Thursday, 26 January 2012


BAB III
Analisa penolakan/penerimaan film
(Reject FILM Analysis)

         Pengertian :
      Reject Analysis : The study of repeated radiographs to determine the causes for their being discharded (Ballinger, 1986)

         Pembahasan mengenai peningkatan mutu radiografi dengan berbagai permasalahannya telah dibahas oleh beberapa ahli antara lain dikemukakan oleh :
         Racovianu (1983), mengemukakan tentang peranan radiografer dalam meningkatkan efesiensi diagnostic imaging.
         Susan watkinson & Michael Moores (1984), menguraikan tentang “Reject Analysis” peranannya dalam peningkatan mutu radiografi.
Thornhill (1987), membahas tentang keterkaitan berbagai faktor dalam peningkatan mutu radiografi.
       Dari beberapa kajian yang dikembangkan tadi, dapat disimpulkan bahwa banyak faktor yang mempengaruhi mutu radiografi dan untuk meningkatkannya perlu dicari faktor-faktor penghambatnya secara pasti.
         Salah satu metoda yang akan diuraikan adalah Reject Analysis.
         Reject analysis yakni analysis dari foto rontgent yang ditolak dan diulang karena tidak memenuhi syarat untuk keperluan diagnosa.
         Reject analysis merupakan gambaran secara umum/kasar untuk menemukan penyebab ditolak/diulangnya foto rontgen tersebut, jadi bukan merupakan parameter pasti.
         Sebaiknya menurut Watkinson dan Moores (1983), untuk mendapatkan data yang akurat harus menganalisis secara rinci faktor-faktor yang terkait dengan kualitas radiografi secara keseluruhan.
         Sasaran reject analisis mencakup 2 hal pokok :
         Standardisasi kualitas.
         Mencari penyebab penolakan dan pengulangan foto.
PELAKSANAAN REJECT ANALYSIS
         Reject analysis merupakan penelitian yang kontinyu dan si peneliti sebelumnya perlu menguasai tentang keadaan umum komponen2 yang akan diteliti antara lain keadaan pesawat rontgen, film, screen, grid, procesing unit, teknik radiografi dan tenaga yang bekerja pada unit yang akan diteliti.
         Dengan menggunakan formulir isian yang telah disiapkan mendata setiap hari dari :
         Total dari foto yang dibuat dari tiap ruangan.
         Reject dan repeat film dari masing-masing ruangan.
         Reject dan repeat (penolakan dan pengulangan) foto tersebut antara lain disebabkan :
         Foto terlalu gelap.
         Foto terlalu tipis
         Kesalahan positioning (teknik)
         Kesalahan prosesing.
         Pergerakan pasien.
         Kesalahan pesawat
         Kesalahan lainnya.
         Data-data tersebut dikumpulkan dalam satu kurun waktu tertentu misalnya 2 – 6 bulan.
     Selama itu dapat dianalisis foto yang ditolak dan diulang untuk masing-masing jenis pemeriksaan, untuk masing-masing ruangan dan bahkan untuk satu unit radiologi

         Reject dan repeat (penolakan dan pengulangan) foto tersebut antara lain disebabkan :
         Foto terlalu gelap.
         Foto terlalu tipis
         Kesalahan positioning (teknik)
         Kesalahan prosesing.
         Pergerakan pasien.
         Kesalahan pesawat
         Kesalahan lainnya.
         Data-data tersebut dikumpulkan dalam satu kurun waktu tertentu misalnya 2 – 6 bulan.
    Selama itu dapat dianalisis foto yang ditolak dan diulang untuk masing-masing jenis pemeriksaan, untuk masing-masing ruangan dan bahkan untuk satu unit radiologi

METODOLOGI
Populasi :
      yang dianggap sebagai populasi dalam penelitian reject analisis tersebut, yakni semua jmlah dan jenis pemeriksaan yang ada di unit pelayanan radiologi yang akan diteliti.
2.  Sampel :
      Sebaiknya digunakan sampel total.
3.  Waktu peneliian :
      2 – 6 bulan.
4.  Instrumen :
      Instrumen untuk penelitian ini menggunakan formulir isian untuk mencatat hasil observasi peneliti waktu mengumpulkan data.
Teknik Analisa data :
Karena penelitian ini sifatnya survey, teknik analisis data menggunakan % (prosentase) sebagai berikut :
      a. Untuk reject rate =       A          x 100%
                                                 A + B + C
      b. Untuk Repeat rate =        B        x 100%
                                           A + B + C
      (Watkinsons & Moores, 1984)
      Keterangan    :  A. ialah jumlah foto yang ditolak
                                             B. ialah jumlah foto yang diulang
                                             C. ialah jumlah foto yang baik

  • Karena penelitian tentang reject analisis ini merupakan penelitian yang kontinyu dan dapat dilakukan berulang-ulang, untuk kebsahan hasilnya dapat dilanjutkan dengan apa yang disebut Meta Analysis.
  • Meta Analysis yakni analysis dari beberapa hasil penelitian sejenis (Gene V Glass, 1987).
  • Untuk kepentingan Meta Analysis perlu dicari :
    • Mean dan Standars deviasi dari unsur kontrol (dalam hal ini mean dan standard deviasi dari jumlah seluruh pemeriksaan yang ada).
    • Mean dan Standard deviasi dari unsur eksperimen (dalam hal ini mean dan standard deviasi Reject Analysis sebagai mean dan standard deviasi eksperimen
  • Setelah diketahui mean dan SD tersebut digunakan rumus meta analysis (Glass, 1987), yakni :
                                              ES =  x E – x C
                                                          C
               ialah effect size yakni besarnya pengaruh.
      x E    ialah Mean Eksprimen. = RERATA JLH FOTO YG DITOLAK
      x C    ialah Mean kontrol.= RERATA JLH FOTO YG DI BUAT
         C    ialah Standard Deviasi kontrol.
Effect Size yang dianggap absah (Glass, 1987) yakni       X   / 0.35

INTERPRETASI HASIL REJECT ANALYSIS
nDari hasil reject analysis dapat diperoleh hasilnya sebagai berikut :
  • Penyebab tertinggi dari foto yang ditolak dan diulang, seandainya hasil sdalah satu faktor ekstrim, misalnya prosessing fault, maka yang perlu diteliti lebih rinci yakni tentang prosessing sehingga diperoleh pemecahan masalahnya.
  • Kalau ternyata hasil berjenjang, pengkajian difokuskan pada hasil yang dianggap tinggi sampai tertinggi.
Kalau hasilnya masing-masing faktor merata maka perlu dikaji keseluruhan atau memperpanjang waktu penelitian.
                                                              i.      Metode dan prosedur analisa penolakan/penerimaan film
                                                            ii.      Hubungan program analisa penolakan penerimaan film dengan program jaminan mutu/kendali mutu radiologi


No comments:

Post a Comment