Dosimetri Radiasi
03 Aug 2010 11:46:02
Dosimetri
merupakan kegiatan pengukuran dosis radiasi dengan teknik pegukurannya
didasarkan pada pengukuran ionisasi yang disebabkan oleh radiasi dalam
gas, terutama udara. Dalam proteksi radiasi, metode pengukuran dosis
radasi ini dikenal degan sebutan dosimetri radiasi. Selama
perkembangannya, besaran yang dipakai dalam pengukuran jumlah radiasi
selalu didasarkan pada jumlah ion yang terbentuk dalam keadaan tertentu
atau pada jumlah energi radiasi yang diserahkan kepada bahan.
Sama
halnya dengan besaran-besaran fisika lainnya, radias juga mempunyai
ukuran atau satuan untuk menunjukkan besarnya pancaran radiasi dari
suatu sumber, atau menunjukkan banyaknya dosis radiasi yang diberikan
atau diterima oleh suatu medium yang terkena radiasi. Radasi mempunyai
satuan karena radiasi itu membawa atau mentransfer energi dari sumber
radiasi yang diteruskan kepada medium yang menerima radiasi. Sampai saat
ini ICRP (Komisi Internasional untuk Perlindungan Radiologi) masih
tetap menggunakan besaran makroskopis yang disebut besaran dosimetri,
dan secara formal telah didifinisikan oleh ICRU(Komisi Internasional
untuk Satuan dan Pengukuran radiologi).
Pemanfaatan
teknik nuklir dalam berbagai bidang selalu melibatkan pemanfaatan
radiasi yang tentu saja juga melibatkan teknik pengukuran radiasi, baik
untuk tujuan pencapaian kualitas hasil maupun keselamatan kerja. Dalam
kegiatan radiodiagnostik, irradiasi terhadap pasien harus memenuhi azas
optimisisasi yang menghendaki agar dosis yang diterima pasien dapat
ditekan serendah mungkin namun dapat diperoleh hasil gambar pencitraan
dengan radiasi yang baik dan dapat dianalisa oleh dokter. Dalam kegiatan
radioterapi, dosis radiasi yang diberikan untuk irradiasi kanker harus
diatur sedemikian rupa sehingga kanker dapat diobati tanpa memberikan
efek berarti terhadap jaringan normal lainnya. Dengan dukungan
dosimetri radiasi yang baik, pemanfaatan teknik nuklir dalam bidang
kesehatan akan memberikan hasil yang terbaik, dengan efek paparan
radiasi pengion yang merugikan kesehatan dapat ditekan serendah mungkin
atau bahkan dihindari sama sekali.
Dalam
bidang industri, irradiasi terhadap berbagai jenis komoditas memerlukan
dosis radiasi yang berbeda-beda. Penguasaan terhadap teknik dosimetri
radiasi dosis tinggi berpengaruh sangat besar terhadap kualitas produk
yang dihasilkan. Untuk tujuan keselamatan dan kesehatan kerja, dosimetri
juga memiliki peran yang sangat besar. Daerah kerja harus selalu
dimonitor tingkat radiasinya agar keselamatan dan kesehatan kerja di
tempat tersebut tetap terjamin. Setiap pekerja radiasi harus mendapatkan
pelayanan pemantauan dosis perorangan sehingga terimaan dosis radiasi
selama menjalankan tugas tetap terkontrol dan tidak melampauai Nilai
Batas Dosis (NBD) yang telah ditetapkan.
Uraian
di atas menunjukkan bahwa pemahaman terhadap besaran dan satuan dasar
dalam dosimetri merupakan kunci utama untuk mencapai suksesnya
pemanfaatan iptek nuklir dalam berbagai bidang. Setiap kegiatan
pemanfaatan teknik nuklir harus didukung dengan penguasaan terhadap
teknik dosimetri dan standardisasi radiasi. Sebagai langkah awal,
pemahaman terhadap besaran dan satuan dasar untuk dosimeteri radiasi pun
perlu diperkenalkan kepada setiap personil yang terlibat dalam
pemanfaatan teknik nuklir. Ada beberapa besaran dan satuan dasar yang
berhubungan dengan radiasi pengion disesuaikan dengan kriteria
penggunaannya. Berikut ini akan dibahas besaran-besaran dan
satuan-satuan dasar dalam dosimetr radiasi.
Besaran dan Satuan Dasar dalam Dosimetri
1. Dosis Serap
Radiasi
dapat mengakibatkan pengionan pada jaringan atau medium yang
dilaluinya. Untuk mengukur besarnya energi radiasi yang diserap oleh
medium perlu diperkenalkan suatu besaran yang tidak bergantung pada
jenis radiasi, energi radiasi maupun sifat bahan penyerap, tetapi hanya
bergantung pada jumlah energi radiasi yang diserap persatuan massa bahan
yang menerima penyinaran radiasi tersebut. Untuk mengetahui jumlah
energi yang diserap oleh medium ini digunakan besaran dosis serap.
Dosis serap didifinisikan sebagai jumlah energi yang diserahkan oleh
radiasi atau banyaknya energi yang diserap oleh bahan persatuan massa
bahan itu. Jadi dosis serap merupakan ukuran banyaknya energi yang
diberikan oleh radiasi pengion kepada medium. Meskipun dosis serap
semula didifinisikan untuk penggunaan pada suatu titik tertentu, namun
untuk tujuan proteksi radiasi digunakan pula untuk menyatakan dosis
rata-rata pada suatu jaringan. Secara matematis, dosis serap (D)
dirumuskan dengan :
D = dE / dm
dengan dE adalah energi yang diserap oleh medium bermassa dm.
Jika dE dalam Joule (J) dan dm dalam kilogram (kg), maka satuan dari D adalah : J.kg-1. Dalam sistim SI besaran dosis serap diberi satuan khusus, yaitu Gray dan disingkat dengan Gy.Sebelum satuan SI digunakan, dosis serap diberi satuan erg/gr, dan diberi nama satuan khusus rad (radiation absorbed dose), dimana 1 rad setara dengan 100 erg/gr.
No comments:
Post a Comment