Friday, 20 January 2012


TESTING
AUTOMATIC EXPOSURE CONTROL SYSTEM


Tes ini bertujuan untuk mengetahui kinerja dari chamber ionisasi dan tipe fotosel pada automatic exposure control; metode ini menggunakan  direct radiografi dengan menggunakan film-screen system atau flourografi, menggunakan 100 atau 105 mm cut atau roll film.
Control normal yang biasa dilakukan pada  automatic exposure system:

  1. Tekan tombol untuk memilih chamber yang ada, biasanya tiga. Biasanya pada beberapa alat memungkinkan untuk memilih kombinasi chamber atau secara terpisah
  2. Untuk kontrol density biasanya diset pada +5, 0, -5. Setiap perubahan memberikan variasi densitas ± 10% pada radiograf
  3. Tiga kontrol densitas digunakan untuk menyesuaikan respon eksposure sampai dengan tiga perbedaan kombinasi screen-film yang biasa digunakan
  4. Kompensasi kilovoltage. Pada beberapa system tersedia otomatis dan yang lain membutuhkan lebih tombol kontrol yang akan turun jika unit yang digunakan diatas setting kilovoltage yang ditentukan.

Standarisasi peralatan test dan parameter

ü      Phantom:
Suatu benda yang mempunyai ekivalen dengan jaringan tubuh yang diletakkan antara x-ray tube dan AEC yang akan ditest; harus mempunyai atenuasi yang hampir sama pada ketebalan pasien. Bahan yang cocok digunakan sebagai phantom termasuk:
  1. Lembaran papan yang ditumpuk dengan ketinggian 100 mm
  2. Ember atau kontainer plastik yang berisi air dengan kedalaman 75 mm
  3. Beras yang diletakkan dalam kontainer yang cocok, dengan kedalaman 85 mm
Ketebalan dari phantom yang digunakan harus menghasilkan densitas kurang lebih 1.0. Ketebalan yang disarankan berdasarkan penggunaan kombinasi screen-film dengan speed standar; jika menggunakan kombinasi fast rare-earth film/screen maka ketebalan phanthom harus dinaikkan.

ü      Kondisi eksposi standar
Untuk dapat dibandingkan hasilnya, sangat penting untuk menggunakan kondisi eksposi yang hampir sama setiap kali tes dilakukan.

ü      Waktu Exposure Minimal
Semua automatic exposure device mempunyai pengukur respon waktu dan esposi sinar-x tidak akan berhenti sebelum waktu dicapai; sebagian besar respon time minimal  kurang lebih 0.02 detik. Jika dilakukan tes, sebuah automatic exposure device waktu eksposi harus diatas batasminimal.

ü      Pengukuran Hasil
Hasil tes dapat dihitung dengan beberapa metode , tiga diantaranya adalah:
  1. Dengan mengukur densitas pada radiograf
  2. Dengan membaca mAs yang terlihat pada mA meter. Metode ini digunakan jika mAmeternya akurat, dan kondisi pemotretan dengan kV yang konstan dan filter tabung diketahui.
  3. Dengan meletakkan flat detector radiasi yang sesuai antara AED dan kaset tiap kali eksposure. Dosis radiasi pada titik ini relatif kecil, terutama jika screen-film yang digunakan jenis fast rare-earth tidak akurat jika menggunakan inisiasi chamber yang murah yang biasa ditemukan di instalasi radiology.

Jika metode 1 dipilih, tidak dibutuhkan penggunaan screen-film sepenuhnya setiap kali tes dilakukan. Tujuan eksposi sebuah radiograf adalah untuk mengukur densitas menggunakan densitometer, dan phantom yang digunakan mempunyai ketebalan yang sama pada seluruh permukaannya dan perlu untuk mencatat setiap densitas setiap bagian dari phantom.
Dimungkinkan untuk menggunting film berukuran 12 cm x 12 cm, dan kaset diisi dengan film ini satu lembar setiap kali tes dilakukan. Hal ini akan menghemat pengeluaran film untuk tes pada instalasi radiology. Alternatifnya, jika spot film device atau serial changer dgunakan, dapat dilakukan beberapa eksposure pada satu film.

ü      Standar Tes
  1. Atur FFD (Fokus-Film Distance) standar (100 cm)
  2. Centerkan berkas sinar pada pertengahan Automatic Exposure Device (AED).
  1. Atur kolimasi berkas sinar sedemikian rupa sehingga 2 cm diluar tepi chamber yang diukur pada AED (M)
  2. Letakkan phantom pada meja pemeriksaan diantara tabung x-ray dan AED yang diuji; panjang dan lebar kolimasi berjarak 2 cm dari tepi phantom. Ketebalan phantom akan tergantung kV dan kombinasi screen-film yang digunakan.

  3. TV
     
    Pilih standar mA, kurang lebih 2 mA.




























Flourogram camera
 












Phantom
 























Diagram skema peralatan yang menggunakan tabung x-ray diatas horizontal bucky table
 


Diagram skema peralatan yang digunakan untuk uji AED pada 100 mm camera yang dipasang  pada flouroscopi x-ray unit
 
 


















  1. Jika menggunakan radiograf untuk mengukur hasil letakkan kaset (C) menggunakan  kombinasi film-screen yang tepat pada cassette tray. Jika menggunakan ionisasi chamber letakkan pada tempatnya (I)
  2. Pilih chamber/kombinasi chamber yang akan diuji
  3. Buat eksposi
  4. Cuci film

UJI KONSISTENSI DENSITAS FILM UNTUK SATU CHAMBER
ü      Tujuan test: memeriksa automatic exposure control untuk menghasilkan radiograf dengan densitas yang diinginkan

ü      Peralatan yang dibutuhkan:
Phantom dengan densitasyang seragam.
Kaset dengan IS speed normal yang biasa digunakan pada AED.
Densitometer

ü      Metode :
  1. Atur FFD 100 cm
  2. Atur pertengahan berkas sinar pada pertengahan AED
  3. Kolimasi diatur sehinggak berjarak  2 cm diluar dari bagian tepi pada chamber yang diukur pada AED
  4. Letakkan phantom pada meja pemeriksaan diantara tabung x-ray dan AED yang diuji; panjang dan lebar kolimasi berjarak 2 cm dari tepi phantom. Ketebalan phantom akan tergantung kV dan kombinasi screen-film yang digunakan.
  5. Pilih standar mA
  6. Jika menggunakan radiograf untuk mengukur hasil letakkan kaset menggunakan  kombinasi film-screen yang tepat pada cassette tray. Jika menggunakan ionisasi chamber letakkan pada tempatnya
  7. Pilih chamber/kombinasi chamber yang akan diuji
  8. Buat eksposi
  9. Cuci film
  10. Ulangi langkah 6-9 untuk memeriksa hasilnya konsisten

ü      Penilaian dan Evaluasi:
Ukur densitas setiap radiograf. Semua hasil harus dalam rentang 20% dari densitas rata-rata.


UJI KONSISTENSI DENSITAS FILM UNTUK SEMUA CHAMBER DAN KOMBINASI CHAMBER PADA SATU AUTOMATIC EXPOSURE DEVICE ( AED )

Tujuan uji:
Untuk memeriksa konsistensi densitas film jika menggunakan setiap chamber/kombinasi chamber pada satu AED

ü    Peralatan yang dibutuhkan:
Phantom dengan densitasyang seragam.
Kaset dengan IS speed normal yang biasa digunakan pada AED.
Densitometer

ü      Metode :
  1. Atur FFD 100 cm
  2. Atur pertengahan berkas sinar pada pertengahan AED
  3. Kolimasi diatur sehinggak berjarak  2 cm diluar dari bagian tepi pada chamber yang diukur pada AED
  4. Letakkan phantom pada meja pemeriksaan diantara tabung x-ray dan AED yang diuji; panjang dan lebar kolimasi berjarak 2 cm dari tepi phantom. Ketebalan phantom akan tergantung kV dan kombinasi screen-film yang digunakan.
  5. Pilih standar mA
  6. Jika menggunakan radiograf untuk mengukur hasil letakkan kaset menggunakan  kombinasi film-screen yang tepat pada cassette tray. Jika menggunakan ionisasi chamber letakkan pada tempatnya
  7. Pilih chamber 1 dan buat eksposi. Pilih chamber 2 dan ulangi eksposi. Ulangi terus sampai semua chamber / kombinasi chamber diuji dengan menggunakan film baru untuk setiap kali ekspos.
  8. Cuci film

ü      Penilaian dan Evaluasi :
Ukur densitas pada setiap radiograf. Semua hasil harus dalam rentang 20 % dari rata-rata.


UJI KONSISTENSI DENSITAS FILM UNTUK SEMUA CHAMBER PADA SELURUH AED DALAM SATU RUANG PEMERIKSAAN

ü      Tujuan uji:
Untuk memeriksa konsistensi densitas film dilain AED yang pasang pada ruang pemeriksaan x-ray, seperti horizontal bucky dan vertical bucky.

ü      Peralatan yang dibutuhkan :
Phantom dengan densitasyang seragam.
Kaset dengan IS speed normal yang biasa digunakan pada AED.
Densitometer

ü      Metode :
  1. Atur FFD 100 cm
  2. Atur pertengahan berkas sinar pada pertengahan AED
  3. Kolimasi diatur sehinggak berjarak  2 cm diluar dari bagian tepi pada chamber yang diukur pada AED
  4. Letakkan phantom pada meja pemeriksaan diantara tabung x-ray dan AED yang diuji; panjang dan lebar kolimasi berjarak 2 cm dari tepi phantom. Ketebalan phantom akan tergantung kV dan kombinasi screen-film yang digunakan.
  5. Pilih standar mA
  6. Jika menggunakan radiograf untuk mengukur hasil letakkan kaset menggunakan  kombinasi film-screen yang tepat pada cassette tray. Jika menggunakan ionisasi chamber letakkan pada tempatnya
  7. Pilih bergantian chamber / kombinasi chamber pada setiap peralatan dalam ruangan dan buat satu eksposi menggunakan film baru dalam kaset untuk setiap kali ekspos.
  8. Cuci film

ü    Penilaian dan Evaluasi :
Ukur densitas pada setiap radiograf. Semua hasil harus dalam rentang 20 % dari rata-rata.


UJI KONSISTENSI DENSITAS RADIOGRAF DENGAN KETEBALAN OBYEK YANG BERBEDA

ü      Tujuan tes:
Untuk melaksanakan pemeriksaan konsistensi densitas radiograf dengan ketebalan obyek yang berbeda

ü      Peralatan yang dibutuhkan :
Phantom dengan densitasyang seragam.
Kaset dengan IS speed normal yang biasa digunakan pada AED.
Densitometer

ü      Metode:
  1. Atur FFD 100 cm
  2. Atur pertengahan berkas sinar pada pertengahan AED
  3. Kolimasi diatur sehinggak berjarak  2 cm diluar dari bagian tepi pada chamber yang diukur pada AED
  4. Letakkan phantom pada meja pemeriksaan diantara tabung x-ray dan AED yang diuji; panjang dan lebar kolimasi berjarak 2 cm dari tepi phantom. Ketebalan phantom akan tergantung kV dan kombinasi screen-film yang digunakan.
  5. Pilih standar mA
  6. Jika menggunakan radiograf untuk mengukur hasil letakkan kaset menggunakan  kombinasi film-screen yang tepat pada cassette tray. Jika menggunakan ionisasi chamber letakkan pada tempatnya
  7. Pilih 60 kVp. Buat eksposi. Ulang uji dengan menurunkan ketebalan phantom 60% dari semula kemudian naikkan ketebalannya 50%
  8. Cuci film

ü      Penilaian dan evaluasi:
Ketiga radiograf harus menunjukkan densitas film dengan rentang 10% dari densitas rata-rata

Pelaksana :
1.      Radiografer ( D IV )
2.      Fisika Medis

     Test dilakukan :
1.      Pada Pesawat Mammografi dilakukan setiap Bulan ( Monthly )
2.      Pada Pesawat Radiografi Multipurpose setahun sekali ( Annual )

No comments:

Post a Comment