Monday, 23 January 2012


TEKNIK PEMERIKSAAN CT  SCAN

A.                 Anatomi Fisiologi Abdomen Atas

Abdomen atas terdiri atas banyak organ yaitu, lambung, hepar, ginjal, kandung empedu, pancreas dan spleen (limpa)









 












Gambar 1. Anatomi Abdomen dan pembagian quadran abdomen


1.      Hepar

Hepar terletak pada peritoneal, dimana hepar pada orang dewasa memiliki berat 1400-1600 gr dengan berat lobus kananya enam kali dari berat lobus kiri dan memiliki panjang 15-17 cm.
Hepatic parenchyma terdiri dari hepatocytes dengan reticuloendothelia cell yang terorganisir kedalam lobus-lobus dari hepatocytes akan menata seperti jari-jari lingkaran dalam koordinasi pusat pena hevatika.
Hepar terbagi dalam 4 lobus
a.       Lobus Kanan (Right Lobe) merupakan lobus yang terbesar
b.      Lobus Kiri (Left Lobe)
      Lobus kiri selalu lebih kecil dari lobus kanan, tetapi ukurannya bervariasi.
c.       Lobus Caudatus (Caudate Lobe)
      Terletak di posterior dari portahepatika, antara fissure dari ligamentum venosum dan IVC.
d.      Lobus Quadratus (Quadrate Lobe)
      Terletak antara fissura dan ligamentum teres dengan fossa dari kandung empedu (KE) dan anterior dari porta hepatika.



Gambar 2. Hepar normal

2.      Pancreas

Pancreas merupakan kelenjar retroperitoneal yang dibagian anteriornya terdapat lambung, duodenum dan lobus kiri hepar serta di bagian posteriornya ada pembuluh darah seperti aorta (Ao), Inferior Vena Cava (IVC), Superior masentrika vena (smv), Superior masentrika arteri (sma).

Gambar 3. Pancreas

Pancreas merupakan organ yang panjang dan tipis yang memiliki ukuran ± 12 cm dan tebal ± 2 cm.
Pancreas di bagi dalam 4 segmen :
a.   Head (kepala)        :  2 - 3 cm
b.   Neck (leher)           :  1 - 2 cm
c.   Body (badan)         :  1,2 - 2,8 cm
d.   Tail (ekor)              :  2 – 2,8 cm

3.      Ginjal

Ginjal terletak di retro peritoneal, antara vertebrae lumbal I sampai vertebrae lumbal III. Ginjal kanan letaknya sedikit lebih inferior dibandingkan dengan ginjal kiri.
Bagian luar dari ginjal merupakan letak dari cortex ginjal. Didalam cortex terdapat arteri, vena, convoluted tabulus dan glomerular capsules. Sedangkan bagian dalam dari ginjal merupakan letak dari medulla, dimana pada medulla terdapat pyramids, calyces, dan gelung Hendle.
Pada orang dewas ukuran panjang ginjal berkisar 8 – 13 cm.


Gambar 4. Anatomi ginjal normal

4.      Spleen (Limpa)

Merupakan struktur intraperitoneal yang terletak di left upper quadrant, diman bagian superior dari limpa berdekatan dengan left hemi diafragma dan bagian medial dari limpa berdekatan dangan lambung, tali of pancreas, ginjal kiri dan flexura lienalis dari colon.
Ukuran dan berat dari limpa berbeda pada setiap individu, umumnya pada orang dewasa limpa mempunyai ukuran panjang 11 – 12 cm, lebar ± 7 cm dan tebal 3 – 4 cm.
                                
                 
Gambar 5. Spleen (Limpa)

5.      Gaster (Lambung)

Merupakan bagian dari saluran yang dapat mengembung paling banyak terutama di daerah epigaster, lambung terdiri dari bagian atas fundus uteri berhubungan dengan esofagus melalui orifisium pilorik, terletak dibawah diafragma di depan pankreas dan limpa, menempel di sebelah kiri fundus uteri.

Gambar 6. Lambung normal


6.      Kandung Empedu

Kandung empedu merupakan kantong kerucut musculomembranous yang terletak dekat right costal margin, dekat dengan inferior surface dari lobus kanan hepar.
Kandung empedu terdiri atas 3 bagain yaitu: fundus, body dan neck. Ukuran dan bentuk dari kandung empedu bervariasi, biasanya panjangnya ± 5 – 7 cm, diameter lebarnya ± 2 – 3 cm sedangkan tebal dari dindingnya kurang dari 3 mm.


Gambar 7. Kandung Empedu

Kandung empedu berisi cairan empedu, dimana terjadinya apabila terjadi kontraksi pada empedu karena makanan masuk ke dalam duedenum, terutam makanan yang mengandung lemak. Volume cairan empedu bervariasi dari 45 ml – 160 ml.

B.                 Anatomi Cross Sectional

CT-Scan Abdomen atasa adalah pemeriksaan dengan menggunakan radiasi  pada daerah abdomen atas yang diolah dengan proses komputerisasi.







 














Gambar 8. Anatomi cross sectional abdomen atas
 
C.                 Tujuan

Tujuan dari dilakukannya CT-Scan Abdomen atas antara lain adalah :
1.      Menditeksi penyakit pada daerah abdomen atas
2.      Menentukan jenis penyakit di daerah abdomen atas

D.                Indiksai Dan Kontra indikasi

a.   Indikasi pemeriksaannya anatar lain :
1.      Pemeriksaan rutin untuk keluhan non spesifik, dugaan proses peradangan atau abdomen akut dan trauma.
2.      Pemeriksaan  metastase dari abdomen, toraks dan pelvic.
3.      Pemeriksaan khusus metastase di hati
4.      Dugaan kelainan pada penyakit pankreas dan biliar
5.      Dugaan massa ginjal
6.      Dugaan kelainan vaskuler

b.   Kontra Indikasi
1.      Absolut  : Tidak ada
2.      Relatif    :  Alergi terhadap kontras media dan hamil

E.                 Spesifikasi Pesawat

Merk                         : General Electronic (GE) Lightspeed PRO 16
Tipe                          :  Multisync LDC 1880 SX
Waktu Scanning        : 0,4 detik/rotasi
Arus Tabung              :  5 – 400 mA
Tegangan Tabung      :  100 – 130 kV
Fokus                        :  Fokus besar dan kecil
Kapasitas Gambar     : 3300 Gambaran

 















Gambar 9. Pesawat CT-Scan

F.                  Persiapan Pemeriksaan

Sebelum dilakukannya pemeriksaan CT-Scan Abdomen maka perlu terlebih dahulu dilakukan beberapa hal diantaranya :
·        Diketahui hasil Laboratorium ureum dan creatinin dalam batas normal dan melakukan perjanjian 1 hari sebelum pemeriksaan dilakukan.
·        Puasa minimal 5 jam sebelum pemeriksaan.
·        Satu jam sebelum pemeriksaan pasien diberikan contras per oral sebanyak 10 cc yang di campur 250 cc air putih/mineral (untuk sampai ke usus).
·        Pasien di posisikan supine di atas meja pemeriksaan dengan posisi feet first.
·        Pasang infus untuk penggunaan contras media intra vena.
·        Sesaat sebelum pemeriksaan dimulai pasien kembali diberi lagi contras per oral sebanyak 5 cc yang di campur ½ gelas air putih/mineral.        
·        Alat-alat penunjang pemeriksaan seperti patien acsesories, plester, alkohol, abhocat,  obat-obatan emergency dan lain sebagainya.
·        Memasukkan data pasien kedalam komputer yang meliputi antara lain : nama pasien, umur, jenis kelamin, tanggal pemeriksaan, no. Registrasi, jenis pemeriksaan, klinis pasien, dokter pengirim, dokter radiologi, radiografer, dll.
·        Pemeriksaan abdomen atas dilakukan dengan menggunakan CT-Scan helical. Potongan dimulai dari puncak diafragma sampai crista iliaca.
·        Pelaksanaan Pemeriksaan.

G.                Pelaksanaan Pemeriksaan
                          
1.      Scan Abdomen Atas Polos

a.       Masukkan data pasien.
b.      Pilih tombol yang menunjukkan pemeriksaan abdomen.
c.       Pasien di posisikan supine feet first di atas meja pemeriksaan.
d.      Lengan pasien diposisikan lurus pada bantal atau penyangga di sisi atas kepala pasien dengan sudah terpasang infus pada vena cubiti.


e.       Masukkan pasien ke dalam gantry dengan posisi abdomen di setting di tengah gantry pada area Field of View (FOV), dengan batas atas pada Processus Xipoideus.
f.        Lakukan topogram sehingga didapatkan potongan lateral dan coronal dari abdomen atas.
g.       Pada saat scanning dengan aba-aba “tarik nafas,keluarkan nafas, tahan nafas”  sampai pembuatan gambar selesai.
h.       Dibuat planning area scan polos abdomen atas dari gambaran topogram, dengan batas atas Processus Xipoideus dan batas bawah crista iliaca.
i.         Buat potongan axial dari diapragma sampai dengan thicknes dan interval 10 mm. Setelah itu klik “CONFIRM” dan tekan tombol START

2.      Scan Abdomen Atas Dengan Contras

a.       Selanjutnya buat scan abdomen atas dengan contras media.
b.      Sambungkan kedua tabung pada injektor yang berisi contras dan larutan NaCl ke saluran infus pasien.
c.       Buat planning area sama seperti pada scan polos.
d.      Buat potongan axial dari diapragma sampai dengan thicknes dan interval 0,625 mm atau 1,25 mm. Setelah itu klik “CONFIRM”.
e.       Atur kecepatan dan banyaknya contras yang akan diberikan dengan kecepatan 3 cc / second dan banyaknya contras 90 cc.
f.        Selanjutnya secara bersama tekan tombol START SCAN dan START CONTRAS.
g.       Pemeriksaan scan selesai, infus yang dipasang pada pasien dilepaskan, dan disarankan pada pasien untuk minum air putih yang banyak .
h.       Selanjutnya dilanjutkan dengan proses reformat gambaran dengan potongan axial, sagital dan coronal.

3.      Reformat Gambar

a.    Dari rekonstruksi coronal di buat reformat axial, pada daerah abdomen mulai dari diapragma sampai crista iliaca dengan thicknes dan interval    5 mm.
b.      Dari rekonstruksi axial di buat reformat coronal, pada daerah abdomen mulai dari anterior abdomen sampai posterior abdomen dengan thicknes dan interval 5 mm.
c.       Dari rekonstruksi axial di buat reformat sagital, pada daerah abdomen mulai dari abdomen dextra  sampai abdomen sinistra dengan thicknes dan interval 5 mm.
d.      Pencetakan gambar








 




















              Gambar 10. Hasil scan dan topogram CT-Scan abdomen atas



Gambar 11. Hasil reformat gambar (Axial, Coronal dan Sagital)

H.                Hasil Gambaran

1.      Gambaran Scanning Potongan Axial





        Gambar 12. Penampang potongan axial



Gambar 13. Hasil rekonstruksi gambaran potongan axial
 
2.      Gambaran Scanning Potongan Sagital







 
















Gambar 14. Penampang potongan sagital



 Gambar 15. Hasil rekonstruksi gambaran potongan sagital

3.      Gambaran Scanning Potongan Coronal






 
















      Gambar 16. Penampang potongan coronal



   Gambar 17. Hasil rekonstruksi gambaran potongan coronal


I.                   Kesimpulan

Pemeriksaan abdomen atas adalah pemeriksaan dengan menggunakan radiasi  pada daerah abdomen atas yang diolah dengan proses komputerisasi. Dimana pemeriksaan ini ditujukan untuk melihat organ-organ yang ada di abdomen atas seperti hepar, ginjal, pankreas  dan saluran cerna yang dapat dilakukan dengan menggunakan contras media yang diberikan via oral maupun via Intra Vena.
Proses pemeriksaan abdomen atas dimulai dari tahap persiapan sebelum pemeriksaan yang meliputi pengecekan kadar ureum dan creatinin, mengisi perjanjian dan kegiatam pemeriksaannya sendiri.
Hasil scanning yamg diperoleh dari proses reformat gambar adalah gambaran abdomen atas dalam potongan axial, sagital dan coronal dengan thiknes dan interfal 5 mm.

No comments:

Post a Comment