tibiofibular anterior dan posterior yang
letaknya setinggi cekungan tibia dan ligamen intraosseus yang tebal, berada di
bawah membran intraosseus dan terletak 2 cm di atas cekungan tibia dimana ruang
kecil bagian superior dari persendian berakhir.
Ligamen
tibiofibula anterior dan posterior sering sebut sebagai syndesmosis anterior
dan posterior. Ligamen lateral collateral menghubungkan distal fibula dengan
talus dan calcaneus.
Fleksibilitas dari lateral complex membuat talus dan
fibula bergerak dan berputar selama pergerakan normal dari ankle. Pergerakan
fibula ini pada syndesmosis merupakan bagian penting dari fungsi normal ankle.
Teknik
Radiografi
Proyeksi
yang sering digunakan pada pemeriksaan ankle joint adalah AP dan Lateral. Namun
untuk memperjelas gambaran radiograf dari ankle khususnya proyeksi AP digunakan
proyeksi yang disebut dengan Mortise View. Berikut adalah Teknik Radiografi
dari masing-masing proyeksi tersebut.
Proyeksi AP
Posisi
Pasien
Pasien diminta untuk supine di atas meja pemeriksaan. Untuk
pemeriksaan ankle joint ini tidak disarankan diambil posisi pasien erect. Hal
ini dikarenakan klinisklinis yang membawa seseorang di foto ankle joint nya biasanya
adalah kasus cidera pada ankle joint yang
menyebabkan
fraktur, dislokasi maupun ruptur pada ligamen. Jadi posisi pasien yang erect
dikhawatirkan akan menambah rasa sakit pada pasien
|
|
Central
Ray (CR) dan Central Point (CP)
CR
diarahkan tegak lurus vertikal terhadap kaset dengan CP pada pertengahan dari
kedua malleolus (medial dan lateral malleolus). Malleolus adalah bagian yang
terasa menonjol pada bagian samping dari ankle joint. Medial malleolus
merupakan tonjolan yang bisa terasa pada sisi bagian dalam ankle joint yang
merupakan milik dari os Tibia sedangkan Lateral malleolus merupakan tonjolan yang
bisa terasa pada sisi bagian luar ankle joint yang merupakan milik dari os
Fibula.
Kriteria Gambaran
-
Tampak Ankle Joint pada proyeksi AP, tanpa
mengalami
rotasi
-
Tampak kira-kira 1/3 distal dari Os Tibia dan Fibula
- Tampak Os Tibia bagian lateral
overlap dengan Os
Fibula
- Ossa Pedis tidak begitu jelas
terlihat, hanya talus yang
jelas terlihat
Teknik Radiografi Ankle Joint, Oleh
Nova Rahman, Dipl.Rad, S.Si, Ketua Program Studi D III Teknik Radiodiagnostik
dan
Radioterapi
Universitas Baiturrahmah, Disebarluaskan melalui Tempat Nongkrong Radiografer
se-Indonesia di
www.nova-rahman.blogspot.com
Proyeksi Lateral
Posisi Pasien
Pasien diposisikan duduk di atas
meja pemeriksaan dengan kedua tungkai kaki diluruskan.
Posisi Objek
Tungkai kaki dari ankle joint yang
akan diperiksa dirotasikan lateral sesuai dengan bagian mana
yang terasa sakit. Jika bagian
medial yang sakit, maka rotasikan kaki sehingga bagian medial
menempel pada kaset, begitu
sebaliknya. Bagian tungkai kaki yang tidak diperiksa, difleksikan
sehingga menjauhi ankle joint yang
akan diperiksa. Kedua lengan tangan menempel pada meja
pemeriksaan.
Ini semua dimaksudkan agar pasien merasa nyaman dengan posisi ini.
Central
Ray (CR) dan Central Point (CP)
CR
diarahkan tegak lurus vertikal terhadap kaset. Pada proyeksi mediolateral
(sinar lebih dulu
mengenai
sisi medial) maka CP pada Medial Malleolus, kemudian pada proyeksi lateromedial
(sinar
lebih dulu mengenai sisi lateral) maka CP pada Lateral Malleolus.
Teknik
Radiografi Ankle Joint, Oleh Nova Rahman, Dipl.Rad, S.Si, Ketua Program Studi D
III Teknik Radiodiagnostik dan
Radioterapi
Universitas Baiturrahmah, Disebarluaskan melalui Tempat Nongkrong Radiografer
se-Indonesia di
www.nova-rahman.blogspot.com
Kriteria
Gambaran
-
Tampak gambaran dari ankle joint proyeksi lateral
-
Tampak Os Tibia dan Fibula Overlap pada bagian
distalnya
-
Tampak Calcanus pada proyeksi lateral
- Tampak
space antara talus dengan tibia dan fibula
(talo-tibiafibular
joint)
`
Proyeksi
Mortise View
Posisi
Pasien
Sama
seperti proyeksi AP, pasien pada proyeksi mortise view diminta untuk supine di
atas meja
pemeriksaan.
Posisi Objek
Bagian pertengahan ankle diposisikan
pada pertengahan kaset
kemudian kaki di rotasikan ke arah
dalam (endorotasi) sebesar 15
derajat. Hal ini dimaksudkan supaya
ketinggian lateral malleolus
sejajar dengan medial malleolus
(dalam keadaan kaki lurus tanpa
rotasi, lateral malleolus lebih
rendah dibandingkan dengan medial
malleolus), sehingga nantinya akan
memperlihatkan dengan jelas
kedua space persendian baik lateral
maupun medial.
Central Ray (CR) dan Central Point
(CP)
CR diarahkan tegak lurus vertikal
terhadap kaset dan CP nya pada
pertengahan kedua malleolus.
Teknik Radiografi Ankle Joint, Oleh
Nova Rahman, Dipl.Rad, S.Si, Ketua Program Studi D III Teknik Radiodiagnostik
dan
Radioterapi
Universitas Baiturrahmah, Disebarluaskan melalui Tempat Nongkrong Radiografer
se-Indonesia di
www.nova-rahman.blogspot.com
Kriteria Gambaran
- Tampak kedua space persendian baik
lateral maupun
medial jelas terlihat, tanpa
mengalami overlap terutama
pada
lateral malleolus
-
Tampak 1/3 distal dari os tibia dan os fibula
-
Tampak ossa tarsalia mengalami overlap satu sama
lain,
karena posisi oblique akibat endorotasi
Perbandingan foto antara foto ankle
joint proyeksi AP dengan Mortise View
Ankle Joint Proyeksi AP Ankle Joint
Proyeksi Mortise View
Pada perbandingan foto di atas dapat
dilihat bahwa foto ankle joint proyeksi AP mengalami
overlap pada daerah lateral
malleolus. Pada foto proyeksi mortise view, tampak dengan jelas
space dari persendian di ankle joint
pada sisi medial dan sisi lateral.
Teknik Radiografi Ankle Joint, Oleh
Nova Rahman, Dipl.Rad, S.Si, Ketua Program Studi D III Teknik Radiodiagnostik
dan
Radioterapi
Universitas Baiturrahmah, Disebarluaskan melalui Tempat Nongkrong Radiografer
se-Indonesia di
www.nova-rahman.blogspot.com
Interpretasi
Radiograf dari Beberapa Kasus Pada Foto Ankle Joint
Pada foto disamping, tampak fraktur
pada medial malleolus. Fraktur
jenis
ini
dapat disebut dengan avulsion
fraktur.
Dari letak fraktur yang
berada
di medial malleolus mengindikasikan
bahwa
saat terjadi
cidera,
kaki berada pada posisi
pronasi.
Oleh karena itu cidera
seperti
ini disebut dengan pronation
exorotation
injury (PER) tingkat 1
atau
lebih.
Pada
foto disamping, tampak fraktur
transversal
yang memanjang dari
lateral
malleolus sampai ke talus
(lihat
panah)
Pada
foto disamping, tampak erjadi
dislokasi pada ankle joint akibat
fraktur pada kedua malleolus.
Lateral malleolus terdorong dari
anterior ke posterior. Fraktur
dimulai
dari
ankle joint dan terus ke arah
proximal.
Teknik
Radiografi Ankle Joint, Oleh Nova Rahman, Dipl.Rad, S.Si, Ketua Program Studi D
III Teknik Radiodiagnostik dan
Radioterapi
Universitas Baiturrahmah, Disebarluaskan melalui Tempat Nongkrong Radiografer
se-Indonesia di
www.nova-rahman.blogspot.com
Referensi
:
- Ankle Fractures, Fracture
Mechanism and Classification, Robin Smithuis MD, Radiology
Departement Rijnland
Hospital, Leiderdorp, Netherlands.
- The WHO Manual of Diagnostic
Imaging, Radiographic Technique and Projections,
Staffan Sandstrom M.D., WHO and ISR,
2003.
- Modul Mata Kuliah Teknik
Radiografi Dasar I, Ekstremitas Bawah, Nova Rahman,
Dipl.Rad, S.Si, Prodi TRO Universitas Baiturrahmah
No comments:
Post a Comment