Tuesday, 24 January 2012

Dosimetri Radiasi
03 Aug 2010 11:46:02
kecilkan font perbesar font
Dosimetri merupakan kegiatan pengukuran dosis radiasi dengan teknik pegukurannya didasarkan pada pengukuran ionisasi yang disebabkan oleh radiasi dalam gas, terutama udara. Dalam proteksi radiasi, metode pengukuran dosis radasi ini dikenal degan sebutan dosimetri radiasi. Selama perkembangannya, besaran yang dipakai dalam pengukuran jumlah radiasi selalu didasarkan pada jumlah ion yang terbentuk dalam  keadaan tertentu atau pada jumlah energi radiasi yang diserahkan kepada  bahan.
Sama halnya dengan besaran-besaran fisika lainnya, radias juga mempunyai ukuran atau satuan untuk menunjukkan besarnya pancaran radiasi dari suatu sumber, atau menunjukkan banyaknya dosis radiasi yang diberikan atau diterima oleh suatu medium yang terkena radiasi. Radasi mempunyai satuan karena radiasi itu membawa atau mentransfer energi dari sumber radiasi yang diteruskan kepada medium yang menerima radiasi. Sampai saat ini ICRP (Komisi Internasional untuk Perlindungan Radiologi) masih tetap menggunakan besaran makroskopis yang disebut besaran dosimetri, dan secara formal telah didifinisikan oleh ICRU(Komisi Internasional untuk Satuan dan Pengukuran radiologi).
Pemanfaatan teknik nuklir dalam berbagai bidang selalu melibatkan pemanfaatan radiasi yang tentu saja juga melibatkan teknik pengukuran radiasi, baik untuk tujuan pencapaian kualitas hasil maupun keselamatan kerja. Dalam kegiatan radiodiagnostik, irradiasi terhadap pasien harus memenuhi azas optimisisasi yang menghendaki agar dosis yang diterima pasien dapat ditekan serendah mungkin namun dapat diperoleh hasil gambar pencitraan dengan radiasi yang baik dan dapat dianalisa oleh dokter. Dalam kegiatan radioterapi, dosis radiasi yang diberikan untuk irradiasi kanker harus diatur sedemikian rupa sehingga kanker dapat diobati tanpa memberikan efek berarti terhadap jaringan normal lainnya.  Dengan dukungan dosimetri radiasi yang baik, pemanfaatan teknik nuklir dalam bidang kesehatan akan memberikan hasil yang terbaik, dengan efek paparan radiasi pengion yang merugikan kesehatan dapat ditekan serendah mungkin atau bahkan dihindari sama sekali.
Dalam bidang industri, irradiasi terhadap berbagai jenis komoditas memerlukan dosis radiasi yang berbeda-beda. Penguasaan terhadap teknik dosimetri radiasi dosis tinggi berpengaruh sangat besar terhadap kualitas produk yang dihasilkan. Untuk tujuan keselamatan dan kesehatan kerja, dosimetri juga memiliki peran yang sangat besar. Daerah kerja harus selalu dimonitor tingkat radiasinya agar keselamatan dan kesehatan kerja di tempat tersebut tetap terjamin. Setiap pekerja radiasi harus mendapatkan pelayanan pemantauan dosis perorangan sehingga terimaan dosis radiasi selama menjalankan tugas tetap terkontrol dan tidak melampauai Nilai Batas Dosis (NBD) yang telah ditetapkan.  
Uraian di atas menunjukkan bahwa pemahaman terhadap besaran dan satuan dasar dalam dosimetri merupakan kunci utama untuk mencapai suksesnya pemanfaatan iptek nuklir dalam berbagai bidang. Setiap kegiatan pemanfaatan teknik nuklir harus didukung dengan penguasaan terhadap teknik dosimetri dan standardisasi radiasi. Sebagai langkah awal, pemahaman terhadap besaran dan satuan dasar untuk dosimeteri radiasi pun perlu diperkenalkan kepada setiap personil yang terlibat dalam pemanfaatan teknik nuklir. Ada beberapa besaran dan satuan dasar yang berhubungan dengan radiasi pengion disesuaikan dengan kriteria penggunaannya. Berikut ini akan dibahas besaran-besaran dan satuan-satuan dasar dalam dosimetr radiasi.
 
Besaran dan Satuan Dasar  dalam Dosimetri
1. Dosis  Serap
Radiasi dapat mengakibatkan pengionan pada jaringan atau medium yang dilaluinya. Untuk mengukur besarnya energi radiasi yang diserap oleh medium perlu diperkenalkan suatu besaran yang tidak bergantung pada jenis radiasi, energi radiasi maupun sifat bahan penyerap, tetapi hanya bergantung pada jumlah energi radiasi yang diserap persatuan massa bahan yang menerima penyinaran radiasi tersebut. Untuk mengetahui jumlah energi yang diserap oleh medium ini digunakan besaran dosis serap. Dosis serap didifinisikan sebagai jumlah energi  yang diserahkan oleh radiasi atau banyaknya energi yang diserap oleh bahan persatuan massa bahan itu. Jadi dosis serap merupakan ukuran banyaknya energi yang diberikan oleh radiasi pengion kepada medium. Meskipun dosis serap semula didifinisikan  untuk penggunaan pada suatu titik tertentu, namun untuk tujuan proteksi radiasi digunakan pula untuk menyatakan dosis rata-rata pada suatu jaringan. Secara matematis, dosis serap (D) dirumuskan dengan :
                                   D  =  dE / dm                                            
dengan dE adalah energi yang diserap oleh medium bermassa dm.
 Jika dE dalam Joule (J) dan dm dalam kilogram (kg), maka satuan dari D adalah : J.kg-1. Dalam sistim SI besaran dosis serap diberi satuan khusus, yaitu Gray dan disingkat dengan Gy.Sebelum satuan SI digunakan, dosis serap diberi satuan erg/gr, dan diberi nama satuan khusus rad (radiation absorbed dose), dimana 1 rad setara dengan 100  erg/gr.

No comments:

Post a Comment