TEKNIK PEMERIKSAAN CT SCAN
PEMERIKSAAN CT-SCAN ABDOMEN ATAS
AGUS MUSLIM, ET ALL
PEMERIKSAAN CT-SCAN ABDOMEN ATAS
AGUS MUSLIM, ET ALL
A.
Anatomi
Fisiologi Abdomen Atas
Abdomen atas terdiri atas banyak organ yaitu, lambung, hepar, ginjal,
kandung empedu, pancreas dan spleen (limpa)
![]() |
|||
![]() |
|||
Gambar 1. Anatomi Abdomen dan pembagian quadran abdomen
1. Hepar
Hepar terletak pada peritoneal, dimana hepar pada orang dewasa
memiliki berat 1400-1600 gr dengan berat lobus kananya enam kali dari berat
lobus kiri dan memiliki panjang 15-17 cm.
Hepatic parenchyma terdiri dari hepatocytes dengan
reticuloendothelia cell yang terorganisir kedalam lobus-lobus dari hepatocytes
akan menata seperti jari-jari lingkaran dalam koordinasi pusat pena hevatika.
Hepar terbagi dalam 4 lobus
a.
Lobus Kanan (Right Lobe) merupakan lobus yang terbesar
b.
Lobus Kiri (Left Lobe)
Lobus kiri
selalu lebih kecil dari lobus kanan, tetapi ukurannya bervariasi.
c.
Lobus Caudatus (Caudate Lobe)
Terletak di posterior dari portahepatika,
antara fissure dari ligamentum venosum dan IVC.
d. Lobus Quadratus (Quadrate Lobe)
Terletak antara fissura dan ligamentum
teres dengan fossa dari kandung empedu (KE) dan anterior dari porta hepatika.

Gambar 2. Hepar normal
2.
Pancreas
Pancreas merupakan
kelenjar retroperitoneal yang dibagian anteriornya terdapat lambung, duodenum dan
lobus kiri hepar serta di bagian posteriornya ada pembuluh darah seperti aorta
(Ao), Inferior Vena Cava (IVC), Superior masentrika vena (smv), Superior
masentrika arteri (sma).

Gambar
3. Pancreas
Pancreas merupakan
organ yang panjang dan tipis yang memiliki ukuran ± 12 cm dan tebal ± 2 cm.
Pancreas di bagi
dalam 4 segmen :
a. Head
(kepala) : 2 - 3 cm
b. Neck
(leher) : 1 - 2 cm
c. Body (badan) : 1,2
- 2,8 cm
d. Tail (ekor) : 2
– 2,8 cm
3.
Ginjal
Ginjal terletak di
retro peritoneal, antara vertebrae lumbal I sampai vertebrae lumbal III. Ginjal kanan letaknya sedikit lebih
inferior dibandingkan dengan ginjal kiri.
Bagian luar dari
ginjal merupakan letak dari cortex ginjal. Didalam cortex terdapat arteri,
vena, convoluted tabulus dan glomerular capsules. Sedangkan bagian dalam dari
ginjal merupakan letak dari medulla, dimana pada medulla terdapat pyramids,
calyces, dan gelung Hendle.
Pada orang dewas
ukuran panjang ginjal berkisar 8 – 13 cm.

Gambar 4. Anatomi ginjal normal
4.
Spleen (Limpa)
Merupakan struktur
intraperitoneal yang terletak di left upper quadrant, diman bagian superior
dari limpa berdekatan dengan left hemi diafragma dan bagian medial dari limpa
berdekatan dangan lambung, tali of pancreas, ginjal kiri dan flexura lienalis
dari colon.
Ukuran dan berat
dari limpa berbeda pada setiap individu, umumnya pada orang dewasa limpa
mempunyai ukuran panjang 11 – 12 cm, lebar ± 7 cm dan tebal 3 – 4 cm.

Gambar 5. Spleen (Limpa)
5.
Gaster (Lambung)
Merupakan bagian
dari saluran yang dapat mengembung paling banyak terutama di daerah epigaster,
lambung terdiri dari bagian atas fundus uteri berhubungan dengan esofagus
melalui orifisium pilorik, terletak dibawah diafragma di depan pankreas dan
limpa, menempel di sebelah kiri fundus uteri.

Gambar 6. Lambung normal
6.
Kandung Empedu
Kandung empedu merupakan kantong kerucut musculomembranous yang terletak
dekat right costal margin, dekat dengan inferior surface dari lobus kanan
hepar.
Kandung empedu terdiri atas 3 bagain yaitu: fundus, body dan neck. Ukuran
dan bentuk dari kandung empedu bervariasi, biasanya panjangnya ± 5 – 7 cm,
diameter lebarnya ± 2 – 3 cm sedangkan tebal dari dindingnya kurang dari 3 mm.

Gambar 7. Kandung
Empedu
Kandung empedu berisi cairan empedu, dimana terjadinya apabila terjadi
kontraksi pada empedu karena makanan masuk ke dalam duedenum, terutam makanan
yang mengandung lemak. Volume cairan empedu bervariasi dari 45 ml – 160 ml.
B.
Anatomi Cross Sectional
CT-Scan Abdomen atasa adalah pemeriksaan dengan menggunakan
radiasi pada daerah abdomen atas yang diolah
dengan proses komputerisasi.
![]() |
![]() |
Gambar 8. Anatomi cross sectional abdomen atas
C.
Tujuan
Tujuan dari dilakukannya CT-Scan Abdomen atas antara lain adalah :
1. Menditeksi penyakit pada daerah abdomen atas
2. Menentukan jenis penyakit di daerah
abdomen atas
D.
Indiksai Dan
Kontra indikasi
a. Indikasi pemeriksaannya
anatar lain :
1.
Pemeriksaan rutin untuk keluhan non spesifik, dugaan
proses peradangan atau abdomen akut dan trauma.
2.
Pemeriksaan
metastase dari abdomen, toraks dan pelvic.
3.
Pemeriksaan khusus metastase di hati
4. Dugaan kelainan pada penyakit pankreas dan
biliar
5.
Dugaan massa
ginjal
6.
Dugaan kelainan vaskuler
b. Kontra Indikasi
1.
Absolut : Tidak
ada
2.
Relatif : Alergi terhadap kontras media dan hamil
E.
Spesifikasi
Pesawat
Merk :
General Electronic (GE) Lightspeed PRO 16
Tipe : Multisync LDC 1880 SX
Waktu Scanning :
0,4 detik/rotasi
Arus
Tabung : 5 – 400 mA
Tegangan
Tabung : 100 – 130 kV
Fokus : Fokus besar dan kecil
Kapasitas
Gambar :
3300 Gambaran

Gambar 9. Pesawat CT-Scan
F.
Persiapan Pemeriksaan
Sebelum dilakukannya
pemeriksaan CT-Scan Abdomen maka perlu terlebih dahulu dilakukan beberapa hal
diantaranya :
·
Diketahui
hasil Laboratorium ureum dan creatinin dalam batas normal dan melakukan
perjanjian 1 hari sebelum pemeriksaan dilakukan.
·
Puasa
minimal 5 jam sebelum pemeriksaan.
·
Satu jam sebelum pemeriksaan pasien diberikan contras
per oral sebanyak 10 cc yang di campur 250 cc air putih/mineral (untuk sampai
ke usus).
·
Pasien di
posisikan supine di atas meja pemeriksaan dengan posisi feet first.
·
Pasang infus untuk penggunaan
contras media intra vena.
·
Sesaat sebelum pemeriksaan dimulai
pasien kembali diberi lagi contras per oral sebanyak 5 cc yang di campur ½
gelas air putih/mineral.
·
Alat-alat penunjang pemeriksaan
seperti patien acsesories, plester, alkohol, abhocat, obat-obatan emergency dan lain sebagainya.
·
Memasukkan data pasien kedalam
komputer yang meliputi antara lain : nama pasien, umur, jenis kelamin, tanggal
pemeriksaan, no. Registrasi,
jenis pemeriksaan, klinis pasien, dokter pengirim, dokter radiologi,
radiografer, dll.
·
Pemeriksaan
abdomen atas dilakukan dengan menggunakan CT-Scan helical. Potongan dimulai dari puncak diafragma
sampai crista iliaca.
·
Pelaksanaan Pemeriksaan.
G.
Pelaksanaan
Pemeriksaan
1.
Scan Abdomen Atas Polos
a.
Masukkan data pasien.
b.
Pilih tombol yang menunjukkan
pemeriksaan abdomen.
c. Pasien di posisikan supine feet first di atas meja pemeriksaan.
d.
Lengan pasien diposisikan lurus
pada bantal atau penyangga di sisi atas kepala pasien dengan sudah terpasang
infus pada vena cubiti.
e.
Masukkan pasien ke dalam gantry dengan posisi abdomen di setting
di tengah gantry pada area Field of View
(FOV), dengan batas atas pada Processus
Xipoideus.
f.
Lakukan topogram sehingga
didapatkan potongan lateral dan coronal dari abdomen atas.
g.
Pada saat scanning dengan aba-aba “tarik nafas,keluarkan nafas, tahan
nafas” sampai pembuatan gambar
selesai.
h.
Dibuat planning area scan polos
abdomen atas dari gambaran topogram, dengan batas atas Processus Xipoideus dan batas bawah crista iliaca.
i.
Buat potongan axial dari diapragma sampai dengan thicknes dan
interval 10 mm. Setelah itu klik “CONFIRM” dan tekan tombol START
2. Scan Abdomen Atas Dengan
Contras
a.
Selanjutnya buat scan abdomen atas
dengan contras media.
b.
Sambungkan kedua tabung pada
injektor yang berisi contras dan larutan NaCl ke saluran infus pasien.
c.
Buat planning area sama seperti
pada scan polos.
d.
Buat potongan axial dari diapragma sampai dengan thicknes dan
interval 0,625 mm atau 1,25 mm. Setelah itu klik “CONFIRM”.
e.
Atur kecepatan dan banyaknya
contras yang akan diberikan dengan kecepatan 3 cc / second dan banyaknya
contras 90 cc.
f.
Selanjutnya
secara bersama tekan tombol START SCAN dan START CONTRAS.
g. Pemeriksaan scan selesai, infus yang
dipasang pada pasien dilepaskan, dan disarankan pada pasien untuk minum air
putih yang banyak .
h. Selanjutnya dilanjutkan dengan proses
reformat gambaran dengan potongan axial, sagital dan coronal.
3.
Reformat Gambar
a. Dari rekonstruksi coronal di buat
reformat axial, pada daerah abdomen mulai dari diapragma sampai crista
iliaca dengan thicknes dan interval
5 mm.
b. Dari rekonstruksi axial di buat
reformat coronal, pada daerah abdomen mulai dari anterior abdomen sampai
posterior abdomen dengan thicknes dan interval 5 mm.
c. Dari rekonstruksi axial di buat
reformat sagital, pada daerah abdomen mulai dari abdomen dextra sampai abdomen sinistra dengan thicknes dan
interval 5 mm.
d. Pencetakan gambar
![]() |
![]() |
||
Gambar 10. Hasil scan dan topogram CT-Scan abdomen
atas

Gambar 11. Hasil reformat gambar (Axial, Coronal dan Sagital)
H.
Hasil Gambaran
1.
Gambaran Scanning Potongan Axial
![]() |

Gambar 12. Penampang potongan axial

Gambar 13. Hasil rekonstruksi gambaran potongan
axial
2.
Gambaran Scanning Potongan Sagital
![]() |
![]() |
Gambar 14. Penampang potongan sagital

Gambar 15. Hasil rekonstruksi gambaran
potongan sagital
3.
Gambaran Scanning Potongan Coronal
![]() |
![]() |
Gambar 16. Penampang potongan coronal

Gambar 17. Hasil rekonstruksi gambaran
potongan coronal
I.
Kesimpulan
Pemeriksaan abdomen
atas adalah pemeriksaan dengan menggunakan radiasi pada daerah abdomen atas yang diolah dengan
proses komputerisasi. Dimana pemeriksaan ini ditujukan untuk melihat
organ-organ yang ada di abdomen atas seperti hepar, ginjal, pankreas dan saluran cerna yang dapat dilakukan dengan
menggunakan contras media yang diberikan via oral maupun via Intra Vena.
Proses pemeriksaan
abdomen atas dimulai dari tahap persiapan sebelum pemeriksaan yang meliputi
pengecekan kadar ureum dan creatinin, mengisi perjanjian dan kegiatam
pemeriksaannya sendiri.
Hasil scanning yamg
diperoleh dari proses reformat gambar adalah gambaran abdomen atas dalam
potongan axial, sagital dan coronal dengan thiknes dan interfal 5 mm.
P
No comments:
Post a Comment