BAHAN KONTRAS
- .
BAHAN KONTRAS RADIOGRAFI
- Bahan Kontras merupakan senyawa-senyawa yang
digunakan untuk meningkatkanvisualisasi (visibility) struktur-struktur
internal pada sebuah pencitraan diagnostic medik.Bahan kontras dipakai
pada pencitraan dengan sinar-X untuk meningkatkan dayaattenuasi sinar-X
(Bahan kontras positif) yang akan dibahas lebih luas disini
ataumenurunkan daya attenuasi sinar-X (bahan kontras negative dengan
bahan dasar udaraatau gas). Selain itu bahan kontras juga digunakan
dalam pemeriksaan MRI (MagneticResonance Imaging), namun metode ini
tidak didasarkan pada sinar-X tetapi mengubahsifat-sifat magnetic dari
inti hidrogen yang menyerap bahan kontras tersebut. Bahankontras MRI
dengan sifat demikian adalah Gadolinium.A. SejarahPenggunaan media
kontras pada pemerikasaan radiologi bermula dari percobaan Tuffierpada
tahun 1897, dimana dalam percobaannya ia memasukkan kawat kedalam
uretermelalui keteter., sehingga terjadi bayangan ureter dalam
radiograf. Percobaan selanjutnyayaitu dengan menggunakan kontras cair
untuk menggambarkan anatomi dari traktusurinarius. Kontras tersebut
diantaranya : koloid perak,bismut,natrium iodida,perak iodida,stronsium
klorida, dan sebagainya. Berangsur-angsur metode tersebut mulai
ditinggalkankarena menimbulkan komplikasi yang berbahaya. Infeksi,
trauma jaringan, terjadinyaemboli, dan deposit perak dalam ginjal
merupakan akibat sampingan yang tidak bisadihindari.Berpijak dari
pengalaman-pengalaman terdahulu kemudian para ahli radiologi
sepakatuntuk megadakan pembaharuan dalam pemakaian media kontras pada
pemeriksaanradiologi. Dan pada tahun 1928 seorang ahli urologi, Dr.Moses
Swick bekerjasamadengan Prof.Lichtwitz,Binz, Rath, dan Lichtenberg
memperkenalkan penemuannyatentang media kontras iodium water-soluble
yang digunakan dalam pemeriksaan urografisecara intravena. Media kotras
yang berhasil disintesa, diantranya dalah :sodiumiodopyridone-N-acetic
acid yang disebut Urosectan-B (Iopax), dan sodiumoidomethamate yang
disebut Uroselectan-B (Neoiopax). Dari segi radiograf keduamacam media
kotras tersebut memberikan hasil yang memuaskan, namun dari
pasiennyamasih menimbulkan efek yang merugikan, yaitu : mual dan muntah.
SelanjutnyaDr.Swick dan kawan-kawan melanjutkan usahanya dengan
mengembangkan Iodopyracetyang sementara waktu bisa menggantikan
kedudukan Neoiopax dalam pemerikasaanUrografi intra vena.Usaha
mengembangkan media kontras pun terus berlanjut. Mulai pertengahan tahun
1950semua jenis media kontras untuk pemakaian secara intravaskuler
untuk pemakaian secaraintravaskular mulai mengalami pergantian. Mulai
periode ini media kontras intravaskularmenggunakan molekul asam benzoat
sebagai bahan dasarnya dengan mengikat tiga atomiodium. Dari hasil uji
coba membuktikan bahwa media kontras jenis ini memilikikelebihan
dibanding dengan jenis media kontras sebelumnya. Jenis media
kontrastersebut diantarannya ; acetrizoate dibuat tahun 1950,
diatrizoate tahun 1954, metrizoatetahun 1961, iothalamate tahun 1962,
iodamide tahun 1965 dan ioxithalamate tahun 1968.
- 2. Akhirnya
media kontras yang dapat pula digunakan secara intravaskular secara
kontinyuterus mengalami penyempurnaan.Dari hasil penelitian membuktikan
bahwa ionisitas dan osmolalitas merupakan kunciutama terjadinya
keracunan pada pasien. Kemudian mulai tahun 1969 dr.Torsten
Almenmengembangkan jenis media kontras non-ionik dengan osmolalitas yang
cukup rendah.Mula-mula ia mengadakan penelitian terhadap keluarga
Metrizamide yang sebelumnyadipakai pada pemeriksaan mielografi. Dengan
diciptakannya media kontras water solubleuntuk pemeriksaaan mielografi,
penggunaan secara intravaskular mulai dipelajari. Hasilakhir penelitian
memberikan jalan yang terbaik untuk segala macam pemeriksaanradiologi
yang menggunakan media kontras iodium non-ionik water-soluble
secaraintravaskularAda dua jenis bahan baku dasar dari bahan kontras
positif yang digunakan dalampemeriksaan dengan sinar-X yaitu barium dan
iodium. Sebuah tipe bahan kontras lainyang sudah lama adalah Thorotrast
dengan senyawa dasar thorium dioksida, tapipenggunaannya telah
dihentikan karena terbukti bersifat karsinogen.B. Barium sulfatBahan
kontras barium sulfat, berbentuk bubuk putih yang tidak larut. Bubuk ini
dicampurdengan air dan beberapa komponen tambahan lainnya untuk membuat
campuran bahankontras. Bahan ini umumnya hanya digunakan pada saluran
pencernaan; biasanya ditelanatau diberikan sebagai enema. Setelah
pemeriksaan, bahan ini akan keluar dari tubuhbersama dengan feces.C.
Bahan kontras IodiumBahan kontras iodium bisa terikat pada senyawa
organik (non-ionik) atau sebuahsenyawa ionic. Bahan-bahan ionic dibuat
pertama kali dan masih banyak digunakandengan tergantung pada
pemeriksaan yang dimaksudkan. Bahan-bahan ionic memilikiprofil efek
samping yang lebih buruk. Senyawa-senyawa organik memiliki efek
sampingyang lebih sedikit karena tidak berdisosiasi dengan
molekul-molekul komponen. Banyakdari efek samping yang diakibatkan oleh
larutan hyperosmolar yang diinjeksikan, yaituzat-zat ini membawa lebih
banyak atom iodine per molekul. Semakin banyak iodine,maka daya
attenuasi sinar-X bertambah. Ada banyak molekul yang berbeda.
Mediakontras yang berbasis iodium dapat larut dalam air dan tidak
berbahaya bagi tubuh.Bahan-bahan kontras ini banyak dijual sebagai
larutan cair jernih yang tidak berwarna.Konsentrasinya biasanya
dinyatakan dalam mg I/ml. Bahan kontras teriodinasi modernbisa digunakan
hampir di semua bagian tubuh. Kebanyakan diantaranya digunakan
secaraintravenous, tapi untuk berbagai tujuan juga bisa digunakan secara
intraarterial,intrathecal (tulang belakang) dan intraabdominally –
hampir pada seluruh rongga tubuhatau ruang yang potensial.D. Bentuk dan
Susunan KimiaBerdasarkan tahap-tahap perkembangannya, bentuk dan susunan
kimia media kontrasiodium dapat dibedakan menjadi :
- 3. a.
Sebelum tahun 1950Pada periode ini semua media kontras iodium bersifat
ionik, dimana dalam susunankimianya terdapat ikatan ion. Ion-ion
penyusun media kontras tersebut terdiri dari ;kation dan anion. Adapun
contoh bentuk-bentuk media kontras intravaskular yangdisintesa sebelum
tahun 1950 adalah sebagai berikut :b. Pertengahan Tahun 1950Mulai
pertengahan tahun 1950 ditetapkan penggunaan bahan dasar molekul benzoat
yangsetiap molekulnya mengikat tiga atom iodium. Pada tahap ini
perkembangan dibagimenjadi :1). Bahan Kontras Ionik Ion-ion penyusun
media kontras terdiri dari kation (ion bermuatan positif) dan anion
(ion bermuatan negatif). Kation terikat pada asam radikal (-COO-) rantai
C1 cincin benzena. Kation juga memberikan karakteristik media
kontras, dimana setiap jenis memberikan karakteristik yang berbeda
satu sama lain. Ada beberapa macam kation yang digunakan dalam media
kontras, di antaranya : a). Sodium (Natrium) Sifat sodium dalam
media kontras adalah menurunkan kekentalan (viskositas), dan lebih
sedikit menimbulkan reaksi anafilaksis karena dapat mengurangi mnuculnya
zat histamin yang mengakibatkan reaksi alergis. Di lain pihak sodium
bersifat lebih korosif terhadap sel endotelium dan parenkim organ
tertentu, sehingga lebih toksik dari pada zat lain.
- 4. b).
Meglumine ( NMG ; N-Methylglucamine)Meglumine memiliki sifat toksik yang
lebih kecil dibanding sodium, akan tetapimeglumine memberikan efek
diuretik (mengurangi konsentrasi iodium dalam urin).Pada jenis asam dan
konsentrasi yang sama meglumine lebih kecil menimbulkankenaikan tekanan
darah, bradikardia, dan konvulsi dibanding sodium.c). EthanolamineZat
ini memiliki sifat yang tidak dimiliki oleh sodium maupub meglumine,
yaitu tidakmempunyai sifat racun dan memiliki viskositas yang rendah,
tetapi zat inimenimbulkan vasodilatasi yang cukup kuat.Selain bahan
tersebut diatas kadang-kadang pula digunakan kation dari calsium (Ca)dan
magnesium (Mg).Untuk memperoleh sifat media kontras yang dikehendaki
pada pemeriksann radiologitertentu biasanya dilakukan penggabungan
antara beberapa jenis kation dalam satujenis media kontras.(1). Bahan
Kontras Ionik MonomerBahan Kontras ionik manomer merupakan bentuk bahan
kontras ionik yang memilikisatu buah cincin asam benzoat dalam satu
molekul
- 5. (2). Bahan Kontras Ionik dimmer Merupakan media
kontras ionik yang memiliki dua buah cincin asam benzoat dalam satu
molekul. Salah satu contoh bentuk dan susunan kimia jenis bahan kontras
ini adalah Ioxaglate (Hexabrix) yang merupakan media kontras ionik
dimer pertama dibuat ;2). Bahan Kontras Non-ionik.Du dalam susunan
kimia media kontras non-ionik sudah tidak dijumpai lagi adanyaikatan ion
antar atom penyusun molekul. Kalau dalam media kontras ionik terdapat
duapartikel penyususn molekul (kation dan anion) maka dalam bahan
kontras non-ionikhanya ada satu partikel penyusun molekul sehingga
memiliki karakteristik tersendiri.
- 6. (1). Bahan kontras
Non-ionik ManomerBahan kontras ini berasal dari media kontras ionik
monomer yang dibentuk denganmengganti gugus karboksil oleh gugus radikal
non-ionik yaitu amida (-CONH2).(2). Bahan Kontras Non-ionik
DimerPembentukan struktur kimia bahan kontras ini melalui proses
penggantian pada guguskarboksil media kontras ionik dimer juga oleh
gugus radikal non-ionik, yang pada kahirsisntesa menghasilkan
perbandingan iodium terhadap partikel media kontras 6 : 1.Bahan kontras
iodium yang umum digunakanE. OsmolalitasKonsentrasi molekul yang secara
aktif memberikan tekanan osmotik larutan, sehinggamemberikan kemampuan
suatu pelarut (air) melewati suatu membran. Dapat dinyatakandengan
milliosmol per liter (osmolaritas) atau milliosmol per kilogram Air
(H2O) padasuhu 37oC (Osmolalitas).
- 7. Osmolalitas tidak
dipengaruhi oleh ukuran partikel namun nilainya tergantung dari ;Jumlah
partikel dan konsentrasi iodium. Bahan kontras ionik memiliki jumlah
partikellebih besar daripada bahan kontras non-ionik karena dalam media
kontras ionik terdapatdua partikel (kation dan anion) sehingga
osmolalitas dua kali lebih besar.F. Efek SampingBahan Kontras iodium
yang modern merupakan obat-obat yang aman; reaksi-reaksiberbahaya bisa
terjadi tapi tidak umum. Efek samping utama dari radiokontras
adalahreaksi anafilaktif dan nefropati .1. Reaksi-Reaksi
AnafilaktifReaksi-reaksi anafilaktif jarang terjadi (Karnegis dan Heinz,
1979 dkk., 1987;Greenberger dan Patterson, 1998), tapi bisa terjadi
sebagai respon terhadap bahankontrasyang disuntikkan atau yang diberikan
lewat mulut dan rectal dan bahkan memperburukpyelografi. Gejalanya
mirip dengan reaksi-reaksi anafilaksis, tapi tidak diakibatkan
olehrespon kekebalan yang diperantarai IgE. Pasien-pasien yang memiliki
riwayat reaksi-reaksi kontras, berisiko tinggi untuk mengalami
reaksi-reaksi anafilaktif (Greenbergerdan Patterson, 1988; Lang dkk.,
1993). Pengobatan dini dengan kortikosteroid telahterbukti dapat
mengurangi kejadian reaksi-reaksi yang berbahaya (Lasser dkk.,
1988;Greenberger dkk., 1985; Wittbrodt dan Spinler, 1994).Reaksi-reaksi
anafilaktif bisa mulai dari urticaria dan gatal-gatal, sampai
bronchospasmadan edema facial dan laryngeal. Untuk kasus-kasus urtikaria
yang sederhana dan gatal-gatal, Benadryl (diphenhydramine) lewat mulut
atau IV (intravenous) bisa diberikan.Untuk reaksi-reaksi yang lebih
parah, antara lain bronchospasma dan edema leher atauwajah dapat
diberikan inhaler albuterol, atau epinefrin IV atau subcutaneous,
ditambahdiphenhydramine mungkin diperlukan. Jika respirasi terganggu,
saluran udara harusdibebaskan.2. Nefropati yang Ditimbulkan oleh Medium
KontrasNefropati oleh media kontras dapat ditimbulkan baik oleh
peningkatan kreatinin darahlebih besar dari 25% atau peningkatan mutlak
kreatinin darah yang mencapai 0,5 mg/dL.
- 8. Ada tiga faktor
yang terkait dengan meningkatnya risiko nefropati yang dipengaruhi
olehmedium kontras, yaitu: gangguan ginjal sebelumnya (seperti penurunan
kadar kreatinin <60 mL/menit (1.00 mL/detik), diabetes yang telah
ada sebelumnya, dan volumeintravascular yang berkurang (McCullough,
1997); Scanlon dkk., 1999). Osmolalitasbahan kontras diyakini sangat
berperan dalam nefropati. Idealnya, bahan kontras harusisoosmolar
terhadap darah. Bahan kontras beriodium yang modern biasanya
nonionic,tipe-tipe ionic yang terdahulu biasa menyebabkan efek yang
lebih berbahaya dan tidakdigunakan lagi. Untuk meminimalisir risiko
terjadinya nefropati akibat medium kontras,maka berbagai tindakan bisa
dilakukan yang kesemuanya telah dianalisis dalam sebuahmeta-analisis
yaitu : 1. Dosis media kontras harus diupayakan serendah mungkin,
meskimasih mampu ditmabhkan untuk melakukan pemeriksaan . 2. Bahan
kontras bersifat nonionic 3. Media kontras yang nonionic dan
iso-osmolar. Salah satu percobaan terkontrolacak menemukan bahwa sebuah
bahan kontras nonionic iso-osmolar lebih baik dibandingmedia kontras
non-ionik low-osmolar. 4. Hydrasi cairan intravenous dengan
larutangaram. Masih ada pertentangan tentang cara yang paling efektif
untuk hidrasi cairanintravenous. Salah satu metode adalah 1 mg/kg per
jam selama 6-12 jam sebelum dansetelah pemberian kontras. 5. Hidrasi
fluida intravenous dengan larutan garam ditambahsodium bikarbonat.
Sebagai sebuah alternatif bagi hydrasi intravenous dengan larutangaram
biasa, pemberian sodium bikarbonat 3 mL/kg per jam selama 1 jam
sebelumnya,diikuti dengan 1 mL/kg per jam selama 6 jam setelah pemberian
bahan kontras diketahuilebih baik ketimbang larutan garam biasa pada
salah satu percobaan terkontrol acak. Iniselanjutnya didukung dengan
sebuah percobaan terkontrol acak multi-senter, yang jugamenunjukkan
bahwa hydrasi intravenous dengan sodium bikarbonat lebih baik
terhadap0,9% larutan garam normal. Efek renoprotektif dari bikarbonat
dianggap diakibatkan olehalkalinisasi urin, yang menciptakan sebuah
lingkungan yang lebih rentan terhadappembentukan radikal bebas yang
berbahaya. 6. N-asetilcystein (NAC). NAC, 600 mgsecara oral dua kali
sehari, pada hari sebelum selama prosedur jika pelepasan
kreatinindiperkirakan lebih kecil dari 60 mL/menit (1,00 mL/detik).
Sebuah percobaan terkontrolacak menemukan dosis NAC yang lebih tinggi
(1200 mg IV bolus dan 1200 mg secaraoral dua kali sehari selama 2 hari)
dapat membantu (pengurangan risiko relatif sebesar74%) pasien yang
menerima angioplasty koroner dengan volume kontras yang lebihtinggi.
Beberapa penelitian terbaru menunjukkan bahwa N-asetilcystein
melindungiginjal dari efek toksik bahan kontras (Gleeson &
Bulugahapitiya 2004). Efek ini, tidakmerata, beberapa peneliti (seperti
Hoffman dkk., 2004) telah mengklaim bahwa efek inidiakibatkan oleh
gangguan dengan uji laboratorium kreatinin itu sendiri. Ini didukungoleh
kurangnya korelasi antara kadar-kadar kreatinin dan kadar cystatin C.
Agen-agenfarmakologis lain, seperti furosemida, mannitol, theophylline,
aminophylline, dopamine,dan atrial natriuretic peptide telah dicoba,
tapi belum ada efek menguntungkan atau justrumemiliki efek yang
membahayakan (Solomon dkk., 1994; Abizaid dkk., 1999). ReaksiKemotoksik
Pasien yang memiliki kelainan pada kelenjar gondok sering
mengalamireaksi kemotoksik setelah menjalani pemeriksaan dengan bahan
kontras. Sebenarnyaatom iodium yang terikat kuat dalam senyawa bahan
kontras tidak memberikan pengaruhyang besar. Ia hanya sensitif terhadap
ion iodida bebas yang sedikit banyak terdapatdalam bahan kontras.
Kenaikan intake iodida inilah yang menyebabkan tirotoksikosis.Kontribusi
makanan-laut dan alergi-alergi lain Disini harus ditekankan bahwa
dugaantentang “alergi” makanan laut, yang seringkali lebih didasarkan
pada mitos dibanding
- 9. fakta, bukanlah sebuah kontraindikasi
yang cukup terhadap penggunaan bahan kontrasberiodum. Sebuah hubungan
antara kadar iodium dalam makanan laut dan alergi akibatmakanan laut
merupakan bagian dari bidang medis. Meski kadar iodine dalam makananlaut
lebih tinggi dibanding pada makanan non-laut, namun konsumsi yang
terakhir inimelebihi yang pertama dan tidak ada bukti yang menunjukkan
bahwa kandungan iodinemakanan laut terkait dengan reaksi-reaksi terhadap
makanan-laut (Coakley dan Panicek,1997). Data yang ada menunjukkan
alergi akibat makanan laut dapat meningkatkan risikosebuah reaksi yang
diperantarai bahan kontras dengan jumlah yang kira-kira sama
sepertialergi terhadap buah atau sama dengan yang menyebabkan asma
(Shehadi, 1975).Dengan kata lain, lebih dari 85% pasien yang mengalami
alergi makanan-laut tidak akanmemiliki reaksi yang berbahaya terhadap
kontras beriodium (Coakley dan Panicek,1997). Terakhir, tidak ada bukti
yang menunjukkan bahwa reaksi-reaksi kulit yangberbahaya terhadap
antiseptic-antiseptik topikal yang mengandung iodium (sepertibetadin,
povidin) yang banyak hubungannya dengan pemberian bahan kontras
IV(Coakley dan Panicek, 1997; can Ketel dan van den Berg, 1990).F.
GadoliniumGadolinium adalah unsur kimia yang dalam tabel sistem periodik
memiliki simbol Gddengan nomor atom 64. Gadolinium menjadi
superconductive dibawah suatu temperaturkritis1.083 K. Dan merupakan
strongly magnetic pada suhu ruang, dan menunjukkan sifatferromagnetic
dibawah suhu ruang.Gadolinium memperlihatkan efek magnetocaloric yaitu
peningkatan temperature ketikaberada dalam medan magnet dan menurun
ketika meninggalkan medan magnet.Diakrenakan sifat paramagnetiknya
larutan organic gadolinium kompleks dan senyawagadolinium digunakan
secara intravenous sebagai bahan kontras untuk keperluanpencitraan medis
magnetic resonance imaging (MRI) . Kontras gambar yang
dihasilkanGadolinium pada MRI dipengaruhi oleh perubahan variasi T1 dan
T2 jaringan. Nilai T1dan T2 diubah oleh perubahan jumlah fluktuasi medan
magnet dekat sebuah inti. Medanparamagnetik oleh gadolinium
menghasilkan banyak osilasi medan . Pada umumnyakontras gambar pada MRI
diperoleh oleh satu jaringan yang memiliki afinitas yang lebihtinggi
(gaya tarik menarik) atau vaskularisasi yang lebih banyak dibandingkan
jaringanlain. Sebagai contoh tumor memiliki Gd uptake yang lebih besar
dibandingkan jaringandisekitarnya menyebabkan T1 tumor lebih singkat
sehinga signal yang dihasilkan lebihkuat.Disamping MRI, gadolinium (Gd)
juga digunakan dalam teknik pencitraan lain. Padapemeriksaan dengan
sinar-X, gadolinium terdapat dalam lapisan phosphor terdapat dalamsuatu
polymer matrix pada detector. Terbium-doped gadolinium oxysulfide
(Gd2O2S:Tb) pada lapisan phosphor mengubah sinar-X menjadi cahaya
nampak. Gd dapatmemancarkan cahaya dengan panjang gelombang 540nm
(spektrum cahaya hijau = 520 –570nm), yang bermanfaaat pada penggunaan
dalam photographic film.Gadolinium oxyorthosilicate (GSOadalah sebuah
kristal tunggal yang digunakan sebagaiscintillator pada peralatan
pencitraan medis seperti Positron Emission Tomography(PET). scintillator
lain yang terbaru untuk mendeteksi neutron adalah
cerium-dopedgadolinium orthosilicate (GSO - Gd2SiO5:Ce).
- 10. Di
masa yang akan datang, gadolinium ethyl sulfate, yang memiliki
karakteristik noiseyang sangat rendah, dapat digunakan dalam masers.
Selanjutnya gadoliniums highmagnetic movement dan low Curie temperature
(yang hanya pada suhu ruang)merupakan aplikasi komponen magnetic untuk
menindera panas dandingin.Menyebabkan extremely high neutron
cross-section of gadolinium, elemen inisanagt efektif digunakan pada
neutron radiography.(
- Disadur dari
http://ss-radiology.blogspot.com/2008/08/bahan-kontras-radiografi_12.html
- Diposkan
oleh Sumarsono.Dipl.Rad, S.Si)
No comments:
Post a Comment