Thursday 19 January 2012


KONTRAS  MEDIA

I. Pendahuluan

            Kontras Media mampu membedakan jaringan-jaringan pada gambar foto rontgen digunakan untuk membedakan jaringan-jaringan yang tidak terlihat dalam radiografi biasa. Dapat tampak karena perbedaan berat atom bagian tubuh dengan bahan kontras.

II. Syarat-syarat Bahan Kontras Media :
  1. Tidak merupakan racun dalam tubuh.
  2. Dalam konsentrasi yang rendah telah dapat membuat perbedaan densitas yang cukup.
  3. Mudah cara pemakaiannnya.
  4. Secara ekonomi tidak mahal dan mudah diperoleh dipasaran.
  5. Mudah dikeluarkan dari dalam tubuh/larut sehingga tidak mengganggu organ tubuh yang lain.

III. Guna Kontras Media
  1. Memperlihatkan bentuk anatomi dari bagian yang diperiksa.
  2. Memperlihatkan fungsi organ yang diperiksa.

IV. Yang Harus Diingat :
      Setelah kontras media masuk melalui pembuluh darah, dia tidak menetap disitu tetapi :
1.      Difusi ke cairan tubuh, khususnya cairan ekstraseluler.
2.      Dalam beberapa saat sampai ke arteri ginjal.
3.      Di eksresi oleh ginjal ke dalam Calic Pelvis.

V.  Pengaruh Ion
            Antara kontras media ionik dan non ionik terdapat perbedaan yang jelas, karena masih mengandung ion dalam pada molekulnya dan yang lain tidak. Ion-ion dalam cairan kontras media tersebut dapat terlepas dan akan mempengaruhi struktur jaringan dalam tubuh. Jika disuntikan karena terjadi ion interchange diantara sel-sel tubuh dengan kontras media ionik yang masuk, hal ini berakibat efek samping seperti mual dan alergi, muntah, pusing, bahkan panas dan shock anafilaktik.

VI. Ikatan Ion Kontras Media dalam X-Ray :
·        Ionik → kontas media masih mempunyai ikatan dalam molekul garamnya
·        Non Ionik → kontras media yang tidak mempunyai ion didalam molekul garamnya.

VII. Jenis Bahan Kontras Media
  1. Ionik Monomer
    • 3 atom yodium
    • ion
    • 1 gugus karboxil peranion
    • osmolalitas tinggi
2.      Ionik Dimer
·        6 atom yodium
·        ion
·        1 gugus karboxil dan hidroxil
·        osmolalitas rendah
3.      Non Ionik Monomer
·        3 atom yodium
·        tanpa ion
·        tanpa gugus karboxil
·        4 sampai 6 gugus hidroxil
·        osmolalitas rendah
4.      Non Ionik Dimer
·        6 atom yodium
·        tanpa ion
·        tanpa gugus karboxil
·        lebih dari 8 gugus hidroxil
·        hiposmolar/isosmolar

VIII. Viskositas
            Diukur dengan tingkat mengalirnya melalui tabung kapiler kecil dalam standar tekanan dan temperatur yang ditentukan. Hal ini berhubungan dengan kekuatan yang perlukan untuk menyuntikan yang membatasi tingkat kecepatan penyuntikan. Pada kateterisasi diperlukan penyutikan cepat dibandingkan biasanya, sehingga kontras media yang dipilih adalah yang paling rendah viskositasnya. Viskositas dapat dikurangi dengan merendahkan tingkat konsentrasi iodium dan tentu akan berpengaruh pada opasitas gambar. Dapat juga kontras media dipanaskan pada temperatur tententu untuk mengurangi viskositas dan sesuai dengan temperatur tubuh.

IX. Osmolalitas
            Osmolalitas adalah tekanan osmotik yang terdapat pada partikel yang dilarutkan dalam suatu larutan tertentu hal ini berpengaruh terhadap toleransi kontras media pada tubuh. Makin tinggi tekanan osmotik semakin jelek toleransi kontras media tersebut terhadap tubuh. Kontras media ionik mengalami pemecahan ion, sedangkan pada non ionik tidak terjadi pemecahan ion. Sehingga osmolalitas ionik jauh lebih rendah dibandingkan non ionik. Ukuran satuan osmolaitas = MOSM/Kg H2O.
            Pengaruh osmolaitas secara klinis adalah rasa panas, tidak nyaman, nyeri, kerusakan pada otak dan pembuluh darah, kerusakan pada ginjal, gangguan keseimbangan elektrolit pada anak-anak.

X. Prinsip Fisika Media Kontras Pada Imejing
·        Timbulnya kontras gambaran hitam putih  pada imejing dari media kontras dan jaringan sekitarnya karena prinsip ATENUASI.
·        Atenuasi terjadi bila ada perbedaan penyerapan radiasi sinar-X yang disebabkan karena nomor atom yang berbeda, kerapatan organ, ketebalan objek berbeda.

XI. Penyebab Reaksi Terhadap Bahan Kontras Media
1.      Khemotoksisitas :
·        Struktur kimia molekul
·        Hidroksil banyak, reaksi rendah
·        Ikatan dengan protein plasma/membran sel, memblok enzim, mengubah fungsi seluler, melepas substasnsi vasoaktif.
            2.   Osmotaksisitas :
·        Efek Osmotik menarik air molekul membran dalam tubuh.
·        Hypertonic bahan kontras media terhadap plasma, menyebabkan rasa sakit (pain), vasodilitasi, hipotensi, kekakuan sel eristrosit.
3.   Toksisitas Ion :
·        Jumlah ion-ion yang bersentuhan dengan fungsi seluler.
4.   Dosis :
·        Dosis besar menyebabkan terjadinya reaksi lebih besar.

            Sebagian besar reaksi kontras media adalah ringan kontras media non ionik terbukti lebih sedikit reaksi anafilaktik dari pada kontras media ionik. Diperkirakan rekasi kontras media non ionik 3-10 kali lebih rendah daripada kontras media ionik. Kontras media ionik lebih bereaksi dibanding non ionik karena kontras media ionik masih mengandung ion dan ketika masuk kedalam tubuh, ion-ion tersebut dilebihkan dan terjadi intercemible didalam sel-sel tubuh kita dan kontras media ionik mempunyai osmolaritas yang tinggi, maka akan bereaksi.

XII. Contoh-contoh Kontras Media Ionik dan Non Ionik
ANGIOGRAFIN
  • Angiografin merupakan jenis kontras media ionik.
  • Komposisi 1 ml Angiografin mengandung 0,65 gr Meglumine Amidotrizoate
( meglumine diatrizoate ) dalam setiap larutan.
  • Angiografin mempunyai viskositas (kekentalan) yang tinggi, serta mempunyai osmolalitas (daya larut) yang tinggi pula.
  • Indikasi :
Angiografin digunakan untuk Intravenus urografi, Retrograde Urografi, Cerebral Thoracic, Abdominal dan Ekstremitas angiografi, Plebografi, Computerize Tomography (CT).
  • Kontra indikasi :
Angiografin tidak baik digunakan untuk Myelografi, Ventrikulografi, Sisternografi, karena bisa menimbulkan neurotoksis.
IOPAMIRO
  • Iopamiro merupakan jenis kontras media non ionik.
  • Iopamiro mempunyai jenis molekul benzine dikarboxamide monomerik.
  • Tekanan osmotik yang rendah, sifat non ionik dari molekul serta kemotoksitas yang rendah merupakan toleransi dari Iopamiro.
  • Indikasi :
1.   Kasus-kasus neurologis (Myeloradikulografi, Sisternografi, dan Ventrikulografi).
2. Kasus-kasus Angiografi (Cerebral Angiografi, Coronoriarteriografi, Thorasic aortografi, Abdominal aortografi, DSA)
3.   Kasus urografi (Intravena urografi, kontras enhancement pada CT Scanning, Artrografi, Fistulografi)
  • Kontra indikasi:
Tidak ada kontra indikasi yang sifatnya absolut pada pemakain Iopamiro, kecuali waldenstrom’s, macroglobulinemia, multiple myeloma serta penyakit hati dan ginjal.                                             
                                  

No comments:

Post a Comment