MRI PAYUDARA
Oleh:Patricia
M.Widjaja,SpRad
Bag.Radiologi RS.HUSADA,JKT.
Magnetic resonance (MR) imaging merupakan modal imaging yang paling sensitif
untuk mendeteksi lesi jaringan lunak ,
karena itu cocok untuk mengevaluasi lesi di payudara yang merupakan bagian dari
jaringan lunak.
MRI Payudara bukan dimaksudkan untuk
menggantikan mammografi maupun ultrasound, melainkan MRI bila
dinilai bersama sama dengan
mammography dan ultrasonography,
akan memberikan informasi yang sangat menunjang dalam mendeteksi
keganasan payudara.
Berbeda dengan mammografi dan USG payudara,
MRI payudara menawarkan tidak saja
informasi morfologi cross-sectional (axial,coronal dan sagital), tetapi
juga pemeriksaan fungsional :
1. tissue perfusi
2. enhancement kinetics / penyengatan dinamik.
(curve enhancement slope)
3. MR
spectroscopyà choline
meningkat pada carcinoma payudara karena merupakan tanda adanya proliferasi sel tumor.
Belum banyaknya pemeriksaan MRI
payudara disebabkan karena pemeriksaan ini
termasuk mahal dan belum popular atau belum ada kesadaran klinisi akan
manfaat MRI Payudara . Pemeriksaan MRI
Payudara membutuhkan kooperasi pasien yang baik dan waktu pemeriksaan yang lama dibandingkan mammografi dan USG. Pemeriksan
ini juga harus menggunakan injeksi kontras GdDTPA sehingga tindakannya menjadi
relatif invasive. Belum banyak rumah sakit yang memiliki MRI 1,5T yang dilengkapi dengan fasilitas breast MRI,
mengakibatkan juga SDMnya kurang tersedia dengan baik. Adanya beberapa kendala
yang menghambat penggunaan MRI seperti pace maker, post clips/stent yang baru
dipasang dan metal bersifat magnetic
menjadikan seleksi pasien penting untuk
penggunaan MRI .
Untuk mendapatkan hasil imaging payudara
yang baik, dibutuhkan type high performans dengan Tesla tinggi, minimum 1,5 Tesla (Tidak bisa dibuat pada low field MR), gradient strength yang kuat
dan lapangan magnet yang Highly homogenous . Dibutuhkan dedicated breast
surface coil yang dirancang khusus untuk meletakkan payudara dalam posisi prone didalam coil dengan tepat, supaya tidak bergerak sewaktu pernafasan.
INDIKASI MRI payudara :
o
Lesi
meragukan pada mammografi/USG
o
Metastasis
kelenjar axilla dengan mammografi yang normal.
o
Papil
discharged
o
Riwayat
keluarga berisiko tinggi kanker payudara.
o Konfirmasi lesi jinak atau ganas.
o
Followed
up setelah breast-conserving surgery(
BCT) , mammografi sulit membedakan scar (jaringan parut) dengan rekuren cancer.
o
Breast
implant/silicon.
Persiapan pemeriksaan :
o
Harus
ada mammografi dan atau USG .
o
Anamnesa
riwayat keluarga.
o
Mengisi
formulir untuk syarat MRI
o
Keluhan pasien didengar, bila ada benjolan di palpasi
, perhatikan lokasi serta konsistensi benjolan: padat,lunak, terfixir atau
mobile.
o Perhatikan
kulit payudara, tanda tanda retraksi, penebalan kulit ,retraksi papilla mammae
supaya di catat
Yang terpenting dalam
melalukan MRI payudara adalah pemilihan potongan dan sequences yang dapat
menghasilkan T1 dan T2WI untuk menilai lesi kistik atau padat serta mnghasilkan fat supresi yang baik sehingga
lesi dapat ditampilkan diantara lemak dan kelenjar fibroglanduler yang padat. Pemilihan
parameter merupakan tugas utama
radiografer bersama sama dengan ahli
radiologi dengan tujuan menghasilkan
imaging payudara yang terbaik.
Penggunaan kontras
GdDTPA merupakan kewajiban karena yang dicari adalah lesi yang
enhanced/menyengat dan selalu untuk lesi yang menyengat dilakukan pengukuran slope
enhancement curve untuk memperkirakan keganasan suatu lesi. Diketahui bahwa sifat sel sel tumor ganas hampir selalu menunjukkan penyengatan kontras yang cepat masuk dan cepat keluar karena banyaknya neovaskularisasi
disekitar sel ganas ( rapid wash in diikuti oleh
rapid wash out ) . Penyengatan kontras paling tinggi terjadi pada fase awal antara 90–120
detik pertama setelah penyuntikan kontras, setelah itu kontras akan
menurun ,mendatar dan meningkat intensitasnya. Dikenal tiga type slope enhancement curve : type I=kontinu meningkat, type
II=mendatar/plateau dan type III= menurun/wash-out. Secara statistic type II dan
III mengarah pada keganasan.
Kesimpulan :
o
MRI
Payudara merupakan salah satu metode
pilihan untuk membantu mendeteksi keganasan payudara.
o
Tidak dimaksudkan untuk screening secara umum
o Tidak
untuk menggantikan mammografi dan USG
o
Digunakan untuk problem-solving :
1. mammografi atau USG
dicurigai lesi ganas.
2.
post breast conservation treatment (BCT) untuk mengevaluasi
apakah sudah bersih atau ada lesi
residu/residif.
3. Penderita berisiko tinggi
4. Breast silicon/implant
No comments:
Post a Comment