TESTING
AUTOMATIC
EXPOSURE CONTROL SYSTEM
Tes ini
bertujuan untuk mengetahui kinerja dari chamber ionisasi dan tipe fotosel pada
automatic exposure control; metode ini menggunakan direct radiografi dengan menggunakan
film-screen system atau flourografi, menggunakan 100 atau 105 mm cut atau roll
film.
Control normal
yang biasa dilakukan pada automatic
exposure system:
- Tekan tombol untuk memilih chamber yang ada, biasanya tiga. Biasanya pada beberapa alat memungkinkan untuk memilih kombinasi chamber atau secara terpisah
- Untuk kontrol density biasanya diset pada +5, 0, -5. Setiap perubahan memberikan variasi densitas ± 10% pada radiograf
- Tiga kontrol densitas digunakan untuk menyesuaikan respon eksposure sampai dengan tiga perbedaan kombinasi screen-film yang biasa digunakan
- Kompensasi kilovoltage. Pada beberapa system tersedia otomatis dan yang lain membutuhkan lebih tombol kontrol yang akan turun jika unit yang digunakan diatas setting kilovoltage yang ditentukan.
Standarisasi peralatan test dan parameter
ü
Phantom:
Suatu benda yang mempunyai
ekivalen dengan jaringan tubuh yang diletakkan antara x-ray tube dan AEC yang
akan ditest; harus mempunyai atenuasi yang hampir sama pada ketebalan pasien. Bahan
yang cocok digunakan sebagai phantom termasuk:
- Lembaran papan yang ditumpuk dengan ketinggian 100 mm
- Ember atau kontainer plastik yang berisi air dengan kedalaman 75 mm
- Beras yang diletakkan dalam kontainer yang cocok, dengan kedalaman 85 mm
Ketebalan dari phantom yang
digunakan harus menghasilkan densitas kurang lebih 1.0. Ketebalan yang
disarankan berdasarkan penggunaan kombinasi screen-film dengan speed standar;
jika menggunakan kombinasi fast rare-earth film/screen maka ketebalan phanthom
harus dinaikkan.
ü
Kondisi
eksposi standar
Untuk dapat dibandingkan
hasilnya, sangat penting untuk menggunakan kondisi eksposi yang hampir sama
setiap kali tes dilakukan.
ü
Waktu
Exposure Minimal
Semua automatic exposure device mempunyai pengukur respon waktu dan
esposi sinar-x tidak akan berhenti sebelum waktu dicapai; sebagian besar respon
time minimal kurang lebih 0.02 detik.
Jika dilakukan tes, sebuah automatic exposure device waktu eksposi harus diatas
batasminimal.
ü
Pengukuran Hasil
Hasil tes
dapat dihitung dengan beberapa metode , tiga diantaranya adalah:
- Dengan mengukur densitas pada radiograf
- Dengan membaca mAs yang terlihat pada mA meter. Metode ini digunakan jika mAmeternya akurat, dan kondisi pemotretan dengan kV yang konstan dan filter tabung diketahui.
- Dengan meletakkan flat detector radiasi yang sesuai antara AED dan kaset tiap kali eksposure. Dosis radiasi pada titik ini relatif kecil, terutama jika screen-film yang digunakan jenis fast rare-earth tidak akurat jika menggunakan inisiasi chamber yang murah yang biasa ditemukan di instalasi radiology.
Jika metode 1 dipilih, tidak
dibutuhkan penggunaan screen-film sepenuhnya setiap kali tes dilakukan. Tujuan
eksposi sebuah radiograf adalah untuk mengukur densitas menggunakan
densitometer, dan phantom yang digunakan mempunyai ketebalan yang sama pada
seluruh permukaannya dan perlu untuk mencatat setiap densitas setiap bagian
dari phantom.
Dimungkinkan
untuk menggunting film berukuran 12 cm x 12 cm, dan kaset diisi dengan film ini
satu lembar setiap kali tes dilakukan. Hal ini akan menghemat pengeluaran film
untuk tes pada instalasi radiology. Alternatifnya, jika spot film device atau
serial changer dgunakan, dapat dilakukan beberapa eksposure pada satu film.
ü
Standar
Tes
- Atur FFD (Fokus-Film Distance) standar (100 cm)
- Centerkan berkas sinar pada pertengahan Automatic Exposure Device (AED).
- Atur kolimasi berkas sinar sedemikian rupa sehingga 2 cm diluar tepi chamber yang diukur pada AED (M)
- Letakkan phantom pada meja pemeriksaan diantara tabung x-ray dan AED yang diuji; panjang dan lebar kolimasi berjarak 2 cm dari tepi phantom. Ketebalan phantom akan tergantung kV dan kombinasi screen-film yang digunakan.
-
TV
|
||||||||||||||||||||||||||
![]() |
![]() |
|||||||||||||||||||||||||
![]() |
||||||||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||||||
![]() |
||||||||||||||||||||||||||
![]() |
||||||||||||||||||||||||||
![]() |
||||||||||||||||||||||||||
![]() |
||||||||||||||||||||||||||
![]() |
||||||||||||||||||||||||||
![]() |
||||||||||||||||||||||||||
|
|
- Jika menggunakan radiograf untuk mengukur hasil letakkan kaset (C) menggunakan kombinasi film-screen yang tepat pada cassette tray. Jika menggunakan ionisasi chamber letakkan pada tempatnya (I)
- Pilih chamber/kombinasi chamber yang akan diuji
- Buat eksposi
- Cuci film
UJI KONSISTENSI DENSITAS FILM UNTUK SATU CHAMBER
ü
Tujuan
test: memeriksa automatic exposure control untuk menghasilkan radiograf dengan
densitas yang diinginkan
ü
Peralatan
yang dibutuhkan:
Phantom dengan densitasyang
seragam.
Kaset dengan IS speed normal
yang biasa digunakan pada AED.
Densitometer
ü
Metode
:
- Atur FFD 100 cm
- Atur pertengahan berkas sinar pada pertengahan AED
- Kolimasi diatur sehinggak berjarak 2 cm diluar dari bagian tepi pada chamber yang diukur pada AED
- Letakkan phantom pada meja pemeriksaan diantara tabung x-ray dan AED yang diuji; panjang dan lebar kolimasi berjarak 2 cm dari tepi phantom. Ketebalan phantom akan tergantung kV dan kombinasi screen-film yang digunakan.
- Pilih standar mA
- Jika menggunakan radiograf untuk mengukur hasil letakkan kaset menggunakan kombinasi film-screen yang tepat pada cassette tray. Jika menggunakan ionisasi chamber letakkan pada tempatnya
- Pilih chamber/kombinasi chamber yang akan diuji
- Buat eksposi
- Cuci film
- Ulangi langkah 6-9 untuk memeriksa hasilnya konsisten
ü
Penilaian
dan Evaluasi:
Ukur densitas setiap
radiograf. Semua hasil harus dalam rentang 20% dari densitas rata-rata.
UJI KONSISTENSI DENSITAS FILM UNTUK SEMUA CHAMBER DAN KOMBINASI CHAMBER
PADA SATU AUTOMATIC EXPOSURE DEVICE ( AED )
Tujuan
uji:
Untuk memeriksa konsistensi densitas film jika
menggunakan setiap chamber/kombinasi chamber pada satu AED
ü Peralatan
yang dibutuhkan:
Phantom dengan densitasyang
seragam.
Kaset dengan IS speed normal
yang biasa digunakan pada AED.
Densitometer
ü
Metode :
- Atur FFD 100 cm
- Atur pertengahan berkas sinar pada pertengahan AED
- Kolimasi diatur sehinggak berjarak 2 cm diluar dari bagian tepi pada chamber yang diukur pada AED
- Letakkan phantom pada meja pemeriksaan diantara tabung x-ray dan AED yang diuji; panjang dan lebar kolimasi berjarak 2 cm dari tepi phantom. Ketebalan phantom akan tergantung kV dan kombinasi screen-film yang digunakan.
- Pilih standar mA
- Jika menggunakan radiograf untuk mengukur hasil letakkan kaset menggunakan kombinasi film-screen yang tepat pada cassette tray. Jika menggunakan ionisasi chamber letakkan pada tempatnya
- Pilih chamber 1 dan buat eksposi. Pilih chamber 2 dan ulangi eksposi. Ulangi terus sampai semua chamber / kombinasi chamber diuji dengan menggunakan film baru untuk setiap kali ekspos.
- Cuci film
ü
Penilaian dan Evaluasi :
Ukur densitas pada setiap
radiograf. Semua hasil harus dalam rentang 20 % dari rata-rata.
UJI KONSISTENSI DENSITAS FILM UNTUK SEMUA CHAMBER PADA SELURUH AED DALAM
SATU RUANG PEMERIKSAAN
ü
Tujuan uji:
Untuk memeriksa konsistensi densitas film dilain
AED yang pasang pada ruang pemeriksaan x-ray, seperti horizontal bucky dan
vertical bucky.
ü
Peralatan yang dibutuhkan :
Phantom dengan densitasyang
seragam.
Kaset dengan IS speed normal
yang biasa digunakan pada AED.
Densitometer
ü
Metode :
- Atur FFD 100 cm
- Atur pertengahan berkas sinar pada pertengahan AED
- Kolimasi diatur sehinggak berjarak 2 cm diluar dari bagian tepi pada chamber yang diukur pada AED
- Letakkan phantom pada meja pemeriksaan diantara tabung x-ray dan AED yang diuji; panjang dan lebar kolimasi berjarak 2 cm dari tepi phantom. Ketebalan phantom akan tergantung kV dan kombinasi screen-film yang digunakan.
- Pilih standar mA
- Jika menggunakan radiograf untuk mengukur hasil letakkan kaset menggunakan kombinasi film-screen yang tepat pada cassette tray. Jika menggunakan ionisasi chamber letakkan pada tempatnya
- Pilih bergantian chamber / kombinasi chamber pada setiap peralatan dalam ruangan dan buat satu eksposi menggunakan film baru dalam kaset untuk setiap kali ekspos.
- Cuci film
ü Penilaian dan Evaluasi :
Ukur densitas pada setiap
radiograf. Semua hasil harus dalam rentang 20 % dari rata-rata.
UJI KONSISTENSI DENSITAS RADIOGRAF DENGAN KETEBALAN OBYEK YANG BERBEDA
ü
Tujuan tes:
Untuk melaksanakan pemeriksaan
konsistensi densitas radiograf dengan ketebalan obyek yang berbeda
ü
Peralatan yang dibutuhkan :
Phantom dengan densitasyang
seragam.
Kaset dengan IS speed normal
yang biasa digunakan pada AED.
Densitometer
ü
Metode:
- Atur FFD 100 cm
- Atur pertengahan berkas sinar pada pertengahan AED
- Kolimasi diatur sehinggak berjarak 2 cm diluar dari bagian tepi pada chamber yang diukur pada AED
- Letakkan phantom pada meja pemeriksaan diantara tabung x-ray dan AED yang diuji; panjang dan lebar kolimasi berjarak 2 cm dari tepi phantom. Ketebalan phantom akan tergantung kV dan kombinasi screen-film yang digunakan.
- Pilih standar mA
- Jika menggunakan radiograf untuk mengukur hasil letakkan kaset menggunakan kombinasi film-screen yang tepat pada cassette tray. Jika menggunakan ionisasi chamber letakkan pada tempatnya
- Pilih 60 kVp. Buat eksposi. Ulang uji dengan menurunkan ketebalan phantom 60% dari semula kemudian naikkan ketebalannya 50%
- Cuci film
ü
Penilaian dan evaluasi:
Ketiga radiograf harus
menunjukkan densitas film dengan rentang 10% dari densitas rata-rata
Pelaksana :
1. Radiografer ( D IV )
2. Fisika Medis
Test dilakukan :
1.
Pada
Pesawat Mammografi dilakukan setiap Bulan ( Monthly )
2.
Pada
Pesawat Radiografi Multipurpose setahun sekali ( Annual )
No comments:
Post a Comment