CHAPTER XVIII
CTA : Teknik Konsiderasi
Chapter
14 memperkenalkan CTA sebagai salah satu yang menguntungkan dari scaning
volume. Pada chapter ini merinci dari teknik yang dibutuhkan pada CTA termasuk
persiapan pasien. Parameter aquisisi, administrasi media contras. Yang kedua
pada chapter ini memperlihatkan secara umum peralatan visualisasi 3D yang
digunakan pada CTA. Alat ini didiskripsikan detail pada chapter 17.
DEFINISI
Keuntungan
yang signifikan dari spiral/ kelikal CT aquisisi data adalah aplikasi untuk
gambar 3D dari struktur pembuluh darah dengan IV injeksi dari kontras media
aplikasi ini. CT angiography didefinisikan sebagai beragam gambar CT dari
pembuluh darah yang telah diputihkan oleh media kontras (Kalender,1995). selama
aquisisi data spiral/ kelical seluruh area yang menarik dapat di scan selama
injeksi dari kontras. Gambar dapat diambil ketika pembuluh darah penuh untuk
mendemonstrasikan pulsa arteri/vena melalui aquisisi data dari keduanya (arteri
& vena). CTA telah digunakan sukses untuk nomor dari pemeriksaan
investigasi anatomi pembuluh darah , masalah dan penyakit pd tertentu, teknik
CT telah dipercaya berguna pada gambaran system syaraf , abdomen dan aorta
torax, peredaran darah ginjal dan mengevaluasi system peredaran dari abdominal
viscera (Fishman dan Jeffrey,1998).
CTA
dasarnya adalah penggambaran 3D untuk menampilkan gambar peredaran melalui
intravena administrasi dari contras berbeda dari intravena convensional
angiography. Keuntungan dari CTA adalah itu mempunyai special resolusi yang
kecil (Rawlungs,1995).
YANG DIBUTUHKAN
Paling
tidak 4 langkah utama yang crasial untuk membawa pemeriksaan CTA tindakan
layanan yang hati-hati dari langkah ini akan mengoptimalisasi pemerisaan dan
menghasilkan qualitas gambar yang baik yang akan membuat dari radiologi membuat
keputusan yang akurat langkah ini termasuk sebagai berikut :
-
persiapan pasien
-
parameter aquisisi
-
media kontras administrasi
PERSIAPAN PASIEN
Pemeriksaan
CTA yang sukses tergantung pada persiapan hati-hati dari pasien sebelum pemeriksaan.
Pemeriksaan yang dibutuhkan radiografer dan dr. radiologi bekerja bersama untuk
mendapatkan informasi yang tepat dari pasien dan untuk meyakinkan bahwa pasien
mengerti prosedur teknik tahan nafas. Nomor dari skema persiapan pasien
didiskripsikan oleh beberapa investigator untuk cakupan luas dari aplikasi CTA
(fishman dan Jeffrey,1998) Smith dan Fishman 98 mendiskripsikan skema.
Proses
3D CTA, riwayat pasien harus ditambahkan untuk identifikasi pasien dengan
riwayat alergi, disfungsi ginjal, sakit jantung dan astma. Premedikasi steroid
harus dilihat dari pasien dengan riwayat alergi iodine/ reaksi sebelumnya untuk
mengiodinasi contras agent. Pasien dengan riwayat gagal ginjal seharusnya
dievaluasi dengan level creatine dan level urea nitrogen dalam darah sebelumnya
dilakukan pemeriksaan. Air (750 ml) digunakan sebagai kontras negative sebelum
pemeriksaan, contrast agent positiv tidak ditambahkan karena dapat menimbulkan
artefak dan intertef dengan evaluasi dari 3D CTA. Pasien diinstruksikan untuk
tahan nafas dan praktekan dengan pasien sebelum pemeriksaan itu akan membantu
suksesnya pemeriksaan dari gerakan. Hyperventilation dilakukan secepatnya
sebelum pasien tidak kuat menahan nafas. Pindahkan dan amankan dari 20 gauge pada
area antecubital untuk amankan dilakukan fokus IV contrast agent.
PARAMETER AQUISISI
Pada
umumnya, pemeriksaan rutin CTA prosedur dilakukan pemeriksaan CTA pemeriksaan
rutin menyediakan beberapa peristiwa dari cakupan anatomy untuk discan. Salah
satu jarak scan/ cakupan scan R(mm) telah dibedakan, nomor dari parameter harus
hati-hati memilih untuk optimalisasi kualitas gambar 3D dan akurasi dari
pemeriksaan CTA. Parameter ini termasuk waktu scan, TSE.
Perbandingan
keuntungan CTA dan convensional angiography.
Convensional
|
CTA
|
-
system biplane dapat meminta paling tidak 2 sudut
dari pemberian struktur pembuluh darah per contrast injeksi ketika
dibutuhkan, melihat alternatif dan pemeriksaan dari struktur tambahan
dibutuhkan kembali ditambahkan eksposisi dan media kontras.
-
Penusukan dibuat, pasien harus sembuh dari prosedur
dengan perawatan tertutup dan bedrest minimal 6-8 jam. Waktu recovery secara
significant untuk biaya dari pemeriksaan.
-
Complikasi serius dari angiography dapat termasuk
reaksi dari media contrast, dan trombolic complikasi dari arterisasi dapat
menjadi stroke, arteri pecah, pseudoaneurisma, perdarahan arteri, menggunakan
cerebral angiography sebagai contohnya untuk komplikasi neurologic dapat
menjadi serangan stroke sebesar 4% dan resiko dari perkembangan permanen kekurangan
syaraf dari tidak dapat stroke kira-kira 1%.
|
-
CTA membutuhkan seluruh volume dari data 3D
menggunakan sekali injeksi dari MK. Itu dapat direkonstruksikan untuk iodine/
x-ray exposure minimal observasi prosedur.
-
Melalui media kontras sama perihal injeksi intravena
secara signifikan mengurangi resiko komplikasi trombolic
-
CTA adalah pemeriksaan 3D. struktur dibawah mungkin
dihilangkan oleh post procesing.
-
CTA adalah modalitas gambar krosektional yang
menampilkan jaringan diskriminasi secara baik, seperti mempunyai alat untuk
depiting trombosit mural, kalsifikasi, dan dimensi mural sesungguhnya
|
Tabel kecepatan
dapat dikalkulasikan dengan perhitungan 18.1 atau 18.2 (kalender 1995)
d = R/T 18.1
d = S x P/T 18.2
keterangan
: S = slice kolimasi
P = picth
T = scan time (s) per 360 derajat
rotasi.
Kolimasi
mempengaruhi spacial resolusi (z-axis) atau longitudinal resolusi. Kolimasi
dari 1mm menggunakan nilai MA rendah dari CT konventional. Perlu diingat trade
of diantara noice dan resolusi kontras. Kolimasi 3mm biasanya digunakan pada
CTA abdomen untuk melihat siliaka, mecenterika superior dan arteri ginjal (
Jefrey, 1998).

Pitch adalah
racio dari jarak meja per 360 derajat perotasi untuk jarak kolimasi. Penambahan
pitch dapat menambah volume cakupan tetapi mengurangi spacial resolusi. Pada
kasus ini ( kusz dan fisman 1998) menebak bahwa pitch dari 2 menyediakan
cakupan area dari animasi (smith dan fisman 1998) juga mempengaruhi kualitas
dari pemeriksaan adalah pemilihan dari nilai KVP dan MA dan interval
rekonstruksi gambar. Pemilihan dari KvP dan mA pada pemeriksaan CTA biasanya
ditentukan dari ukuran tubuh pasien dan level dari noise pada gambar. Untuk
maintain sinyal rasio yang baik, kVp dan mA harus dibenarkan ( Kaleder, 1995)
memberikan point bahwa walaupun kVp digunakan, nilai mA dipilih berdasarkan
dari ukuran tubuh pasien yang akan diperiksa. Noise juga efek dari nilai mA
(Kalender, 1995) juga mencatat bahwa tidak penting menambah nilai mA untuk
pemeriksaan CTA spiral dibadingkan dengan pemeriksaan spiral standart dari
bagian tubuh yang sama.
Interval
rekonstruksi gambar menunjukan celah diantara pusat dari slice. Rekonstruksi
interval sangat penting ksarena peraturan dari kualitas gambar 3D CTA.
ADMINISTRASI MEDIA KONTRAS
Penggambaran
dari media kontras ketika pada pembuluh darah selama pemeriksaan merupakan
langkah yang kritikal pada akuisisi gambar. Teknik injeksi kontras diambil
dalam konsiderasi volume dari kontras yang dibutuhkan untuk opaciti bagian dari
pembuluh darah. Rata-rata penyuntikan media kontras dan waktu diantara
pemasukan dari CT scan spiral. Perhitungan kalkulasi waktu kontras untuk lain
pasien adalah penting pada CTA untuk menyakinkanbahwa gambar direkam ketika
Flow in kontras adalah optimal pada pembuluh dara. Untuk membantu dengan
variasi task sistem secara otomatis seperti SmarPrep (GE medical System)
Siemens.
Combined
Aplication untuk mengurangi Exposi (CARE bolus), tosiba Sure Start digunakan
komersial. Produk tersebut meyakinkan untuk mengoptimalisasi monitoring kontras
pada CTA (gambar 18.2) demonstrasi seperti optimalisasi menggunakan Tosiba
SureStart paket.

TEKNIK POST PROSES
Alat pembuatan
gambar
Sekarang ini
teknik yang biasa digunakan pada CTA
1.multiplanar
reconstruction (MPR) termasuk sudut MPR
2. maximum
intensity projection MIP
3. shaded
surface distance
4.Interactive
cine
MPR
MPR adalah alat pembuatan gambar yang pertama yang digunakan pada CTA.
MPR ini sangat mudah dan cepat untuk merekonstruksi gambar dibandingkan dengan
teknik3D yang lainya dan dapat membuat gambar dari volume data set pada semua
rencana termasuk kurva rencana. Bagaimanapun juga MPR tidak begitu berguna
untuk beberapa aplikasi misalnya pada pembuatan gambar dari circum wilis dan
intracranial AVM. Didalam penggunaan tanpa editing dianjurkan ketika
menggunakan MPR pada pemeriksaan CTA.
SSD
Pembuatan gambar SSD dianjurkan untuk sedikit mengedit menghilangkan
struktur yang overlaping penggelapan dari pembuluh darah. Ini lebih cepat dari
VR karena hanya menggunakan frkasi yang kecil dari data set.karakteristik ini
dapat menghasilkan artefak generation dan gambar tidak begitu akurat. Gambar
SSD berguna untuk menampilkan hubungan dari pembuluh darah, asal pembuluh darah
dan kontur permukaan dari pembuluh.
MIP
Pembuatan gambar dari MIP paling sering digunakan dalam pemeriksaan CTA
untuk memperlihatkan pembuluh darah. Ini sangat popular pada CT dan MRI serta
lebih acurat dibandingkan dengan SSD (kyuzsak dan Fishman,1998). Walaupun MIP
terbukti berguna pada CTA, diamjurkan untuk menghilangkan struktur yang tidak
diinginkan seperti tulang dan kalsifikasi plaque untuk mencegah peninjau dari
detail intravaskular.biasanya alogaritma pada MIP dapat membuat Napel yang
menunjuk pada manik-manik atau air step artifak (tergantung dari kategori
artefak terkait dengan frekuensi data sampling. Hal ini dapat dikurangi oleh
rekonstruksi interval secara overlaping. MIP dapat digunakan secara baik untuk
memisahkan calsifikasi pada pembuluh darah, lumendan intravaskuler trombus.
VOLUME RENDERING
Postprosesing yang lain untuk pembuatan gambar 3D adalah menjadi popular
dan makin sering popular adalah VR. Volume rendering menggunakan semua
informasi yang terdapat pada axial data set untuk menampilkan struktur
internal( soft tisu,pembuluh darah, anatomi tulang ) sama baiknya dengan
menyediakan diameter pembuluh darah dan hubungan 3D pembuluh darah.di masa lalu
VR hanya dilakukan pada workstation yang kuat, tidak hanya mahal tetapi waktu
yang lama. Sekarang VR dapat dilakukan secara real-time sebanyak 5 sampai 10
frame rate per detik menggunakan relatif mahalnya workstation. Gambar 18.5
Merupakan contoh
dari gambar 3D dengan pembuatan gambar pada CTA untuk aorta abdominal aplikasi
dari pembuatan gambar untuk kondisi medis dan clinikal yang bervariasi.
MPR
-
paling cepat postprosesingnya.
-
Mudah digunakan
-
Gambaran arteri dan vena berarti berbeda kontrasnya.
-
Bagian Trombus pada aneurisma
-
Calsifikasi pada aneurisma
-
Pembedahan
-
Tumor vessel topograpi
3D SSD
-
anatomi pembuluh darah
-
hubungan dari tulang
-
tidak ada informasi tentang lumen
-
pendesakan tulang oleh tumor pada pasien
MIP
-
gambara 2D angiograpi yang berputar pada semua axes
spatial
-
patologi kalsifikasi pada pmbuluh darah
-
gambaran paralel dari arteri dan vena
-
rencana teraputik : TPA,stent,operasi
-
pengechekan pot operasi dari pembuluh darah.
Bagaimanaun juga informasi dari voxel digunakan dalam
prosesing.perkembangan dari komputer grafik sekarang dapat memungkinkan untuk
membuat proses gambar VR pada kecepatan tinggi dan frame rate yang tinggi (5-20
frame/detik) dan itu merupakan hasil dari VR real time.
Kusyk dan fishman mendiskribsikan VR parameter yang diharapkan untuk
keakuratan dari praktek CTA. Parameter ini termasuk windowing( window width dan
window level), keputihan gambar, ketajaman, dan keakuratana. Walaupun windowing
mengijinkan peninjau untuk mencari densitas dan kontras gambar sesuai dengan
kebutuhan.
Ketajaman pada peninjau yang lain tergantung dari kemampuan peninjau
berkisar 0-100%.kusyk dan fishman melaporkan bahwa seting ketajaman 100%
berguna untuk range yang besar pada pemeriksaan. Akhirnya VR merupakan hasil
yang lebih akurat dari nomor masalah dalam pembuluh darah ( misal stenosis )
daripada SSD dan 3D MIP (kusyk et al, 1997). Bagaimanapun juga ebert menunjukan
bahwa VR juga tidak tanpa masalah yaitu tergantung dari variasi observer.
Sekarang ini tekniknya sedang dikembangkan yang akan memperbaiki konsistensi
dari interpretasi diagnostik (kusyk dan fishman, 1998).
Ini merupakan pembuatan gambar yang mendiskribsikan detail pada chapter
17.
INTERAKTIF CINE
Perkembangan dari prosesig gambar dan penggambaran 3D telah mencapi
pandangan film. Interaktif cine berarti melihat dan mengevaluasi gambar pada
axial data set oleh suatu wadah melalui set dari gambar. Karena masing-masing
gambar ini terpisah hanya beberapa waktu saja, dan gambar yang terus menerus
mengakibatkan gambar seperti bergerak (seperti film). Jonshon et al (1998) mencatat
bahwa walaupun gambar axial dapat digunakan untuk diagnosis, gambar 3D membantu
mendemonstrasikan hubungan anatomi dan memperlihatkan pembuluh darah yang
berjalan pada z axis.

STEREOSKOPIC VIEWING.
Teknik
penggambaran yang lain pada CTA adalah sterescopic viewing. Teknik merupakan
teknik yang experimental ( belum digunakan secara rutin) digambarkan oleh
kuszyk dan fishman (1998) untuk memperhalus perbedaan hubungan struktur secara
3D. si penemu mengatakan bahwa gambaran dari stereoskopik adalah teknik yang
melihat dari sudut yang berbeda dan menggerakan kepala untuk mendapatkan
gambar. eksperiment pada laboratorium kita menunjukan bahwa radiografer dan non
radiografer menyukai stereoskopik daripada gambar konvensional radiograf. Kita
secara rutin melihat gambar 3D secara konvensional dan stereoskopik.

No comments:
Post a Comment